Ken lalu pergi menuju kamar nya.Kania mencoba menahan air yang akan tumpah namun pada akhirnya air mata itu mengalir jua.
"Aku kira setelah menikah ada kebahagian dalam hidup ku.Tapi nyatanya suami ku sendiri terus saja melukai hati ku."batin Kania.
Beberapa saat kemudian,oma Diana dan Ken sedang makan malam bersama.Kania hanya berdiri sambil menundukkan wajah nya.
"Mengapa istrimu hanya berdiri dan tidak ikut makan?"tanya oma melirik Ken.
"Tidak oma,aku tidak suka jika makan bersama dengan diri nya."jawab Ken.
"Kau sudah menikahi nya,jadi biarkan dia ikut duduk makan bersama kita.Kania.....duduklah!"pinta oma Diana.
Kania menoleh ke arah Ken dengan sedikit ragu-ragu takut Ken akan memarahinya.
"Tidak oma,tidak usah."tolak Kania.
"Aku memerintahkan mu,jadi kau harus menuruti perkataan ku."seru oma Diana.
"Baiklah oma."Kania menarik kursi duduk di sebelah Ken.
Seketika wajah Ken berubah menjadi datar melihat Kania duduk di samping nya.
Keesokan hari nya,Ken sebelum berangkat kerja sarapan terlebih dahulu yang kali ini di temani oleh oma Diana.
Entah kemana pagi ini Ken tidak melihat Kania yang seperti biasanya.
Oma Diana juga menanyakan keberadaan Kania pada Ken.
"Dimana istrimu?"tanya oma Diana..
"Entahlah aku tidak tahu oma!mungkin dia masih tidur."jawab Ken.
"Hah,apa kau tidak tidur bersama nya?"tanya oma Diana.
"Dari semenjak menikah,aku dan dia tidak tidur bersama."ujar Ken.
"Jika begitu mengapa tidak kau ceraikan saja Ken?"tanya lagi oma Diana.
"Aku akan menceraikan nya tapi tidak sekarang oma.Aku akan membuat hidup nya jauh lebih menderita dan sengsara."ucap Ken menggenggam garpu dengan kuat.
"Dari pertama oma lihat,oma memang tidak menyukai wanita itu.Sepertinya dia hanya ingin menguasai hartamu saja Ken."hasut oma Diana.
Tiba-tiba terdengar suara batu kecil.Kania datang menghampiri oma Diana dan Ken.
"Em....oma,Ken maafkan aku jika bangun kesiangan dan tidak sempat menyiapkan kalian sarapan.Aku sangat-sangat tidak enak badan dari tadi mual dan muntah terus."jelas Kania.
Ken beranjak berdiri meletakan sendok dan garpu yang sedang di pegang nya.Dengan rasa benci ke Kania yang amat dalam,pria itu langsung mendorong Kania ke lantai dengan kasar.
Ken memarahi Kania habis-habisan.Sedangkan oma Diana yang tetap duduk hanya memandangi tingkah laku cucu nya.
"Arg.....sakit Ken!jangan kasar padaku,kasihan bayi yang ada di dalam perut ku."rengek Kania.
"Enak sekali kau jam segini baru bangun.Kau bukan tuan di rumah ini!"bentak Ken.
"Aku tidak peduli!mau bayi itu hidup atau mati aku tetap tidak peduli!"ungkap Ken.
Kania hanya menangis sesenggukan mendengar kemarahan Ken.
"Kenapa kau menangis wanita cengeng?haha sudah ku bilang,aku akan membuat hidup benar-benar sangat menderita."kecam Ken sambil mengacak pinggang nya.
Seketika ponsel Ken berbunyi.Ken segera mengambil ponsel nya dari dalan saku dan menjawab telepon dari Malla.Malla meminta Ken untuk menjemput nya siang nanti karena Malla ingin bertemu sekali bertemu dengan Ken.Ken pun mengiyakan permintaan Malla tanpa menolak nya.
"Siapa itu Ken?"tanya oma Diana.
"Oh....ini Malla oma,apa oma masih ingat?"jawab Ken.
"Malla....pacar mu yang dulu itu bukan?"tanya lagi oma Diana.
"Ya oma....dia sudah pulang dari luar negeri."ucap Ken.
