ingin melamar

setelah melajukan mobilnya jauh dari masjid tersebut, Dea tersenyum melihat pandangan Rama pada Aulia yang menunjukkan rasa suka.

"Li mas Rama itu selain ganteng,kayaknya baik ya. udah itu pintar ngaji lagi."puji dea

"hmmmm.."jawab Aulia singkat

"kok hmm doang sih. Lo gak tertarik sama mas Rama?"tanya dea

"enggak. gue kan pacaran sama Rian. jadi ngapain harus tertarik sama laki-laki lain?"tanya Aulia balik

"eummm... iya juga sih. tapi kayaknya mas Rama suka deh sama Lo."ujar Dea

"kata siapa?"tanya Aulia

"kata gue barusan. soalnya dari cara dia memandang Lo itu beda kaya ada rasa yang tersirat gitu."jawab Dea

"ah Lo mah kebanyakan nonton sinetron. udah bentar lagi belok kanan tuh nanti kelewat lagi bengkelnya."celoteh Aulia mengalihkan pembicaraan

"iya iya siap."ujar Dea."sampe deh. Lo mau gue tungguin apa gimana?"tanya dea

"engga usah orang tinggal ngambil doang. makasih ya udah nganterin gue."jawab Aulia turun dari mobil

"oke sama-sama. gue pulang duluan ya bye!"pamit Dea

"bye!"Aulia menutup pintu mobil Dea kemudian melambaikan tangannya

setelah mengambil mobilnya dibengkel Aulia pun bergegas melajukan mobilnya menuju rumahnya.

sementara itu seperti biasa Rama yang telah menyelesaikan tugasnya mengajarkan anak-anak mengaji dan selesai solat isya kemudian pulang kerumahnya. sesampainya dirumah Rama berniat mengajak ibunya kerumah Bu nunur.

"Bu nanti kita kerumah bang Hamid ya."pinta Rama

"ada apa dengan abangmu nak?"Bu Yani yang tengah duduk di kursi tamu terperanjat kaget takut terjadi apa-apa dengan Hamid yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri

"gak ada apa-apa Bu. Rama mau minta tolong pak Bambang dan bang Hamid buat lamarin Aulia buat Rama Bu." ujar Rama

"serius kamu nak?"tanya ibu senang

"iya bu. makanya nanti kita kerumah bang Hamid ya."ujar Rama penuh semangat

"iya nak ayo."sahut ibu Yani

*dirumah Hamid

semenjak hamid menikah dengan Karina, suasana rumah pak Bambang dan Bu nunur menjadi hangat. apalagi dengan adanya Arjuna bersama mereka.

"maaas..."ujar Karina mendekati Hamid yang tengah mengelus kepala arjuna dipangkuannya.

"hmmmm...kenapa sayang?"tanya hamid

"mas apa kamu gak cape sepulang kerja langsung main sama Arjuna."ujar Karina

"engga lah...ngaco aja kamu. dia kan anak aku. emang gak boleh ya kalau main sama anak sendiri?"sahut Hamid

"bukan begitu mas. aku hanya gak mau kamu kecapean dan..."

cup..

belum sempat Karina selesai bicara, Hamid mencium lembut bibir Karina.

"sudahlah. dia anakku. kamu dan dia adalah hidupku. jadi jangan ngomong sembarangan lagi. aku gak suka."tegas Hamid

Karina terdiam tanpa kata hanya menebarkan senyumnya tanda bahagia. mereka pun berpelukan. Hamid mulai menciumi Karina menuntut meminta lebih.mereka terus bercumbu melangkah menuju sofa yang ada di kamarnya itu. satu persatu baju milik Karina dan Hamid dibukanya yang kemudian dilemparnya kesembarang tempat.

"kita bikin adek buat Juna ya."ajak Hamid. Karina pun mengangguk

"oke are you ready sayang?"tanya hamid yang memulai aksinya akan mengarungi lubang kenikmatan yang selalu jadi candunya itu. namun baru saja dimulai tiba-tiba ada yang mengetuk pintu

tok...tok..tok(suara pintu)

"argh sial...siapa sih malam-malam ngetuk pintu gak tau orang lagi senang-senang apa?"gerutu Hamid yang masih melancarkan aksinya nanggung

tok..tok..tok. lagi-lagi pintu diketuk

"deeen. ini bibi den."suara dari luar memanggil Hamid

"ah mas sudah dulu. sepertinya penting. sampai-sampai bibi yang datang kekamar kita."ujar Karina mendorong tubuh Hamid

"nanggung sayang...bentar lagi."rengek Hamid

"sudahlah kan bisa dilanjut nanti.toh waktu masih panjang baru aja jam delapan."ujar Karina terkekeh dengan kelakuan suaminya yang masih meminta jatahnya yang kepalang tanggung

"pakai bajumu. temui dulu bibi."lanjut Karina

"hmmmm baiklah."dengan hati gondok Hamid keluar membuka pintu

"ada apa bi?"tanya hamid

"maaf den. den Hamid dipanggil bapak sama ibu diruang tamu. katanya ada hal penting. diluar juga ada den Rama dan ibunya."ujar bi tin pembantu dirumah Hamid

"oh gitu. yasudah bilang tunggu sebentar. nanti saya turun kebawah."ujar Hamid

"baik den."jawab bibi

"ada apa mas?"tanya Karina

"kita ditunggu sama ayah dan ibu. dibawah juga ada Rama dan ibunya. katanya ada hal penting."ujar Hamid

"yasudah ayo mas kita kebawah."sahut Karina

diruang tamu yang sedang menunggu Hamid dan Karina, Rama yang terus diledek oleh pak Bambang pun membuat Bu nunur dan Bu Yani tersenyum bahagia. akhirnya Rama kembali menemukan dambaan hatinya.

"waaah kayanya seru nih."ujar Hamid

"eh bang. mba!"sapa Rama

"ada apa nih tumben malem-malem main."tanya Hamid kemudian duduk bersama Karina

"bang,mba Rama kesini mau minta tolong sekalian mau minta Restu mau melamar Aulia."ujar Rama

"a-a-apa Rama melamar?"tanya Karina kaget

Bu nunur, pak Bambang dan Bu Yani ibunya rama terkejut melihat ekspresi Karina yang kaget mendengar

"iya mba. mba kok kaya kaget?mba ga setuju?"Rama balik tanya

"ah bukan begitu Rama. hanya saja mba kaget. mba justru dukung kamu Rama."ujar Karina

"kapan rencana kamu mau melamar Aulia Rama?"tanya Hamid

"lebih cepat lebih bagus nak."ujar Bu nunur

"untuk waktunya terserah bapak dan bang Hamid saja bisanya kapan. karena bapak dan Abang yang akan jadi wali Rama selaku orang tua bagi Rama." ujar Rama

"kalau bapak sih terserah kapan aja bisa nak. tau abangmu bisanya kapan."sahut pak Bambang

"Gimana kalau hari Sabtu aja. biar waktunya panjang dan Aulia juga ada dirumah."saran Karina

"yasudah mba. Rama ikut aja."ujar Rama menyunggingkan senyumannya. "sebentar lagi akan aku buktikan dengan melamarmu bahwa aku sungguh-sungguh menginginkan mu Aulia."gumam Rama

Terpopuler

Comments

Wiwik Nakky

Wiwik Nakky

halalkan mas rama segera

2021-09-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!