Jarak antara desa dan pusat kerajaan lumayan jauh, membutuhkan waktu setengah hari untuk pulang pergi.
Sore ini Refo dan team nya berangkat ke ibu kota kerajaan, bersama Bu mut sebagai pembimbing mereka. Setiap team diwajibkan membawa satu orang senior sebagai pembimbing.
Di karenakan besok pagi adalah acara pembukaan, makanya mereka berangkat sore ini, dan nanti malam bisa sampai tujuan, dan bisa beristirahat. Dan untuk sekolah mereka untuk selama turnamen, Bu mut telah mendapatkan surat izin dari sekolah, untuk libur beberapa hari selama turnamen.
Itupun Bu mut, juga susah payah meminta surat tersebut, dan dipersulit sekolah, kata kepala sekolah "team pecundang dan berandalan seperti kalian akan ikut turnamen kerajaan, palingan baru dijalan sudah mati dibunuh monster" katanya tertawa keras, dan guru guru lain yang menyaksikan juga tertawa dan menatap Bu mut jijik.
Bu mut hanya bersabar, jika ingin membunuh kepala sekolah itu, maka dengan mudah akan dia bunuh, karena levelnya jauh lebih tinggi, tapi Bu mut adalah orang yang baik, dia tidak akan melakukan hal tersebut.
Setelah di persulit akhirnya kepala sekolah memberi izin untuk mereka, dan bahkan mentertawakan dan mengejek saat dia melihat nama refo dikertas izin itu, "anak yang cacat tidak ada energi sihir juga ikut, apa kalian mengantarkan nyawa dan membuat malu sekolah"? kata kepala sekolah dan kembali tertawa mengejek.
Lalu bu mut mulai terlihat marah, dan menunjukan aura sihirnya yang sedikit mengerikan, kepala sekolah lansung jadi lunak dan memberi izin, "ini surat izinmu kalau terjadi apa apa sekolah tidak akan bertanggung jawab, karena team mu mendaftar di jalur umum" tambahnya. Bu mut mengangguk dan pergi membawa surat izin mereka tersebut..
Mereka berangkat berkelompok dengan berjalan kaki, serta membawa bekal dan minuman. Memungkinkan untuk beristirahat sekitar dua kali, karena di kerajaan ini yang memakai kereta kuda hanyalah orang kaya dan para bangsawan. Jadi orang biasa seperti refo kalau bepergian masih berjalan kaki, dan kalaupun ada yang telah berlevel sihir tinggi, bisa mempercepat pergerakan dengan sihir mereka.
Seperti halnya sihir angin bisa mempercepat pergerakan dengan satu papan seluncur dan menolaknya dengan sihir angin, serta mengendalikan nya, begitu juga dengan sihir api, dan sihir es bisa seperti membentuk jalur kusus dan berselancar disana.
sayangya dibenua ini tidak ada yang bisa menggunakan sihir terbang.
Begitu juga dengan anak anak perwakilan dari sekolah, mereka bersama guru pembimbingnya juga berjalan kaki untuk pergi ke pusat kota kerajaan. Namun mereka sangat berbeda, mereka difasilitasi makanan dan minuman dari sekolah, beserta diberi uang untuk biaya penginapan, serta biaya selama berada disana.
Semakin lanjut kebabak berikutnya maka akan semakin lama juga bertahan disana untuk pertandingan berikutnya.
Kelompok Refo mulai berjalan dan meninggalkan desa. jalanan antara desanya dengan kerajaan melewati hutan, dan beberapa perpohonan serta bebatuan terlihat, dan juga melewati lereng bukit.
Saat dalam perjalanan bukan tidak mungkin untuk tidak bertemu monster sihir, makanya mereka selalu waspada dan hati hati, apalagi mereka berangkat sekitar jam tiga sore.
Sedangkan anak anak perwakilan sekolah telah berangkat jam 12 tadi siang. Mungkin saja mereka telah berada jauh didepan mereka.
