4. Sama-sama.

"Baang..!!" Fia masih menggoyang lengan Bang Sanca.

"Apa sih kamu ini. Ayo Abang antar pulang.. kalau kelamaan disini Abang bisa di jemput malaikat Izrail gara-gara Komandan ngamuk" kata Bang Sanca.

"Nggak mauu.. Fia mau balas Bang Dafa dulu"

"Innalilahi.. nggak begitu juga caranya dek. Ayo pulang..!!" Bang Sanca menarik tangan Fia agar mau pulang bersamanya.

"Baanngg.. Abaaaaaang"

Bang Sanca berhenti berjalan kemudian menatap kedua bola mata Fia.

"Jangan pikir Abang nggak berani ya. Kecil buat Abang kalau mau buat hal seperti itu. Sekali tembak, bengkak itu perutmu.. tapi apa begitu caranya kita menyelesaikan masalah?? Abang masih punya pikiran dek.. buatnya mah enak, lalu setelahnya apa??? Ajuur wolak walik, ledes kabeh awak" jawab Bang Sanca.

...

"Kenapa Fia bisa sama kamu San??" tanya Pak Zaldi menatap Fia dan Bang Sanca secara bergantian menginterogasi Bang Sanca dan Fia.

"Ijin Komandan. Saya yang mengajaknya" jawab Bang Sanca dengan tegas.

Pak Zaldi melihat raut wajah Fia yang sembab seperti habis menangis.

"Kamu kenapa Fia?" tanya Papa Zaldi sambil menyeruput kopinya.

"Fia mau hamil saja pa"

Seketika kopi di mulut Papa Zaldi menyembur di udara. Papa Zaldi terbatuk mendengar ucapan putrinya.

"Kamu hamil???????" Papa Zaldi memastikan pendengarannya sekali lagi.

"Fia pengen hamil, bukannya lagi hamil pa"

"Aduuuhh.. jantungku nggak kuat" Papa Zaldi memegangi dadanya dan bersandar di sofa saking kagetnya.

"Papaa.." Fia takut sekali melihat papanya tersandar di sofa.

"Masuk kamu Fia..!!!" perintah Papa Zaldi dengan tegas.

Fia pun masuk ke dalam kamar.

"Jelaskan ada ini San??? Kamu sudah apakan putri saya???"

"Ijin.. tidak berani komandan"

"Terus kenapa Fia jadi begitu????"

"Sebenarnya Dafa itu litting saya Dan, dia sudah menghamili calon istri saya. Dafa itu.. Lettu Dafa Kurniawan, teman dekat putri Komandan"

"B*****n.. saya baru peka ternyata Dafa yang kamu sebut adalah kekasih putri saya. Karena biasanya dia di panggil Gundhul. Sampai lupa saya namanya. Saya kira hanya namanya saja yang sama sebab di Batalyon kita ada dua nama Dafa"

"Siap Dan. Tadi Fia sempat menangis karena hal ini, makanya sampai bisa meminta hal seperti itu" kata Bang Sanca menjelaskan.

"Kamu nggak.... apa-apakan putri saya khan San??" tanya Dan Zaldi ragu.

Bang Sanca tersenyum penuh tanda tanya bagi Dan Zaldi.

Dan Zaldi sangat khawatir sampai memejamkan matanya.

"Seumur hidup, saya tidak pernah macam-macam. Semoga tidak ada hal buruk menimpa putri saya"

***

Tiga hari kemudian Bang Sanca mendapat surat undangan dari Dafa.

"Maafkan saya ya pot. Saya yang salah" kata Bang Dafa saat memberikan surat undangannya.

Bang Sanca melihat ada nama Zafia disana.

"Itu untuk putri Komandan?" tanya Bang Sanca.

"Iya.."

"Kamu boleh menyakiti hati saya. Tapi jangan sakiti hati Fia. Dia terlalu lugu untuk kamu sakiti" kata Bang Sanca.

