Sore hari Kania memutuskan untuk pulang saja ke rumah.Dirinya takut jika Ken akan mencari nya.Valdi pun mengiyakan ucapan Kania dan segera mengantar nya pulang ke rumah.
Tak seberapa lama kemudian,Kania dan Valdi sampai di rumah.
"Valdi,terimakasih banyak karena kau sudah mau membawa ku ke rumah sakit."ucap Kania.
"Sama-sama Kania.Jika kau butuh bantuan jangan sungkan kepadaku.Aku akan segera membantu mu."ujar Valdi.
"Baiklah,em.....apa kau ingin mampir dulu?biar ku buatkan minuman.
"Ah....tidak usah Kania.Aku akan segera pulang karena ada seseorang yang menunggu ku."kata Valdi.
"Baiklah kalau begitu sekali lagi terima kasih banyak dan hati-hati dijalan."
Valdi tersenyum lalu menyalakan mobil nya dan pergi.
Sedangkan Kania masuk ke dalam rumah dengan menghembuskan nafas sejenak.Di dalam rumah suasana nampak sepi,sepertinya Ken sedang tidak berada di rumah.
"Dimana Ken?"tanya Kania pada salah satu pelayan.
"Tuan Ken pergi sejak siang tadi nona,sampai ini belum kembali."jawabnya.
"Oh begitu baiklah...."ucap Kania tersenyum.
Sampai malam tiba Ken belum juga pulang ke rumah.Ternyata sekarang Ken sedang bertemu dengan Malla di salah satu cafe di pusat kota.
"Ngomong-ngomong sampai kapan kau akan tetap disini?"tanya Ken.
"Entahlah,aku sendiri pun tidak tahu.Memangnya kenapa?"tanya Malla.
"Oh...tidak apa-apa!"ucap Ken tersenyum."kalau boleh jujur aku senang sekali bisa bertemu dengan mu lagi."puji Ken.
"Benarkah?aku juga hahaha.....lama tidak bertemu membuat ku melihat mu makin tampan sekali dan banyak perubahan nya tidak seperti dulu!"puji balik Malla.
Ken langsung canggung mendengar pujian dari mantan kekasih yang masih di cintai nya itu.Dirinya pun merasa bahwa semakin ada kesempatan besar untuk mendekati Malla kembali.
"Semenjak kau putus dariku apa kau sudah punya kekasih lagi?"tanya Ken langsung.
Malla sempat terdiam sejenak.Wanita itu kemudian langsung menjawab pertanyaan Ken dengan santai.
"Ken,sebenarnya semenjak putus darimu hati ku sangat hancur dan kecewa sekali.Namun hari demi hari aku lalui dengan berharap bisa melupakan mu sepenuh nya.Aku pun sempat berpacaran dengan pria asing tapi hubungan itu tidak bertahan lama."jelas Malla.
"Kenapa tidak bertahan lama?bukankah dulu kau yang meminta putus dariku?"tanya lagi Ken.
"Iya aku tau Ken tapi waktu itu aku minta putus karena ada alasan yang tertentu."jawab Malla."Aku harus pergi ke luar negeri dalam waktu beberapa tahun demi mengejar karir ku.Dan aku tidak ingin jika kau menunggu ku terlalu lama.
"Andai saja kau menjelaskan nya dari awal pasti kita masih menjalin hubungan.Aku mencintaimu,jadi sampai kapan pun aku siap menunggu mu."jelas Ken.
"Kau sendiri bagaimana sekarang?apakah sudah memiliki pasangan atau sudah menikah?"tanya Malla mengalihkan pembicaraan.
Ken langsung terdiam,dia berfikir sejenak.
"Tidak,aku masih sendiri sampai sekarang.Karena aku menunggu mu."ucap Ken berbohong.
"Ternyata Ken masih menunggu ku.Tapi dia tidak tahu bahwa sekarang aku juga sudah memiliki pasangan."batin Malla menatap Ken.
