Mimpi?

Malam hari Caca sudah menyelesaikan tugas nya ia lalu merebahkan diri di atas kasur king size nya

"Huh akhirnya selesai juga saat nya tidur" ucap Caca mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidur ia merangkak ke atas kasur merebahkan diri lalu menarik selimut siap memejamkan mata namun baru beberapa detik ia memejamkan mata nya . .

Wuush

Angin yang dingin bertiup kencang di depan wajahnya saking dinginnya Caca memakai selimut masih menembus ke tubuhnya

"Ih kok dingin sekali sih apa gue lupa tutup pintu balkon ya" gumam caca ia membuka matanya melirik ke arah jam dinding

"Huh sudah jam dua belas lagi" ucap Caca sedikit takut

"Lu sih ca pakai acara lupa tutup pintu balkon pula" gerutu caca ia mau tak mau bangun dari tidurnya lalu melangkah ke pintu balkon nya

Ia menyibak Korden nya ternyata Pintu balkon belum tertutup rapat

"Tuh kan bener pintu balkon nya belum ketutup" ucap Caca menutup pintu balkon nya

Ia hendak membenarkan korden nya namun kedua bola matanya melihat sesuatu yang menarik

"Bagus sekali, coba lihat ah" ucap Caca tersenyum lebar tanpa sadar ia membuka kembali pintu balkon nya lalu ia keluar melihat apa yang tadi menarik perhatian nya

"Hihi, dari mana datangnya kunang-kunang ini" ucap Caca kegirangan melihat kunang-kunang Yang berterbangan di pintu balkonnya

Caca terus bermain tanpa sadar kalau pintu balkon tertutup dengan sendirinya

Wushh

Caca kembali merasakan angin dingin ia memutuskan untuk kembali kedalam sebelum ia mati kedinginan batin nya

"Lah kok gak bisa sih" ucap ucap caca heran ia mencoba membuka sekali lagi

"Beneran gak bisa di buka bagaimana ini masak aku harus tidur di sini?" gerutu Caca

Wussh

Angin kembali berhembus kencang Caca semakin kedinginan merasakan tubuhnya ia mencoba kembali membuka pintu balkon nya

"Aduh, Tuhan tolongin Caca, Caca belum mati, Caca belum pernah pacaran" monolog Caca tangannya membuka pintu balkon namun nihil

Wushh

Angin kembali berhembus kencang berbarengan dengan datang nya seseorang di belakang Caca

"Caca masih pengen nikah ayolah buka pintunya" ucap Caca menggedor-gedor pintu balkon

"Butuh bantuan" saut dari belakang Caca

"Dari tadi dong kan gue gak perlu capek-capek buka nih pintu" ucap Caca tanpa sadar

Hening tak ada jawaban lagi hanya ada angin berhembus kencang

Wushh

"Tunggu seperti nya ada yang salah bukanya gue di sini sendiri lalu yang barusan bilang itu siapa" ucap Caca mulai parno

Dengan jantung dag-dig-dug ser ia menoleh ke arah belakang sambil memejamkan matanya

"Bagaimana bisa lihat kalau mata lu di tutup" ucap orang itu tersenyum menyeringai

(Aduh) batin Caca ketakutan

Dengan pelan Caca mulai membuka matanya ia melihat seseorang berdiri tegak di depan nya berpakaian serba hitam bersandar di pagar balkon sambil tersenyum menatap Caca

"Kenapa wajahnya gak kelihatan" gumam caca yang tak melihat jelas wajah orang itu karena tak ada pencahayaan

"Sudah puas lihat nya" ucap orang itu berjalan selangkah demi selangkah menghampiri Caca

Caca terkejut pun mencoba membuka pintu balkon karena ia merasa ketakutan

"Jangan mendekat pergi sana" teriak Caca memejamkan matanya

"Heh, kenapa takut gue manusia" ucap orang itu menyeringai

"Gue gak percaya lu itu setan pergi" ucap Caca mengusir orang itu dengan tangannya

"Coba lihat gue baik-baik apa gue setan?" ucap orang itu berhenti di depan Caca

Sedikit demi sedikit Caca membuka matanya melihat jelas orang di depannya

{Dia kayak manusia sih, tunggu Jan setan kan kayak Manusia juga) batin Caca menggeleng

