"Maaf nona,makan dulu. Nona boleh makan jika tuan sudah pergi." ujar seorang pelayan perempuan itu.
"Terimakasih bi," ucap Kania memaksakan senyum nya.
Kania yang sudah kelaparan langsung melahap makanan nya. Setelah selesai Kania kembali melanjutkan pekerjaan nya membersihkan rumah yang sangat besar ini. Kania masih berpikir dengan keras di mana letak kesalahan nya hingga membuat Ken tega menyiksa nya seperti ini.
Menjelang siang, perut Kania kembali terasa perih. Dengan keberanian nya Kania pergi ke dapur untuk meminta makan pada bibi.
"Maafkan saya nona, saya tidak berani memberi nona makan. Tuan akan marah besar." ujar bibi.
"Tapi saya lapar bi, lagian Ken juga tidak akan tahu jika bibi memberi saya makan." Kania sedikit memaksa.
"Rumah ini di lengkapi dengan cctv nona, tuan akan tahu jika kita melakukan hal apa pun di rumah ini. Sekali lagi maafkan saya nona." kata bibi merasa kasihan pada Kania.
Kania langsung menghembuskan nafas pelan, wanita ini hanya bisa mengganjal perut nya dengan air putih. Kania kembali ke gudang yang akan menjadi kamar nya selama tinggal di rumah Ken.
Pukul empat sore Ken sudah pulang, pria langsung mencari Kania yang berada di gudang. Sambil berkacak pinggang, Ken membentak Kania yang sedang istirahat. Tentu saja Kania terkejut, wanita itu langsung bangkit dari duduk nya.
"Siapa yang menyuruh mu bersantai seperti ini?" tanya Ken dengan sorot mata tajam.
"Aku masih tidak mengerti dengan diri mu, kau laki-laki yang baik. Kita saling mencintai lalu kenapa kau memperlakukan aku seperti ini?" tanya Kania yang masih tidak mengerti dengan sikap Ken.
"Siapa bilang aku mencintai mu?" tanya Ken, "Aku sengaja menikahi mu agar aku lebih leluasa menyiksa mu!" ujar Ken.
"Apa salah ku, kenapa kau tidak memberitahu letak kesalahan ku?" tanya Kania masih bingung.
"Diam kau!" bentak Ken, "Sekarang juga siap kan makan malam untuk ku!" titah Ken langsung menarik Kania menuju dapur.
Para pelayan di dapur terkejut, namun mereka kembali fokus pada pekerjaan nya masing-masing.
"Beri babu ini pekerjaan. Biarkan dia yang memasak makan malam ku!" ujar Ken kemudian pria ini berlalu begitu saja.
Kania hanya bisa mengusap air mata nya kasar, wanita ini mulai membantu memasak. Kania pandai memasak, wanita ini sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah sehari-hari.
Selesai memasak, Kania langsung menyiapkan makanan di atas meja lalu ikut berdiri bersama para pelayan menunggu Ken keluar dari kamar nya.
Dengan lirikan tajam penuh kebencian, Ken menarik kursi dengan kasar. Pria ini mulai makan masakan istri nya.
Pyaaaar,....tiba-tiba Ken membanting piring yang berisi nasi dan beberapa lauk yang baru dia makan sesuap.
"Siapa yang memasak makanan sampah seperti ini?" tanya Ken namun para pelayan hanya diam saja, "Cepat katakan, atau kalian semua aku pecat!" ancam Ken.
Melihat wajah gelisah dari para pelayan, Kania langsung maju untuk mengaku jika diri nya lah yang memasak. Ken bangkit dari duduk nya, menghampiri Kania sambil memberi kode agar semua orang pergi selain Kania.
Setelah semua orang pergi, Ken langsung menjambak rambut Kania. Pria ini menarik istri nya secara paksa menuju meja makan lalu menumpahkan sayur yang masih hangat itu ke tubuh istri nya.
"Aku tidak biasa makan masakan sampah seperti ini. Apa kau ingin meracuni ku?" tanya Ken lalu mendorong istri nya dengan kasar.
"Aku hanya mengikuti apa yang di masak bibi, aku tidak tahu jika kau tidak suka." ujar Kania mencoba membela diri.
Plaaaaaak....tamparan keras menghantam wajah Kania. Entah kenapa Ken sangat benci mendengar suara istri nya.
"Aku tidak memberi mu perintah untuk menjawab ucapan ku. Bagi ku kau hanyalah boneka sampah!" ujar Ken kembali menarik rambut istri nya.
"Lepaskan aku, sakit...." rintih Kania namun Ken semakin erat menarik rambut nya.
"Sakit kata mu, aku akan membuat mu merasakan sakit yang teramat sampai kau sendiri memilih untuk mati." ucap Ken membuat hati Kania semakin hancur.
"Apa salah ku?" tanya Kania kembali, "Jika aku memiliki salah pada mu aku minta maaf!" ucap wanita itu mengalah.
"Bahkan, sampai kau mati pun aku tidak akan pernah bisa memaafkan mu!" ujar Ken lalu mendorong istri nya hingga menghantam kursi.
Kania menangis, wanita ini mengumpulkan tenaga untuk berdiri. Sejak kemarin Ken terus menyiksa nya hingga membuat diri nya tidak memiliki tenaga. Kania tidak mau di salahkan lagi, wanita ini berusaha membersihkan tumpahan sayur yang berserakan di lantai. Setelah semua nya selesai, Kania pergi mandi kemudian masuk ke dalam gudang untuk meratapi nasib nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Aska
kelakuan Ken bikin naik darah ya
2023-05-16
0
Wirda Wati
lari aja
2023-01-09
0
Hani P Hani
punya suami galak amat
2022-12-08
0