"Malla kenapa kau menatap ku seperti itu?"tanya Ken.
"Oh....tidak apa-apa Ken.Em btw....tidak terasa kita sudah lama disini ayo pulang!"ucap Malla.
"Em....baiklah aku akan mengantarkan mu.Jangan ragu!"ujar Ken.
Mereka pun pergi meninggalkan cafe tersebut.Dan Ken sebelum pulang mengantarkan Malla pulang terlebih dahulu.
Ditengah perjalanan mengantarkan Malla,Ken terus saja membuka obrolan agar tidak hening.
"Jadi sekarang kau tinggal di apartemen?"tanya Ken sambil menyetir.
"Iya Ken.Untuk sementara aku memutuskan untuk tinggal di apartemen saja."jawab Malla.
Tak terasa mereka sudah sampai,Ken langsung meminta izin untuk pulang kepada Malla.
"Kalau begitu aku pulang dulu ya...."ujar Ken tersenyum.
"Terimakasih Ken karena sudah mengantarku.Maaf merepotkan mu.Lain kali mampir lah ke apartemen ku."ucap Malla.
"Siap,lain kali jika ada waktu aku akan mengabari mu."kata Ken.
Ken pun melanjutkan perjalanan nya untuk pulang ke rumah.Di lihatnya jam tangan yang melingkar di legan nya sudah menunjukan pukul sepuluh lewat tiga puluh malam.
Sementara Kania masih duduk di sofa ruang keluarga sambil menunggu kedatangan suami nya.Badan nya yang masih lemas ia paksakan untuk menunggu suami nya pulang.Matanya yang mulai sayup dan tak kuat lagi menahan kantuk membuat dirinya langsung tertidur sambil menyender di sofa.
Selang beberapa saat,Ken sudah Sampai di rumah.Baru saja berjalan di ruang keluarga,ia melihat Kania sedang tidur di sofa.Dengan raut wajah yang marah,ia langsung mendekati Kania dan menarik rambut nya.
"Hei....bangun kau wanita sialan!"ujar Ken.
Sontak Kania langsung terkejut dan kesakitan.
"Ah....sakit tolong lepaskan tangan mu!"pinta Kania.
Ken langsung melepaskan tangan nya dan mendorong Kania ke lantai.
"Enak sekali kau!siapa yang menyuruh mu duduk di sofa mahal ku ini?"tanya Ken.
"Ken...."langsung di potong oleh Ken.
"Sudah ku bilang panggil aku tuan!kemana telinga mu?"bentak Ken.
"Tuan,aku hanya ingin menunggu kepulangan mu tadi!"ucap Kania kedua pipinya mengalir air mata.
"Ah....omong kosong!jika kau ingin tidur,tempat tidur mu berada di gudang bukan di sini!"gertak Ken lalu pergi ke kamar meninggalkan Kania.
Kania diam tak berkutik,wanita itu langsung bangun dari lantai dan berjalan menuju gudang.
"Apa salah ku?mengapa Ken sampai segitunya terhadap diriku?"batin Kania.
Di gudang dia mulai membaringkan dirinya di kasur busa yang hanya berukuran muat satu orang.Sambil berbaring,matanya menatap ke langit-langit atap.Matanya masih mengeluarkan air mata.Tak terasa dirinya tertidur dengan sangat pulas.
Lain hal dengan Malla,wanita itu duduk sambil meminum minuman yang mengandung alkohol.
"Sepertinya Ken masih benar-benar mengharapkan ku!haha!"ucap Malla.
"Dan sekarang dia sangat dermawan dan bertambah kaya!aku harap kita bisa seperti dulu lagi Ken!"ujar Malla tersenyum.
