Empat orang tersebut adalah kelompok berandalan, yaitu Refo, Rozi, Ravit, dan Sapar.
intimidasi seperti itu tak akan berpengaruh ke pada mereka.
Alasannya adalah, yang pertama untuk refo, refo telah diajarkan ayahnya kemaren, dan refo teringat perkataan ayahnya yaitu, "apapun kesulitan yang kamu temui, kamu harus tetap tenang, dan lihatlah situasi dan keadaan disekitar"
Dan yang selanjutnya untuk Rozi, Ravit, dan Sapar. Dikarenakan mereka, hidup dilingkungan dewasa yang penuh dengan berandalan, dan juga mereka telah terbiasa bergaul dengan berandalan dewasa tersebut.
Karena itu, pak Zon dimata mereka, tentunya sama saja halnya dengan teman teman berandal mereka yang lainya. Maka dari itu mereka tidak tertekan sedikitpun, malahan mereka tersenyum melihat kelakuan sembrono gurunya itu.
Beberapa saat setelah itu, Rozi pun mengangkat tangan. "Saya pak.., saya ingin bertanya" lugasnya. Tanpa ragu sedikitpun dia mulai angkat suara lagi untuk pertanyaannya, "kenapa kelas kita sangat jelek seperti ini, meja dan kursi juga begitu rapuh, disini kami juga kedinginan karena kaca jendela bnyak yang pecah dan menyebabkan angin masuk begitu mudah pak" tanyanya.
Setelah Rozi selesai bicara, pak Zon lansung memukul meja guru yang ada di depanya, dan meja tersebut terbelah menjadi dua bagian.. sambil tertawa keras dia bicara "Pertanyaan yang bagus, kamu Rozi kan bapak sudah tau dengan kenakalanmu..".
Rozi yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa membalas dengan senyuman, dan pak Zon bicara lagi "Baiklah karena Rozi telah mewakili kalian untuk bertanya maka akan bapak jelaskan " dan pak Zon pun mulai menjelaskan semuanya.
Karena Refo dan teman teman sekelasnya berada dikelas paling rendah, maka mereka juga akan mendapat fasilitas yang paling sedikit, dan hancur. Untuk meja dan kursi, jika mereka sengaja atau tidak sengaja mematahkannya, peraturannya adalah perbaiki sendiri, karena di belakang kelas tersebut, ada sebuah lemari yang menyediakan stok lem dan paku. dan beberapa palu.
Pak Zon yang menjelaskan hal tersebut, lansung mempraktekannya sambil menuju kebelakang kelas, dan mengambil lem, paku beserta palu. Lalu dia kembali kedepan kelas dekat meja yang dibelah dua tadi, dan memulai dengan lem lalu memaku meja tersebut jadi utuh lagi. Untuk menunjukan pada muridnya.
"apa kalian paham sampai disini " katanya.
"Untuk jendela yang pecah, anggap saja sebagai kipas angin alami saat musim panas, dan saat musim hujan jadikan angin dingin yang masuk itu sebagai latihan ketahanan fisik kalian, "ucap pak Zon. Setelah itu pak Zon menjelaskan lagi, jika mereka bisa menjadi lebih kuat dan berkembang dalam beberapa Minggu ini, maka mereka akan bisa menatang kelas lain yang lebih baik, yang bertujuan untuk memperebutkan kelas yang ditantang tersebut.
Caranya adalah dengan pertempuran sihir, dimana akan ada 5 vs 5. Setiap kelas hanya boleh mengirim lima orang murid terbaik nya. Tentu saja setelah menantang musuh pertandingan tersebut akan di jadwalkan, dan ada tempat khusus, serta diawasi oleh beberapa guru sebagai juri. Akan tetapi, game tersebut hanya bisa menatang kelas yang satu level diatas mereka, contohnya mereka dikelas D level biasa, maka mereka bisa menantang kelas C level biasa juga.
Jika mereka menang, mereka akan mendapat kelas dan properti musuh tersebut. Jadinya seperti naik level, misalnya dari kelas D akan bisa menjadi kelas C, begitu juga seterusnya. Namun jika mereka kalah, mereka akan menjadi budak musuh yang menang tersebut selama satu minggu, dan tidak akan bisa mengajukan tantangan lagi selama satu bulan kedepan.
Jika mereka menang pun, mereka akan bisa menantang kelas lain yang lebih tinggi dari mereka yaitu satu bulan juga setelah kemenangan.
Di seluruh sekolah dibenua Ulul ini, pasti melakukan kegiatan yang sama, dan tentunya juga melakukan game ini. Event ini, bertujuan untuk mengembangkan bakat dan sihir murid.
nama event ini disebut "Menang sejahtera kalah Menderita". Dan untuk pemilihan ketua kelas, lansung dipilih oleh pak Zon, ketua kelas yaitu Rozi, wakil ketua yaitu refo, dan sekretaris adalah Loli. Tidak ada yang menantang keputusan pak Zon , semua hanya bisa menyetujuinya. Loli adalah nama, anak bangsawan yang sombong dan angkuh itu.
