Pagi menyambut, cahaya matahari perlahan masuk melalui cela-cela jendela kamar seorang gadis cantik dengan tubuh yang masih dililit selimut.
Agnes, dialah gadis itu!.
Saat Agnes masih berada dalam alam mimpinya, tiba-tiba seorang gadis lain masuk ke dalam kamarnya dan membuka pintu dengan kasar.
Brak!
" Woi.. Anak gak tau diri, bangun lo!! Dasar kebo! Jam segini masih molor, mau jadi apa lo? Udah numpang di rumah gue, gak ada kerja lagi. Heran gue, ngapain Daddy masih nampung anak gak guna kayak lo, "
Sarah, saudara tirinya membentak dengan punggung yang menyandar pada tembok.
Perlahan mata dengan bulu mata lentik itu terbuka. Dia menyesuaikan cahaya dan mulai bangun dengan sedikit agak malas.
Kalau saja Sarah tidak berteriak, mungkin Agnes akan tidur sebentar lagi. Malam tadi dia kurang tidur, karena Feby yang menyuruhnya mencuci dan menyetrika seluruh baju keluarga.
" Hmm.. Ada apa? "Tanya Agnes dengan suara Khas bangun tidur.
" Ada apa ada apa. Lo tuh dasar ya anak gak tau diri! Jam segini baru bangun, udah cepet turun! Daddy nyuruh lo segera ke ruangan keluarga, katanya ada hal penting yang mau Daddy bicarakan sama lo. " Balas Sarah sambil memutar bola matanya jengah dan langsung berlalu meninggalkan kamar Agnes.
Yah.. Memang sarah tidak pernah suka dengan Agnes. Mungkin karena fisik Agnes, karrna kalau nasib sudah pasti tidak akan ada yang sirik pada nasib buruknya ini.
Atau mungkin karena SMP dulu, Agnes melampaui pamor Sarah yang katanya bunga sekolah. Dan lagi, pacar Sarah sendiri pun pergi meninggalkan Sarah hanya agar bisa mendekati Agnes.
Padahal Agnes sama sekali tidak merespon satu pun dari mereka, termasuk pacar Sarah yang bahkan tidak Agnes ketahui namanya.
Sebenarnya, Agnes tidak terlalu peduli pada yang namanya cinta. Setelah kepergian sang Bunda, Agnes cenderung suka menyendiri dan menangis nasibnya saat ini.
Agnes merupakan gadis yang pintar sewaktu Smp, ia bahkan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya secara berturut-turut. Bahkan Juara Umumpun melekat selama 3 tahun pada dirinya.
Kejadian itu terjadi beberapa bulan yang lalu, tepatnya di hari kelulusan Agnes. Dan sekarang? Agnes tidak melanjutkan pendidikannya seperti Sarah dan Kakaknya Kevin.
" Cepetan!! ".
Lamunan Agnes buyar saat teriakan Sarah terdengar dari bawah.
Agnes melamun, " Untuk apa Daddy memanggilku? " Batin Agnes.
Daddy? Sebenarnya Agnes muak memanggil nama yang menurutnya menjijikan itu. Agnes tidak lagi menganggap Dika sebagai Ayahnya, tidak!.
Mata lembut itu kini memancarkan api kemarahannya. Tangan Agnes meremass selimut kencang disertai dada yang naik turun. Emosi mulai menguasai dirinya.
Satu saja. Cukup satu saja Agnes memiliki bukti kejahatan Dika pada Ibunya, akan Agnes hancurkan pria tua bangka itu!.
Agnes yang polos dan penyayang hilang dengan di kuburnya Adik dan Ibunya di bawah tanah. Kini hanya ada Agnes, yang akan menunjukkan taringnya pada siapa saja yang berani mengangganggunya.
Tidak sekarang. Akan dia tunjukan siapa dirinya yang sebenarnya saat dia menemukan bukti itu. Akan.
