Tidak Sengaja

Saat hendak sampai di halte bus, tiba-tiba saja tubuh Kanaya terpental ke belakang karena tanpa sengaja dirinya menabrak orang di depannya. Wanita itu selalu ceroboh dalam setiap tindakannya.

"Maaf," lirih Kanaya. Lalu dia memberanikan diri mendongakkan wajahnya menatap siapa yang ia tabrak.

"Kita bertemu lagi, Baby," sapa orang yang ditabrak barusan oleh Kanaya.

Seketika badan Kanaya gemetar, menatap takut pada orang yang kini berdiri di hadapannya. Ia masih ingat, kalau tenggat waktu yang ia janjikan masih lama. Lagi-lagi kesialan selalu menghampiri kehidupan wanita malang itu.

"Tenang, Baby. Kita bertemu tidak sengaja di sini. Aku tidak akan membawamu sekarang," ucapan pria itu merupakan momok bagi Kanaya.

Semua itu berawal dari mantan kekasihnya yang menjadikan dirinya sebagai jaminan hutang pada orang yang sangat mengerikan. Aldirck berhutang pada bos besar di sebuah club malam yang ada di kota LA ini. Pria itu tidak berkemanusiaan menjadikan Kanaya sebagai jaminan hutangnya. Padahal Kanaya selama ini selalu memberi Aldirck uang, dengan dalih uang itu akan ia gunakan sebagai uang pernikahan mereka nantinya. Namun, semua itu hanya rencana Aldirck semata. Pria itu hanya memanfaatkan kepolosan serta ketulusan Kanaya.

Kanaya menelan salivanya dengan susah. Dia tidak boleh kelihatan lemah di depan pria-pria brengsek seperti mereka. Dalam satu tarikan napas, Kanaya mulai membuka suaranya.

"Kalau begitu menyingkirlah. Bus ku keburu lewat," ucap Kanaya dengan nada ketus. Sangat berbeda dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Bukannya tersinggung atau marah, pria itu malah menyunggingkan senyumannya. "Kau memang sangat istimewa, Baby. Sehingga membuatku tidak sabar untuk segera menyantapmu," ujar pria itu dengan kekehan kecil.

Kanaya bersikap tak acuh, lalu berjalan maju ke depan melewati pria yang masih menatapnya dengan penuh minat.

"Baby! Jangan lupa persiapkan dirimu sebentar lagi!" Teriak pria itu sebelum Kanaya jauh dari pandangan matanya.

Malam pun tiba. Kanaya sibuk mencari pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi uang di dompetnya. Karena memang dia bekerja di restoran milik Keanu hanya sampai batas jam empat sore saja. Maka dari itu Kanaya pergunakan waktu malamnya untuk mencari tambahan uang.

Arkha tengah berkumpul bersama teman-teman masa kuliahnya. Arkha yang selama ini tidak mau berkumpul bersama mereka jika itu dilaksanakan di sebuah club malam, berbeda dengan malam ini. Dia terpaksa ikut, karena salah satu di antara mereka tengah merayakan ulang tahun. Mau tidak mau Arkha harus datang untuk menghargai temannya tersebut.

Acara pesta ulang tahun itu selesai pada pukul sembilan malam. Karena memang mereka hanya berpesta saja di dalam club tersebut. Arkha memilih untuk pulang terlebih dahulu, karena besok dia harus menghadiri rapat di jam pagi. Teman-temannya memaklumi kesibukan Arkha yang menjadi General Manajer di cabang perusahaan Elajar Corp.

Setelah keluar dari club malam tersebut, Arkha berniat untuk mencari udara segar di sekitaran sini sebelum pulang ke apartemennya. Pikirannya kembali mengenang mantan tunangannya, saat melewati jalan yang sering mereka lalui dulu pada saat masih pacaran.

"Nggak kusangka, ternyata kisah asmara ku harus bernasib tragis seperti ini," Arkha menertawakan dirinya sendiri, betapa bodohnya dia selama ini menjaga jodoh orang lain selama dua tahun lebih lamanya.

Memang siapa yang tahu hati itu akan berubah, dan kapan akan kembali ke tempat semula. Seperti halnya Arkha saat ini. Bertemu dengan wanita yang memiliki netra mata kehijauan, lalu berakhir di dalam kamar sebuah hotel berbintang. Arkha tidak pernah meyangka, jika dirinya teringat akan ide gilanya pada malam itu. Bisa-bisanya dia berpikir akan menjebak wanita itu, agar wanita itu mau menjadi pasangannya saat datang ke pesta pernikahan mantan tunangannya, Shanaz.