Pintu mobil terbuka, terlihat sebelah kaki mulus keluar dari mobil dengan di susul oleh badannya hingga si pemilik keluar sepenuynya dalam mobil.
Agnes, si cantik Agnes muncul dengan rambut di gerai indah dan rok biru di atas lutut memamerkan paha mulus miliknya. Jangan lupakan juga kaca mata hitam yang terketak indah di atas kepalanya, dengan tas kecil menggelantung di punggung indahnya.
" Ya Tuhan. Itu Barbie idup boy! " Sorak lelaki dengan suara tinggi. Teriakannya itu memacu kebisingan yang berasal dari para Siswa lainnya.
" Oh My Ghosh, Princes dari mana Anjaayy!! ".
" Calon gua itu, ".
" Aduduh.. Tayang kamu kok gak jaga anak-anak kita di rumah si? Malah pansos di sekolahnya Ayah, ".
" Oh My Future...".
Dan masih banyak lagi ocehan-ocehan yang mereka lontarkan ketika melihat bidadari turun dari mobil.
" Let's go my princes, " Ucap laki-laki yang tadi membukakan pintu itu sambil mengulurkan tangannya disertai senyuman tampan yang mengembang di wajahnya.
" Of course! " Balas Agnes menyambut uluran tangan si pria. Tentunya diiringi senyuman menggoda dari bibir sexy miliknya yang membuat semua kaum hawa terpukau dan berteriak-teriak histeris melihatnya.
Di sepanjang perjalanan, tentu mereka menjadi pusat perhatian juga. Bagaimana tidak? Yang satu tampan bak Oppa-Oppa korea, dan yang satunya lagi cantik seperti titisan dewi yunani.
Dengan kedua pasangan ciwi-cowo yang sempurna itu, bagaimana tidak menjadi pusat perhatian publik?.
Pria iti celingak-celinguk, " Kita ke mana nih Nes? ".
" Lah, mana gue tahu Vid! " Balaa Agnes mengangkat kedua bahunya.
David, putra dari Alex, paman kandung Agnes yang berarti Kakak kandung mendiang ibunya, Alexa.
" Coba tanya situ yuk! " Tunjuk David pada beberapa kumpulan pria.
" Oke, " Mereka berjalan menghadap salah satu dari banyaknya pria yang berkumpul.
" Permisi, bisakah kalian menunjukkan di mana ruangan kepala sekolah berada? " David angkat suara dengan sopan.
Para pria yang sedang berkumpul itu menoleh ke arah orang yang berbicara.
Semula tatapan mereka tertuju pada David, yang memang orang yang bertanya. Namun saat tatapan mereka teralih pada si cantik, enggan sudah mereka kembali menatap David dan menjawab pertanyaannya.
" Ah.. Cecan lagi, ".
" Astaga naga, bule!! ".
" Cantik, ".
Batin mereka saat melihat pahatan wajah sempurna Agnes.
Melihat ekspresi para pria yang ditanya itu membuat David menaikkan sebelah alisnya bingung, dia menatap Agnes.
" Kenapa lagi ini? ".
Agnes mengangkat bahunya acuh.
" Permisi? ".
" Ah, ya? Maaf, tadi kamu tanya kita apa? " Balas salah satu dari mereka yang kembali kesadarannya.
" Bisakah kalian mengantar kami ke ruangan kepala sekolah? Kami murid baru, tidak tahu yang mana ruangannya. " Ulang David.
" Aaa.. Iya iya. Kebetulan Saya Ketua Osis di sini, mari ikut Saya! " Ucap Salah satu dari mereka berjalan mendahului Agnes dan David.
" Neng! ".
Agnes menatap aneh pada pria yang memanggilnya. Dia pun memilih menghiraukan si pria aneh itu dan berlalu mengikuti David.
--
Di kelas X — Ipa 4.
Seorang pria yang berada di luar kelas langsung lari terbirit-birit memasuki kelasnya saat melihat sang wali kelas datang.
" Woi woi Bu Nina bobo datang!! " Ucapnya membuat selurub penghuni kelas heboh dibuatnya.
Seketika kelas yang tadinya bagaikan di pasar itu mendadak sepi layaknya kuburan.
Beberapa detik setelahnya, masuklah seorang guru perempuan yang bername tag ' Nina Nisrina ' dengan membawa dua murid baru di belakangnya.
" Selamat pagi murid-murid! ".
" Pagi Bu! ".
" Nah.. Kelas kita kedatangan murid baru disini, ayo silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing! " Ujar Bu Nina.
" Hello guys, perkenalkan nama Saya David Raka Anfilex, saya pindahan dari New york, Amerika. Semoga kita dapat berteman baik, " Ucap David sambil tersenyum tampan.
" Woh.. Calon hot daddy, " Celetuk salah satu murid perempuan yang terpukau akan ketampanan David.
" Ha ha ha.. ".
Brak.
" Diam! " Bu Nina menghempas penggaris panjang ke atas meja, yang mana membuat para siswa kembali terdiam.
" Giliran kamu, cantik. Silahkan perkenalkan diri kamu! ".
" Hello guys, my name is Agnes Clallistiana. Kalian bisa panggil gue Agnes. Happy meet you all! " Ucap Agnes dengan tampang biasa.
" Woah.. Bidadari surganya gue, ".
" Punya gue itu, ".
" Sudah-sudah, dia punya Emaknya! " Celetuk Bu Nina.
" Ha ha ha.. "
Gelak tawa kembali memenuhi kelas Sepuluh Ipa Empat.
" Ayo anak-anak, sekarang beri sambutan kepada mereka! ".
" Hello David, Hello Agnes! " Ucap Mereka serempak.
" Baiklah, apakah ada yang mau bertanya pada mereka? " Tanya Bu Nina.
" Agnes, sudah punya pacar belum?! ".
" Agnes lo cantik, tunggu Abang sukses yaa.. Abang pasti lamar elo, ".
" David, Oh My ganteng bangett.. ".
" Minta Wa nya boleh? ".
Dan masih banyak lagi pertanyaan konyol para oenghuni kelas yang sudah dibuat gila oleh kedua insan yang berada di hadapan mereka.
Sedangkan yang ditanya malah kompak mendengus sambil memutar bola matanya malas.
" Sudah sudah!! " Lerai Bu Nina.
" Agnes, David, silahkan kalian duduk di bangku yang masih kosong! " Pinta Bu Nani pada keduanya.
Keduanya mengangguk dan duduk di bangku yang masih kosong. Untungnya bangku yang kosong itu tersisa yang berdampingan dan secara otomatis merekapun duduk satu meja.
--
Kita menyebrang pada kelas rusuh XI — IPS 5
" Woi woi woi Broo!! lu pada tau gak murid baru yang baru aja jadi Tranding topik di sekolah ini?! " Suara rempong terdengar memenuhi kelas yang sedang tidak ada gurunya.
" Apaan si lo Vano, emang ada apa sama tu murid baru sampe jadi tranding topik? " Tanya Alvin melihat sahabat satunya yang rempong gak jelas.
Vano, si rusuh itu menjawab:
" Itu tuh.. Yang murid baru di kelas sepuluh. Lu tahu gak? Gua denger-denger tu anak baru datang barengan, anjirr.. Cewenya cantik parah dah! Tapi sayang, tu cowo yang bareng dia kayanya pacarnya deh, kelihatan banget tu pisang nempel mulu. Mana lumayan ganteng lagi tu pisang, " Cerocosnya pada teman-temannya.
" Pisang? " Beo Alvin, salah satu teman Vano.
" Pi... Sang, " Jawab Vano melirik bawah.
Alvin berdecak, " Bangkee lo! ".
" Ngomong-ngomong, secantik apa si tu cewek? Penasaran gue, " Alvin menatap langit-langit kelas membayangkan bagaimana bentuk dari sosok murid baru.
" Penasaran? Tar istirahat gue kenalin deh sama kalian! Tu anal emang cantik dari orok, ".
" Hah? " Alvin dan Vano menatap heran pada Kevin yang berbicara.
" Serius lo mau kenalin kita? Emang lo sendiri udah kenal apa sama dia? Cih, so-soan lu ah Abang Kevin! " Ucap Vano diakhiri suara mania yang membuat Kevin bergidik.
" Bahas yang penting kek? Cabe di bahas, " Celetuk Afgan yang sedari tadi diam.
Afgan Afriansyah, cowo tertampan se-SMA Bunga Citra. Dia merupakan anak dari pengusaha ternama.
Afgan tidak terlalu suka pada yang namanya wanita
Karena baginya, semua perempuan itu sama. Sama sama punya moto —.
" Ada uang Abang sayang, gak ada uang Abang tendang! ".
Dengan kata lain, matre!.
" Elu— Selamat siang Pak Jos! " Vano belum sempat memaki Afgan atas perkataannya karena kedatangan guru kiler yang tadi sempat mengatakan akan jam kos.
" Selamat siang murid-murid! ".
Vano duduk di tempatnya dengan mulut yang tidak henti menggerutu.
" Dasar si Jos-Jos! Ngibulin gue lu, pake bilang jam kos segala. Untung gue cerdas, milih ngegosipin tu murid baru dari pada ke rooftop. Bisa habis gue sama si botak, ".
Afgan menggeleng melihat temannya memaki guru biolongi yang mulai berkata di depan. Sungguh tidak baik.
--
Kriing...
" Jam istirahat di mulai. Kepada seluruh siswa dan siawi silahkan tinggalkan kelas dan bergegas mengisi perut kalian, ".
Kring...
" Wuhuy!!! ".
Semua murid di banyaknya kelas yang terdapat pada SMA besar itu bersorak gembira. Selain bel pulang sekolah, bel istirahatlah yang mereka nantikan.
Di waktu istirahat ini, banyak dari mereka yang mengisi perutnya ke kantin dan banyak juga yang melakukan hal lain seperti main game di kelas dan berpacaran di gedung belakang.
Di kantin, tepatnya pada meja tengah Agnes dan David baru saja mendaratkan bokongnya dengan posisi saling berhadapan.
" Nes, mau makan apa lo? " Tanya David merogok sakunya.
"Serah lu aja deh! Yang penting gue kenyang. Dan.. Tentunya gratis ya "an? " Tanya Agnes tersenyum menyebalkan dengan alis naik-turun.
" Ya deh iya. Lagian apa si yang ngga buat lo? " Ujar David malas dan beranjak pergi memesan makanan.
Agnes yang melihat raut wajah tidak enak dari David hanya tersenyum tanpa dosa.
Di sisi lain, Vano dan kawan-kawan yang baru memasuki kantin dibuat heran melihat sang para Most Wanted terkenal mengelilingi seseorang yang sudah pasti adalah perempuan.
" Oi tu most wanted pada ngapain ngepung cewe gitu? " Tanya Vano menunjuk meja seorang wanita yang tidak terlalu terlihat wajahnya.
Alvin, Kevin dan Afgan pun menoleh ke arah gadis yang di tunjuk Vano.
" Agnes, " Batin kevin melihat sosok gadis yang Vano tunjuk.
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments