Plak,
"Dasar kamu anak tak tau diri," ucap pria paruh baya pada perempuan di depannya, setelah ia melayangkan tamparan pada wajah cantik putrinya. Mama Angel hanya bisa meneteskan air matanya melihat putrinya dipukul suaminya
" Angel mencintai Bima, pa." Ucap Angel menangis sambil memegang pipinya yang terkena tamparan oleh ayahnya.
" Cinta, kamu bilang? Papa nggak akan pernah menyetujui hubunganmu dengan Bima," bentak papa Angel.
" Maafin Angel pa... ma..." ucap Angel bersujud di bawah kaki Rangga. Angel menangis terisak.
"Maaf kau bilang? kau lihat sekarang, perusahaan kita sudah diambang kebangkrutan. Kamu telah salah Angel karena berurusan dengan keluarga Rahardian," Dimas mengusap wajahnya yang kecewa akan kelakuan putrinya.
" Sudah pa, dia putri kita, dia pasti sudah menyesali kesalahannya," ucap mama Angel mengusap punggung guna meredakan emosi suaminya.
" Ma... mama jangan membelanya," bentak Rangga dengan sorot mata tajam pada istrinya.
"Pa, mama tidak membelanya, tapi ini juga kita yang salah, pa. Angel nggak akan ngelakuin semua ini, jika kita tidak memaksanya menikah dengan Kaka, Pa. Ini semuanya salah papa yang terlalu serakah memaksakan kehendak papa. Sekarang papa terima saja apa yang sudah terjadi dan jangan papa coba-coba menyalahkan Angel. Ini semua salah papa," bela mama Angel penuh penekanan menyalahkan semua yang terjadi karena ulah suaminya sendiri.
Rangga menelaah semua perkataan istrinya, apa yang dikatakan istrinya benar. Karena keegoisan dan keserakahannya ia memaksakan kehendaknya dengan menikahkan putrinya pada keluarga Rahardian agar bisa memperkuat bisnisnya. Rangga dan Raka memang bersahabat. Rangga berpikir menjadi sahabat saja tidak cukup.
***
Seminggu telah berlalu
" Ma... pa... " ucap Kaka mencium pipi kedua orang tuanya.
Kaka duduk di sofa di ruang keluarga bersama orang tuanya.
" Ada apa pa, menyuruh Kaka kesini," tanya Kaka pada papanya.
" hmm, kamu ini... kalau papa nggak menyuruh kamu kesini kamu nggak akan mengunjungi orang tuamu," ucap papa Raka. Kaka hanya tersenyum.
" Papa sudah mendengar, kamu mencabut semua kerjasama perusahaanmu dengan perusahaan papanya Angel. Papa tau, Angel telah salah melakukan ini semua, tapi tidak sepantasnya kamu memutuskan seluruh kontrak dengan perusahaan om Rangga. Perusahaan om Rangga tidak bersalah," ucap Raka pada Dimas.
"Pa," ucap Kaka.
" Papa tau kamu orang yang bijak. Papa harap kamu tidak akan mencampur urusan perusahaan ke dalam masalah pribadimu," Raka memotong ucapan Kaka.
" Jadi, papa minta kamu berbesar hati memaafkan mereka dan kembali menjalin kerja sama kita, karena papa tidak mau persahabatan papa sama om Rangga hancur cuma gara-gara ini," tegas Papa Kaka.
" Baik pa, tapi," Kaka menghela nafasnya dan menuruti permintaan papanya.
" Tapi apa?" potong Raka.
" Banyak rekan-rekan bisnis kita dan sebagian orang yang tau masalah pada saat itu. Mereka yang tidak tau kenyataan yang terjadi sebenarnya, mereka pasti mengira Kaka laki-laki yang tidak bertanggung jawab, Pa." ucap Kaka.
" Ya, papa tau. Sekarang kan kita sudah tau itu perbuatan Angel dan kekasihnya. Papa akan meminta Om Rangga agar Angel, kekasihnya dan perempuan yang bersekongkol dengan mereka untuk mengklarifikasi semuanya," ucap Papa Raka. Kaka pun menyetujui.
" Biar Kaka saja yang urus," ucap Kaka dan ldiangguki oleh Papa Raka.
***
Mei yang pulang sekolah di jemput oleh Bima dan Angel, mereka langsung menuju restoran mewah yang biasa mereka kunjungi. Seperti biasanya mereka berada di ruang private. Mereka bertemu untuk membahas Kaka yang meminta mereka untuk mengkarifikasi apa yang telah mereka lakukan.
Mereka telah memesan makanan. Sembari menunggu pesanan datang mereka mulai perbincangan mereka.
" Mas, Mei nggak mau ikut dalam konferensi pers," ucap Mei memulai pembicaraan.
" Mei, sekali lagi mas dan kak Angel minta maaf, karena kami telah membawamu masuk ke dalam masalah ini. Tapi Mei, Kaka meminta kita bertiga untuk melakukan klarifikasi. Kalau kita tidak mau melakukanya, dia tidak akan mau kembali menjalin kerjasama perusahaan dengan perusahaan keluarga kak Angel," ucap Bima dengan raut wajah sedih.
" Mas, bukan Mei nggak mau tapi apa jadinya kalo mama dan papa tau kalo Mei terlibat. Papa akan langsung serangan jantung kalo Mei terlibat, apalagi mereka tau kalo Mei pemeran wanita yang mengacaukan pernikahan keluarga Rahardian. Maaf mas, kali ini Mei nggak bisa bantu" Ucap Mei.
"aku gak mau liat papa Anfal gara-gara aku," ucap Mei dalam hati.
Bima dan Angel menghela nafas panjang dengan perasaan sedih. Kali ini Bima tak akan memaksakan keinginan mereka, karena sudah cukup Mei yang telah membantu mereka. Mei yang melihat raut wajah sepasang kekasih yang sedih, jadi ikut merasa bersalah karena tidak bisa membantunya.
Tak lama, makanan mereka pun datang, mereka menikmati hidangan yang sudah di pesan dalam hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. Mereka pun selesai menikmati makanannya.
" Kapan?" tanya Mei memecah keheningan mereka.
" Apa?" tanya balik Bima.
" Klarifikasi," ucap Mei.
" Secepatnya, tapi kak Angel tidak tau Kaka mau menerima kami apa tidak kalau hanya kamu berdua yang melakukannya," ucap Angel.
" Ok, baiklah aku akan bantu kalian, tapi..." ucap Mei, sontak membuat Bima dan Angel kaget.
" Tapi apa?" ucap Bima dan Angel bersamaan memotong ucapan Mei.
Bersambung
Hai Kakak jangan lupa
vote, like, dan komennya 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
pemimpi
Nih si potong potong terus ... 🤭🤭😅😅
2021-08-04
0
Herlina Bio
lanjut
2021-05-18
0
Rossalinda R
Visualnya kga ada Thor
2021-02-02
0