Bab. 5

Kini Jinan sudah duduk manis di depan mantan mertuanya. Dua gelas air putih dengan suhu ruang juga sudah tersedia di atas meja kayu ruang tamu. Jinan terlihat sedikit gugup dengan tatapan Linda padanya. Dan dengan tatapan itu juga Jinan bertambah yakin bahwa Romi sudah memberitahu orang tuanya tentang perceraian mereka.

"Em, Mama sama Papa apa kabar? Kapan pulang?" tanya Jinan asal.

Jujur, ia bingung ingin mengatakan apa pada dua orang paruh baya itu.

"Kami baik, Nak. Baru saja sampai rumah tadi pagi, Mama rindu sama kamu katanya."

Jinan terlihat kikuk dengan jawaban Putra. Ia memaksakan senyumnya untuk terbit meski itu sangat sulit, namun ucapan Linda kemudian berhasil menghapus senyum kaku Jinan dari wajahnya.

"Kenapa kamu ingin berpisah dengan Romi, Jinan?"

Jinan menatap Linda dengan terdiam, ia menelan ludahnya sebelum mulai berbicara. Entahla, mungkin karena ia yang harus berbohong demi menutupi kesalahan Romi, sehingga membuat Jinan kesulitan dalam menghadapi situasi saat ini.

"Ma, ma ... maafin Jinan."

Jinan diam sejenak untuk melihat reaksi Linda, namun wanita paruh baya itu hanya diam untuk menunggunya melanjutkan perkataan.

"Jinan ... em, Jinan nggak bisa lagi menjalani rumah tangga ini bersama mas Romi, Ma."

Linda masih diam, wanita paruh baya itu tak kunjung membuka suara sebelum Jinan menjelaskan semuanya padanya. Begitupun dengan Putra, pria paruh baya itu pun sama diamnya dengan istrinya.

"Ma, Jinan minta maaf. Jin–"

"Alasan," potong Linda kesal karena Jinan yang terlalu bertele-tele.

"Mama butuh alasan, Jinan. Mama mau tahu, apa alasan kamu minta cerai dari Romi? Kurang baik apa anak Mama, Jinan? Pernikahan kalian bahkan baru satu bulan."

"Ma."

Jinan beranjak, ia mendekati Linda dan duduk di kursi single disamping kursi yang Linda duduki.

"Kenapa Jinan? Kenapa, Nak?"

"Jinan minta maaf, Ma. Jinan tidak bisa lagi bersama mas Romi. Jinan ... Jinan tidak mencintai mas Romi, Ma."

Jinan menundukkan wajahnya, ia tidak ingin Linda melihat wajah berbohongnya. Meski apa yang Jinan ucapkan tidak sepenuhnya salah, karena Jinan memang belum mencintai Romi selayaknya seorang pasangan. Jinan hanya menyayangi Romi sebatas seorang suami, dan itu juga baru beberapa minggu belakangan.

Linda yang mendengar alasan Jinan yang menurutnya tidak masuk akal itu menggelengkan kepalanya.

"Tidak mencintai? Alasan apa itu, Jinan? Kalian baru menikah satu bulan, bagaimana bisa kamu bilang tidak mencintai Romi?"

"Lihat Mama, Jinan."

Jinan mendongak menatap Linda nanar.

"Cinta akan datang seiring berjalannya waktu, Jinan. Dan itu tidak sebentar. Kalian baru menikah satu bulan, masih banyak waktu untuk kalian saling mengenal lebih jauh agar timbul rasa cinta. Apalagi kalian 'kan sudah saling mengenal cukup lama. Meski tidak berhubungan dekat, tapi Mama yakin rasa cinta itu akan datang sebentar lagi, Jinan."

"Jinan, Mama harap kamu bisa berpikir logis dalam mengambil keputusan. Perceraian bukanlah masalah sepele. Mama tidak percaya jika alasan kalian bercerai hanya karena tidak mencintai."

Mata Jinan menatap kesana kemari, ia memang tidak pandai dalam berbohong, karena selama ini kedua orang tuanya selalu mengajarkannya untuk menjunjung tinggi kejujuran meski itu menyakitkan. Jinan benar-benar bodoh telah memberi alasan seperti itu. Bagaimana mungkin ia memberi alasan yang jelas-jelas tidak masuk akal seperti itu.

"Apa ada sesuatu yang kalian sembunyikan dari Mama dan Papa?"

Jinan menatap Linda penuh keterkejutan. Telapak tangan Jinan sudah berkeringat karena takut. Bukan takut dengan Linda, melainkan takut karena rasa bersalahnya akan kebohongan yang ia ciptakan dan juga takut untuk berbohong lebih jauh.

"Ti ... tidak ada, Ma. Jinan ... Jinan hanya tidak bisa lagi saja untuk meneruskan hubungan ini bersama mas Romi."

"Apakah ada pihak ketiga yang merusak rumah tangga kalian."

Jinan terperangah, kenapa Linda bisa menebak dua kali dengan tebakan yang tepat? Apakah Linda sudah mengetahui semuanya?