Keesokan harinya,Kania bangun sangat pagi sekali.Sebelum melakukan pekerjaan rumah,Kania mengonsumsi obat yang di sarankan Dokter kemarin untuk dirinya.Setelah itu barulah Kania melakukan pekerjaan rumah.Pukul enam pagi,Kania baru saja selesai menyapu dan mengepel seluruh ruangan.
Sekarang Kania melanjutkan pekerjaan nya dengan memasak sarapan pagi untuk Ken.
"Nona,sebaiknya bibi saja yang memasak.Karena bibi lihat nona sudah kelelahan."ujar bibi Yuni.
"Tidak bi,tidak apa-apa.Lagipula ini sudah kewajiban seorang istri."ucap Kania tersenyum.
"Sebenarnya bibi juga tidak tega melihat nona harus memperkerjakan semua pekerjaan di rumah ini."ucap bibi Yuni alis nya mengerut.
"Sudah tidak apa-apa bi..."
"Em kalau begitu biarkan bibi saja yang memotong sayur-sayuran ini."kata bibi Yuni.
Hingga jarum jam menunjukan pukul tujuh,Kania baru saja selesai memasak.Ia segera menyajikan nya di meja makan.
Terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga yaitu Ken yang sudah bangun dan sudah rapi hendak pergi ke kantor.
Dengan tatapan sinis,pria itu menuju ke meja makan dan segera menarik kursi.Setelah Ken duduk,Kania juga ikut duduk di samping Ken.
"Mengapa kau duduk di sini?"tanya Ken.
"Tuan,aku sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mu.Ayo kita sarapan bersama!"ucap Kania.
"Apa kau bilang?sarapan bersama?hah,aku lupa jika aku sedang makan,kau tidak boleh ikut makan!tapi kalau kau ingin makan,makan lah di lantai!"kata Ken.
Mendengar perkataan Ken,Kania langsung terdiam dan beranjak dari kursi nya.
"Ah....sialan gara-gara kau aku sudah tidak ***** untuk makan!"ucap Ken beranjak berdiri lalu pergi.
"Tuan....makanlah dulu!"ucap Kania.
Ken membalikkan badan nya dan berkata "Sudah ku bilang aku tidak ***** gara-gara melihat wajah mu!pelayan....pelayan!"teriak Ken.
"Baik tuan ada apa?"ucap bibi Yuni.
"Siapa yang memasak semua makanan ini?"tanya Ken.
"Nona Kania sendiri tuan!"jawab bibi Yuni.
"Tolong buang saja semuanya!aku sudah tidak *****!"perintah Ken lalu pergi.
Seketika raut wajah Kania berubah menjadi sendu.Terlihat dari matanya,ia sedang menahan tangisan.Bibi Yuni mau tidak mau pun harus menuruti perkataan Ken.
"Sabar ya non,lebih baik makanan nya nanti bibi kasihkan ke pelayan,supir dan penjaga saja!"ucap bi Yuni.
Kania hanya tersenyum menahan kekecewaan.
"Yasudah bi,tidak apa-apa!aku akan pergi mandi dulu!"ucap Kania lalu pergi.
Di kamar mandi Kania menangis tanpa ada seorang pun yang tahu.
"Kenapa hidupku jadi seperti ini ya tuhan!"batin Kania.
Beberapa menit di kamar mandi,akhirnya Kania keluar.Siang hari nya perut Kania terasa sangat lapar karena tidak sempat untuk sarapan.Wanita itu pun segera menuju ke dapur untuk mengisi perutnya.
Sedangkan Ken yang sedang berada di ruangan kantor nya terus saja asik teleponan dengan Malla.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Arga
kalo dapet suami begini bagusnya di racun biar cepat pergi keneraka
2023-05-16
0
Nani Marjana
kasihan sekali kania harus menanggung derita yang bukan kesalahan nya
2023-01-04
0
Cahaya yani
dasar idiot dah di siksa masih aj mau, cinta cinta ap , bdohhh. ujung" ny dah di sakitin balikn lgi,
2022-09-14
0