Kedatangan Livia dan Ana

"Aduhhhh sakit kepala ku kena pukul sendok sayur mu."

Andra mengaduh karena sakit kepala nya

"Maaf mas aku ngga tau kalo itu kamu."

ucap Aira dengan wajah menyesal

"Yaudah Yoo aku obatin kita naik ke kamar yah mas."

ujar Aira langsung menarik tangan Andra ke atas untuk di obati kepala nya

"Aduhhh sakit sekali."

Andra mengaduh lagi.....padahal rasa sakit nya tidak begitu parah tapi ia ingin melihat reaksi Aira saat diri nya kesakitan dan ingin mendapat kan perhatian lebih dari Aira.

"Aduhhh sakit bgt yah mas maaf yah."

Aira meminta maaf sambil mendudukkan Andra di tepi ranjang.

"Bentar yah aku ambil es batu buat kompres."

kata Aira yg langsung meninggal kan Andra di tepi ranjang dan mengambil es batu.

"Ini mas es batu nya sini aku kompres dulu."

ucap Aira sambil mendekat ke arah Andra

"Duhhhh maaf yah mas kamu jadi memar gini gara" aku."

Aira meminta maaf dengan wajah menyesal

"Cantik."

gumam Andra sangat lirih namun masih bisa di dengar oleh Aira saat melihat wajah Aira dari dekat

"kamu bilang apa tadi mas?."

tanya Aira memasti kan

"Ha? aku bilang apa tadi? AQ tidak bilang apa" koo."

jawab Andra mengelak

"ohhhh berarti aku salah denger kali yah."

"Kamu Cantik."

ucap Andra di telinga Aira dan membuat pipi chubby Aira memerah seperti udang rebus.

***Aaaaaaaa apa lagi ini dia memuji ku atau menghina kuu pasti pipi ku sudah sangat merah seperti kepiting rebus.

Mereka hanya terdiam terhanyut dengan pikiran mereka masing" sampaiiiiiiii***.

Tok...tok...tok...

"Tuan nyonya Livia dan nona ana datang."

kata bi mimah dari luar pintu.

"Baik lah bi aku akan segera ke sana".

balas Aira.

"sebentar yah mas aku akan menemui ibu dan adiku dulu".

ucap Aira ijin kepada sang suami

"Ibu?....ana? tumben kalian ke sini?."

tanya Aira pada ibu dan adik tiri nya

"Iya ibu ke sini bersama ana ingin meminta bantuan mu Aira."

ucap ibu Livia

"Bantuan apa Bu?."

tanya Aira

"Kamu butuh uang Aira kami ingin membuka usaha kecil"an tapi terhalang modal maka dari itu ibu ingin meminjam nya dari mu".

ucap Livia penuh sandiwara dia meminta uang bukan untuk usaha tapi untuk bersenang senang.

ingin rasa ny Aira menolong ibu nya tapi apa lah daya ia tidak memiliki uang dan suami nya blm memberi nya uang.

"Gimana yah Bu aku juga tidak mempunyai uang suami ku blm memberi aku uang".

ucap Aira merasa tidak enak.

"Jangan bohong kamu ka kan kamu udh nikah sama tuan muda kaya masa iya ngga punya uang".

ucap Ana sedikit nada tinggi

"Hhha iya ibu tidak percaya masa kamu udh nikah sama orang terkaya di Asia tenggara ngga punya uang".

ibu menimpali dengan ketus

"Aku memang tidak memiliki uang Bu aku sungguh"."

jawab Aira jujur

"Aku tau ibu meminta uang pada ku juga pasti bukan untuk buka usaha tapi untuk bersenang senang saja kan?."

ucap Aira menunduk

"hehh sombong sekali kau ka mentang" sudah menikah dengan tuan muda kaya kau tidak mau memberi kami uang".

ucap ana

"Hehhh cepat beri kami uang atauuu."

kata" Livia menggantung karena Aira memotong perkataan nya.

"Atau apa Bu?."

ucap Aira mengangkat dagu nya.

