Setelah selesai makan, Agnes dan David berlalu meninggalkan kantin. Di kolidor sekolah, secara tidak sengaja David melihat tiga cewek yang memojokkan satu cewek imut yang menunduk.
" Eh, Nes Nes, lihat tuh! Kasihan banget, ternyata bullying masih ada juga di zaman sekarang. " Ucap David menggeleng.
Agnes meniup permen karet yang sedang di kunyahnya sampai pecah. Dengan mata yang menatap santai pada sekumpulan pembuly dan korban yang menjadi tontonan publik di depan sana.
" Samperin! " Agnes melangkah meninghalkan David.
" Eh, tungguin gue! " Teriak David mengejar Agnes.
Agnes mendekat. Seketika dia mendecis sinis melihat salah satu dari tiga pembuli itu adalah adik tirinya, Sarah.
" Wow... Keroyokan nih, gak seru, kayak gak punya nyali buat maju satu persatu. Atau.. Memang kalian gak punya nyali ya? " Dengan santainya Agnes menempelkan punggungnya pada tembok bersampingan dengan gadis imut yang menunduk.
Sarah menatap benci pada tingkah Agnes yang menurutnya so berani. Padahal Sarah tahu seberapa lemahnya Agnes saat di rumah.
" Siapa lo? " Sarah pura-pura tidak mengenali Agnes.
Agnes menautkan alisnya, " Gue? Agnes. Masa iya lo lupa sama sau— ".
" Stop! " Teriak Sarah.
Yang benar saja, masa iya Sarah harus membiarkan Agnes yang hendak membuka identitas asli mereka. Kalau sebenarnya Sarah dan Agnes adalah saudara tiri.
" Agnes, gue gak ada urusan sama lo! Jadi sekarang, mending lo minggir! Jangan halangin jalan gue! " Teriak Sarah.
" Siapa, Rah? " Tanya Siska, teman Sarah.
" Itu, murid baru kls sepuluh. " Jawab Sarah malas.
" Oh.. Jadi ini murid barunya? " Tanya Siska menatap agnes dari atas hingga bawah.
" Vi, ini nih yang lagi deket sama Vano! Sampe-sampe lu di buang gitu aja sama dia, " Lanjutnya mengompori sahabatnya yang hanya diam.
" Apa?! Jadi lo yang udah buat Vano berpaling dari gue? Beraninya ya lo! " Marah Viona hendak menarik rambut Agnes.
Hap.
Sebelum tangan viona menyentuh rambut Agnes, dengan cepat Agnes menggenggam tangan Viona erat dan langsung menghempaskannya kasar.
" Hah, geli gue lihatnya. Lo rendahin diri lo di depan banyak orang hanya karena gue deket sama Vano? Memang siapa Vano? Bukan lagi pacar lo, 'kan? Hanya mantan! " Ucap Agnes tepat di depan wajah Viona.
" Mantan. Jangan belagu lo! Mau gue deket apa enggak sama dia, bukan lagi urusan lo! Punya harga diri dikit kek, jadi mantan. Hah, mantan. Canda... Mantan, " Ucapnya menekankan.
Viona mengerang marah. Namun kemarahannya berubah menjadi rasa malu yang teramat besar saat para siswi mulai berbisik-bisik mendengar perkataan Agnes barusan.
" Agnes! Berani ya lo rendahin temen gue! " Teriak Sarah emosi.
" Apa? Lo mau apa? " Balas Agnes menatap Sarah menantang.
" Lihat aja lo ya anak baru, gue bakal bikin perhitungan sama lo! Tunggu saat di mana lo berlutut di kaki gue! " Ancam Viona menunjuk wajah Agnes.
" Whatever, ".
" Cabut girls! " Viona melangkah pergi bersama Sarah dan Siska yang mengikutinya.
Mereka memilih pergi dari sana karena malu dengan bisikan-bisikan para siswi yang melihat tontonan mereka dan mulai menatap mereka hina.
Agnes melirik gadis yang masih menunduk.
" Lo ikut gue! " Ucapnya kemudiam beranjak dari sana dengan diikuti gadis yang di buly juga David yang sejak tadi hanya diam jadi penonton setia.
--
Di kejauhan, rupanya Afgan dan kawan-kawan menyaksikan perdebatan antara geng Sarah melawan Agnes sejak awal dimulai.
Mereka berdecak kagum dengan jawaban savage dan tingkah heroik Agnes menyelamatkan si kelinci manis dari gigitan anjingg.
