Bab. 9

Malam ini Jinan dan Ria sudah berada di bandara bersama kedua orang tua Ria untuk mengantarkan kepergian dua wanita yang menjadi anaknya itu.

"Kamu yang kuat ya, Nak. Mami yakin Allah akan memberikan kebahagiaan yang tidak tanggung-tanggung untuk kamu. Kamu wanita yang baik, Mami percaya itu," ucap mami Ria yang bernama Sila, lalu ia mencium kedua pipi tirus Jinan.

"Makasih, Mi. Makasih juga atas kebaikan Mami, Papi, dan Ria yang sudah banyak membantu Jinan. Jinan tidak tahu harus apa jika tidak ada kalian di sisi Jinan di saat Jinan sedang seperti ini," ucap Jinan tulus.

"Kamu itu udah Mami anggap seperti anak kandung Mami sendiri, Nak. Jadi jangan pernah merasa nggak enak lagi ya, Sayang."

"Terima kasih banyak, Mi. Jinan sayang Mami." Jinan memeluk tubuh ideal paruh baya itu. Tak terasa Jinan meneteskan air matanya dalam rengkuhan Sila, tiba-tiba saja entah kenapa ia merindukan orang tuanya. Sepertinya, kunjungannya ke makam orang tuanya tadi sore tak bisa mengobati rasa rindunya pada mereka.

"Jaga kandungan kamu baik-baik ya, kalau ada waktu, Mami dan Papi akan main ke sana. Ria, jagain Kakak kamu, jangan sampai dia kelelahan karena bekerja," ucapnya pada Ria pada kalimat terakhir.

"Santai aja, Mi. Aku akan menjaga Kak Jinan seperti aku menjaga diriku sendiri," ucap Ria dengan memukul pelan dadanya.

"Lebay," ucap papi Ria bernama Dedy dengan pelan, namun masih bisa didengar oleh Ria.

"Papi sirik aja sih," gerutu Ria dan disambut tawa renyah dari Sila dan Jinan.

"Kamu hati-hati ya, Jinan. Jaga baik-baik kandungan kamu," ucap Dedy kepada Jinan.

"Terimakasih, Pi," ucapnya dengan tersenyum ramah tanpa ada kontak fisik di antara mereka berdua. Meski ia dan kedua orang tua Ria lumayan dekat, namun Jinan tetap menjaga batasannya kepada yang bukan mahramnya.

"Kami pergi ya, Mi, Pi," pamit Jinan pada kedua orang tua itu.

Baru dua langkah Jinan melangkah, tiba-tiba Jinan membalikkan tubuhnya karena panggilan dari Dedy. Dedy berjalan mendekati Jinan dengan sebuah map di tangannya, pria itu membuka map tersebut lalu menyodorkan sebuah kertas pada Jinan.

Jinan mengernyitkan keningnya tanpa melihat isi dari kertas itu.

"Ambillah," ucap Dedy.

Jinan menatap Dedy sejenak, lalu menatap kertas tersebut dengan heran.

"Ambillah Jinan, ini milikmu."

Miliknya?

Jinan akhirnya meraih kertas tersebut, ia membelalakkan matanya saat melihat sertifikat rumahnya kini ada di hadapannya.

"Apa maksud Papi?" tanya Jinan heran. Bukankah ia sudah menggadaikan rumahnya. Lalu kenapa sekarang sertifikat itu ada di tangan Dedy?

"Papi menebus sertifikat rumah Kakak tadi siang di pegadaian," ucap Ria membuat Jinan menoleh menatap wanita itu.

"Ambillah, Jinan. Rumah itu adalah satu-satunya peninggalan almarhum/ah orang tua kamu. Saya dan istri saya tidak tega jika melihat rumah itu menjadi milik orang lain."

"Tapi Pi–"

"Udah, ambil aja, Jinan. Apa kamu tidak mau kembali lagi ke Indonesia hem?" ujar Sila.

Jinan tersenyum senang, ia mengusap air matanya yang lolos begitu saja di pipinya.

"Jinan janji, Jinan akan menggantinya suatu saat nanti, Pi, Mi," ucap Jinan disertai isakan ringan.

"Kamu nggak perlu mikirin hal itu, Jinan. Kami ikhlas, Nak," ucap Sila.

"Tapi, Mi–"

"Kamu nolak, Mami marah loh," potong Sila memancing senyum geli Ria.

"Ambil aja, Kak. anggap itu hadiah dari Oma dan Opa-nya untuk anak yang ada di dalam kandungan Kakak," ucap Ria dan dibetulkan Sila dan Dedy.

Jinan tak bisa menahan tangisnya saat ketiga orang beda usia itu mengucapkan kata-kata penuh kasih sayang yang terdengar tulus padanya. Betapa bahagianya ia mengenal keluarga baik seperti mereka. Jinan benar-benar beruntung, terlepas dari semua cobaan ini. Memang benar, kita tidak akan pernah tahu seperti apa jalan Allah yang datang pada kita.

