"Ternyata Bapak sudah datang? Teman-teman menunggu Bapak di dalam," terlihat lelaki yang merupakan bawahan Arkha, menyapanya dengan salah tingkah. Karena melihat posisi atasannya dengam seorang wanita yang terlihat begitu dekat.
Arkha dan Kanaya sontak saling memisahkan diri mereka masing-masing. Kanaya menggunakan kesempatan ini untuk kabur dari tuan penculik tersebut. Sementara Arkha terlihat salah tingkah dengan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu melangkah masuk ke dalam mendahului lelaki yang tadi menyapa dirinya.
Lelaki itu masih diam mematung menatap atasannya berjalan masuk meninggalkan dirinya, dia tidak menyangka kalau atasannya yang terkenal cuek dan dingin jika berada di kantor, bisa berpelukan dengan wanita lain, selain mantan tunangannya.
"Ternyata Pak Arkha mempunyai sisi lembut juga terhadap wanita, selain kepada Nona Shanaz." Gumam lelaki yang bernama Andrean. Kemudian dia menyusul atasannya itu dan bergabung bersama teman-temannya.
Di sisi lain, ada seorang wanita yang tengah bersandar di dinding dapur, dengan tangan yang memegang dadanya. Debaran jantungnya bergemuruh, takut jika tuan penculik tersebut akan membawa dirinya untuk kemudian dijual organ tubuhnya.
"Bagaimana bisa kami bertemu kembali? Padahal selama ini aku sudah berhati-hati," gumam Kanaya. Badannya gemetar karena takut.
Teman Kanaya menatap heran ke arah wanita yang tengah berusaha menenangkan degupan jantungnya yang bergemuruh. Lalu teman Kanaya tersebut menghampiri Kanaya, dan menepuk bahu Kanaya dari samping. Sehingga mengagetkan wanita itu sampai terjingkat.
"Kamu kenapa sih, Kay?" Tanya Monica sambil menepuk bahu Kanaya sedikit keras. Tentu saja jantung Kanaya serasa mau keluar seketika.
"Aakkhh!" Pekik Kanaya kaget. "Kenapa kau suka sekali mengagetkan diriku, Mon!" Protes Kanaya menatap tidak suka kepada Monica.
"Kamu itu yang kenapa? Dari tadi aku perhatikan seperti orang yang habis bertemu Valak, aja!" Balas Monica. "Ada apa sih?" Tanya-nya penasaran.
"Kau tau? Pria yang aku ceritakan tempo hari? Sekarang dia ada di sini, Mon. Ada di sini!" Kanaya bercerita dengan hebohnya. Hingga menarik perhatian pegawai yang lain. Karena merasa dirinya menarik perhatian, Kanaya melemparkan cengiran kepada mereka, kemudian menarik Monica ke ruangan yang terlihat sepi.
"Apa kau serius, Kay?" Monica juga ikutan gusar. Pasalnya dia tahu apa yang terjadi diantara Kanaya dan tuan penculik tersebut. Bahkan, Kanaya juga menceritakan malam saat pertama kali ia bertemu dengan tuan penculik.
"Aku serius, Mon! Bahkan dia tadi menghampiriku pada saat aku membersihkan meja di luar," ungkap Kanaya. "Untung ada orang yang menyapa dia, jadi aku bisa kabur dengan aman," lanjut Kanaya. Kali ini keberuntungan berpihak padanya.
Restoran Ken-Ken adalah restoran ke lima yang menjadi tempat Kanaya untuk menambah pundi-pundi dollarnya. Karena dia selalu melakukan kecerobohan, sehingga Kanaya tidak pernah dipertahankan di satu restoran.
"Apa jangan-jangan dia ngikutin aku ya, Mon?" Kanaya bergidik ngeri jika hal itu benar adanya.
Monica mendorong kepala Kanaya pelan, hingga Kanaya sedikit mundur dari tempatnya. Bisa-bisanya temannya ini berpikiran yang seperti itu. Kalau memang pria itu membuntuti Kanaya, sudah pasti tadi pas saat mereka bertemu, Kanaya bakalan diseret kabur oleh pria itu.
"Sakit, Mon," rengek Kanaya. Menatap melas ke arah Monica.
"Udahlah. Kita lanjut kerja saja. Daripada nanti kamu dipecat lagi. Mana belum ada satu bulan, kan?" Kanaya mengangguk sebagai jawaban.
Meski hatinya merasa was-was, Kanaya tetap harus bersikap professional jika ingin menambah lembaran Dollar di dalam dompetnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Erlinda
Thor jgn dibikin bodoh dong Kanaya nya
2023-07-27
1
Ney Maniez
🤦♀🤭
2022-10-24
0
Santi Rizal
masih menunggu
2021-12-20
0