setelah Rama mengutarakan niatnya untuk melamar Aulia kemarin malam,dua hari lagi dia akan melamar Aulia yang kini telah mengetuk lagi hatinya untuk mencintai seseorang kembali. kini dia sangat antusias untuk menyiapkan bawaan atau seserahan lamaran. tidak lupa juga dia membeli cincin untuk mengikat Aulia nanti.
*dikantor Aulia
Aulia dan dea tengah berdiskusi mengenai perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan milik Aulia. ntah itu Aulia yang menjadi investor atau perusahaan lain yang ingin menginvestasikan sahamnya pada Aulia.
"jadi gimana apa kita tetep mau memperpanjang investasi kita ke PT.Nusa Abadi li?"tanya Dea sambil melihat beberapa laporan keuangan dari PT. Nusa abadi
"dari yang gue liat dari laporan keuangannnya sih no problem.menurut lo gimana?"tanya Aulia balik
"gue sih terserah Lo. kan Lo bosnya."jawab Dea
"suruh Rika telepon pihak PT.Nusa abadi buat minta rekapan pembukuan awal-akhir tahun. gue tunggu sampai besok. gue pengen tau catatan pengeluaran dan pemasukan selama ini seperti apa. baru gue bisa putusin lanjut apa engga nya."jelas Aulia
"oke deh."seru Dea
"oh iya li gimana hubungan Lo sama Rian?terus kencan Lo kemarin gimana?"tanya dea
"biasa aja. dan lancar-lancar aja kok."jawab Aulia singkat
"bagus deh kalau gitu. semoga langgeng ya li."ujar Dea
"aamiin. makasih ya Dea. oh iya kita ke mall yu. sekalian makan siang.Gue juga pengen beli baju biar tar kalau jalan sama Rian gue makin Pede."ajak Aulia
"kuylah kalau masalah ngemoll mah. hehehehe"sahut Dea
akhirnya mereka pun berangkat ke sebuah mall yang jaraknya tak terlalu jauh dari kantor aulia
sementara itu Karina dan Hamid yang sedang di mall berniat ingin membantu Rama belanja keperluan seserahan nanti tak sengaja bertemu dengan seseorang yang Karina kenal.
"sayang liat deh ini bajunya lucu deh kalau dipake sama Juna."ujar Hamid yang sedang memilih baju pakaian anak laki-laki seumuran Arjuna.
"mas kita kan tujuan kesini mau beli keperluan buat kekurangan seserahannya Rama. kenapa kamu malah pilih-pilih baju buat Juna sih."gerutu Karina
"loh gapapa lah sayang. Juna pasti ganteng deh kaya aku kalau pakai baju ini."ujar Hamid dengan Pedenya
"yasudah terserah mas aja deh."ujar Karina
namun saat Karina memilih tas yang menurutnya cocok untuk Aulia tiba-tiba ada tangan yang tak sengaja bersamaan memegang tas itu.
"maaf tas ini saya duluan yang pegang. jadi ini milik saya."ujar wanita itu.
"loh kamu bukannya Rika ya sekretaris nya Aulia?"tanya Karina
Rika mengingat kembali siapa Karina. dan betapa terkejutnya dia ketika Rika ingat kalau yang didepannya itu adalah Karina kakaknya Aulia bosnya.
"i-i-iya Bu. saya Rika."sapa Rika kepada Karina dengan gugup
"kamu jam segini udah di mall aja?lagi libur?"tanya Karina heran. Dengan menatap Rika dari atas kebawah dia masih memakai baju kerja.
"engga Bu. saya tadi sudah pamit izin ke Bu Aulia kalau saya mau makan siang dengan pacar saya sebentar."ujar Rika
"oh ya? yasudah tas ini milikmu. saya mau cari yang lain saja."ujar Karina
"ibu kalau mau gapapa ambil aja."sahut Rika sambil menyodorkan tasnya
"engga usah. gapapa."ujar Karina
namun betapa terkejutnya Karina ketika melihat siapa yang datang mendekati Rika dengan membawa beberapa paperbag ditangannya
"sayang aku sudah selesai bayar semu...."belum sempat Rian menyelesaikan omongannya dia kaget dan menjatuhkan paperbag nya. brugh...
"Rian? kok kamu panggil dia sayang?ada hungan apa kamu dengan dia? bukannya kamu pacaran sama Aulia?"ujar Karina menyerang beberapa pertanyaan pada Rian
"emmm.. a-a-aku dengan Rika..."ucapan Rian terbata-bata
"sudah cukup! jangan diteruskan.aku mengerti sekarang. memang benar firasatku. bahwa kamu memang bukan laki-laki yang baik."ujar Karina
"sayang ada apa ini?"tanya Hamid yang menghampiri Karina yang tengah merah padam emosi
"gapapa sayang. ayo kita lanjut belanja. aku malas melihat orang-orang penghianat."ujar Karina menyindir Rika dan Rian
"tunggu mba. biar aku jelaskan."ujar Rian memanggil Karina agar menghentikan langkahnya dan mendengarkan penjelasannya. namun Karina pergi begitu saja tanpa menghiraukannya dengan menggandeng Hamid suaminya.
