Regata Saputra

Meskipun sudah terduduk di kursi kantin, mata Vano tetap saja terarah dengan tajamnya pada sekumpulan para Most Wanted yang masih mengobrol dan tertaea bersama gadis yang mereka kelilingi.

" Ck, siapa si tu cewek? Sampe di datengin tu para cunguk segala, " Gerutu Vano.

" Kalo penasaran ya samperin! " Timpal Afgan santai.

" Wah... Benar nih, mesti gue samperin. Gak bisa di diemin tu para cunguk, berani-beeaninya ganggu gadis yang tak berdosa. Gue kasih bogeman nih, " Ucap Alvin yang langsung berdiri menghampiri mereka.

Afgan, Kevin dan Vano dibuat melongo melihat kepergian Alvin.

" Yang penasaran di sini siapa? ".

--

Seketika langkah Alvin terhenti saat melihat gadis yang tengah terduduk di samping pria yang terkenal dengan nama ' Leader Most Wanted '.

" Astaga naga, cantik banget tu cewek wahay naga bodass! Sumpah, cantik. Itu kali yah, yang katanya murid baru. " Gumam Alvin.

" Ekhm, baraksi ni boy! " Alvin berdehem dan melanjutkan langkahnya menghampiri mereka.

Brak!.

" Ngapain lu pada ganggu calon bini gua, hah?! " Bentak Alvin menggebrak meja.

Ketiga pria yang ada di sana menoleh.

" Eh ada apa gerangan Kakak kelas yang so ganteng ini ke sini? Mau ngajak kita tawurah? Ayo! " Celetuk salah satu dari mereka.

" Tawuran cungur lo! Gue jitak aja lu nangis darah, " Ketus Alvin.

" Wah songong lo, " Yang satu lagi berdiri, pasang badan hendak menyerang Alvin.

Namun suara dari sang leader membuatnya kembali duduk.

" Slow, Rey! Gue absen dari bk, ".

Setelah pria yang di panggil Rey itu duduk, Alvin menatap angkuh pada yang menyuruh.

" Kalo mau absen, ngapain lo gangguin calon gue, Regata? ".

Revix Regata Saputra, Bad boy sekaligus leader most wanted sekolah yang katanya paling ganteng bukan hanya satu SMA, melainkan sejagad raya.

" Dia temen SMP gue. Emang salah, nyapa temen sendiri? " Balas Regata dengan wajah menyebalkannya.

" Salah? ".

" Salah ya? " Tanya Raka dan Rey meledek.

Alvin menggeram marah, " Lo— ".

" Al udah! " Afgan, Kevin dan Vano datang.

Tatapan Regata bergeser pada Kevin. Seketika ekspresi malas langsung terpancar dari wajahnya. Dia menghembuskab nafasnya kasar dan beralih menatap wanita yang tidak lain adalah Agnes.

" Nes, gue cabut! ".

" Oke, ".

" Yo! " Ucap Regata mengkode kedua temannya.

" Huh! Kampret lo! " Alvin menyoraki kepergian Regata dan kedua anteknya.

" Elah, udah pada duduk aja kalian. Gak ngajakin gue lagi, emang dasar temen laknat! " Dumel Alvin melihat ketiga temannya sudah terduduk santai di meja yang sama dengan Agnes.

" Hei cewe, lo gak apa-apa 'kan? Pada ngapain lo tu si Regata? " Tanya Vano menghiraukan protesan Alvin.

" Gak apa-apa kok, biasa aja. Siapa kalian? " Tanya Agnes menatap mereka sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya yang terus berdering.

Memang, saat Regata dan Alvin ribut tadi pun Agnes tidak terlalu memperdulikannya. Karena baginya, informasi yang seseorang berikan lewat chat lebih penting dari pada pertengkaran mereka.

" Tanya siapa tapi hanya lirik doang. Cih, gak ada etika! " Decis Afgan.

Agnes menghiraukannya. Dia tidak menganggap ada yang sedang menyindirnya barusan.

" Gue ngomong sama lo, cewek! ".

" Apa? " Tanya Agnes sembari mengangkat kepalanya menatap Afgan.

Seketika Afgan dan teman-temannya terbengong saat melihat wajah cantik si ratu es Agnes. Kecuali Kevin. Dia biasa-biasa saja karena memang Kevin sering melihat wajah Agnes di rumah.

" Cantik, " Batin Afgan.

" Nah, ini nih. Si cantik yang bikin satu sekolah heboh! " Celetuk Vano membuat teman-temannya sadar dari bengongan mereka.

Agnes menghembuskan nafasnya pelan.

" Kalian siapa?" Ulang Agnes bertanya.

" Kita Kakak kelas lo! Btw, siapa nama lo? " Tanya Alvin.

" Oh, Kakak kelas. Gue Agnes, ngapain kalian di meja gue? ".

" Emang ni meja punya nenek moyang lo?! "Semprot Afgan sewot.

Agnes enggan menjawab pria yang selalu mendelik itu, dia memilih mendiamkannya.

" Kenalin Nes, ini temen-temen gue. " Ucap kevin yang akhirnya angkat suara.

