Episode 01 "Kehidupan Terakhir Dibumi"

Sore itu langit tiba-tiba menjadi gelap, seakan awan hitam menelan matahari yang baru saja bersinar terang. Dengan wajah murung, pria miskin itu berjalan sedikit lebih cepat.

Dia Ilham__ , pria mandiri yang hidup sebatang kara, semenjak kedua orangtuanya meninggal 2019 silam yang disebabkan oleh virus corona.

Tahun ini Ilham berumur 17tahun, dan dia sekolah di SMA Derlangga jakarta. Siapa yang tidak kenal dengan sekolah elit satu ini, SMA paling bergengsi, dan tentu saja sekolahan anak orang kaya alias para sultan.

Dia beruntung bisa masuk ke sekolah ini dengan jalur beasiswa, meskipun miskin tetapi dia anak yang pintar, bisa dibilang jenius, karena hanya tiga dari seribu orang saja yang bisa mendapat kesempatan menerima beasiswa tersebut.

Satu tahun telah berlalu tepatnya sekarang dia kelas XI, namun kesepian dan kesedihan selalu menemani hari-harinya. Kenapa tidak? setiap hari dia selalu dibully dan dihina karena miskin.

Tidak ada satupun yang mau berteman dengannya, semua teman sekelas memandang jijik penampilannya yang sederhana.

Sepulang sekolah dia bekerja paruh waktu disebuah toko bangunan tidak jauh dari rumahnya.

Dengan gaji harian yang apa adanya, semangat kerjanya tak pernah hilang. Meskipun dia bekerja keras seperti orang dewasa, namun demi secercah harapan untuk hidup bahagia dimasa depan, dengan tetes keringat dan air mata terus dijalaninya.

Akan tetapi setelah berjuang dengan sekuat tenaga, jangankan untuk tabungan masa depan, untuk makan sehari-hari terkadang, hanya bisa makan sekali dalam sehari.

untung semua yang bersangkutan dengan sekolah ditanggung sekolah atas dasar beasiswa.

Malam ini begitu cerah, bulan purnama terlihat indah menembus kegelapan, Ilham duduk di depan jendela rumah kayunya yang rapuh.

Lalu dia tenggelam dalam fantasinya, teringat betapa hangatnya dulu saat orangtuanya masih ada, dan bagaimana masa kecil dalam kebahagiaan dan dimanja.

Setiap hari dibangunkan, makan bersama keluarga, meski lauk sederhana tapi rasanya luarbiasa, di tegur saat melakukan kesalahan, dan banyak lagi hal-hal lain yang menyenangkan.

Namun sekarang sangatlah berbeda.

"hidup kesepian dan sendiri itu menyakitkan,

tak ada yang lebih indah dan lebih beharga didunia ini selain kebahagian" gumamnya.

Lalu Ilham berpikir, "seandainya aku hidup seperti anak-anak lainya, bahagia dalam belaian orangtua, punya banyak teman dan bersenang senang tanpa memikirkan beban hidup seperti orang dewasa, itu mungkin hal terindah yang tak akan bisa aku miliki ".

Tersadar dari lamunan, tetes demi tetes air mata mulai membasahi pipinya.

kesedihan sangat mendalam dirasakannya.

tak tahan lagi dengan semua penderitaan.

Dalam hati dia mengutuk, "kenapa tuhan__? hidupku begitu sulit_, jika kau tak sayang lagi padaku, maka bawalah aku ke kehidupan selanjutnya. Jangan siksa aku dalam kesengsaraan yang tak akan pernah bisa ku genggam."

Tiada angin dan hujan, Tiba-tiba Zzzz__ kilatan misterius terlihat begitu menyilaukan, di ikuti suara petir yang menyambar dan memekakkan telinga, itu terjadi sesaat dan hanya sekali saja.

Ilham pun kaget, detak jantungnya tiba tiba berdegup kencang, dia bertanya tanya!

"akan kah do'aku terkabul, tidak mungkin itu hanya kebetulan kan"_ pikirnya.

"apakah ini suatu petanda akan ada hal buruk yang akan terjadi "?

