buat readers yang dah setia
aq ucapin makasih banyak
buat yg reques biar per episodenta dipanjangin,aq coba ya
komenan kalian sangat kuhargai
tanpa kalian nilai,novel ini apalah artinya
berkat kalian aq ttp smngat lanjut
makasih semua reader2 syng
capcuss ya kembali ke mereka berdua
thor katanya ga ada pelakor
kalian ikutin aja ceritanya nanti kalian akn tau
happy reading
-------------------------------
Lara merasa sudah dikhianati oleh Syahdan,setelah dia menyerahkan kehormatannya pada lelaki itu.Lara berusaha sekuat hati agar air mata itu tidak jatuh.
"Maaf nona kenapa kau ada disini,siapa kau"tanya jeni
"Saya Lara pengasuh Seren"jawab Lara
Lara kemudian mempersilahkan perempuan itu masuk.Bi Eli baru saja masuk,tadi dia keluar ke supermarket membeli susu coklat untuk Seren karena di dapur sudah habis
"Non Jeniii.."sapa bi Eli.Jeni langsung menghampiri bi Eli dan memeluknya.Jeni mengucapkan sesuatu pada bi Eli dengan berbisik.Bi Eli mengangguk tanda mengerti
"Jangan lupa ya bi bilang sama pak samin jg!!""ucap Jeni
"h.. mm Lara bisakah kau telponkan Syahdanku,aku akan menginap beberapa hari disini.Dan aku ingin tidur di kamar Syahdan."ucap Jeni dengan halus tapi seperti sedang pamer
"Kenapa tidak non saja yg menelpon,maaf bukan maksud saya kurang ajar"sambung Lara
"Sebenarnya aq baru saja tiba dari LA,nomorku tidak bisa dipakai di Indo.Jadi kumohon bisakah"pintanya pada Lara
Lara sakit harus menelpon Syahdan tapi untuk orang lain.Lara menyambungkan ponselnya menelpon Syahdan.Syahdan masih di perjalanan
telpon tersambung.Lara menahan sesak didadanya saat akan bicara pada Syadan
(dari seberang telpon "Hallo sayang kenapa,udah kangen ya?")
"Halo mas .Disini ada wanita bernama Jeni"ucap Lara
("oh Jeni.kenapa dengannya?")
"Dia ingin menginap disini beberapa hari"sambung Lara
("ya udah gapapa,dia udh biasa nginap di rumah")
Lara merasa jantung dan hatinya ditusuk tusuk.Nyelekit rasane kalo kata orang jawa mh.Lara melamun diam dengan ponsel masih menempel di telinganya.Wanita ini sudah biasa menginap disini,dia akrab dengan bi Eli bahkan mengenal pak Samin
("halo La.Lara sayang ko kamu diem")
"Anu mas..dia ingin tidur dikamarmu"jawab Lara dengan susah payah menahan tangis yang rasanya sudah tak kuat dia bendung
("ya udah ijinin aja sayang kalo dia mau dikamarku")
Lara langsung menutup telponnya.
"Mari non Jeni saya antar anda ke kamar pak Syahdan"
"Tak usah La aku tau ko kamarnya yang mana"ucap Jeni
Lara tak bisa lagi membendungnya lebih lama lagi.Dia segera pamit pada Jeni,sebelum Jeni pergi ke kamar Syahdan.Lara tidak sanggup membayangkan jika di ranjang Syahdan bukan hanya dia yang pernah tidur disitu.Lara berlari masuk ke kamar Seren
Melemparkan tubuhnya ke ranjang,tengkurap dan menangis disana.Dia tidak ingin ada yang mendengar tangisnya,dia menenggelamkan wajahnya di bantal.Lara berharap bantal itu dapat meredam suara tangisnya agar tak terdengar.