" Gila Agnes. Bukan hanya sikapnya doang yang dingin, mulutnya juga pedas melebihi cabe kiloa. Ck, makin kepentok aja gue sama tu cewek, " Ucap Alvin yang di angguki Vano.
" Iya, keren banget calon cewe gue. Belain gue segitunya ya? " Celetuk Vano.
Peletak!.
" Belain-belain pala lo belain! " Alvin sambil menjitak kepala Vano.
" Awh, sakit begoo. Lagian lo gak denger apa tadi Agnes nyebut-nyebut nama gue? " Bela Vano.
" Bukan belain, kebetulan aja nama lo Viona sebut. Jadi ceritanya dia sengaja panasin tu mantan lo. Elah.. Gitu aja lola, " Ucap Alvin mendengus malas.
" Ya bodo. Yang penting tadi Agnes belain gue, " Jawab Vano menyengir.
Di saat Alvin dan Vano sibuk memperdebatkan hal tidak penting, Afgan dan Kevin masih setia menatap kepergian Agnes.
" Adek gue kembali. Agnes yang berani kembali lagi, " Batin Kevin bahagia.
" Kok gue merasa dia beda dari cewek lai ya? Ahh... Mikir apa si gue," Batin Afgan.
--
Di perjalanan menuju kelas, Agnes dan si korban bullyan sempat mengobrol.
" Maksih ya, " Ujar gadis yang di tolong Agnes.
" Hmm, ".
" Oh iya, kenalin, gue Fani. Temen sekelas lo, " Ucap Fani mengulurkan tangan.
Agnes menerima uluran tangan Fani.
" Lo sekelas sama gue? Sorry, gak tahu.
Fani tersenyum, " Iya, gak apa-apa. Mungkin lo gak kenal sama gue sebelumnya, karena memang kita gak sempet kenalan secara langsung. " Ucap Fani.
" Oke. Gue Agnes, dan ini David. "
" Hm. Tahu gue, ".
" By the way, kenapa lo kena labrak sama mereka? " Tanya David.
" Gini, David. Sarah itu mantannya Kak Afgan, dan dia sering lihat gue sama Kak Afgan jalan bareng. Katanya dia masih sayang Kak Afgan, jadi setiap ada cewek yang deket sama Kak Afgan pasti dia labrak. " Jelas Fani.
" Oh, jadi lo pacarnya Afgan? " Tanya David.
" Bukan! Afgan itu sepupu gue, jadi pantes lah gue deket sama dia! Malahan gue sering sebut dia dengan sebutan abang. Dan... ya.. Mungkin Sarah salah faham. Gini deh akhirnya! " Jawab Fani di balas anggukan dari David dan Agnes.
" Oh, iya. Agnes, tadi gue gak sengaja lihat lo ngobrol bareng most wanted di kantin. Sebelum mereka di dubarin sama temennya Kak Afgan, " Ucap Fani tiba-tiba.
Agnes berfikir, siapa yang Fani maksud?.
" Maksud lo most wanted itu, si Regata Cs? " Tanya balik Agnes menerka-nerka.
Fani mengangguk.
" Oh... Regata temen gue sejak SMP. Dia emang deket sama gue, jadi biasalah... Kalau dia samperin gue, " Balas Agnes.
" Oh.. Kirain Regata pacar lo. Eh, btw gimana tanggapan lo tentang Abang gue? " Tanya Fani antusias.
" Abang? " Beo Agnes.
" Ah.. Afgan maksud gue! ".
" Haduh... Gini ni kalo jalan sama cewek, gua ada aja di anggap gak ada. " Ucap David sambil berjalan mendahului mereka.
" Huh dasar lo Brother Kamprett! Yuk susul! " Ucap Agnes di angguki Fani.
--
...X IPA-2...
" Ih.. Sebel deh gue sama tu murid baru. Udah rebut Vano, terus mempermalukan gue di hadapan banyak murid. Emang tu orang minta gue labrak ya, " Geram Viona.
" Nyantuy Sist! Kalemin aja. Kita pasti bales kok tu si anak baru yang sok cantik, " Timpal Sarah yang memang sama-sama membenci Agnes.
" Haha....Sok cantik katanya. Emang Agnes dari orok udah cantik kali! Mata lo aja yang gak terima Agnes di sebut cantik, " Ujar seseorang yang muncul dari belakang.
" Regata? Apa lo Re? Gue gak ada urusan ya sama lo, " Ucap Sarah kesal.
Ya, Regata. Regata, Raka dan Rey memang berada dalam satu kelas yang sama bersama Sarah and the geng. Dan Sarah pun sama seperti Agnes, mengenal Regata dari SMP. Namun hubungan mereka tidak sebaik hubungan Regata bersama Agnes.