"Kemarilah" ucap orang itu tersenyum

"Gak gak mau" tolak Caca menggeleng

"Kalau begitu aku yang mendekat" ucap orang itu mendekati Caca

Menghimpit tubuh Caca dalam Kungkungan nya, Caca berusaha memberontak namun apa daya kekuatan nya tak bisa di bandingkan dengan orang di depannya

"Lu telah mengusik hidup gue jadi lu harus membayar nya" ucap orang itu memegang kedua tangan Caca dan menaruhnya di atas kepala caca

"Kapan gue ngusik hidup lu brengsek gue kagak kenal lu, lepas brengsek" ucap Caca bingung

"Ok kalau lu gak mau ngaku" ucap orang itu tersenyum lebar

"Biar gue kasih tau, anggap aja ini sebagai permintaan terakhir ku" ucap orang itu tersenyum licik

Caca terdiam mulutnya terasa rapat saat hendak membuka mulutnya

"Lu udah nabrak gue di depan kelas lu" Jelas orang itu

Caca membulat kan matanya

(Apa-apaan itu cowok gue kan udah minta maaf) batin Caca tak terima

"Udah ingat kan, sekarang tinggal lu membayar nya

Orang itu tersenyum menyeringai lalu mendekat kan bibir nya ke arah bibir Caca, caca membulatkan matanya saat benda kenyal menyentuk bibir nya

(Ciuman pertama gue, cowok sialan" batin Caca geram ia hendak berontak namun semua anggota tubuhnya tak bisa di gerakan

"Manis" ucap orang itu setelah mencium bibir Caca tanpa permisi

(Sialan) umpat Caca dalam hati

"Teruslah mengumpat sayang" ucap orang itu tersenyum lebar ia kembali mendekatkan bibirnya ke arah leher Caca membuka lebar bibir nya keluar lah taring taring tajam yang ia sembunyikan tadi sedetik kemudian ia mulai menancapkan taringnya ke leher Caca

"Aaaa" teriak Caca merasakan sakit yang luar biasa di lehernya seperti ia di gigit semut merah yang begitu banyak

Orang itu mengeryit heran bagaimana bisa orang di depannya bisa terlepas dari mantra nya namun ia masa bodo ia terus menghisap darah Caca

"Aaaaa, sakit" teriak Caca

Caca pun makin kesakitan ia terus berteriak namun tak ada satu pun orang yang mendengar nya

Beberapa menit kemudian orang itu sudah puas menghisap darah Caca lalu ia menatap Caca yang masih menatap nya tak percaya

"Darahmu manis, enak" ucap orang itu

Cup

"Selamat tinggal" ucap orang itu tersenyum puas, ia melepaskan Caca lalu mundur beberapa langkah ia mengeluarkan sayapnya lalu pergi meninggalkan Caca yang tubuh nya merosot ke bawah

Lama kelamaan kesadaran Caca mulai menghilang namun sebelum ia kehilangan kesadaran ia melihat wajah orang itu dengan jelas lalu ia kehilangan kesadaran nya

Caca terbangun dengan Nafas ngos-ngosan apa itu mimpi batinnya namun itu terasa nyata ia melihat sekeliling

"Gue di dalam, apa gue mimpi ya" gumam Caca

Sedang asyik dalam lamunan nya ia di kagetkan dengan suara pintu dan suara seseorang

"Caca cepat turun, ayo sarapan nanti kau telat sekolah" ucap mama Caca

Caca yang tersadar lalu menjawab ucapan mama nya

"Iya ma" saut Caca lalu ia beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi membersihkan diri

Setelah selesai mandi dan memakai seragam nya ia lalu berjalan ke arah meja Rias ia duduk di depan cermin lalu ia mulai ritual make up nya

Namun matanya melihat sebuah gigitan seperti gigitan semut di leher nya ia kemudian menyentuh nya

"Tidak sakit, ini apa kok seperti bekas gigitan semut" gumam Caca meneliti bekas gigitan itu

"Tunggu, bukankah" ucap Caca membekap mulutnya mimpi tadi malam terlintas di pikiran nya, itu seperti mimpi tapi ini juga nyata pikir nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!