--
Agnes menuruni satu-persatu anak tangga dengan mata yang melihat semua orang yang terduduk di ruang keluarga.
Dia menarik nafasnya dalam kemudian berjalan kearah mereka yang kelihatannya sedang menunggu kedatangannya.
" Agnes, duduklah! " Ujar Dika tegas.
Agnes menyangguk, segera dia duduk di kursi pojok yang memang itu lah tempatnya selama ini.
Tidak dihargai, tidak dianggap ada.
" Agnes, sudah tiga bulan berlalu setelah Bundamu pergi meninggalkan kita. Dan kau pun sudah tiga bulan terakhir ini tidak melanjutkan pendidikanmu, " Ucap Dika membuka pembicaraan.
" Maka dari itu, kamu harus kembali melanjutkan pendidikanmu di sekolah SMA yang sama dengan saudara-saudaramu! " Lanjut Dika memerintah.
Agnes menunduk, sekolah ya?
Bagi Agnes pendidikan bukanlah hal penting lagi setelah kematian Bundanya. cita-cita yang pernay dia miliki untuk menjadi sukses pun ikut terkubur bersama dengan sang penyemangat hidupnya.
" Bagaimana? Kamu mau, bukan? ".
Tidak bisa lagi menolak! Ketika nada bicara DiKa meninggi, itu berarti adalah sebuah perintah yang mutlak.
Sedang sedikit enggan, akhirnya Agnes mengangguk, menyetujui perkataan ayahnya.
Sementara Sarah yang malihat persetujuan dari Agnes langsung mangepalkan tangannya erat. Agnes akan menjadi murid baru di sana, sudah pasti dia akan menjadi pusat perhatian nantinya.
Apalagi dengan visual Agnes yang Sarah akui bukan main-main bisa menjadi rebutan banyak pria di sekolah nanti.
" Sial! " Umpat sarah dalam hati.
Kevin, Kakak laki-laki Agnes itu terlihat bahagia. Selama ini, dia bersedih melihat Agnes yang terus-menerus tenggelam dalam kesedihan.
Sebenarnya Kevin ikut sakit dan menderita atas kepergian Ibu dan adik bungsunya. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah takdir hidup yang sudah diatur oleh Tuhan untuk mereka.
" Gue seneng lo kembali melanjutkan pendidikan lo, Dek. Semoga sifat lo yang jail dan manja itu kembali lagi. Gue kangen lo yang dulu, Dek. Gue kangen, " Batin Kevin menatap Agnes sendu.
" Kapan Agnes sekolah, Daddy? ".
" Pagi ini Kevin yang akan mendaftarkanmu. Dan sepertinya kau akan sekolah besok, " Jawab Dika.
Agnes mengangguk.
" Sebaiknya sekarang kau pergilah berbelanja keperluan sekolahmu bersama pok Jum, Agnes! Beli semua yang kamu butuhkan, " Ucap Dika.
" Pok, antar Agnes ke Mall! " Teriak Dika pada salah satu pembantunya.
Seorang wanita berumur 40an berlari menghampiri Tuannya.
" Baik, Tuan. Mari Non, Saya antar! ".
Agnes mengangguk. Dia berdiri dan langsung berpamitan pada semua.
____
...🍂Keesokan harinya🍂...
SMA Bunga Citra, salah satu Sekolah Menengah Atas tempat para remaja anak orang kaya di sekolahkan.
Di sinilah sekolah Sarah dan Kevin! Yang berarti akan menjadi sekolah Agnes juga.
Pagi ini, sekolah sedang diramaikan dengan gosip murid baru. Pria, dan wanita. Kedua orang itulah yang sedang menjadi gosipan hangat para siswa.
Kring... Kring... Kring..
" Mohon Perhatian, Bel tanda akan dimulainya pelajaran telah di berbunyi. Di mohon kepada para Siswa dan Siswi untuk segera memasuki kelasnya masing-masing, ".