"Apa Romi berselingkuh?" tanya Linda dan berhasil membuat Jinan menggelengkan kepalanya cepat.

"Astaga, kenapa Mama bisa tahu? Apakah Mama sudah mengetahui semuanya?" batin Jinan.

"Jinan, jawab Mama dengan jujur. Kenapa kamu ingin berpisah dengan Romi? Mama tidak percaya jika alasan kalian berpisah hanya karena kamu yang tidak mencintainya atau sebaliknya."

"Apa kamu yang berselingkuh?" tanya Putra tiba-tiba.

Jinan terbelalak, ia kaget dengan pertanyaan Putra yang mengejutkan menurutnya itu. Bagaimana bisa pria paruh baya itu mengira ia yang berselingkuh? Bukankah mereka mengenal baik dirinya? Ia jelas tidak mungkin melakukan perbuatan tercela seperti itu. Meskipun ia bukan anak dari seorang ustadz ataupun ulama, tapi setidaknya ia sedikit paham mana yang baik dan mana yang buruk.

Linda yang mendengar ucapan suaminya pun menatap suaminya sejenak, kemudian kembali menatap Jinan dengan menyipitkan matanya. Sepertinya wanita paruh baya itu curiga dengan ekspresi terkejut Jinan.

"Apa benar, Jinan?"

Jinan beralih menatap Linda, ia menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak, Ma. Jinan tidak selingkuh."

"Terus, apa alasan kamu ingin berpisah dengan Romi, Jinan?"

"Aku ... em, maaf Ma, Jinan tidak bisa mengatakan alasannya."

Linda dan Putra saling tatap sejenak, lalu mereka kembali menatap Jinan.

"Apa maksud kamu tidak mau mengatakan alasannya?"

"Maafkan Jinan, Ma." Jinan menundukkan kepalanya, ia benar-benar tidak bisa berbohong lagi. Ia tidak bisa. Sudah cukup.

"Kami tidak akan pergi sebelum kamu mengatakan alasannya, Jinan. Kamu tahu? Kehormatan Mama dan Papa di sini yang menjadi taruhannya. Semua kerabat serta rekan bisnis Papa akan mengolok-olok kami karena perceraian kalian, Jinan."

"Itu benar, Jinan. Lagi pula, apa kamu tidak ingat dengan semua yang telah saya lakukan untuk hidup kamu selama lima tahun ini? Apa kamu tidak ada niatan untuk membalas budi semua kebaikan saya?"

Tes.

Air mata Jinan mengalir begitu saja di pipi tirusnya, ia tidak menyangka jika Linda akan mengatakan perkataan pahit semacam itu.

"Saya tidak meminta balik semua yang telah saya berikan sama kamu, Jinan. Saya hanya ingin kamu menjadi menantu saya, istri dari anak saya satu-satunya. Tidak lebih dari itu, Jinan."

"Maafin Jinan, Ma. Jinan benar-benar tidak bisa kembali lagi dengan mas Romi. Jinan nggak bisa, Ma. Maafin Jinan," ujar Jinan sembari mengusap air matanya yang kembali menetes sedikit demi sedikit.

"Katakan, Jinan. Katakan!" teriak Linda yang sudah mulai emosi. Sebenarnya ia sangat menyayangi Jinan layaknya anak kandungnya sendiri, namun keegoisan yang sudah tertanam di hatinya itu membuat wanita berhijab segi empat coklat susu itu terpaksa mengungkit kebaikan yang telah ia berikan kepada Jinan yang malang.

"Ma, sabar," ucap Putra sembari mengelus bahu istrinya.

Linda menundukkan kepalanya, ia pusing dengan keadaan saat ini. Ia benar-benar menyayangi Jinan, namun ia kecewa dengan keputusan wanita itu yang tega mengambil keputusan untuk bercerai dengan anak tunggalnya, apalagi di usia pernikahan yang masih sangat baru.

"Jinan, katakan saja, Nak. InsyaAllah kami akan menerima keputusan kamu jika kamu jujur dengan Mama dan Papa," ucap Putra lembut.

"Ya Allah, bagaimana ini? Aku tidak sanggup untuk berbohong lagi," batin Jinan.

Jinan menghela nafasnya berat. "Ya, Jinan sudah memiliki pria lain yang Jinan cintai."

Linda mendongak menatap Jinan penuh keterkejutan.

"Apa maksud kamu?" tanya Linda.

Jinan menatap Putra dan Linda bergantian dengan menggigit bibir bawahnya.

"Jinan minta maaf, Ma. Jinan ... Jinan sudah mencintai pria lain."

Jinan menggenggam tangannya erat, ia benar-benar merasa bersalah dengan kebohongannya yang menjadi-jadi.

"Kenapa Jinan? Kenapa? Kurang baik apa Mama selama ini sama kamu? Kenapa kamu tega, Jinan. Kenapa?"

Linda beranjak dan mengguncang kedua bahu Jinan. Ia tidak habis pikir dengan perkataan wanita itu. Jinan yang ia kenal saat ini bukanlah Jinan yang ia kenal dulu.

