Di sebuah kamar hotel mewah, yang sudah didekorasi untuk kamar pengantin, tercium bau harum bunga mawar, kamar yang bertaburan dengan kelopak bunga mawar di atas tempat tidur yang berbentuk hati dan hiasan sepasang angsa.
Ya, itulah kamar pengantin untuk pasangan pengantin yang batal menikah. Kaka dan Angel.
Meilika terkejut karena sekarang berada di sebuah kamar hotel tersebut. Meilika bingung apa yang harus dilakukannya sekarang terhadap keluarga dari Kaka Rahardian tersebut.
"Tante, Om, saya minta maaf karena saya telah mengacaukan acara pernikahan mas Kaka," ucap meilika sambil menangis untuk menutupi rasa gugup di dadanya.
" Tidak Dinda sayang, kamu nggak perlu minta maaf. Ini semua bukan salah kamu, sudah sekarang jangan menangis lagi. Ini kamu minum dulu, biar kamu lebih tenang," ucap mama Wina dan mengajak Meilika duduk di sofa kamar dan menyerahkan air mineral yang sudah dibuka untuk Meilika.
Meilika menerima air mineral dan meminum air mineral hingga setengah botol.
"Makasih tante," ucap Meilika.
"Siapa kamu sebenarnya? Sungguh aku nggak tahu siapa kamu, dan apa tujuanmu mempermalukan saya dan keluarga saya," bentak Kaka pada Meilika dan menunjuk ke arah Meilika sambil menyugar rambut hitamnya dengan penuh amarah karena dia tak mengenal perempuan yang mengaku mengandung anaknya.
"Kaka, Sudah kamu nggak usah bersandiwara lagi, sekarang cuma ada papa dan mama disini. Jadi, kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan yang telah kamu buat. Papa tidak pernah mengajarkan kamu menjadi laki-laki brengsek dan nggak bertanggung jawab," ucap papa Raka pada Kaka dengan wajah yang memerah yang sudah dipenuhi emosi.
Meilika bingung apa yang harus dilakukan dengan keluarga yang berada di depannya.
"Baiklah om, Tante, saya permisi. Lebih baik saya pergi saja dari sini," ucap Meilika berdiri ingin pergi, dan ingin keluar dari kamar hotel mewah itu.
"Tunggu, kamu ingin pergi, setelah kekacauan yang kamu lakukan," Meilika berhenti mendengar ucapan dari Kaka.
"duh gimana ini. Apa yang harus aku lakukan lagi. Aku ingin pergi dari sini, tapi bagaimana caranya. Oh Tuhan, ya sudahla, sudah terlanjur, pokoknya aku harus bisa keluar dari sini," batin Meilika yang sedang menahan gugup dan ketakukan.
"Untuk apa aku disini mas, kamu saja seperti ini. Jadi, untuk apa aku menjelaskan? Cukup mas aku, aku nggak apa-apa kalau kamu nggak mau tanggung jawab. Aku bisa sendiri membesarkan anak yang kukandung ini," ucap Meilika menangis sambil berlari meninggalkan kamar hotel itu.
Meilika berlari melewati koridor hotel dengan menangis. Banyak para pengunjung dan beberapa tamu undangan yang belum pulang dari acara pernikahan keluarga terkaya di Indonesia itu yang melihat Meilika menangis dan berlari keluar dari lobby hotel itu. Meilika langsung menaiki taksi yang sudah ia berhentikan.
"Huh, syukur deh aku bisa keluar dari tempat itu," ucap Meilika dengan menghela nafas panjang sambil mengusap air matanya.
"Neng, kita mau kemana neng?" ucap supir taksi tersebut yang membangunkan lamunan Meilika.
"Oh ya, maaf pak, Antarkan saya ke apartemen jalan xx pak," ucap Meilika.
"Baik neng," ucap pak supir.
* Di kamar hotel *
"Kaka, cepet kamu kejar Dinda, mama kecewa sama kamu, mama nggak nyangka kamu kayak gini," marah mama Wina pada Kaka.
"Ma, kenapa mama nggak percaya sama aku, ma. Aku nggak pernah ngelakuin hal sebejat itu, ma. Lihat ma, pa, kalau dia benar-benar hamil anak aku, dia nggak akan pergi begitu saja setelah dia ngancuri pernikahan aku ma," ucap Kaka
"Mama, nggak mau tau. Kamu harus bawa Dinda tuk menemui mama dan papa," ucap mama Wina dengan perasaan kecewa.
bersambung!!!
Jangan lupa like, vote dan komennya 🤗😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 222 Episodes
Comments
LENY
MASA LBH PERCAYA ORANG LAIN DRPD ANAK SENDIRI KACAU
2021-11-02
0
Damar alfatih
fatal bgt deh
2021-07-25
0
Erika Darma Yunita
ngpain Dinda atau meilika ituu sandiwara'...apa disuruh orang...demi uang
2021-07-11
0