"Itu penyesalan terberatku pot. Selama empat tahun saya mengenalnya, Fia adalah gadis terbaik yang pernah saya kenal. Saya menyesal pot. Maafkan saya"

"Jangan banyak bicara Daf.. saya titip Rhea dalam penjagaanmu. Jangan sakiti dia.. bagaimanapun selama tujuh tahun aku pernah mencintainya" jawab Bang Sanca berusaha tegar, tapi dalam hati ia memikirkan reaksi Fia saat menerima kartu undangan pernikahan Dafa dan Rhea.

...

tok..tok..tok...

Bang Sanca terkejut saat melihat Fia mendatangi kamar mess nya.

"Ada apa?" Bang Sanca jadi sedikit menutup pintunya karena ia hanya mengenakan handuk usai mandi sore.

"Fia mau bicara sama Abang"

"Tunggu dulu di situ" Bang Sanca menunjuk bangku di depan kamar nya sambil memonyongkan bibirnya.

"Abang ganti pakaian sebentar" ucapnya kemudian menutup pintu.

:

"Tolong Bang"

"Katamu sudah ikhlas? Kalau ikhlas tidak perlu membalas. Ikhlas ya ikhlas saja. Tanpa syarat" kata Bang Sanca.

"Lagian Abang malas kemana-mana"

"Fia hanya ingin menunjukan kalau Fia ini tegar."

Bang Sanca terhenyak.

Benar juga, kalau aku nggak datang.. Rhea pasti berpikir aku masih mengharapkannya. Padahal sejak dia menghancurkan hatiku.. perasaan ku untuknya sudah mati, hilang, pupus tak bersisa karena tujuh tahun perjuanganku yang sia-sia.

"Ya sudah Minggu depan Abang temani. Kasih nomer ponselmu..!!"

"0813*******"

***

Pagi buta Bang Sanca sudah di pusingkan dengan pesan singkat dari Neng Popon kesayangan komandan.

Beo Pak Lurah : Fia bagus pakai baju yang mana Bang?

Me : Warna hijau aja dek.

Beo Pak Lurah : Tapi norak Bang. Kalau merah gimana?

Me : Ya sudah pakai merah.

Beo Pak Lurah : Kalau warna Milo Bang?

Me : Apa saja lah. Bagus juga nggak pakai apa-apa.

"Sudah gila kah nih ular sawah" gumam Fia di seberang sana.

"Dasar wanita, ribet sekali pilih pakaian. Awas aja kalau hasil akhirnya press body, kujitak juga tuh beo" gumam Bang Sanca lalu melanjutkan tidurnya usai sholat subuh.

-_-_-_-_-

Pak Zaldi dan Ibu sudah berangkat mendahului untuk melaksanakan kegiatan di awal. Setelah meminta ijin pada Dan Zaldi akhirnya Bang Sanca diijinkan menjemput Fia. Seperti yang sudah di sepakati tadi. Mereka akan memakai pakaian couple warna milo.

"Ayo Bang..!!" ajak Fia sambil sedikit membenahi kerudungnya.

Fokus Bang Sanca tertuju pada satu titik.

"Itu terlalu ketat dek" protes Bang Sanca.

"Ini fashion Bang. Bukannya para pria suka melihat bentuk tubuh wanita. Bang Dafa saja sampai tergoda kecantikan Rhea"

"Sudahlah, cepat ganti.. jangan banyak bicara, atau batal nih acaranya." ancam Bang Sanca benar-benar tidak suka melihat penampilan Fia.

"Cerewet sekali Abang ini" gumamnya sambil berganti pakaian.

Tak lama warna pakaian mereka berdua terlihat semakin mirip dan Bang Sanca puas karena bentuknya tidak mengumbar dada.

"Gimana? Sudah bagus?"

"Hmm.." jawab Bang Sanca singkat.

...