"mas Rian. gimana ini?"tanya Rika
"sudahlah. toh mba Karina juga tau gimana cueknya Aulia sama aku. dan gak mungkin juga Aulia marah. kan dia gak perduli sama aku."ujar Rian. Rika tersenyum kemudian mengajak rian untuk makan siang."
"Lia, Lo maju belanja dulu atau makan dulu?"tanya dea
"emmmm... terserah lo aja. Lo udah laper belum?"tanya Aulia
"belum sih."jawab Dea singkat
"yaudah kalo gitu kita lihat-lihat baju dulu yu!"ajak Aulia
"okay."sahut Dea
saat Aulia dan Dea memilih baju, Aulia melihat Hamid dan Rama yang tengah berjalan sambil membawa banyak paperbag .
"mba karina, mas Hamid!"sapa Aulia menghampiri Karina dan Hamid
"loh Aulia?"ujar Hamid dan Karina serentak. Aulia hanya tersenyum
"kamu mau belanja juga li?"tanya Karina
"engga sih kak. aku sama Dea mau makan siang disini sekalian lihat-lihat baju aja. kalau cocok beli ya kalau engga aku makan siang aja."ujar Aulia
"oh gitu. terus deanya mana?"tanya Karina lagi
"emmm.. kayaknya dia lagi pilih-pilih baju deh disana"ujar Aulia sambil menunjuk kearah dea. "mba sama mas Hamid habis belanja atau ngeborong?"lanjut Aulia
"tau mas mu nih. kaya perempuan aja kalau ikut belanja pasti ikutan belanja."ujar Karina
"gapapa dong kan demi anak dan istri tercinta."sahut Hamid
"oh iya Li. mba kayanya langsung pulang ya gak bisa ngobrol lama. soalnya Arjuna mba tinggal sama ibunya mas Hamid dirumah. kasian kalau ditinggal lama-lama."ujar Karina
"oh iya mba hati-hati dijalan ya mba."Aulia memeluk Karina mencium pipi kanan dan pipi kirinya.
"mas duluan ya li."ujar Hamid
"iya mas. salam ya buat keluarga mas Hamid."sahut Aulia.
setelah kepergian Karina dan Hamid. Aulia kemudian menghampiri dea yang tengah asik memilih baju.
"udah Nemu bajunya?"tanya dea
"belum. tadi gue abis ketemu sama kakak gue Sama suaminya juga."ujar Aulia
"oh gitu. yaudah Lo jadi engga beli bajunya?"tanya dea lagi
"engga deh nanti aja. yu kita makan yu."ujar Aulia
"yaudah ayo. kita makan apa?sushi mau gak?"ajak Dea
"boleh juga. ayo."
Aulia dan Dea naik eskalator menuju foodcort dilantai atas. saat sampai di sebuah resto, Aulia dan Dea melihat ada Rika diujung sana. Aulia berhenti sebentar ketika Rika yang tengah duduk berhadapan bersama laki-laki yang dari fostur tubuhnya walaupun dari belakang Aulia merasa sangat familiar. tapi Aulia menepis pemikinnya itu. Aulia mengingat kembali soal tadi pagi saat Rika pamit minta izin kalau sebelum jam makan siang dia mau dijemput pacarnya dan akan makan siang bersama pacarnya sebentar. kemudian kembali melangkah mencari tempat duduk yang kebetulan bersampingan dengan tempat duduk Rika.
Rika yang melihat kedatangan Aulia dan Dea bak disambar gledek disiang hari. baru aja dia ketauan sama kakaknya Aulia. dan sekarang harus bertemu langsung dengan Aulia.
"hai Rika."sapa Dea. Rika terdiam. Rian yang mendengar suara itu tak asing ingin berbalik arah kebelakang menuju suara itu. namun Rika memberi kode dengan menggelengkan kepalanya seolah-olah menyuruh Rian untuk tidak menengok kebelakang.
saat Aulia dan Dea duduk, betapa terkejutnya mereka saat melihat kesamping ternyata yang duduk bersama Rika adalah Rian.
deg...jantung Aulia seakan berhenti berdetak kala melihat pacarnya kencan dengan sekretarisnya sendiri. Aulia bangkit dari tempat duduknya kemudian menghampiri Rian dan Rika
"pemandangan apa ini mas?"tanya Aulia seolah-olah mengintimidasi Rian meminta penjelasan
glekkk... Rian menelan salivanya dengan susah payah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments