persiapan Rama

"a-a-aulia... mas bisa jelaskan ini semua Aulia."ujar Rian terbata-bata berdiri memandang Aulia

Aulia meremas tangannya geram. dia mengingat perkataan Rika yang pamit makan siang dengan pacarnya.

"sudah mas. aku sudah faham apa maksud semua ini." Aulia memandang Rian

Dea yang melihat pemandangan ini bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Aulia berusaha menguatkan. sementara Rika tertunduk diam seribu bahasa

"jadi ini pacar kamu Rika?"lanjut Aulia lagi yang kini beralih memandang Rika. Rika masih tertunduk tak menjawab

"Aulia mas bisa jelaskan ini semua."Rian menarik tangan Aulia sambil menggenggamnya. namun Aulia melepaskan genggaman tersebut.

"lepaskan tanganku!!dan satu lagi jangan pernah hubungi aku lagi. hubungan kita cukup sampai disini."ujar Aulia dengan tatapan yang penuh kekecewaan

"dan kamu Rika!!mulai besok buat surat pengunduran diri karena saya engga mau ada seorang penghianat dikantor saya."ujar Aulia lagi

"Aulia!! jangan seperti ini Aulia mas mohon dengarkan mas Dulu."ujar Rian

"engga perlu ada yang dijelaskan lagi. perlu kamu tahu mas, mungkin selama ini aku cuek sama kamu aku kadang suka nolak ajakan kamu. tapi setidaknya aku setia sama kamu. dan sekarang aku mencoba buat berubah buat nerima kamu mencintai kamu. tapi seperti ini yang aku dapatkan mas?kamu malah selingkuh. dan parahnya lagi selingkuh dengan sekretarisku sendiri."ujar Aulia berkaca-kaca.

dea yang masih berada disamping Aulia merangkul Aulia dan mengelus pundak Aulia mencoba membuat Aulia tenang. sementara Rika dan Rian terdiam mendengar kata-kata Aulia yang begitu tulus itu.

"ayo Dea kita balik lagi kekantor. gue males liat muka-muka penghianat."ujar Aulia melangkah kan kakinya meninggalkan Rian,Rika dan Dea

"dasar gak tau diri. penghianat!!! tega ya kalian lakuin ini ke Aulia. bermain api dibelakang Aulia."ujar Dea yang kemudian ikut menyusul Aulia

kini tinggal Rian dan Rika. mereka merasa menyesal karena telah bermain dibelakang Aulia.

Aulia yang sudah berada di mobilnya berusaha untuk menahan air matanya. namun Dea datang sehingga pecahlah tangisan Aulia

"sudah li. jangan Lo tangisin cowok model kaya Rian. sayang air mata Lo."ujar Dea memeluk Aulia

"gue kecewa Dea. gue hancur. baru aja gue mau mulai semuanya dari awal. eh dia malah menghancurkan semuanya."keluh Aulia

"udah gak usah dibahas lagi. dan ingat jangan sampai Lo terpuruk lagi. Lo mesti bangkit!! tunjukkin kalo Lo bisa. biar si Rian nyesel."ujar Dea

"tapi apa gue bisa Dea?"tanya Aulia

"gue yakin Lo bisa. dan gue yakin nanti Lo bakal ketemu seseorang yang lebih baik dari si Rian."sahut dea meyakinkan

"makasih ya Dea. Lo selalu ada buat gue. maaf jadinya kita gak jadi makan siang sama belanja."ujar Aulia

"its Ok gapapa li. yang penting Lo tenang dulu."

"gue udah tenang kok Dea. kan ada Lo disamping gue."ujar Aulia

"yaudah kalau gitu kita balik kekantor apa gimana?"tanya dea

"kita pulang aja deh Dea. gue mau istirahat. kayanya gue butuh waktu sendiri buat lupain kejadian tadi."ujar Aulia

"oke kalau gitu. Lo langsung pulang aja. gue mau kekantor naik taksi. soalnya kan mobil gue dikantor."sahut Dea

"jangan. ayo gue anterin Lo dulu. abis itu baru gue pulang."

"yaudah kalau mau Lo gitu."ujar Dea

Aulia pun mengantarkan Dea kekantornya. sedangkan Aulia langsung pulang kerumahnya.

"gue langsung pulang ya. Lo bilang ke HRD kalau gue minta sekretaris baru. habis itu Lo pulang aja."pinta Aulia

"Ok. Lo hati-hati ya li. ingat pesan gue Lo harus bangkit." ujar Dea lalu turun dari mobil Aulia

"iya iya. bye!"Aulia melambaikan tangannya

"bye."jawab Dea

*dirumahnya Rama

Rama yang pulang membawa beberapa paperbag ditangannya membuat ibunya Rama kaget.

"nak kamu bawa apa?"tanya Bu Yani ibunya Rama

"ini Bu Rama tadi habis beli barang-barang untuk sekedar simbolis saat Rama melamar Aulia nanti."ujar Rama sambil menyerahkan paparbag tersebut

"Masha Allah nak. kamu niat sekali untuk melamar Aulia. sampai-sampai kamu menyiapkan semuanya sendiri."sahut Bu Yani terharu

"iya bu. Rama mau Aulia merasa dihormati dan semoga saja Aulia bisa melihat keseriusan dan keyakinan Rama dalam memilih dia Bu. apalagi Aulia kan orang terpandang. jadi Rama gak mau ngecewain Aulia dengan melamar hanya membawa diri saja."ujar Rama

"iya nak semoga saja Aulia mau menerima kamu ya."doa bu Yani

"aamiin."Rama mengaminkan

"ini semua kamu yang beli Rama?"tanya ibu

"iya bu. tapi ada bantuan dari mba Karina juga. dia yang memberi tahu ukuran sepatu,ukuran cincin dan selebihnya mba Karina yang akan melengkapi nya Bu."jelas Rama

"lalu setelah melamar apa kamu sudah ada biaya untuk pernikahannya nanti nak?"tanya ibu lagi

"ibu tenang saja. Rama masih ada uang tabungan Bu yang selama ini Rama simpan hasil lebihan dari ojol dan dari masjid."ujar Rama

"yasudah kalau gitu. kalau ada kekurangan bilang sama ibu ya nak."ujar ibu Yani

"iya bu."Rama tersenyum sumringah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!