Fia merasa ragu, ia sudah ingin menangis saja melihat hiasan gedung begitu indah. Bukan namaya yang ada disana sesuai impiannya, tapi malah nama Dafa dan Rhea. Bang Sanca pun merasakan hal yang sama, tapi ia lebih pintar mengendalikan perasaan.

Hari ini pun sangat menyakitkan karena hari ini adalah hari dimana seharusnya dirinya mengucapkan ijab qobul.

"Kuat nggak? Kalau nggak kuat kita pulang saja" ajak Bang Sanca.

"Fia kuat Bang" jawabnya diiringi derai air mata.

Baru kali ini Bang Sanca memandangi wajah gadis di hadapannya.

Piye Iki? Atiku kok ora iso di toto. Opo saking larane atiku. Ayune Zafia mancep Ning atiku.

"Ayo Bang..!!" ajak Fia.

Bang Sanca mengambil tissue di dashboard mobil lalu menghapus air mata Fia.

"Jangan nangis. Sayang make up nya. Abang nggak mau tunggu kamu dandan lagi" gumamnya.

Bang Sanca turun dari mobil lalu membuka kan pintu untuk Fia.

Langkah tegak dan pasti berjalan di hamparan karpet menuju ruang resepsi. Para tamu undangan heran mengapa Lettu Sanca bisa datang bersamaan dengan putri Komandan di balik keprihatinan mereka atas gagalnya pernikahan Lettu Sanca.

"Tunggu Bang..!!" Fia kesulitan melangkah memakai rok span motif tenun apalagi memakai high heels disana.

Bang Sanca akhirnya membuka lengannya, tak peduli dengan apa yang akan di katakan orang tentang dirinya yang seolah tidak peduli dengan hancurnya rencana pernikahannya dengan Rhea.

"Kamu itu pantasnya pakai sendal jepit. Kaki bleber kaya bebek aja sok-sokan pakai high heels"

Fia melirik tajam ke arah Bang Sanca, tak lupa jemari mungilnya mencubit pinggang Bang Sanca dengan kuat karena tak mungkin baginya menjegal kaki Bang Sanca.