Malam itupun dia bermimpi aneh, mimpi yang begitu menakutkan dan tragis, dia terbangun dan berkata "mimpi apa ini ? " selama ini tak pernah seperti ini.. aku dikejar ular raksasa dan akhirnya ditelan hidup-hidup, sangat menyakitkan, dan masih saja terasa begitu nyata..

Dalam keadaan ling-lung dia teringat perkataan orangtuanya dulu, "mimpi yang bersangkutan dengan kematian dan binatang pemangsa itu , menandakan akan ada hal buruk yang akan menimpa."

Ke esokan harinya, langit begitu cerah dan tak seperti biasanya, awan putih menggebu dilangit biru, seakan menunjukan pemandangan yang belum pernah terlihat sebelumnya, biasanya kota metropolitan itu gelap dan penuh dengan asap pabrik yang menghiasi langitnya.

Meski hari ini sangat berbeda dan indah,, tetapi Ilham tampak seperti tak ada semangat dalam dirinya, perasaanya mengatakan ada yang salah, "kenapa hari ini aku merasa begitu suram. Akankah langit memberi izin untukku untuk menatapnya lebih lama lagi "?

Tersadar dari lamunannya, dia melihat seorang nenek tua buta yang menyeberangi jalan tepat di depannya, namun nenek tersebut tak sadar ada bahaya besar yang akan mengancam nyawanya, truk besar dengan kecepatan tinggi melaju kearah nenek tersebut.

Ilham pun sempat berpikir dalam hatinya, "apakah aku bisa menyelamatkan nenek tua itu, jika aku menyelamatkan dia ada kemungkinan dia akan selamat, akan tetapi mungkin saja aku yang tewas."

"Tidak___ tidak___ lebih baik aku biarkan saja nenek itu, dia seharusnya telah lama hidup dan merasakan kebahagiaan dunia ini, sedangkan aku sendiri masih belum merasakan kebahagiaan dunia ini ".

Sebuah suara menyadarkan Ilham,

"nenek___ nenek__ awas__ ada truk yang akan menabrak mu. Jangan tinggalkan aku sendiri nek__". Suara tersebut terdengar menyedihkan dan begitu putus asa. Melihat neneknya yg beberapa meter lagi akan terlindas truk, dia berteriak histeris lagi. "Nenek..." ;)

Tidak tega dengan apa yang dilihat, Ilham lansung berlari kearah nenek tersebut.

dia berpikir sambil mendorong nenek tersebut kepinggir jalan,, "aku akan menyelamatkannya.

aku begitu tahu rasanya ditinggal sendirian didunia yang kejam ini, jangan sampai itu terjadi pada cucu nenek ini."

"Cukup aku yang merasakan sakitnya, lagipula sekarang aku tidak ada guna juga hidup didunia ini. Biar aku yang berkorban, semoga kehidupanku didunia berikutnya lebih baik."

Boomm___ suara seperti kaleng yang dipukul terdengar begitu keras. Tepat truk tersebut melindas ilham, dan menyeret tubuhnya yang rapuh menabrak mobil di depanya.

Ilham tewas seketika, dan meninggalkan dunia tanpa ada penyesalan dihatinya, karena diakhir hidupnya dia bisa berbuat baik dan menyelamatkan satu anak, yang tak akan kesepian lagi seperti yang dia rasakan sebelumnya, dan juga terlihat ada sedikit senyuman diwajahnya.

Beberapa saat kemudian, seperti melalui mesin waktu Doraemon, dia melihat ada cahaya di ujung sana, dan mengikuti asal cahaya tersebut. Dia bingung !!

"Dimana ini..? apakah aku masih hidup.?

itu tidak mungkin, aku baru saja terlindas truk bukan..? "

Saat itu dia bisa melihat badan dan tangannya transparan, dan dia sadar bahwa sekarang dia telah menjadi arwah. "Apakah aku berada di syurga? dimana ini.?"

Tiba tiba suara lembut dan indah terdengar..

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Halo semuanya.. :)

Terimakasih telah membaca novel DUNIA SIHIR ini, semoga yang membaca sedikit terhibur dengan karya author, dan bisa menghilangkan jenuh dimasa pandemi ini.

Jangan lupa klik tombol like, vote, dan tinggalkan komentar di kolom komentar.

Tunggu update author untuk episode berikutnya ya.. like dan komentar teman teman akan membuat author lebih semangat lagi.

🙏🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***