Pyaaaaar...pagi ini sudah terdengar lemparan gelas yang berisi teh hangat. Kania langsung menunduk ketakutan, begitu juga dengan beberapa pelayan yang ada di rumah ini.
"Apa kau ingin membuat lidah ku melepuh?" tanya Ken dengan nada tinggi.
"Maafkan saya tuan, tapi teh nya sudah hangat." jawab Kania jujur.
Tiba-tiba Ken bangkit dari duduk nya, laki-laki langsung menjambak rambut Kania lalu mendorong nya dengan sangat kasar.
"Ken, apa yang kau lakukan?" tanya Valdi yang baru datang langsung menolong Kania. Valdi melihat jika wajah Kania sudah memar.
"Jangan ikut campur urusan ku Val, lepaskan perempuan menjijikan itu...!" ujar Ken dengan nada tinggi nya.
"Pergilah,....!" perintah Valdi pada Kania.
Kania buru-buru pergi, sambil memegang kepala nya yang sangat sakit.
"Ken, dia tahu apa-apa. Kenapa kau menyiksa nya?" tanya Valdi sambil bergeleng kepala, "Dia istri mu Ken, Kania tidak ada hubungan nya dengan dendam mu. Jangan sampai kau menyesal nanti." ujar Valdi mengingatkan.
"Sudah ku bilang, jangan ikut campur. Kenapa kau datang ke sini?" tanga Ken acuh.
"Aku hanya ingin memberitahu mu, malam ini ada acara pertemuan kampus. Kau harus datang, acara ini khusus kelas kita dulu."
"Kau datang pagi-pagi ke rumah ku hanya untuk memberitahu hal seperti itu?" tanya Ken menertawakan.
"Ada Malla, dia pulang!" ujar Valdi memberitahu.
"Aku akan datang!" seru Ken.
Mereka kemudian pergi, sedangkan Kania yang berada di gudang hanya bisa menangis, sampai detik ini Kania masih belum menemukan jawaban di mana letak kesalahan nya pada Ken.
Siang telah berganti malam, di sebuah restoran mewah sudah ramai teman-teman Ken berdatangan untuk reuni.Mata Ken terus memandang pintu masuk untuk melihat perempuan yang di cari.
Tak berapa lama masuk seorang wanita dengan wajah cantik berambut panjang, wajah nya menampakan keangkuhan hingga membuat beberapa teman nya segan untuk menyapa wanita yang bernama Malla itu.
"Kau masih mengharapkan dia?" tanya Valdi berbisik.
"Dia cinta pertama ku!" jawab Ken.
Ternyata Malla menghampiri Ken, wanita itu tersenyum dengan manis nya. Semua mata tertuju pada nya karena Malla adalah seorang artis terkenal.
"Boleh aku bergabung dengan kalian?" tanya Malla.
"Teman-teman perempuan kan banyak, kenapa harus bergabung dengan kami?" tanya Valdi sedangkan Ken hanya diam saja.
Malla lalu memandang teman-teman nya, "Aku tidak selevel dengan mereka!" ucap nya sombong.
Valdi hanya menaikan bibir atas nya, tanpa menunggu persetujuan lagi Malla duduk di hadapan Ken.
"Apa kabar Ken, sudah lama kita tidak bertemu?" sapa Malla masih memancarkan senyum termanis nya yang mampu membuat Ken kembali mengingat masa lalu mereka.
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja!" jawab Ken dengan santai nya.
Acara semakin meriah, semua orang sibuk bernostalgia. Mereka kemudian melanjutkan acara dengan pergi ke club malam. Ken ikut saja, karena pria ini merasa tidak enak hati dengan teman-teman satu kelas nya.
Teman-teman Ken semua ikut berjoget, sedangkan Ken dan Valdi hanya duduk sambil menikmati minuman mereka.
"Kenapa kau tidak ikut bersama mereka Ken?" tanya Malla menghampiri mantan kekasih nya.
"Itu menguras tenaga!" jawab Ken.
"Kalau begitu minum lah dengan ku." ajak Malla membuat Valdi dan Ken terkejut.
"Wuaaah, aku tidak menyangka jika kau peminum." ujar Valdi.
"Diam kau!" bentak Malla.
Ken tersenyum miring, entah bagaimana perasaan pria itu sekarang. Ken melentikan ke dua jari nya, pria ini meminta satu botol minuman beralkohol. Ken dan Malla kemudian minum, Valdi hanya bergeleng kepala melihat nya.
Malam semakin larut, satu persatu dari mereka memutuskan untuk pulang. Malla dan Ken sama-sama mabuk.Kemudian Malla di jemput manajer nya.
"Ujung-ujungnya aku juga yang susah!" ucap Valdi langsung membuang nafas kasar nya.
Mau tidak mau Valdi membawa Ken, pulang. Setiba nya di rumah Ken, Valdi meminta bantuan pada anak buah Ken untuk membawa Ken ke kamar.
"Aku pulang dulu, jaga bos kalian." ujar Valdi kemudian langsung pulang.
Ken yang semula tidur tak berdaya kini bangun duduk di tepi tempat tidur nya.
"Panggilkan perempuan itu...!" perintah Ken langsung di laksanakan anak buah nya.
Pria itu kembali tertidur, namun tiba-tiba Ken kembali bangun karena pria ini hendak muntah. Buru-buru Ken pergi ke kamar mandi, pria itu terus muntah-muntah.
Kania yang masuk ke dalam kamar Ken untuk pertama kali nya langsung menutup hidung karena kamar Ken bau alkohol. Kania mendengar suara Ken, buru-buru wanita ini menghampiri suami nya di kamar mandi.
Ken terduduk di kamar mandi, dengan sekuat tenaga Kania membopong suami nya ke tempat tidur.
"Ganti pakaian ku!" perintah Ken dengan suara pelan.
"Tapi tuan,..." Kania merasa ragu.
"Cepat ganti bodoh!" bentak Ken.
Buru-buru Kania melepas kancing kemeja suami nya, Kania mencoba menahan bau muntahan yang terkena kemeja tersebut. Setelah semua kancing terlepas, Kania dapat melihat dengan jelas bentuk tubuh suami nya. Tak mau berlama-lama, Kania segera mencari pakaian ganti untuk Ken meski Kania sendiri tidak tahu seluk beluk kamar suami nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lisa Sasmiati
sekalian cekik aja Ken biar mampus
2022-01-30
0
Tina
ada apa sih Ken kok benci banget
2022-01-04
0
Sugiyanto Samsung
Ken jahat
2021-12-29
1