Terpopuler

Comments

Susana Sari Sari

Susana Sari Sari

dasar bocah edan ....Fia jago tenan nak Kon jegal menjegal🤣🤣🤣🤣🤣💪💪🤞🤞💜😢💜💜💜

2024-05-11

0

Yus Ys

Yus Ys

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-02-17

0

Yus Ys

Yus Ys

bocah edan🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Buruk dari yang terburuk.
2 2. Pertengkaran.
3 3. Kenyataan.
4 4. Sama-sama.
5 5. Kata hati.
6 6. Memahami isi di hati.
7 7. Celaka salah sangka.
8 8. Secepat inikah?
9 9. Lebih parah dari ujian Nasional.
10 10. Biar mengalir apa adanya.
11 11. Bertengkar hebat.
12 12. Baikan.. marah lagi..
13 13. Lalu harus bagaimana?
14 14. Jalan kehidupan.
15 15. Pengalaman pertama.
16 16. Ancaman.
17 17. Tak disangka.
18 18. Resiko dadi bapak.
19 19. Saat bersamamu.
20 20. Kesal.
21 21. Terbuka.
22 22. Demi bumil.
23 23. Tegang.
24 24. Pejuang.
25 25. Gara-gara kebobolan.
26 26. Ketar-ketir.
27 27. Terganggu kisah masa lalu.
28 28. Tertampar.
29 29. Zafia ku.
30 30. Gemas.
31 31. Ekstra menjaga bumil.
32 32. Sayang...!
33 33. Di luar perkiraan.
34 34. Di luar perkiraan ( 2 ).
35 35. Karma "dosa" masa lalu.
36 36. Memulai membujukmu kembali.
37 37. Memulai membujukmu kembali ( 2 ).
38 38. Di kunci dulu.
39 39. Tak ada pilihan lain.
40 40. Persiapan
41 41. Kelabakan.
42 42. Tak rela.
43 43. Melepas pedih.
44 44. Ribet dan ribut.
45 45. Tak bisa santai.
46 46. Marah.
47 47. Dasar buaya..!!.
48 48. Ulah bumil bikin ketar ketir.
49 49. Hukuman yang pantas.
50 50. Salah lagii..!!
51 51. Cemburunya Kapten Sanca ( 1 ).
52 52. Bikin masalah baru.
53 53. Luka hati.
54 54. Tekanan berat.
55 55. Kisah baru denganmu.
56 56. Cintanya Abang Sanca.
57 57. Berusaha tabah.
58 58. Pernyataan Fia.
59 59. Cemburunya Kapten Sanca ( 2 ).
60 60. Menuju jadi pengantin.
61 61. Hampir berantakan.
62 62. Hati yang panas.
63 63. Pergi.
64 64. Menginjak tempat baru.
65 65. Playboy pembawa musibah.
66 66. Perlahan bangkit
67 67. Kesalnya Bang Sanca.
68 68. Adaptasi lingkungan.
69 69. Gara-gara kamu..!
70 70. Biang masalah.
71 71. Selesai ribut.
72 72. Terganggu.
73 73. ABG labil.
74 74. Ada apa?
75 75. Jawaban yang tepat.
76 76. Berbagi kasih dengan mu.
77 77. Dunia dalam satu titik.
78 78. Tegangnya Bang Sanca.
79 Legenda pada jamannya
80 79. Luar biasa.
81 80. Rumah tangga yang manis.
82 81. Bukan beban biasa.
83 82. Tanggung jawab.
84 83. Sayang tak terucap.
85 84. Cinta Tuhan dalam hitungan jam.
86 85. Bersabar dengan kenyataan.
87 86. Mencari jalan terbaik.
88 87. Besarnya rasa cinta.
89 88. Cerita keluarga.
90 89. Kejutan indah.
91 90. Drama kedatangan.
92 91. Baru satu hari.
93 92. Senam jantung.
94 93. Hari yang menegangkan.
95 94. Tidak aman sepenuhnya.
96 95. Artinya rasa cinta.
97 96. Menyimpan amarah.
98 97. Hari yang membuat pusing.
99 98. Hanya bisa 'nyebut'.
100 99. Kesal sendiri.
101 100. Ribet urusannya.
102 101. Masalah rumah tangga.
103 102. Cara kerja.
104 103. Kejelasan.
105 104. The power of Fia.
106 105. Hasil dari kerja keras.
107 106. Ada cemas.
108 107. Hampir mati.
109 108. Di selesaikan.
110 109. Gara-gara mulut.
111 Curhatan seorang author receh.
112 110. Bisa panik juga.
113 111. Sebuah permintaan.
114 112. Batal romantis.
115 Nara kecewa.
116 113. Harus impas.
117 114. Masalah tak di sengaja.
118 Dari Nara.
119 Cek..
120 115. Akibat melow nya Bang Sanca.
121 116. Belum bebas perkara.
122 117. Petaka.
123 118. Pahlawan kesorean.
124 119. Hanya ada disini.
125 120. Kurang sigap.
126 121. Cerita kecil.
Episodes