Kring... Kring... Kring..
Suara bel sekolah dan pengumuman yang setiap pagi membuat para murid berdecak tak suka pun mulai terdengar.
Dengan malas, sebagian dari penggosip itu mulai melangkahkan kakinya memasuki kelas mereka.
Ketika para murid hendak memuk ke dalam kelas, klakson dari mobil mewah berwarna hitam yang baru masuk area parkiran membuat fokus mereka tergantikan.
" Siapa itu? ".
" Gak tahu gue. Mungkin itu kali yah, yang katanya murid baru pindahan dari Amrik. "
" Iya mungkin, ".
" Ganteng gak sih? Kalo ganteng mau gue pepet dari awal, ".
" Wah.. Kalo ceweknya asal Amrik udahlah! Insecure kita yang bahan lokal, ".
" Stt!! diem deh, udah mending kita tunggu aja tu anak keluar. "
" Okee okee. Ah... Gila, makin penasaran aja gue. ".
" Kaytanya ceweknya cantik, aduh... Moga kepentok aja dia sama gue, ".
" Ini nih, gak nyadar muka! Burik gitu siapa yang mau? ".
" Ajigg, kasar sia! ".
Bisikan-bisikan para wanita dan pria muali terdengar ramai ketika melihat mobil itu berhenti. Mereka tambah penasaran dan bertanya-tanya kenapa sang pemilik belum juga keluar sampai sekarang.
" Woi turun dong!! ".
" Iya, turun lo!! ".
" Hay ledis, tunjukkan mukamu! ".
Ketika pintu Mobil terbuka, terlihat seorang pria tampan dengan kaca mata Yang melekat di kedua matanya di tambau dengan jaket kulit warna hitam Yang dipakainya juga tak lupa dengan celana abu khas anak SMA.
" Ahhh!! Hendsome boy coy!! ".
" Astaga astaga, jantung gue mau copot lihat yang ganteng! ".
" Oh Tuhan.. Gantengnta minta di karungin!! ".
" Boleh gak sih, Gue bawa ke rumah kunci di kamar seharian? Gak usah kerja aja Bang, dengan wajah tampan Abang aja Adek kenyang! ".
Para Siswi langsung dibuat menjerit-jerit hiateris melihat ciptaan Tuhan yang amat sangat sempurna yang terpapang jelas di depan mata mereka.
Sungguh, pria itu bagaikan sebuah patung yang dipahat sempurna!.
" Lah, ke mana dia? ".
" Tau. Bang, kenapa sih?! ".
Tanda tanya besar mendadak muncul dalam benak mereka ketika melihat pria tampan bak titisan Yinani itu berjalan mengelilingi mobil. Bukannya seharusnya dia memasuki sekolah? Tapi ini?.
" Jangan bilang ada ceweknya? Wah.. Ceweknya juga bule kayanya cuy! ".
" Asik bule! ".
" Ah.. Mantap jiwa! Ayo Neng, tunjukkan mata birumu! ".
Kini para Siswa yang dibuat bising saat melihat gelagatan pria bule itu yang seperti hendak kembuka pintu mobil.
Mata mereka melotot, tidak mau kehilangan moment yang membuat mereka penasaran setengah gila.
Sampai akhirnya pintu itu terbuka, menampilkan—
" Ya Tuhan. Itu Barbie idup boy! ".
_-_
Tbc!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Jenny Nanda
lanjut thour
2021-12-23
0
Alfa El_Vina
ya ampun..... Sampek histeris gituh... aku jadi ikut penasaran tau gak...
2021-12-03
0
Sasaaaa_~
Lanjut kakkk, penasaran sama kelanjutan ceritanya...
Ceritanya bagus banget, aku udah baca + boom like + coment. Tetep semangat ya nulisnya ^^
Jangan lupa baca juga cerita aku judulnya 'BUTTERFLY EFFECT' yaaa
2020-04-02
5