"Kenapa mas?kenapa kamu jahat sama aku?setelah kau ambil kesucianku.Kenapa aku bodoh Tuhan,aku sudah memberikan kesucianku pada orang yang baru seminggu kukenal.Aku bodoh..bodoohh.bodooh"lirihnya dalam isakan tangis sambil kedua tangannya memukuli kepalanya berkali kali
Lara terus menangis sampai matanya bengkak,dan air matanya serasa mengering karena sudah tak bisa lagi keluar.Tapi Lara ingat harus menjemput Seren saat melihat jam sudah menunjukan pukul 11.Lara bangun dan membasuh wajahnya di kamar mandi.Lara keluar dari kamar Seren
Saat turun ke bawah Lara bertemu dengan Jeni yang baru saja mengambil air dari dapur.
"Nona kau mau kemana?dan kenapa matamu bengkak begitu?apa kau baik baik saja?"tanya Jeni
"Saya baik baik saja,mungkin karena bangun tidur jadi mataku bengkak.Dan tolong non Jeni jangan panggil saya Nona.Saya cuma pengasuh"jawab Lara
"Satu pertanyaanku belum kau jawab!! mau kemana?"ucap Jeni
"Saya akan pergi menjemput Seren disekolah!"Lara menjawab sambil berjalan melewati Jeni
Jeni menghentikan Lara,dan bilang kalau biar dia saja yang menjemput Seren.Lara makin merasa perih bahkan Seren pun harus dijemput oleh Jeni.Jeni menjemput Seren dengan naik taksi karena dia tak ada mobil di Indo.
Lara merasa percuma dia masih tinggal disini kalau Seren dan Syahdan sudah ada yang mengurus.Dia memberesi bajunya ke dalam tas ransel dan mengambil kunci mobilnya di nakas.Lara pulang ke rumahnya,dengan hati hancur
Lara sampai di rumahnya dan langsung masuk ke kamar dan menguncinya
"Ahh kenapa harus kaya gini mas hiks hiks"Lara kembali menangis
-------------------------
Jeni sampai disekolah Seren.Dia menunggu di gerbang,saat semua murid mulai keluar dari gerbang.Di barisan paling belakang Jeni melihat Seren lalu melambaikan tangannya ke arah Seren
saat Seren sudah berada di depannya Jeni menyapa Seren
"Sereenn sayangnya tante , gimana kabar kamu sayang"Jeni bertanya
"Baik tante Jeni.Tante Lala gak ikut jemput Selen ya tante?"tanya Seren pada Jeni
Saat sampai di rumah Seren langsung berlari mencari Lara.Tapi Seren tak menemukan Lara di manapun.Seren akhirnya bertanya pada bi Eli
"Bi..bibi"panggil Seren sambil berjalan ke arah dapur.Bi Eli menghampiri Seren
"Ya non.Non mau bikin susu ya?"tanya bi Eli
Tapi Seren menggeleng
"Terus non mau minta dibuatin apa?"tanya bi Eli lagi
"Bi..bibi liat tante Lala gak bi?"tanya Seren
"Oh non Lara tadi pergi naik mobil,tapi bibi gak nanya mau kemana!"jawab bi Eli
Seren pergi ke kamar dan mengganti bajunya sendiri.Seren menunggu Lara diluar rumah sampai malam,tapi Lara tak pulang juga.Sehari dua hari Lara tidak pulang,Seren selalu menatap pintu gerbang menunggu Lara pulang.
"Sayang makan yuk,tante suapin"Bujuk Jeni
"Ga mau Selen mau makan sama tante Lala!!"teriak Seren
Jeni mulai merasa aneh,kenapa Lara tidak datang lagi mengasuh.Jeni memutuskan bertanya pada bi Eli
"Bi.. bii.."panggil Jeni
"Ya non Jen ada apa?"ucap bi Eli
"Lara itu biasanya datang kemari berapa hari sekali bi?"tanya Jeni
"Oh non Lara tinggal disini Non.Dikamar non Seren"jawab bi Eli
"O terus sekarang kenapa dia gak datang datang ya?Aahhh jangan jangan dia berpikir aku benar benar tunangannya Syahdan.Aduh gimana nih bi?"Jeni kaget menyadari kalau Lara pasti pergi karena cemburu.