Plakkkk.....

satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Aira hingga membuat Aira jatuh terduduk di lantai

"Sudah berani melawan yahh."

ucap Livia tersenyum licik

"Hiks..hiks...hiks... kenapa ibu lakukan ini?."

ucap Aira sambil memegang pipi kanan nya yg memerah dan mengeluar kan darah di sudut bibir nya.

mendengar suara keributan dari bawah Andra segera turun tangga dan betapa terkejut nya saat ia melihat istri nya tersungkur di lantai dan mengeluar kan darah dari sudut bibir nya

"Kamu tidak apa"?".

tanya Andra sambil membantu Aira berdiri.

wajah Livia dan ana pun seketika berubah menjadi pucat.

"kau apa kan istri ku?."

tanya Andra dengan nada tinggi kepada Livia dan ana

"Ti...tidak tuan saya tidak apa"kan istri anda".

jawab Livia dengan gemetar karena takut.

"Pergi dari rumah ku skrg juga."

ucap Andra tegas kepada mereka berdua

"Cepat pergi jika tidak aku akan melalukan seperti apa yg kalian lakukan pada istri ku".

mendengar itu Livia dan ana langsung pergi dari hadapan Andra

Andra duduk di sofa dan bersebelahan dengan Aira melihat Aira yg terus menangis membuat Andra tidak tega dan Andra memeluk tubuh Aira berharap dia akan sedikit tenang.

"Hiks...hiks...hiks...mereka jahat kenapa mereka melalukan ini pada ku."

ucap Aira di sela" tangis nya.dia menangis di dada bidang suami nya

"Tenang lah sudah tenang ada aku di sini aku akan menjaga mu dan melindungi mu".

ucap Andra menenang kan Aira sembari mengelus lembut rambut panjang istri nya.

ada rasa hangat yg Aira rasa kan dia merasa aman dan terlindungi saat berada di dekapan suami nya.

"Trima kasih. sudah melindungi ku."

ucap Aira sebelum pandangan mata nya pudar dan akhir nya tak sadar kan diri.

Andra yg sadar akan hal itu langsung berubah raut wajah nya menjadi panik

"Airaaaa...airaaaa? heyyy aira bangun lah kau kenapa?"

tanya Andra panik melihat wajah pucat istri nya dan darah di dekat bibir nya.

dengan segera dia membawa Aira ke kamar dan memanggil dokter Alex untuk datang ke rumah nya.