******

Like, Coment, dan Vote 💕

Terpopuler

Comments

Santi Rizal

Santi Rizal

bodoh banget Jinan...malah bohong

2023-07-22

0

Mamanya Reza

Mamanya Reza

knapa ya peran wanita dlm novel tuh selalu di bikin SE bodoh mungkin???

2023-06-20

0

Neulis Saja

Neulis Saja

seiring bergulirnya waktu kalian akan tahu kebenaran yg sebenarnya kalaupun sekarang justru menyalahkan orang lain karena belum waktunya utk terungkap, trust me 🙏

2023-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1
2 Bab. 2
3 Bab. 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab. 6
7 Bab. 7
8 Bab. 8
9 Bab. 9
10 Bab. 10
11 Bab. 11
12 Bab. 12
13 Bab. 13
14 Bab. 14
15 Bab. 15
16 Bab. 16
17 Bab. 17
18 Bab. 18
19 Bab. 19
20 Bab. 20
21 Bab. 21
22 Bab. 22
23 Bab. 23
24 Bab. 24
25 Bab. 25
26 Bab. 26
27 Bab. 27
28 Bab. 28
29 Bab. 29
30 Bab. 30
31 Bab. 31
32 Bab. 32
33 Bab. 33
34 Bab. 34
35 Bab. 35
36 Bab. 36
37 Bab. 37
38 Bab. 38
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41
42 Bab. 42
43 Bab. 43
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51
52 Bab. 52
53 Bab. 53
54 Bab. 54
55 Bab. 55
56 Bab. 56
57 Bab. 57
58 Bab. 58
59 Bab. 59
60 Bab. 60
61 Bab. 61
62 Bab. 62
63 Bab. 63
64 Bab. 64
65 Bab. 65
66 Bab. 66
67 Bab. 67
68 Bab. 68
69 Bab. 69
70 Bab. 70
71 Bab. 71
72 Bab. 72
73 Bab. 73
74 Bab. 74
75 Bab. 75
76 Bab. 76
77 Bab. 77
78 Bab. 78
79 Bab. 79
80 Bab. 80
81 Bab. 81
82 Bab. 82
83 Bab. 83
84 Bab. 84
85 Bab. 85
86 Bab. 86
87 Bab. 87
88 Bab. 88
89 Bab. 89
90 Bab. 90
91 Bab. 91
92 Bab. 92
93 Bab. 93
94 Bab. 94
95 Bab. 95
96 Bab. 96
97 SEKILAS :)
98 Bab. 97
99 Bab. 98
100 Bab. 99
101 Bab. 100
102 Bab. 101
103 Bab. 102
104 Bab. 103
105 Bab. 104
106 Bab. 105
107 Bab. 106
108 Bab. 107
109 FYI
110 UJIAN CINTA
111 CINTA DATANG TERLAMBAT
112 NEW STORY
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab. 1
2
Bab. 2
3
Bab. 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab. 6
7
Bab. 7
8
Bab. 8
9
Bab. 9
10
Bab. 10
11
Bab. 11
12
Bab. 12
13
Bab. 13
14
Bab. 14
15
Bab. 15
16
Bab. 16
17
Bab. 17
18
Bab. 18
19
Bab. 19
20
Bab. 20
21
Bab. 21
22
Bab. 22
23
Bab. 23
24
Bab. 24
25
Bab. 25
26
Bab. 26
27
Bab. 27
28
Bab. 28
29
Bab. 29
30
Bab. 30
31
Bab. 31
32
Bab. 32
33
Bab. 33
34
Bab. 34
35
Bab. 35
36
Bab. 36
37
Bab. 37
38
Bab. 38
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41
42
Bab. 42
43
Bab. 43
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51
52
Bab. 52
53
Bab. 53
54
Bab. 54
55
Bab. 55
56
Bab. 56
57
Bab. 57
58
Bab. 58
59
Bab. 59
60
Bab. 60
61
Bab. 61
62
Bab. 62
63
Bab. 63
64
Bab. 64
65
Bab. 65
66
Bab. 66
67
Bab. 67
68
Bab. 68
69
Bab. 69
70
Bab. 70
71
Bab. 71
72
Bab. 72
73
Bab. 73
74
Bab. 74
75
Bab. 75
76
Bab. 76
77
Bab. 77
78
Bab. 78
79
Bab. 79
80
Bab. 80
81
Bab. 81
82
Bab. 82
83
Bab. 83
84
Bab. 84
85
Bab. 85
86
Bab. 86
87
Bab. 87
88
Bab. 88
89
Bab. 89
90
Bab. 90
91
Bab. 91
92
Bab. 92
93
Bab. 93
94
Bab. 94
95
Bab. 95
96
Bab. 96
97
SEKILAS :)
98
Bab. 97
99
Bab. 98
100
Bab. 99
101
Bab. 100
102
Bab. 101
103
Bab. 102
104
Bab. 103
105
Bab. 104
106
Bab. 105
107
Bab. 106
108
Bab. 107
109
FYI
110
UJIAN CINTA
111
CINTA DATANG TERLAMBAT
112
NEW STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!