Setelah berpelukan dengan menangis bahagia bersama, Jinan dan Ria akhirnya melanjutkan langkahnya untuk segera menuju pesawat. Dari kejauhan mereka melambaikan tangannya kepada Sila dan Dedy sebagai perpisahan terakhirnya. Entah kapan mereka akan kembali lagi ke tanah air, Jinan tidak pernah tahu itu. Yang pasti, saat ia sudah bisa berdamai dengan keadaan, ia akan kembali dan mengenalkan anak yang sekarang masih dalam kandungannya ini kepada ayahnya, Romi Saputra.

Ia harap, Romi tidak akan mengecewakan anaknya meski pria itu sudah memiliki istri dan anak dengan wanita lain.

Dalam perjalanan menuju pesawat, Jinan mengirimkan pesan yang cukup panjang terlebih dahulu kepada Romi. Setelah dipastikan pesan sudah terkirim pada Romi, Jinan membuang sim card-nya lalu menonaktifkan ponselnya. Perjalanan hidupnya yang baru kini akan dimulai dari sekarang. Ia berharap, semoga ia bisa menjalani semua ini dengan hati yang tulus dan tegar.

***

Di waktu yang bersamaa, di kediaman Romi saat ini, pria itu terlihat terkejut akan pesan dari Jinan. Dua bulan lebih mereka putus komunikasi, kini Jinan tiba-tiba saja mengiriminya pesan yang cukup panjang yang mengejutkannya.

'Assalamu'alaikum, Mas Romi.

Mas, kamu apa kabar? Aku harap kamu baik-baik saja.

Mungkin aku tidak perlu berbasa-basi lagi. Aku mengirimimu pesan ini hanya untuk mengatakan bahwa aku saat ini sedang mengandung anakmu. Kandunganku saat ini sudah memasuki trisemester kedua. Maaf jika aku baru memberitahumu tentang kabar ini sekarang, hanya dengan sebuah pesan singkat saja.

Aku tidak tahu kamu perduli atau tidak dengan anak ini, tapi aku di sini hanya ingin kamu mengetahui bahwa ada darah daging kamu yang tumbuh di dalam rahimku.

Aku tidak akan pernah berharap untuk kamu kembali padaku karena kehamilanku ini, tapi aku hanya ingin satu dari kamu. Jika suatu saat anak ini mengetahui bahwa kamu adalah ayah biologisnya, aku ingin kamu menyayangi dia seperti kamu menyayangi anakmu yang lain.

*Dan m*eskipun kelak kamu tidak bisa menyayanginya dengan tulus, aku minta sama kamu untuk berpura-puralah menyayanginya. Aku hanya tidak ingin anakku mengira bahwa ia kehilangan kasih sayang salah satu orang tuanya.

Mas, aku pamit. Aku pergi bukan karena ingin menghindari kalian, aku hanya butuh ketenangan dan ingin melanjutkan cita-citaku.

Suatu saat aku akan kembali lagi ke kota ini bersama anak kita. Jika aku ada waktu, aku akan mengirimimu photo perkembangan anak kita ke whatsapp-mu.'

Romi menelan ludahnya. "Aku akan punya dua anak?" batin Romi.

Romi memijat pelipisnya, ia mendudukkan tubuhnya di atas kasur king size-nya. 

"Kenapa tidak terpikirkan sampai ke sini. Bagaimana jika mama tahu? Bagaiman jika mama dan papa memintaku untuk kembali bersama Jinan? Astaga, bodoh sekali aku. kenapa aku nggak pakai pengaman saat melakukannya. Bodoh bodoh bodoh,"  rutuk Romi pada dirinya sendiri.

Romi menghela nafasnya. "Oke, santai, Romi, santai. Kamu pasti bisa melewati ini semua."

"Pokoknya aku harus segera menikahi Aurel sebelum mama dan papa tahu tentang kehamilan Jinan." Romi menggigit bibir bawahnya pusing. "Maafin aku, Jinan. Aku berdoa untukmu, semoga kamu menemukan pria yang lebih baik dari aku di luar sana. Kamu wanita yang baik, aku yakin kamu pasti bisa mendapatkan pria yang lebih segalanya dari pada aku."

   

  

   

******

LIKE, COMENT, and VOTE 💕

Terpopuler

Comments

Bauty Rusanti

Bauty Rusanti

Jinan kaya? mudah bget pergi ke jerman

2023-08-24

0

naning

naning

aku aminkan doanya Romi utk Jinan dan Romi akan menyesal kemudian🤭

2021-12-28

2

Rachel Gifanny

Rachel Gifanny

belagu lu Rom... emng ada cewe sebaik jinan, blom tentu Aurel masih suci kan

2021-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 SEKILAS :)
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
108 Bab. 107
109 FYI
110 UJIAN CINTA
111 CINTA DATANG TERLAMBAT
112 NEW STORY
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
SEKILAS :)
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106
108
Bab. 107
109
FYI
110
UJIAN CINTA
111
CINTA DATANG TERLAMBAT
112
NEW STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!