Episodes
1 Awal Mula
2 Perjodohan...
3 pertemuan.
4 Pernikahan
5 Malam pertama yg penuh Tangisan
6 Pagi hari sebagai Seorang istri.
7 Meminta izin
8 Ruko Dan Angga
9 Kemarahan Andra
10 Aira Sakit..
11 Penyesalan dan mulai sadar.
12 Memulai hubungan baru.
13 Kedatangan Livia dan Ana
14 Perhatian dan kehangatan seorang suami
15 Perhitungan untuk Livia.
16 Bertemu teman lama
17 Honeymoon part 1
18 Honeymoon part 2
19 Honeymoon part 3
20 Honeymoon part 4
21 Honeymoon part 5 dan pengenalan visual.
22 Honeymoon part 6
23 Honeymoon part 7.
24 Honeymoon part 8
25 Kedatangan Momy dan ibu" Sosialita.
26 Pertemuan Aira dan Angga
27 Sifat iblis Andra yang menggila.
28 Seminggu.
29 Paris.
30 Menara Eiffel
31 Malam pertama yang sesungguh nya.
32 Istri sesungguh nya
33 Jalan jalan dan pulang
34 Berkunjung ke rumah ibu.
35 Aneh.
36 Pingsan
37 Hamil.
38 Bakpao Ayam dan Utun.
39 Kedatangan keluarga Andra.
40 Kedatangan orang tua Aira.
41 Pertemuan Giska dan Aira.
42 Kerikil pernikahan
43 Duar!!!.
44 Keputusan Aira.
45 Frustasi.
46 Titik terang.
47 Membatalkan perpisahan bukan berarti memaafkan.
48 Pembuktian.
49 Sudah baikan?.
50 Ruko.
51 The Real ular berbisa.
52 Keberanian di balik kepolosan
53 Tendangan
54 Panik.
55 Devara Syailendra Sanjaya.
56 Menjadi orang tua.
57 Suami idaman.
58 Bedagang lagi.
59 Kembali nya ular berbisa.
60 Dia istri ku!!!.
61 Teror.
62 Penyelesaian masalah.
63 Rumah sakit jiwa.
64 Extra part keluarga bahagia.
65 Jodoh baby Deva.
66 Kesayangan Tuan muda kejam 2
67 Perpisahan
68 Mimpi?.
69 For you Aira Andra Sanjaya.
70 Penculikan Deva.
71 Ayah dan anak.
72 Giva
73 Rumah sakit
74 Donor darah
75 Sadar
76 Hukuman giva.
77 Pacaran setelah menikah?
78 Kesepakatan
79 Di perbolehkan pulang
80 Perencanaan debay
81 Pulang
82 Bukan up
83 Puasa
84 Nakal
85 Dinner
86 Ku harap hanya mimpi
87 Bucin
88 Nglunjak
89 Sekretaris tidak tau diri
90 Terulang kembali
91 koma
92 Mengenang masa lalu
93 Sadar
94 Ayooo,aku ingin pulang
95 Akhir nya,pulang juga
96 Visual
97 Chapter 1
98 Chapter 2
99 Chapter 3
100 Chapter 4
101 Chapter 5
102 Chapter 6
103 Chapter 7
104 Chapter 8
105 Chapter 9
106 Chapter 10
107 Chapter 11
108 Chapter 12
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Mula
2
Perjodohan...
3
pertemuan.
4
Pernikahan
5
Malam pertama yg penuh Tangisan
6
Pagi hari sebagai Seorang istri.
7
Meminta izin
8
Ruko Dan Angga
9
Kemarahan Andra
10
Aira Sakit..
11
Penyesalan dan mulai sadar.
12
Memulai hubungan baru.
13
Kedatangan Livia dan Ana
14
Perhatian dan kehangatan seorang suami
15
Perhitungan untuk Livia.
16
Bertemu teman lama
17
Honeymoon part 1
18
Honeymoon part 2
19
Honeymoon part 3
20
Honeymoon part 4
21
Honeymoon part 5 dan pengenalan visual.
22
Honeymoon part 6
23
Honeymoon part 7.
24
Honeymoon part 8
25
Kedatangan Momy dan ibu" Sosialita.
26
Pertemuan Aira dan Angga
27
Sifat iblis Andra yang menggila.
28
Seminggu.
29
Paris.
30
Menara Eiffel
31
Malam pertama yang sesungguh nya.
32
Istri sesungguh nya
33
Jalan jalan dan pulang
34
Berkunjung ke rumah ibu.
35
Aneh.
36
Pingsan
37
Hamil.
38
Bakpao Ayam dan Utun.
39
Kedatangan keluarga Andra.
40
Kedatangan orang tua Aira.
41
Pertemuan Giska dan Aira.
42
Kerikil pernikahan
43
Duar!!!.
44
Keputusan Aira.
45
Frustasi.
46
Titik terang.
47
Membatalkan perpisahan bukan berarti memaafkan.
48
Pembuktian.
49
Sudah baikan?.
50
Ruko.
51
The Real ular berbisa.
52
Keberanian di balik kepolosan
53
Tendangan
54
Panik.
55
Devara Syailendra Sanjaya.
56
Menjadi orang tua.
57
Suami idaman.
58
Bedagang lagi.
59
Kembali nya ular berbisa.
60
Dia istri ku!!!.
61
Teror.
62
Penyelesaian masalah.
63
Rumah sakit jiwa.
64
Extra part keluarga bahagia.
65
Jodoh baby Deva.
66
Kesayangan Tuan muda kejam 2
67
Perpisahan
68
Mimpi?.
69
For you Aira Andra Sanjaya.
70
Penculikan Deva.
71
Ayah dan anak.
72
Giva
73
Rumah sakit
74
Donor darah
75
Sadar
76
Hukuman giva.
77
Pacaran setelah menikah?
78
Kesepakatan
79
Di perbolehkan pulang
80
Perencanaan debay
81
Pulang
82
Bukan up
83
Puasa
84
Nakal
85
Dinner
86
Ku harap hanya mimpi
87
Bucin
88
Nglunjak
89
Sekretaris tidak tau diri
90
Terulang kembali
91
koma
92
Mengenang masa lalu
93
Sadar
94
Ayooo,aku ingin pulang
95
Akhir nya,pulang juga
96
Visual
97
Chapter 1
98
Chapter 2
99
Chapter 3
100
Chapter 4
101
Chapter 5
102
Chapter 6
103
Chapter 7
104
Chapter 8
105
Chapter 9
106
Chapter 10
107
Chapter 11
108
Chapter 12

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!