Calista terus memijat mijat kepalanya, dirinya setia berdiam di depan wastafel kamarnya, dari pagi tadi Calista terus memuntahkan cairan putih. Perutnya terus saja mual dan tidak bisa menerima sesuap nasi pun.
" Aku muak seperti ini." dirinya merosot ke lantai tubuhnya sangat lemas padahal hari ini dia harus datang bertemu CEO terkenal di Eropa mewakili ayahnya.
" Ish.." dirinya berusaha berdiri dan keluar dari toiletnya. dengan sisa tenaganya Calista memperbaiki penampilannya yang mulai acak-acakan.
...***...
Sean kini menatap layar komputernya. terlihat wajahnya yang sangat serius dan teliti menelaah setiap baris laporan keuangan perusahaannya.
" Selamat siang tuan ada yang ingin bertemu dengan anda perwakilan dari perusahaan B." ucap Seseorang dari seberang telepon.
" suruh dia keruanganku." Ucap Sean dengan Smirk jahatnya.
tidak mungkin Sean tidak tau siapa yang di maksud resepsionisnya. Calista Smith seorang wanita yang berani meninggalkannya pagi itu. Sean sudah mencari tau semuanya tentang Calista bahkan tentang benihnya yang sudah berkembang di rahim wanita itu sekarang. Sean lebih dulu mengetahuinya tanpa di sadari Calista.
terdengar ketukan dari pintu luar.
" Masuk." Sean kini memperhatikan pintu yang mulai terbuka menampilkan wajah Calista yang sangat terkejut dan panik namun masih mencoba bersikap tenang.
" maaf mengganggu waktunya pak, saya mau mengantarkan berkas dari perusahaan B, ini berkas nya." Ucap Calista yang menatap Sean seakan tidak kenal dan menaruh berkas itu di depan Sean.
" Calista Smith yang kabur setelah menghabiskan malam denganku." tiba-tiba Sean mengalihkan topik yang membuat Calista gugup.
" Maaf apa yang anda maksud pak. Saya tidak mengenal anda sebelumnya." Ucap Calista yang berusaha tenang walaupun tangannya mulai gemetar dan keringat muncul di pelipis dahi nya.
" benarkah." kini Sean mengangkat satu alisnya, dan mulai berdiri mendekati Calista yang juga mulai berdiri.
" maaf tugas saya sudah selesai, saya izin undur diri." Calista hendak berbalik namun tangannya langsung di tarik Sean hingga tubuhnya menabrak dada Sean.
" Jangan berbohong, aku sudah tau wanita itu adalah kau Calista!" Sean mengucapkannya dengan penuh penekanan. membuat Calista terdiam takut dengan tatapan tajam Sean.
" bagaimana, apakah benihku sudah tumbuh di rahimmu?" Tangan Sean kini mengelus halus perut Calista yang masih datar.
" Omong kosong, kau menuduhku hamil." Calista berusaha melepas genggaman Sean di lengannya.
" jaga baik-baik anakku, sekali kau berniat menggugurkannya. Dirimu dan keluargamu dalam bahaya, camkan itu!" Sean kini mengancam Calista dengan penuh penekanan. Calista yang tenaganya sudah mulai melemah, dan belum memakan apapun kini pingsan membuat Sean panik.
" Calista bangun, maafkan aku, apa aku terlalu berlebihan dalam mengancam mu Honey."
Sean langsung menggendong Calista ke sofa, dengan panik dirinya menelpon dokter Jakson.
......***......
" bagaimana keadaan wanitaku?" Sean kini menatap dokter Jakson dingin.
" kondisi bayinya lemah karena ibunya sering kelelahan dan kurang mengkonsumsi makanan sehat. Begitupun ibunya kondisinya lemah karena belum ada makanan yang masuk ke dalam perutnya.
" Apa?" Teriak Sean kaget, bagaimana bisa Calista ceroboh itu tentang kesehatannya sendiri.
" Ini saya beri vitamin, setelah makan bisa langsung di minum." ucap dokter Jakson yang kini pergi dari hadapan Sean.
kini Sean mengeluarkan ponselnya.
" Max, belikan aku makanan 4 sehat 5 sempurna ingat dalam porsi banyak! bawa ke ruangan ku secepatnya!!." Sean kini langsung menutup telpon dan mendekati Calista, mencium kening wanita itu sebelum akhirnya mencium perut rata Calista.
" sehat-sehat anak dady di rahimnya mommy yaa, jangan menyusahkan mommy mu sayang." Sean kini mencium perut rata Calista.
sedangkan di lain sisi, Max membelikan banyak makanan dan kini tinggal kembali ke kantornya. apakah bos nya hendak menerapkan hidup Sehat, aneh sekali!"
betapa terkejutnya seorang Maxmelle ketika memasuki ruangan kerja Sean ada seorang wanita berdress hitam tengah tertidur di sofa dengan Sean yang setia duduk di lantai menemaninya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Nurul Nikmah
tokcer baru sekali langsung jadi
2021-11-01
2
Lia Dahlia
sean g busa bicara ny pelan
2021-10-07
2
SriHarmanto
lanjut...
2021-10-06
1