Bab. 4

Di kediaman Romi.

Hari ini tepat satu minggu Romi memutuskan hubungannya bersama Jinan. Tak ada rasa sesal di wajah pria itu setelah ia mentalak istrinya demi wanita yang ia cintai sedari dua tahun lalu yang saat ini sedang mengandung anaknya. Mungkin juga karena waktu kebersamaannya bersama Jinan yang baru jalan satu bulan, sehingga tak membuat Romi menyimpan kenangan indah bersama wanita berhijab syar'i itu. Atau karena cintanya pada wanita bernama Aurel yang terlalu dalam, membuat pria itu tak bisa melirik wanita lain sekalipun itu istrinya sendiri.

Pagi ini saat Romi sedang sarapan sendirian di meja makan rumahnya, ia dikejutkan dengan kepulangan orang tuanya dari perjalanan bisnis mereka di luar kota.

"Mama, Papa."

Romi bangkit dari duduknya, ia meninggalkan sarapannya demi menghampiri kedua orang tuanya.

"Kok Mama nggak ngabarin Romi kalau pulang pagi?" tanya Romi setelah mencium punggung tangan kedua orang tuanya dan segera mengambil alih koper serta sebagian belanjaan di tangan mamanya.

"butuh banget di kabarin? Biasanya juga nggak perduli kita mau pulang kapan."

Romi hanya menyengir kuda mendengar ucapan mamanya. Bukannya tak perduli, ia hanya terlalu sibuk dengan kerjaannya dan hubungannya bersama Aurel yang belum menemukan titik terang untuk bersama secara terbuka.

"Oh ya, mana Jinan, Rom? Tumben kamu makan sendirian."

Romi menatap mamanya terkejut. Ia terlupa jika mamanya belum mengetahui perceraiannya dengan Jinan.

"Kenapa kamu bengong gitu?"

Romi tersadar dari keterkejutannya saat mamanya menepuk bahu kanannya.

"Em, anu Ma. Jinan ... em ..."

Romi menggaruk kepalanya, ia bingung harus bagaimana menjelaskan semua ini. Sesuai perjanjian, seharusnya Jinan yang menjelaskan semua ini kepada mamanya, namun wanita itu sedang tidak ada di sini.

"Kamu kenapa sih, Rom?"

"Nggak papa kok, Ma. Ayo Mama sama Papa masuk dulu, ngga capek apa pulang dari perjalanan jauh?"

Romi menuntuh kedua orang tuanya menuju meja makan yang di mana sudah tersedia beberapa makanan lezat di atas meja.

Linda yang masih tak melihat menantunya pun akhirnya bertanya kembali kepada Romi mengenai keberadaan wanita berhijab itu. Wajah Romi yang terlihat kebingungan pun akhirnya memancing rasa penasaran Linda dan suami mengenai keberadaan Jinan saat ini. Dan karena tidak memiliki pilihan lain karena terus didorong mamanya untuk mengatakan keberadaan Jinan, Romi akhirnya mengatakan tentang hubungannya bersama Jinan.

"Jinan sudah tidak tinggal sama Romi lagi, Ma."

"Lah, kenapa Rom?" tanya Linda bingung.

"Romi sudah mentalak Jinan satu minggu yang lalu, Ma. Dan kami sudah tidak tinggal satu rumah lagi, Jinan bukan istri Romi lagi, Ma."

Linda dan Putra Kusnaidi -suami Linda atau papa Romi- membelalakkan matanya.

"Apa maksud kamu?"

Romi menatap orang tuanya bergantian. "Kami sudah bercerai, Ma, Pa. Jinan yang minta Romi untuk menceraikannya."

"Kenapa dia mau bercerai?" tanya Putra.

"Romi juga nggak tau, Pa. Dia tiba-tiba meminta Romi untuk mentalaknya begitu sa–"

"Nggak!" pekik Linda memotong ucapan Romi. "Nggak mungkin Jinan seperti itu, Rom. Kamu jangan ngarang cerita ya, Mama tahu persis siapa Jinan, dia tidak akan mungkin mau melakukan perceraian yang jelas-jelas tidak disukai Allah."

"Tapi, Ma. Jinan mem–"

"Diam kamu," tunjuk Linda pada anak tunggalnya. "Ini pasti ulah kamu 'kan? Dari awal kamu memang tidak mau menikah dengan Jinan."

"Ma."

"Kalau Mama tahu apa penyebabnya, bisa habis kamu di tangan Mama," ancam Linda lalu beranjak meninggalkan meja makan menuju kamarnya.

     

     

     

***

     

     

Di sebuah rumah kecil yang ada di pinggir kota, seorang wanita cantik bernama Jinan terlihat sedang sibuk berkutat dengan alat dapurnya. Meja makan tempat menyimpan makanan pun kini terlihat ramai oleh berbagai macam tepung, susu, coklat blok, dan bahan-bahan untuk membuat kue lainnya.

