episode 10
Rena
tunggu... tunggu dulu...
Rena
kamu harus mematikan lampunya...
Qyan
baiklah... ( mematikan lampu)
Rena
kamu... kamu lakukan perlahan... aku takut sakit...
Rena
aaaah... kenapa aku tidak memakai baju? ( menutup dengan selimut)
Rena
( mengingat kejadian kemarin malam)
Rena
bagaimana aku bertemu dengannya nanti? aku sangat malu sekarang (Wajah memerah)
Rena
aduh... pinggangku sakit sekali...
Rena
kamu... kamu... kamu...
Qyan
aku akan membantumu berdiri...
Rena
( menundukkan kepala)
Qyan
apa kamu malu bertemu dengan ku?
Rena
lepaskan... aku mau mandi dulu... kamu keluarlah..
Rena
apa sikap ku terhadapnya keterlaluan?
Rena
hei tunggu... Qyan pergi ke mana?
bi inah
menjawab.. nona muda... tuan pergi menjemput nenek anda!
Rena
dia bahkan tidak mengajakku menjemput nenek!!
Rena
hei... kenapa kamu tidak mengajak ku? ( menarik dasinya)
Qyan
heh... apa kamu sudah bertenaga ? kamu menarik ku sangat kuat!
Rena
aku.. aku tidak akan mengganggumu lagi... (pergi)
bi inah
nona muda... anda mau apa di sini? aku bisa ambilkan..
bi inah
jangan jangan... !
bi inah
nanti tuan muda marah.. anda duduk saja disana menonton TV..
Rena
heh... Qyan sialan... aku akan memotong motongmu... ( memotong dengan marah)
bi inah
nona... anda melampiaskan dengan sayuran...
bi inah
saya tidak berani..
Rena
ya sudah.. kamu diam...
Rena
aduh... ( terkena tangan)
bi inah
ayo duduk disana... aku akan membalut lukamu...
bi inah
nona Rena... dia..
Rena
aku tidak sengaja... aku ingin belajar memasak...
Qyan
ambilkan obat luka... aku yang akan mengolesnya...
Qyan
Kenapa kamu melukai dirimu...
Rena
aku ingin belajar memasak... apa tidak boleh?
Rena
cuma di rumah saja sangat membosankan...
bi inah
ini tuan... silakan...
Qyan
sini... biar aku obati kamu...
Qyan
apa sakit? kalau sakit bilang!!
Rena
dia sangat perhatian... (dalam hati)
Rena
kenapa... kenapa kamu sangat baik padaku?
Qyan
kamu istriku... tentu saja aku harus bersikap baik padamu...
Rena
sebelum menikah... kamu juga...
Qyan
aku hanya akan bersikap baik pada orang yang aku cintai...
Rena
jadi... kamu menyukaiku?
Qyan
coba kamu tebak? ( mengangkat alis)
Rena
em... aku sudah tahu... kamu menikahiku karna untuk mendapat keturunan kan?
Qyan
(menarik tangan Rena ke pelukannya)
Qyan
apa kamu berpikir begitu?
Qyan
aku sungguh mencintaimu... (memeluk)
Rena
( melepaskan pelukannya)
Rena
Qyan... sepupu kamu bilang begitu dengan ku... ( memegang wajahnya)
Rena
mereka tidak menyukaiku kan?
Rena
tidak apa apa... belum terlambat... kamu bisa menceraikan aku... anggap saja kejadian kemarin malam karna balas Budi ku...
Qyan
aku tidak akan menceraikan mu...
Rena
aku merasa... aku tergantung padamu... aku... aku tidak bisa... mendengarkan keluarga besar mu menjelekkan aku... ( meneteskan air mata)
Qyan
tidak!! aku tidak akan menceraikan kamu...
Qyan
aku dan mereka memang punya hubungan yang tidak baik... kamu jangan pikirkan lagi...
Qyan
setelah ini... kita pindah ke villa pribadi... hidup bersama... ( memegang tangan Rena)
Rena
baiklah... tapi aku tidak mau... ada kunjungan dari bibi bibimu...
Rena
selain orang tua mu... aku tidak mau ada kunjungan orang lain...
Qyan
tentu saja...apapun akan aku lakukan untuk mu... !
setelah selesai mengobati tangan Rena.
Qyan
ayo... kita pindah rumah sekarang... kamu beres beres barangmu...
setelah beres beres Rena turun membawa koper nya turun.
Qyan
kita mau pindah rumah... ibu bisa datang kapan saja di villa pribadi Ku...
Bunga
Kenapa kalian harus pindah?
Rena
aku... aku ingin punya rumah pribadi... tidak apa apa kan ibu?
Bunga
ibu? akhirnya kamu memanggil aku ibu... aku sangat senang (memeluk dengan erat)
Bunga
jaga Rena dengan baik ya Qyan...
Comments
Juli Ati
suka ceritanya 🔥🔥
2021-10-03
0