Agnes menatap kevin sekilas, kemudian dia mengalihkan pandangannya dengan cepat. Enggan menatap wajah iblis lama-lama. Bundanya pernah bilang, tidak baik!.

" Kalian temennya dia? Oke, kenalin gue Agnes. " Ucap Agnes singkat.

" Oh, jadi nama lo Agnes? Cantik, kayak orangnya. " Celetuk Alvin. " Kenalin, gue Alvin, "

" Gue Vano, ".

" Afgan, " Ucap Afgan yang arah pandangnya entah ke mana.

" Ngomong-ngomong Nes, lo kenal sama Kevin? " Tanya Alvin penasaran.

" Dia anak rekan bisnis paman gue, " Balas Agnes cepat.

Kevin yang tadinya hendak angkat suara akhirnya hanya bisa terdiam karena kalah cepat dengan Agnes.

" Oh, anak rekas bisnis. " Ucap Alvin mengangguk kecil.

Kevin sedikit melirik ke arah adiknya yang bahkan tidak mengakuinya sebagai kakaknya. Ada raut sedih dan penyesalan yang terpancar dari wajahnya.

" Urusan kalian selesai? Kalau iya, silahkan pergi! Gue duluan yang nempatin meja ini, " Usir Agnes.

" Murid baru aja belagu, " Gumam Afgan.

" Lo ngomong apa? ".

" Enggak! ".

" Agnes, gak usah dengerin Afgan! Dia mah gitu orangnya. By the way, lo udah pesen makanan? " Tanya Alvin.

" Udah. Di pesenin sama David, ".

" David? Siapa David? " Tanya Vano.

" Gue, " David datang dari belakang.

Mata keempat pria tampan itu menatap tajam dan penuh selidik para pria yang tidak kalah tampan lainnya yang baru datang.

Satu kata yang dapat mereka ucapkan setelah menatap David, perfect!.

" Nes, pesenan lo! " David menyodorkan satu mangkuk mie ayam dan segelas jus jeruk.

" Thanks, " Ucap Agnes mulai melahap makanannya.

David mengangguk dan duduk di sebelah Alvin dan Vano karna di kedua sisi Agnes sudah ada Kevin dan Afgan.

" Lo murid baru yang kelas sepuluh itu 'kan? " Tanya Vano menatapnya sinis.

Rasa iri merembes dalam dadanya melihat ketampanan David yang Vano akui lebih tampan darinya yang tampan.

" Iya. Kalian siapa? " Tanya balik David sambil memperhatikan wajah mereka secara bergantian.

" Gue Vano. Ini Alvin, Kevin, dan Afgan. Temen-temen gue. Kita Kakak kelas lo, " Ucap Vano sambil menunjuk teman-temannya satu persatu.

" Oh, Kakak kelas. Oke. Kenalin, gue David. " Ucap David yang langsung di respon malas oleh keempatnya.

" Kenapa harus ada orang ini coba? Mana keliatan akrab banget lagi sama Agnes, males gue jadinya. " Batin Alvin kesal.

" Astoge.. Nambah lagi ni saingan gue. Pertama si Alvin, sekarang ni bocah juga ikut-ikutan. Aaa.. Auto mundur alon-alon gue. Insecure Abang Neng, " Batin Vano mengacak rambutnya pelan.

Afgan menghembuskan nafasnya kasar. Entah kenapa melihat keduanya makan santai membuatnya gerah sendiri.

" Bro, cabut! Gue laper, makan kedai depan aja. " Afgan bangkit dari duduknya.

" Bentar lagi masuk, Gan! Mana setelah ini pelajaran Kimia lagi. Lo mau ketinggalan rumus?! " Semprot Vano.

" Bentaran doang. Kalo perlu bungkus aja makanannya! Kita makan di kelas, " Balas Afgan enteng.

" Oh, oke deh! Vin, Al, kuy cabut! " Ajak Vano langsung berdiri.

" Siap! Nes, gue cabut ya?! " Pamit Kevin.

" Hm, " Agnes menjawab tanpa menatap Kevin.

Setelah kepergian mereka, David pindah ke tempat duduk yang tadi di duduki oleh Kevin.

"Nes, itu Kak Kevin 'kan? " Tanya David.

" Hm, ".

" Lo kok respon sama Abang sendiri gitu? Sikap lo kayak sama orang gak di kenal tau gak?! ".

" Gak punya Abang gue, " Balas Agnes dengan santainya.

Mendengar jawaban Agnes, David hanya diam tak bertanya lagi. Karena memang dari pertama dia bertemu pun tahu, bahwa hubungan Agnes dengan Kakak satu-satunya itu jauh dari kata baik.

" Pulang sekolah bareng gue yah! Daddy nyuruh lo belanja, gue temenin! " Ucap David mengalihkan pembicaraan.

" Lo traktir! ".

" Giliran gratisan aja cepet. Elah.. Lo kayak orang gak punya aja tahu gak! " Kesal David.

" Lagian gue tahu lo di kasih black card sama Uncle buat gue belanja ntar, " Balas Agnes yang membuat David melongo mendengarnya.

" Kok tahu? ".