Semenjak resmi bercerai dan tinggal sendirian di rumah peninggalan orang tuanya, Jinan kini membuka usaha kecil-kecilan untuk membiayai kehidupannya kedepan. Jinan juga berniat menabung untuk melanjutkan studinya dan menggapai cita-citanya untuk menjadi pengusaha pengusaha terkenal. Usaha apa pun itu, yang penting tidak merugikan orang lain. Ya, cita-cita Jinan memang terdengar sederhanya, namun dibalik cita-cita sederhana itu, Jinan menyimpan sebuah impian luar biasa yang tidak dapat orang lain lihat dengan mata tel4njang.

Sedari subuh Jinan sudah mulai berkutat di dapur, hingga waktu menunjukkan pukul 10:23 akhirnya semua pesanan selesai ia kerjakan. Setelah membereskan semua peralatan baking serta mencucinya, Jinan menyempatkan diri untuk sholat dhuha terlebih dahulu sebelum mem-packing semua kue bolu pesanan yang sedang didinginkan.

"Ya Allah, kuatkan hamba dalam menjalani semua cobaan dari-Mu. Ikhlaskan hamba pada semua permasalahan yang menimpa hamba. Bantu hamba agar tetap selalu istiqomah di jalan-Mu ya Allah."

"Ya Allah, ridhoi usaha hamba. Semoga usaha kecil-kecilan ini cukup untuk membiayai kebutuhanku dan bisa membawaku pada kesuksesan yang berkah. Ya Allah, semoga hamba bisa selalu bersabar dalam menjalani segala proses perjalanan hidup ini ya Allah. Aamiin."

Jinan mengusap mukanya dengan kedua telapak tangannya untuk mengakhiri do'a singkat yang ia panjatkan.

Setelah membereskan alat-alat sholatnya, Jinan kembali ke dapur untuk mengecek bolu-bolu buatannya. Berhubung sebagian bolu masih ada yang belum dingin, Jinan memutuskan untuk mengisi perutnya terlebih dahulu karena selama berkutat di dapur Jinan memang belum mengisi perutnya dengan makanan sedikitpun.

Setelah melaksanakan ibadah dzuhur, barulah Jinan bergegas mengantarkan bolu-bolu yang sudah tertata rapi di dalam kotak box plastik menuju alamat yang sudah dikirimkan si pemesan pada akun sosmednya. Ya, Jinan mengandalkan situs online untuk memperluas bisnis kecil-kecilannya itu, dan alhamdulillah dalam waktu beberapa hari sudah lumayan banyak yang berminat dengan hasil tangan wanita berhijab syar'i itu.

Jinan yang masih kenyang karena baru saja melaksanakan sarapan yang mendekati jam makan siang, akhirnya melenggang meninggalkan rumah setelah membereskan peralatan sholatnya. Dengan bermodal motor bebek bekas ayahnya dulu, Jinan melaju kesana kemari mengantar pesanannya dengan lelah yang harus ia tahan demi beberapa lembar rupiah. Hingga adzan ashar berkumandang, Jinan akhirnya selesai juga dengan semua pesanannya. 

Menuju pulang ke rumah, Jinan menyempatkan diri untuk ke warung bahan-bahan kue terlebih dahulu untuk menyetok bahan membuat bolu beberapa hari kedepan. Saat sudah mendekati rumahnya, dari kejauhan Jinan menangkap sosok wanita dan pria paruh baya di depan rumahnya sedang duduk di kursi kayu single di samping pintu masuk rumahnya.

"Mama, Papa," gumam Jinan saat dirasa kedua orang paruh baya itu adalah mantan mertuanya. Ya, sudah jadi mantan right?

Linda dan Putra yang melihat kedatangan Jinan pun bangkit berdiri seraya tersenyum menatap kedatandan Jinan.

Setiba di depan rumahnya, Jinan memarkirkan motornya tepat di depan teras kecil rumahnya. Ia tersenyum ramah kepada mantan mertuanya.

"Assalamu'alaikum, Ma, Pa," ucap Jinan lalu mencium punggung tangan kedua orang tua itu.

"Wa'alaikumsalam," jawab Linda dan Putra hampir bersamaan.

"Jinan," panggil Linda.

"Masuk dulu yuk, Ma, Pa," ujar Jinan dengan tersenyum. Ia tahu maksud kedatangan mantan mertuanya itu ke rumahnya, dan ia tidak mau membahas sesuatu yang bersifat pribadi di luar rumahnya. Ia tidak mau ada orang lain yang melihat dan sibuk menanyakan berbagai macam hal yang seharusnya tidak mereka harus ketahui.

******

Like, Coment, dan Vote 💕

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

kuapoookkk babat habis aja tuh si ROMI& aurel

2023-06-20

0

Neulis Saja

Neulis Saja

a nice 👍

2023-06-14

0

Romayanti Dewi

Romayanti Dewi

Ada mantan suami /istri tp tidak ada mantan mertua..

2022-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 SEKILAS :)
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
108 Bab. 107
109 FYI
110 UJIAN CINTA
111 CINTA DATANG TERLAMBAT
112 NEW STORY
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
SEKILAS :)
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106
108
Bab. 107
109
FYI
110
UJIAN CINTA
111
CINTA DATANG TERLAMBAT
112
NEW STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!