"Benarkah?bawalah Malla kesini.Sudah lama oma tidak bertemu dengan nya dan oma juga sangat merindukan nya."pinta oma Malla.
"Baiklah oma,Ken akan mengajak Malla kemari nanti siang.Pasti Malla juga ikut senang bertemu dengan oma."ujar Ken.
Ken dan oma nya sama-sama tidak memikirkan perasaan Kania yang sedang menangis di lantai.
Malla tidak boleh tahu jika wanita sedang hamil.Nanti Malla akan curiga.
Pria itu lalu mencengkram kedua bahu Kania dan menyeret nya ke gudang.
"Ken....mengapa kau begini,lepaskan aku!"pinta Kania menangis.
"Diam kau wanita bodoh!"bentak Ken.
Di gudang sekaligus kamar Kania,Ken langsung mendorong kembali Kania hingga jatuh.
"Diam dan jangan berisik!aku akan mengurung mu disini!"ucap Ken menarik rambut Kania.
Pria itu lalu keluar dari gudang dan langsung mengunci Kania begitu saja.
"Ken....buka pintu nya...ken tolong buka pintunya!"pinta Kania menggedor pintu dari arah dalam.
Ken yang mendengar keluhan Kania hanya bisa tersenyum tanpa memperdulikan nya.Melihat wanita
yang ia siksa menderita sangat membuat nya bahagia.
Pria itu pun lalu pergi.
Tangisan kepedihan membuat hati Kania sangat terluka sekali atas apa tindakan Ken yang memperlakukan nya seperti itu.Kali ini wanita itu berpikir jika sekarang dia sangat membenci takdir nya.
"Sabar ya nak...."ucap Kania sambil mengelus perut.
Karena merasa tidak enak badan dan sakit sekujur tubuhnya membuat Kania berbaring di tempat tidur nya.
Tak menunggu lama akhirnya Kania terlelap ke dalam tidurnya.
Sampai pada siang hari,Ken pulang ke rumah bersama Malla.Terlihat oma Diana sangat senang ketika melihat kedatangan Malla dan menyambut nya dengan sangat bahagia.Duduk di ruang keluarga,oma Diana dan Malla saling basa basi.
Sementara itu Kania mulai membuka mata nya dengan perlahan dari tidur nya.Tatapan nya menelusuri setiap sudut gudang hingga ia pun mulai sepenuh nya tersadar.
Terdengar suara perut yang berontak.Kania lupa jika ia belum makan sama sekali dari pagi.Di lihatnya jam menunjukkan pukul satu siang.Di tambah lagi kerongkongan nya yang amat terasa kering dan haus.
"Astaga aku lupa jika aku belum makan dari pagi."ucap Kania.
Wanita itu pun beranjak berdiri mendekati pintu.Namun di kedua kuping nya terdengar samar-samar oma Diana dan Ken yang sedang berbincang dengan seseorang.Wanita itu menghela nafas karena ia tahu bahwa seseorang itu pasti adalah Malla.
Kania pun kembali duduk,sambil merenungi nasib nya.
Sesat kemudian,bunyi seseorang membuka pintu gudang yang ternyata itu adalah bibi Yuni yang membawakan makanan dan minuman.
Dengan waspada takut ketahuan,bibi Yuni langsung memberikan nya pada Kania.
"Nona.....bibi datang membawa makanan.Ayo makan lah nona,bibi tahu nona sangat lapar sekarang."ucap bibi Yuni dengan pelan.
"Bibi terimakasih bi.....aku benar-benar lapar."ucap Kania ."Tapi bi,siapa di luar?"tanya Kania.
"Tuan Ken pulang ke rumah bersama Malla nona."jawab bibi Yuni.
"Ayo makanlah nona!"pinta bibi Yuni dengan raut wajah kasihan."Bibi akan pergi dulu,takutnya nanti tuan Ken akan marah jika melihat bibi memberi makan nona."ujar bibi Yuni lalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nadira Yaya
ko qw jadi gregetan ya ma kania
2023-07-18
1
Ningsih Yulianti
ken BANCI. laki2 main tangan sama perempuan itu BANCI
2022-07-02
0
Sugiyanto Samsung
jgn lemah kania
2021-12-29
0