episode 8
Qyan
bersiap siap lah nanti malam... istriku...
Rena
ka... kamu bilang... kamu menyetujuinya tadi... Kenapa sekarang...
Qyan
aku hanya menyetujui yang lain... tapi tidak yang no 1
Rena
apa yang harus aku lakukan nanti malam? aku benar benar belum siap melakukan itu... ah....!! ( memegang kepala dengan ke dua tangan)
Rena
Tuhan... bantulah aku... !!
Qyan
( senyum menatap tingkah Rena)
Rena
(melihat ke arah Qyan)
Rena
(berbalik arah, wajah memerah)
karyawan
Presdir... saya mengantarkan makanan...
Qyan
taruh saja di meja seperti biasa...
karyawan
( Pura pura terpeleset dan memegang baju Qyan)
Qyan
PERGI!! ( Tatapan menjijikkan)
karyawan
Presdir.. anda kenapa? saya akan bawakan Obat untukmu...
Rena
biar aku saja... kamu pergilah...
Rena
hei... kamu benar benar alergi dengan wanita selain aku ya... (tersenyum bahagia)
Rena
jadi.. rumor itu benar?
Qyan
memang kamu melihat aku sedang sandiwara?
Rena
shuut... minum obatnya... (membuka mulut Qyan)
Rena
ya ampun... wajahnya ini sangat halus... (tersenyum)
Rena
aku bawakan makanan nya kesini...
karyawan
hei... jangan kira karena Presdir tidak alergi terhadap mu kamu bisa menggodanya ya... kamu dan Presdir memiliki status yang berbeda jauh... Presdir tidak akan tertarik dengan mu!
Rena
benar kah? atas dasar apa aku tidak boleh menggoda Presdir?
karyawan
wanita rendahan seperti kamu... tidak layak bersanding dengan ku memperebutkan Presdir!
Rena
kamu pikir kamu siapa? lihat ini baik baik... apa aku tidak pantas menggoda suamiku sendiri?( menunjukkan surat nikah)
karyawan
kamu... kamu sudah menikah dengannya?
Rena
aku bisa saja menyuruh Qyan memecatmu.. hanya satu kata dariku.. hehe...
Rena
kamu pernah mengancam ku dengan keluarga ku waktu itu! apa kamu ingat?
karyawan
ma.. maafkan aku...
karyawan
aku mohon.. jangan suruh Presdir memecat ku(memegang tangan Rena)
karyawan
tidak seharusnya aku mengancam mu... aku mohon...
Qyan
apa yang kalian lakukan?
Rena
tidak ada apa apa... ayo kembali...
karyawan
bahkan Presdir Sangat penurut... sepertinya aku tidak bisa.. menjadi orang ketiga di antara mereka!
Qyan
tadi.. kalian sedang... berbicara tentang apa?
Rena
cepat sekali... sudah pulang kerja... bagaimana ini? ( dalam hati)
Rena
aku... aku pergi mandi dulu... ( berlari secepat kilat)
Qyan
aku juga... mandi dulu..
Rena
aaa.... aku harus bagaimana? jantungku berdetak sangat kencang... !
Qyan
( keluar dari kamar mandi memakai piyama)
Qyan
kamu kenapa mondar-mandir begitu...? tidak tidur?
Rena
ya... tentu saja aku mau tidur... ( menaiki ranjang)
Qyan
hei... aku baru ingat..
Qyan
bukankah kita hari ini... hehe...
Qyan
( menaiki badan Rena)
Rena
( jantung berdebar kencang)
Rena
a... aku... aku... aku mau ke toilet sebentar...
Rena
aaaah... bagaimana ini... bagaimana ini... aku harus bagaimana?
Qyan
Rena... kamu lama sekali di toilet!!
Qyan
( menggendong Rena ke ranjang)
Qyan
( membuka kancing baju Rena)
Rena
tung.. tunggu dulu.. aku...
Rena
aku sedang datang bulan... hehe... ( mendorong Qyan)
Qyan
kenapa tidak bilang dari tadi? selamat malam ( mematikan lampu)
Rena
syukurlah... tapi... aku membohongi nya...
Qyan
kamu sudah bangun? ( memandang Rena)
Rena
tumben sekali kamu tidak berangkat kerja pagi pagi?
Rena
oh... ( turun dari ranjang)
Rena
haa? aku benar benar datang bulan? aduh... perutku sakit sekali!
Rena
aku belum sempat beli itu...
Rena
Semoga saja dia masih di kamar
Rena
hei... suamiku... bisakah... kamu membelikan aku...
Qyan
apa? kamu suruh aku membelikan..
Qyan
baiklah baiklah... (pergi ke luar)
Rena
terima kasih suamiku..
Comments