episode 3
Rena
Presdir... aku akan...
Qyan
bukankah aku bilang... kamu hari ini lembur?
Rena
ya... tapi... aku takut... sendirian...
Qyan
ternyata kamu gadis penakut?
Qyan
memohon padaku... aku akan menemani kamu disini...
Rena
siapa yang mau di temani Presdir mesum seperti kamu...
Qyan
ya sudah... aku pulang saja... (mengambil jas)
Rena
dia benaran pulang? (dalam hati)
Rena
ha? apa ini mati lampu?
Rena
aku takut sekali... nenek... ibu...
Qyan
Kenapa di dalam gelap sekali...
Qyan
dia pasti ke Takutan..
Qyan
aku akan memeriksanya..
Rena
nenek... ibu... aku takut..
Qyan
(menyentuh pundak Mira)
Qyan
(mengaktifkan baterai ke Arah wajahnya)
Rena
(menoleh ke belakang)
Rena
aaaah.... !! (pingsan)
Qyan
merepotkan sekali... di takut takuti sedikit saja sudah pingsan...
Qyan
aku harus mengantarnya ke mana? sudah lah... aku bawa pulang ke rumah saja..
Qyan
dia... dia orang yang aku bicarakan dengan ibu...
Qyan
aku bawa dia ke atas...
Bunga
Anak kita benar benar tidak sabaran...
Bunga
sudah mau memberikan kita keturunan..
Mardi Waluya
dia belum merasa kan sentuhan wanita...
Qyan
(menurunkan Rena ke ranjang)
Qyan
ck... kalau di lihat lihat... dia begitu cantik... ( memang rambut dan mencium rambutnya Rena)
Rena
(melihat wajah Qyan )
Rena
kamu... Kenapa kamu di sini... pergi!!! pergi...!!
Rena
kenapa kamu ada di ranjangku?
Qyan
bagus sekali... menganggap ranjangku sebagai ranjangmu... lihat baik baik... kamar siapa ini...
Qyan
hmp... tentu saja rumahku...
Rena
kamu... kamu.. kamu ....
Rena
kamu sudah melakukan apa padaku... pergi!!! pergi!! (memukul mukul Qyan dengan bantal)
Qyan
cih... galak sekali...
Qyan
(mengambil bantal dan membaringkan Rena di ranjangnya)
Qyan
( mengunci tangan Rena ke ranjang)
Rena
Lepas... lepaskan... (memberontak)
Qyan
sebenarnya aku tidak melakukan apapun terhadapmu... tapi karena kamu sangat ingin melakukannya... maka aku tidak akan sungkan...
Qyan
kamu tidak bisa lari sekarang...
Qyan
ijinkan aku menyayangimu...
Ting Ting... suara telepon Rena berbunyi..
Rena
ha... sebentar.. aku mau mengangkat telepon dulu... Presdir... tolong lepaskan aku dulu...
Qyan
dari siapa? abaikan saja... tidak penting...
Rena
aku mohon lepaskan aku... (menangis)
Qyan
hm... begitu saja menangis... sudahlah... aku pergi mandi dulu...
setelah Qyan pergi ke kamar mandi
Rena
apa? nenek harus di operasi?
Rena
baik baik... aku akan kesana besok...
Rena
aku harus bagaimana...
Rena
ayahku seorang pemabuk... ibu di bawa preman untuk tahanan hutang... nenek sedang kritis... aku harus bagaimana? huhuhu... (menutup muka)
selesai mandi Qyan melihat Rena menangis.
Qyan
ada apa dengan mu? aku sudah melepaskan kamu... Kenapa masih menangis? apa yang harus aku lakukan?
Qyan
apa aku tidak boleh tidur di sini?
Qyan
aku akan tidur di ruang tamu kalau begitu...
Rena
Presdir... ( berdiri)
Qyan
(menoleh ke arah Rena)
Rena
kamu boleh melakukan apapun padaku malam ini... tapi aku mohon padamu... tolong bantu aku membayar biaya operasi nenek ku...
Qyan
dia kasihan juga ( dalam hati)
Rena
(membuka kancing baju)
Qyan
aku tidak suka menindas orang lain....
Qyan
aku akan membantumu membayarnya...
Qyan
kamu tidak perlu seperti ini...
Qyan
lagian... aku bercanda padamu tadi...
Rena
tapi... aku tidak bisa membalas apapun padamu...
Qyan
membalas? kalau begitu... nanti aku pikir pikir... kapan akan menagih uang nya... (tersenyum)
Qyan
ngapain teriak teriak... tidak segera bersiap siap kerumah sakit?
Qyan
apa mau menunggu nenek mu mati?
Rena
ya... ya... aku mandi dulu...( berjalan menuju kamar mandi)
setelah mereka bersiap siap
Bunga
kalian sudah turun? sini Makan dulu sebelum berangkat!
Qyan
dia ibuku... yang itu ayahku...
Qyan
kita ada urusan mau pergi ke rumah sakit...
Qyan
kita pergi dulu... Bu...
Bunga
hei... anak muda jaman sekarang... baru melakukan nya sudah di periksa ke rumah sakit...
Qyan
aku sudah membayar biaya operasi nya...
Rena
te.. terima kasih Presdir...
Comments
Juli Ati
ibunya salah paham terus 😆😆
2021-10-03
7
Juli Ati
Pura pura menolak ya... pak Presdirnya😏
2021-10-03
1