" Gue cenayang! ".

" Sialan lo! ".

_-_

Tbc!

Terpopuler

Comments

good girl

good girl

Agnes mendingan ikut paman nya aja

2021-04-29

1

Öžôŕã

Öžôŕã

harusnya kevin sesama saudara saling melindungi,,,,,, itu malah adiknya ditindas mak lampir diem baee

2021-04-21

4

AfiQa

AfiQa

suka😘

2020-11-16

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Agnes Clallistiana
3 Dia, Afgan
4 Regata Saputra
5 Teman Baru
6 change
7 Flashback 3 Days Ago
8 Dance Class
9 Cemburu
10 Agnes life story
11 Mafia World
12 Gerah Body Gerah Hati
13 Penjelasan Untuk David
14 Untuk yang terakhir
15 Af Company Party
16 Dimulainya Sebuah Obsesi
17 Mini Bar
18 Most Wanted jatuh Cinta
19 Kebenaran Yang Terungkap
20 Kunjungan Afgan
21 Tercyduk
22 Hug From He
23 Baby boy
24 Promised
25 Mafia World 2
26 Tentang Mereka
27 Tamu Tak Diundang
28 Ice Girl
29 New Situation
30 Keributan dipagi hari
31 Hukuman
32 Rencana Kepergian Agnes
33 Kepergian Agnes
34 Merindu
35 Regata Go!
36 I'm Comeback
37 Awal Yang Menyenangkan
38 Rencana Pembalasan Regata
39 Jamuan Makan Malam
40 Jamuan Makan Malam 2
41 Paper Bag
42 Pembalasan Regata
43 Langkah Pertama
44 Memulai Siasat
45 Beri Judul Sendiri!
46 Akhir Kisah Feby
47 Mamp*s!
48 Menenangkan Kevin
49 Pelakor dan Penghianat
50 Membungkam Afgan
51 Welcome To New Situation!
52 Surprise
53 Syarat
54 Simbiosis Mutualisme
55 Mabuk
56 Answer?
57 Dimana?
58 Danau Hijau
59 Dukungan sang kakak
60 Pertarungan Jalanan
61 Demo!
62 Kelicikkan Kevin
63 Sikap Hangat Agnes
64 Dimulainya Sebuah Konflik
65 Kegagalan Dan penyelamatan
66 Rencana Masa Depan
67 Beri judul sendiri!pt.2
68 Flashback
69 Rencana Penjebakan
70 Keberhasilan
71 Kawan apa Lawan
72 Teka-Teki
73 Terbongkarnya kisah masa lalu
74 Keputusan Akhir
75 Kehancuran Dika Part1
76 Kehancuran Dika Part2
77 Menguatkan Kevin
78 Keputusan Akhir
79 EPILOG
80 Sapaan Akhir Dari Author
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG
2
Agnes Clallistiana
3
Dia, Afgan
4
Regata Saputra
5
Teman Baru
6
change
7
Flashback 3 Days Ago
8
Dance Class
9
Cemburu
10
Agnes life story
11
Mafia World
12
Gerah Body Gerah Hati
13
Penjelasan Untuk David
14
Untuk yang terakhir
15
Af Company Party
16
Dimulainya Sebuah Obsesi
17
Mini Bar
18
Most Wanted jatuh Cinta
19
Kebenaran Yang Terungkap
20
Kunjungan Afgan
21
Tercyduk
22
Hug From He
23
Baby boy
24
Promised
25
Mafia World 2
26
Tentang Mereka
27
Tamu Tak Diundang
28
Ice Girl
29
New Situation
30
Keributan dipagi hari
31
Hukuman
32
Rencana Kepergian Agnes
33
Kepergian Agnes
34
Merindu
35
Regata Go!
36
I'm Comeback
37
Awal Yang Menyenangkan
38
Rencana Pembalasan Regata
39
Jamuan Makan Malam
40
Jamuan Makan Malam 2
41
Paper Bag
42
Pembalasan Regata
43
Langkah Pertama
44
Memulai Siasat
45
Beri Judul Sendiri!
46
Akhir Kisah Feby
47
Mamp*s!
48
Menenangkan Kevin
49
Pelakor dan Penghianat
50
Membungkam Afgan
51
Welcome To New Situation!
52
Surprise
53
Syarat
54
Simbiosis Mutualisme
55
Mabuk
56
Answer?
57
Dimana?
58
Danau Hijau
59
Dukungan sang kakak
60
Pertarungan Jalanan
61
Demo!
62
Kelicikkan Kevin
63
Sikap Hangat Agnes
64
Dimulainya Sebuah Konflik
65
Kegagalan Dan penyelamatan
66
Rencana Masa Depan
67
Beri judul sendiri!pt.2
68
Flashback
69
Rencana Penjebakan
70
Keberhasilan
71
Kawan apa Lawan
72
Teka-Teki
73
Terbongkarnya kisah masa lalu
74
Keputusan Akhir
75
Kehancuran Dika Part1
76
Kehancuran Dika Part2
77
Menguatkan Kevin
78
Keputusan Akhir
79
EPILOG
80
Sapaan Akhir Dari Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!