Bima yang sudah mengetahui keberadaan Mei, bersiap-siap untuk menyelamatkan adiknya. Bima dan anak buahnya langsung menaiki mobil masing-masing dan segera meluncur ke tempat penyekapan Meilika.
Dengan perasaan yang panik, Bima melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, karena rasa khawatir dan takut terjadi hal yang tidak diinginkannya.
"B******k kamu Kaka, aku nggak akan biarkan kamu nyakiti n adikku. Awas saja kalau terjadi apa-apa," Bima memukul setir mobilnya merutuki Kaka yang menculik adiknya.
Malam kian larut, suasana sunyi, sepi dan gelap di dalam gudang begitu sangat menyeramkan, ditambah lagi pencahayaan yang hanya menggunakan lampu emergency membuat Mei ketakutan.
Mei yang takut akan gelap hanya bisa menangis, dan teriak karena ia ditinggal sendirian di dalam gudang yang gelap itu. Ia takut jika lampu itu akan mati karena kehabisan baterai.
Mei ditinggal sendirian di dalam gudang. Kaka sengaja meninggalkan dirinya sendirian di dalam gudang tersebut untuk memberikan pelajaran bagi gadis kecil yang ingin bermain-main dengannya. Sedangkan anak buahnya disuruh mengawasi Meilika dari luar gudang.
" Ma... pa... tolong Mei, ma. Mas Bima tolong Mei... hiks... hiks... Mei takut disini, disini gelap sekali... hiks... hiks... " teriak Mei dengan suara serak karena dia tak berhenti menangis dan teriak.
Flashback on
"Tuan, bisakah anda melepaskan ikatan kaki ku?" Mei yang menatap Alex meminta tolong untuk membukakan ikatan di kakinya. Alex melihat Kaka meminta persetujuan.
"Kenapa?" tanya Kaka pada Mei.
"Mm... a... ku mau buang air kecil tuan," ucap Mei malu.
"Lex," panggil Kaka dan memberi kode pada Alex untuk membukakan ikatan Mei. Kaka menepuk tangannya memanggil anak buahnya yang berada di luar gudang. Anak buahnya pun langsung mendekatinya.
"Antar dia, dia mau buang air, dan awasi dia jangan sampai kabur." perintah Kaka pada anak buahnya.
" siap bos" ucap anak buahnya
Mei pun di antar ke kamar mandi yang tempatnya ada di belakang gudang. Tapi untungnya di gudang itu masih terdapat kamar mandi meskipun itu tidak layak untuk digunakan. Kamar mandi yang kotor dan bau membuat Mei mual. Rasa enggan untuk masuk ke dalam, tapi ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia pun terpaksa masuk ke dalam kamar mandi tersebut.
"kenapa bau sekali, bisa-bisa aku kehabisan nafas disini karena menahan nafas seperti ini. Untung saja masih ada airnya ini Wc. Aku harus cepet-cepet keluar dan kabur dari tempat ini," rutuk Mei dalam hati yang salah satu tangannya menutup hidungnya.
Mei selesai dan keluar dari kamar mandi yang kotor dan bau itu. Mei melihat dua anak buahnya Kaka yang masih menunggunya. Mei pun memikirkan cara agar ia bisa kabur dari gudang ini.
Mei pun melihat kayu balok di samping kamar mandi tempatnya berdiri, ia mencoba mengalihkan anak buah Kaka agar bisa mengambil kayu tersebut.
" Maaf tuan, aku mau ke kamar mandi lagi" ucap Mei, dan diangguki oleh anak buah Kaka.
Mei terpaksa masuk kembali dengan menutup hidungnya untuk menjalankan misinya agar bisa kabur dari tempat ini.
Mei mengintip dari pintu kamar mandi untuk melihat anak buah Kaka yang masih berdiri di depan pintunya. Mei membuka pintu dan berjalan pelan mengambil kayu balok di sampingnya. Mei pun memukul kedua anak buah Kaka yang ditugaskan untuk menjaganya.
Mei berhasil kabur dan keluar dari dalam gudang tersebut. Salah satu pengawal yang lain untuk mengejar Mei.
Kaka yang tahu Mei berhasil kabur sangat marah pada anak buahnya.
"Cepat kalian cari dan tangkap dia, menjaga gadis kecil saja kalian tidak bisa" perintah Kaka dengan penuh amarah. Alex yang melihat kemarahan Kaka hanya bisa diam.
Suasana malam yang gelap membuat Mei berlari tak tentu arah. Ia tidak tau dimana ia berada. Ia berlari dan terus berlari dan menangis karena ketakutan akan gelapnya malam yang sunyi dan sepi. Ia terus berlari sesekali menoleh ke belakang melihat banyaknya anak buah Kaka yang mengejarnya.
"aku capek sekali" ucap Mei, dan akhirnya Mei pun terjatuh.
Anak buah Kaka membawa Mei kembali ke dalam gudang tersebut. Mei hanya bisa menangis melihat dirinya yang kembali duduk terikat di kursi pesakitannya.
"Kau ingin kabur.. Hah...?" Bentak Kaka dengan salah satu tangan yang mencengkram ke dua pipi Mei. Mei meringis menahan sakit.
"Kau pikir kau bisa kabur dengan mudahnya, dasar gadis licik" umpat Kaka yang masih mencengkram kedua pipi Mei.
" Ma..af kan aku, aku mohon lepaskan aku" ucap Mei memohon
"Aku tak akan melepaskanmu, ingat itu" ucap Kaka.
" Boy, jaga dia. Kau awasi dia dari luar, biarkan dia sendiri disini. Aku akan pergi, hubungi aku jika ada sesuatu." Perintah Kaka.
Mei yang mendengarnya terkejut dan berteriak dan menangis.
" tolong tuan, tolong tuan jangan tinggalkan aku sendiri disini" ucap Mei sambil meronta-ronta.
Kaka tidak mendengarkan teriakan Mei, ia pergi meninggalkan gudang tua tersebut diikuti oleh Alex dan anak buahnya.
Flashback off
Bersambung
Hai kak.. makasih ya udah baca novel aku. Mohon maaf jika ceritanya membosankan.
Tolong di vote ya kakak, jangan lupa like, komennya, trus di masukin di favoritnya ya kakak.. Salam Kenal 🤗😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
Ditha Maulana
gpp mei..sabar aja..kali ini dikurung dlm gudang..nanti lama2 kamu dikurung dalam kamar sm si kaka..🤣🤣🤣
2021-08-13
1
Vina Fazilla
aduuuhhh kasian mei..
2021-05-26
0
carenina
lagian jg bima nggak gentle pake cara menipu..mempermalukan org lain n menjerumuskan anak di bawah umur...untung cuma novel kalau betulan sdh di penjara tuh bima angel n mei😆😆😆
2021-04-20
0