Updated 126 Episodes

1
1. Buruk dari yang terburuk.
2
2. Pertengkaran.
3
3. Kenyataan.
4
4. Sama-sama.
5
5. Kata hati.
6
6. Memahami isi di hati.
7
7. Celaka salah sangka.
8
8. Secepat inikah?
9
9. Lebih parah dari ujian Nasional.
10
10. Biar mengalir apa adanya.
11
11. Bertengkar hebat.
12
12. Baikan.. marah lagi..
13
13. Lalu harus bagaimana?
14
14. Jalan kehidupan.
15
15. Pengalaman pertama.
16
16. Ancaman.
17
17. Tak disangka.
18
18. Resiko dadi bapak.
19
19. Saat bersamamu.
20
20. Kesal.
21
21. Terbuka.
22
22. Demi bumil.
23
23. Tegang.
24
24. Pejuang.
25
25. Gara-gara kebobolan.
26
26. Ketar-ketir.
27
27. Terganggu kisah masa lalu.
28
28. Tertampar.
29
29. Zafia ku.
30
30. Gemas.
31
31. Ekstra menjaga bumil.
32
32. Sayang...!
33
33. Di luar perkiraan.
34
34. Di luar perkiraan ( 2 ).
35
35. Karma "dosa" masa lalu.
36
36. Memulai membujukmu kembali.
37
37. Memulai membujukmu kembali ( 2 ).
38
38. Di kunci dulu.
39
39. Tak ada pilihan lain.
40
40. Persiapan
41
41. Kelabakan.
42
42. Tak rela.
43
43. Melepas pedih.
44
44. Ribet dan ribut.
45
45. Tak bisa santai.
46
46. Marah.
47
47. Dasar buaya..!!.
48
48. Ulah bumil bikin ketar ketir.
49
49. Hukuman yang pantas.
50
50. Salah lagii..!!
51
51. Cemburunya Kapten Sanca ( 1 ).
52
52. Bikin masalah baru.
53
53. Luka hati.
54
54. Tekanan berat.
55
55. Kisah baru denganmu.
56
56. Cintanya Abang Sanca.
57
57. Berusaha tabah.
58
58. Pernyataan Fia.
59
59. Cemburunya Kapten Sanca ( 2 ).
60
60. Menuju jadi pengantin.
61
61. Hampir berantakan.
62
62. Hati yang panas.
63
63. Pergi.
64
64. Menginjak tempat baru.
65
65. Playboy pembawa musibah.
66
66. Perlahan bangkit
67
67. Kesalnya Bang Sanca.
68
68. Adaptasi lingkungan.
69
69. Gara-gara kamu..!
70
70. Biang masalah.
71
71. Selesai ribut.
72
72. Terganggu.
73
73. ABG labil.
74
74. Ada apa?
75
75. Jawaban yang tepat.
76
76. Berbagi kasih dengan mu.
77
77. Dunia dalam satu titik.
78
78. Tegangnya Bang Sanca.
79
Legenda pada jamannya
80
79. Luar biasa.
81
80. Rumah tangga yang manis.
82
81. Bukan beban biasa.
83
82. Tanggung jawab.
84
83. Sayang tak terucap.
85
84. Cinta Tuhan dalam hitungan jam.
86
85. Bersabar dengan kenyataan.
87
86. Mencari jalan terbaik.
88
87. Besarnya rasa cinta.
89
88. Cerita keluarga.
90
89. Kejutan indah.
91
90. Drama kedatangan.
92
91. Baru satu hari.
93
92. Senam jantung.
94
93. Hari yang menegangkan.
95
94. Tidak aman sepenuhnya.
96
95. Artinya rasa cinta.
97
96. Menyimpan amarah.
98
97. Hari yang membuat pusing.
99
98. Hanya bisa 'nyebut'.
100
99. Kesal sendiri.
101
100. Ribet urusannya.
102
101. Masalah rumah tangga.
103
102. Cara kerja.
104
103. Kejelasan.
105
104. The power of Fia.
106
105. Hasil dari kerja keras.
107
106. Ada cemas.
108
107. Hampir mati.
109
108. Di selesaikan.
110
109. Gara-gara mulut.
111
Curhatan seorang author receh.
112
110. Bisa panik juga.
113
111. Sebuah permintaan.
114
112. Batal romantis.
115
Nara kecewa.
116
113. Harus impas.
117
114. Masalah tak di sengaja.
118
Dari Nara.
119
Cek..
120
115. Akibat melow nya Bang Sanca.
121
116. Belum bebas perkara.
122
117. Petaka.
123
118. Pahlawan kesorean.
124
119. Hanya ada disini.
125
120. Kurang sigap.
126
121. Cerita kecil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!