Beberapa saat kemudian, saat mereka berada ditengah hutan biasa, mereka bertemu beberapa monster sihir, karena itu Bu mut bilang, "biar ibu yang urus, kalian simpan energi sihir untuk pertandingan besok".
Lalu mereka menurut. Monster sihir itu berlevel 100 monster sihir beruang.
Dan Bu mut mulaienyerngya dan dengan mudah dikalahkan oleh Bu mut,
lalu mereka melanjutkan perjalanan, tak jauh dari sana mereka bertemu gerombolan goblin berlevel 50, ada sekitar 10 goblin.
Refo angkat bicara "sepertinya Bu mut akan kewalahan kalau melawan sendirian, dan juga goblin adalah monster yang licik.
biar saya bantu Bu" kata refo, "yang lain hemat energi kalian, dan bersiap kalau seandainya kami terdesak baru bantu" instruksi refo.
Mereka mengangguk setuju dan bersiap, tapi dari kelihatanya tangan mereka sudah gatal untuk mengeluarkan sihir, namun untuk pertandingan besok mereka memang harus ekstra hati hati, dan menghemat penggunaan sihir.
Level goblin tersebut lumayan kuat kalau dilawan mereka, karena levelnya lumayan tinggi dari mereka. Karena itu akan memakan energi sihir yang lumayan untuk melawan goblin itu.
maka dari itu untuk menghemat energi sihir mereka, Bu mut dan refo mengambil alih.
Terlihat Bu mut lansung menyerang kelompok goblin tersebut, dan lima goblin mendekat kearah Bu mut, dan satu persatu di bunuh Bu mut dengan sihirnya.
Sedangkan lima goblin yang lain, berlari kearah team refo untuk menyerang, dan tiba tiba lansung dihadang refo dengan kecepatan yang luar biasa, teman temanya juga kaget, tadinya refo masih berada dibelakang mereka, dalam sekejap mata telah sampai didepan dan menghadang goblin tersebut.
Lalu dengan cepat refo telah memenggal salah satu kepala goblin itu dengan pedangnya yang tajam, itu adalah pedang pemberian ayahnya, dulu itu pedang pusaka yang digunakan ayahnya untuk menjadi petualang, dipedang itu juga terukir seperti artifek sihir dan pedang tersebut seperti hidup dan haus darah.
Juga terlihat menelan energi sihir, dan menetralkan sihir, karena Rozi menyaksikan dengan mata penilai sihirnya, dengan itu dia bisa mengikuti pergerakan cepat refo, begitu juga dengan Ravit dan Safar. Yang tidak bisa melihat hal tersebut cuma loli, karena loli belum diajarkan refo sihir mata penilai.
Sihir mata penilai adalah sihir serba guna untuk melihat kecepatan, dan juga energi sihir, beserta level sihir.
Dan pedang tersebut bewarna hitam ke merah merahan, dan artifek sihir itu sepertinya bisa diaktifkan kalau penggunanya menggunakan sihir, tapi refo tidak, bagi refo itu hanya senjata tajam biasa untuk membela dirinya.
Lalu Refo melangkah, selangkah demi selangkah kedepan, dengan kecepatan luarbiasa. dan saat refo berhenti, empat goblin lainya yang tersisa, telah tercabik cabik oleh pedang, sekarang keterampilan berpedang refo sangat luar biasa, karena telah dilatih khusus ayahnya sebagai mantan petualang tingkat atas. Diiringi kekuatan fisik yang kuat juga menambah keganasan refo.
Tak perlu mengeluarkan tenaga dan kekuatan sihir yang bnyak, Bu mut dan refo berhasil menumpas kelompok goblin tersebut.
Setelah mereka keluar hutan, mereka memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, disana ada satu pohon besar yang rindang, makanya disana cocok untuk beristirahat bagi para petualang yang berjalan jauh. Lalu mereka saling berbagi bekal dan minuman, bekal loli yang paling bnyak dan lezat, itu dikarenakan dia adalah anak orang kaya, meski selalu di kucilkan dan diremehkan orangtua dan kakaknya, dia selalu diakasih uang lebih untuk kebutuhan dan sekolahnya.