" Apa, Sarah? Lo iri sama Agnes, iya? Haha... Kasian lo yah, iri sampe sagitunya. Lihat aja, Sarah! Lo gak bakalan menang lawan Agnes yang sekarang! " Seru Regata.
" Rah, lo kenal Agnes? " Tanya Viona saat dirinya dapat menangkap pembicaraan antara Regata dan Sarah.
" Iya Rah, kelihatannya Regata tahu banget sama si Agnes Agnes itu, " Lanjut Siska.
" Tau ah! Kok kalian pada bahas si Agnes sih? Bikin Mood gue ancur tahu gak. Tapi intinya, gue benci Agnes! " Ucap Sarah penuh emosi.
" I Hate She More! " Sambung Viona yang tak kalah emosinya.
" I, I, I apa ya? Kan gue gak ada masalah sama si Agnes. Siapa tahu gue bisa temenan sama tu anak, " Celetuk Siska polos.
" Siska!!! ".
--
Kring... Kring..
" Bel tanda pelajaran berakhir, telah berbunyi. Di mohon kepada setiap guru, membubarkan murid-murid binaannya. "
Kring... Kring...
Bel pembebasan jiwa pun akhrinya berbunyi juga. Dengan segera para siswa-siswi keluar dari kelas masing-masing dengan helaan nafas lega.
Di luar kelas, Agnes dan David baru saja hendak berjalan bersama menuju parkiran. Namun seseorang menghadang jalan mereka dan berkata:
" Vid, nama lo David 'kan? Boleh pinjem Agnesnya sebentar? Gue ada urusan, " Ucap seorang pria.
David dan Agnes pun saling pandang dan mengangkat sebelah alisnya bingung. Sanpai Agnes mengangguk kecil memberi kode pada David untuk mengiyakan.
" Oh, oke, boleh. Kalo gitu.. Gue tunggu di parkiran Nes! ".
Agnes mengangguk. Setelah punggung David tidak terlihat lagi, Agnes beralih menatap pria yang kebetulan sedang menatapnya.
" Ada apa, Kak? ". Tanya Agnes dengan raut wajah biasa.
" Gini, Agnes. Kenalin gue Alfan, Osis di sini. Sebagai Ketua Osis, gue mau kasih tahu lo kalau lusa ada acara di kampus dan yaa, sekalian kenalaan aja sama lo gitu. He he.. " Cengir Alfan.
Alfan Afriansyah, Kakak dari Afgan yang menjabat sebagai Ketua Osis di SMA ini. Memiliki tubuh tinggi dan wajah yang tak kalah tampan dari adiknya, tentu Alfan juga banyak fans wanitanya!.
" Oh. Kalo boleh tahu, emang acara apa kak? " Tanya Agnes.
" Ada banyak sih. Salah satunya Dance dan Voli buat Cowok dan Cewek. Gue kasih tahu lo karena kata kevin lo itu jago nge-dance, juga olahraga. Maka dari itu gue udah daftarin lo atas persetujuan dari Kevin, " Jelas Alfan.
" Bisa di batalin? ".
" Enggak. Sekali maju, gak ada jalan buat mundur. " Jawab Alfan.
" Lagian lo kenapa dengerin Kevin gitu aja? Emang siapa dia bagi gue sampe berani daftarin gue tanpa izin dulu, " Ucap Agnes kesal.
" Kevin Kakak lo, 'kan? ".
Deg.
" L-lo— ".
" Iya tahu, rahasia. Tenang aja! Aman kalo sama gue! " Potong Alfan.
" Huff.. Ya sudah, gue ikut. Lagian gak bisa mundur juga, 'kan? " Ucap Agnes pasrag.
" Hehe.. Iya betul. Oh, udah telat. Gue duluan, Agnes. Mau nyiapin buat acara besok, bye!! " Pamit Alfan melambaikan tangannya seraya melangkah menjauh dari Agnes.
Agnes hanya diam menatap kepergian Alfan.
" Huff.. Dance ya? " Gumam Agnes mulai berjalan menuju parkiran.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
sandra
Para cogan di sekeling agnea. ada
1.Kevin
2.David
3.Regata
4.Afgan
5.Algan
Next ...
2022-01-21
0
keylasya__
Agnes ga cocok sama Afgan ga like huh!
2021-05-03
1
pelangi senja🌈🌆
kok dari SMA jadi ngampus?
aku bingung sih tapi yo Wes lah penting ngerti critane
2020-06-05
14