"Maka dari itu, kita pastikan secara bersama. Kau harus tinggal bersamaku, atau aku akan menuntutmu ke pengadilan," ancam Arkha dengan nada yang serius.
Mendengar kata pengadilan, membuat tubuh Kanaya semakin bergetar. Dia tidak mau berhadapan lagi dengan sebuah bangunan yang ber-isikan para jaksa tersebut. Kanaya trauma pada tempat itu, karena dia pernah dikecewakan dengan keputusan pengadilan perihal kasus pembunuhan orang tuanya.
"Tu-tuan nggak serius, kan?" Tanya Kanaya dengan nada gemetar.
Hal itu membuat Arkha heran. Ada apa dengan sikap gadis ini? Tanya Arkha dalam hati.
"Lebih baik terima tawaranku. Kita akan tinggal bersama, hingga waktu yang ditentukan. Aku tidak mau anakku terlantar," jawab Arkha dengan suara datar. Dia berusaha untuk tidak menayakan perihal kenapa gadis itu sangat ketakutan saat ini.
Kanaya nampak menimang tawaran Arkha. Apa benar dia laki-laki yang baik? Bagaimana kalau dia memang berniat menjual dirinya? Berbagai presepsi muncul di kepala Kanaya.
"Tuan bukan penjual organ tubuh manusia, kan?" Tanya Kanaya.
"Otakmu itu isinya apa, sih? Mana ada orang se-tampan ini menjadi penjual organ tubuh manusia!" Geram Arkha. Bisa-bisa dia akan terkena serangan jantung sebentar lagi, jika terus berada di samping wanita aneh yang selalu menyebut dirinya penculik, penjual organ tubuh manusia, dan entah apalagi.
Arkha menjambak rambutnya sendiri, begitu frustasi menghadapi wanita di sampingnya ini. [Apakah langkahku sudah benar? Mengajak wanita ini ke pesta nanti? Tapi kalau bukan dia, lalu siapa lagi? Sementara dia terbilang cocok berdiri di sampingku.] Batin Arkha. Belum tinggal bersama saja, sudah dibuat pusing tujuh keliling. Bagaimana nanti jika mereka sudah tinggal satu atap.
"Aku menolak untuk tinggal bersama!" Tolakan wanita ini sungguh mengejutkan Arkha.
"What!" Pekik Arkha tidak percaya. Banyak wanita diluaran sana yang ingin tinggal bersama dengannya. Tetapi lain hal dengan wanita ini. Wanita ini menolaknya mentah-mentah.
"Be-begini Tuan Penculik, sekarang anda pikir saja. Kita berdua adalah orang asing yang saling tidak kenal, lalu tiba-tiba tinggal bersama hanya satu kesalahan. Apa itu masuk akal? Enggak, kan? Haha Tuan lucu sekali!" Tawa Kanaya. Sebenarnya dia sangat takut jika pria di sampingnya ini marah. Akan tetapi dia juga harus mengatakan hal yang tidak masuk akal ini pada tuan penculik tersebut.
Arkha tersenyum miring mendengar perkataan wanita ajaib ini. Lalu Arkha mendekatkan wajahnya ke arah Kanaya. Dengan sengaja, berbicara di dekat wanita yang kini tegang melihat dirinya.
"Apa kau yakin, kalau kita tidak saling kenal?" Tanya Arkha tersenyum penuh arti. "Bahkan kita sudah saling melihat satu sama lain. Di bagian paling dalam, dan yang paling tersembunyi pun. Ingatanku masih mengingat semuanya." Arkha berbisik tepat di samping Kanaya. Sehingga membuat wanita itu diam tidak berkutik. Wanita itu tidak bisa menjawab, atau menyanggah perkataan Arkha kali ini.
Dalam diamnya Kanaya, tanpa Arkha sadari tangan wanita itu meraih ganggang pintu mobil, lalu dengan cepat membukanya. Kanaya segera kabur dari hadapan macan yang siap menerkamnya, saat macan itu lengah.
"Selamat tinggal Tuan Penculik! Semoga kita tidak bertemu lagi!" Teriak Kanaya sambil berlari dengan cepat, menjauh dari tempat Arkha.
Arkha menatap tidak percaya ke arah wanita yang kini tengah menertawakan dirinya. Arkha menggelengkan pelan kepalanya. "Kita akan bertemu lagi, Nona." Gumam Arkha sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Rahayu Czr
arkha lucu ea kmu maen jebak aja🤣🤣🤣🤣🤣
2021-12-01
2
Gilang Hamzah
Kanaya jgn polos"amat donk..biar g di manfaatkan sama Arka 😀
2021-11-30
1
Yeyen Dhevan
hmmm lcu jg mereka brdua
2021-10-29
1