"Non Lara itu menyayangi tuan dan non Seren,saya seperti melihat keluarga harmonis non!"cerita bi Eli pada Jeni
"Kalau itu saya tau bi!"ujar Jeni
"Syahdan cerita banyak soal Lara sebelum saya ke Indo.Tadinya saya cuma mau menggoda calon adik iparku.Kenapa jadi begini"ucap Jeni frustasi lalu melangkah pergi ke kamar
----------------------------------------
Di rumah Lara,yang dikerjakan Lara seharian hanya bekerja di caffe dari pagi sampai malam.Zidane tidak tahu kalau Lara sedang ada masalah.Karena Lara selalu tidak mau menunjukan kesedihannya di hadapan orang lain.Lara ingin semua orang yang disayanginya bahagia.
Hingga suatu hari setelah tiga hari Lara tidak kembali ke rumah Syahdan.Lara tidak sanggup menahan rindu pada Seren,dia sudah mencoba melupakan mereka dengan bekerja tanpa henti.Tapi tidak bisa melupakan mereka juga.Lara akhirnya memilih pergi jauh agar tidak berpikir untuk menemui Seren terus.
Di caffe
"Zidd ,aku berpikir untuk mengelola caffe kita yang ada di puncak"ujar Lara
"Lo serius La.terus kerjaan ngasuh lo gimana?"tanya Zidane tanpa curiga
"Dia dah ada yang ngurus Zid..Syahdan juga sedang ada di luar kota.Jadi aku berpikir akan mengecek ke caffe kita yang dipuncak dua hari kedepan"sambung Lara
"Oh oke kalau gitu.kapan lo berangkat ?"Zidane bertanya memastikan
"Hari ini.aku dah ngepak bajuku .aku tinggal berangkat saja"Lara berkata sambil bangun dari sofa
"Aku berangkat ya Zid"Lara melambaikan tangan.Lalu masuk ke mobilnya dan berangkat
("maaf Zid aku membohongimu.aku tidak berniat pergi ke puncak.aku ingin mencari suasana baru untuk melupakan mereka")batin Lara bergumam lirih
--------------------------------
sedangkan di rumah Syahdan setelah tiga hari Lara pergi
tutt tuuttt tutt"ayo angkat Dan"Jeni menelpon Syahdan karena khawatir jika mereka benar benar berpisah karena candaannya
tuutt tutuut
("Halo kak Jeni kenapa?")
"Dan gawat Dan"ucap Jeni dengan gelisah
("gawat kenapa kak?")
Jeni lalu menceritakan semuanya pada Syahdan.
("apaaa..kak kakak gak tau apa aku dan juga Seren tak bisa hidup tanpa Lara.Bagaimana keadaan Seren sekarang")Syahdan mencemaskan Seren
"Seren seharian ini hanya duduk diluar memandangi gerbang.menunggu Lara"ucap Jeni dengan sedih
Syahdan menutup panggilan telpon dan bergegas mencari Bandi
"Ban..Bandi"teriak Syahdan frustasi
"Ada apa Dan kenapa kau cemas begitu"tanya Bandi
"Aku harus segera pulang,aku tidak ada waktu menjawab pertanyaanmu.semua urusan disini sisanya kuserahkan padamu ok"Syahdan segera berlari ke basemen hotel dan menaiki mobilnya.Syahdan melajukan mobilnya pulang ke rumah.Syahdan terus meremas rambutnya dengan frustasi
"kak kau akan membunuh adik dan keponakanmu kalau begini"gerutu Syahdan
Syahdan melaju dengan kecepatan penuh
Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Seren
Dia tau seberapa sayangnya Seren pada Lara
------------------------------------------
silahkan koment readers sayang
like n koment kalian kebahagiaan untukku
makasih dah ttap stay dsni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Èsa Elsa
kalaupun syahdan udah punya tunangan klo si lara blm d boboin pastinya ga kan terlalu sakit, tp ini si lara udah d boboin trus ada yg ngaku tunangan cwonya ya udah sakit hati deh sedalam dalamnya berasa d permainkan 😂.
2022-01-08
1
Ratini Pramono
Anda berhasil Thor mengelabui kita...sukses .. lanjut
2021-11-09
1
Ratini Pramono
😮😮😮😮 kirain
2021-11-09
1