Dan akhir akhir ini, orangtuanya juga mulai berubah kepada loli, karena melihat perkembangan level anaknya yang cacat, naik begitu cepat, dan sifatnya juga telah menjadi lebih baik dan sopan. Berbeda dengan anak anak seumuranya, yang sulit untuk berkembang dan berubah. Saudara saudara loli yang lain hanya bisa iri, dan sekarang tiga saudara loli juga ikut turnamen ini, mereka telah berada disekolah sihir tingkat menengah, dan levelnya adalah level 34, 33, dan 30. Mereka rata rata juga memiliki 2elemen sihir.
Setelah itu loli terlihat bahagia makan bersama teman temanya, begitu juga dengan yang lain, dan mereka bertanya pada Refo, "Refo suatu saat tolong ajarkan kami ketempilan berpedang karena kami juga butuh keterampilan bela diri selain sihir" kata Rozi, dan yang lain juga mengangguk setuju dengan tatapan penuh harapan. "Oke tenang saja nanti kita akan berlatih bersama" kata refo.
Bu mut juga angkat bicara, "kalau ibu benar ayahmu adalah seorang petualang kan refo"? "dari keterampilan berpedang mu, ibu telah melihat bahwa teknik teknik seperti itu hanya petualang tingkat tinggi dan tingkat khusus yang bisa menggunakanya. Itu teknik yang langka" kata Bu mut bangga dengan keahlian berpedang refo, "iya Bu, dulunya mereka adalah petualang, dan menetap didesa kita setelah berhenti jadi petualang" jelas refo.
Lalu dalam hati refo menggumam, "ternyata teknik yang di ajarkan ayah adalah teknik yang bagus. Aku kira ini hanya dasar dasar untuk membela diri, setelah turnamen selesai aku akan memperdalam lagi ilmu pedangku,
biarpun aku tak punya sihir tapi setidaknya aku bisa membela diri dengan keterampilan berpedang".
Setelah makan dan istirahat, sekarang telah sore sekitar jam 4 sore, sudah sejam mereka lewati dalam perjalanan, lalu mereka melanjutkan perjalanan.
Saat mereka sampai di daerah perbukitan, disana mulai gelap dan terlihat agak suram dan mengerikan, karena ditutupi pepohonan dari lereng bukit bukit disana, lalu dengan waspada dan hati hati mereka melanjutkan perjalanan.
Setelah sampai di pertengahan lereng bukit tersebut, mereka tadinya diam diam diikuti beberapa orang, dan mereka tidak menyadarinya, karena orang orang tersebut bisa menyembunyikan kehadirannya.
Dan beberapa saat setelah itu, musuh mulai menampakan diri, dari belakang dan juga ada yang dari depan, ada sekitar 6 orang bandit gunung yang menghadang mereka, tiga dibelakang dan tiga didepan.
Lalu dengan cepat Rozi melihat level mereka dengan sihir mata penilai. Ternyata rata rata mereka berlevel 150, dan ada satu orang yang berlevel 200. Musuh mereka sangat kuat, dan berlipat lipat kali dari level mereka,
Meski mereka semua lebih lemah dari pada Bu mut, tapi mereka ada bnyak, tidak akan mungkin Bu mut bisa melawan sendiri, apalagi mereka telah biasa bertarung dan kelihatan berpengalaman.
Lalu...........
:) (:
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
TERIMAKASIH. JANGAN LUPA VOTE, LIKE DAN KOMENTAR, KARENA BUTUH SUPORT TEMAN TEMAN SEMUA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Reza Aditiya
dari awal gw suka cerita ini,cuman gw langsung ga mood baca karna MC kelamaan punya elemen sihir nya jadi gw skip,sayang banget padahal cerita bagus cuman MC nya ga punya level
2024-12-03
0
✨𝘡𝘩𝘢𝘺𝘯𝘢𝘱✨
👌👌👌👌🥰🥰
2021-10-24
0
Ken Arrock
👍
2021-10-17
0