Setelah itu pak Zon menyampaikan pidato terakhirnya. "Maka dari itu, kalian semua akan mulai belajar menggunakan sihir, mulai besok hari, bapak sendiri yang akan melatih kalian." Dan mereka diperbolehkan pulang, "bapak lelah dan mau istirahat " gumam pak Zon .
Setelah pak Zon pergi, Rozi dan tiga sekawan lainya berbincang bincang, "guru yang berada dikelas rendahan, ternyata juga guru berandalan. tetapi jika kita menang bukankah pak Zon bisa naik pangkat, dan dia juga yang akan mengajar kita dikelas yang lebih baik." katanya kepada tiga sekawan lainya.
Beberapa saat kemudian Rozi berdiri, dikarenakan dia ketua kelas, dia memberi semangat kepada rekan sekelasnya yang lain, "ayo semangat semua, untuk berlatih sihir bersama, kita pasti bisa, kita akan menantang kelas C beberapa Minggu lagi ayo ambil properti mereka." lalu sorakan semangat terdengar dari kelas tersebut. Pak Zon yang mendengar semangat murid kelasnya dari luar, Secara diam diam dia juga menjadi bersemangat, dan dia juga kelihatan bahagia.
lalu menggumam dalam hati "ternyata mereka bukan berandalan ampas yang kosong, tetapi mereka memiliki potensi."
Setelah itu refo dan teman temanya pulang kerumah masing masing, kelas lain yang masih kelihatan sibuk belajar, juga iri melihat kebebasan mereka.
Refo, Ravit, Sapar, dan Rozi tadi berjanji, setelah pulang sekolah dan ganti baju, mereka akan bertemu lagi di hutan tidak jauh dari sekolah.
Setelah Refo sampai di rumah dia buru buru makan dan ganti baju, "kakak... kakak... ayo kita main dan baca buku bersama".kata belza.
"Adikku, kakak mau belajar kelompok, bersama teman kakak siang ini nanti malam saja ya..
Sekarang kamu membaca buku sendirian dulu, kakak sarankan baca buku sihir ini karena kamu suka dengan buku sihir kan? ", dengan wajah sedikit kecewa belza menjawab"baiklah kakak.."
Orangtua refo bahagia dan sedikit bangga, "pada sat hari pertama sekolah, anak ayah sudah punya banyak teman, dan juga belajar kelompok, sama seperti ayahnya memang pintar " kata ayahnya.
Lalu refo pergi ketempat pertemuan.
Setelah mereka berkumpul, mereka membahas untuk memperkuat sihir, dan membuat beberapa serangan sihir. Alasan mereka mengajak refo adalah, karena refo anak yang pintar dan mendapat nilai 100 tentang sejarah beserta teori sihir. Mungkin refo bisa membimbing mereka, mereka mendapat nilai nol saat tes ilmu pengetahuan, maka dari itu mereka akan berguru pada refo.
Mereka tidak memiliki pengetahuan, karena tidak ada yang mengajar mereka, dan juga tidak ada buku buku yang bisa mereka baca..
Mereka terlahir dilingkungan kumuh,
dan mencari makan sendiri untuk bertahan hidup. Seperti Rozi tidak memiliki orangtua, dia tinggal dirumah gubuk di pinggir hutan sendirian, Orangtuanya meninggal saat dia berumur empat tahun.
Ravit juga tidak punya orangtua, dia dibesarkan oleh pembunuh berdarah dingin, yang tinggal sendirian. Tempat tinggalnya di tengah hutan, orangtuanya, meninggalkannya saat dia masih berumur dua tahun, beruntungnya dia dirawat pembunuh tersebut. dan setahun yang lalu pembunuh berdarah dingin tersebut telah pergi meninggalkan Ravit dan karena itu dia hidup sendirian. Sedangkan sapar sama seperti penjelasan di atas tadi, dia dibesarkan bandit, dan sekarang juga hidup sendirian dirumah bandit di daerah pegunungan desa itu.
Setelah mereka berkumpul, mereka memutuskan markas mereka untuk pertemuan selanjutnya, dan mereka sepakat untuk berlatih ditengah hutan dekat dengan gubuk Ravit.
Karena mereka bertiga sama sama memiliki elemen api, mereka sepakat belajar bersama dan berlatih menggunakan elemen api hari ini.
Refo yang telah menguasai teori tentang sihir mulai menjelaskan kepada mereka .
Pertama adalah serangan api, yaitu serangan satu api berbentuk seperti bola. Nama sihirnya adalah serangan bola api. lalu Refo memberi sebuah penjelasan rahasia kepada mereka, bahwa menggunakan sihir dengan metode dia, tidak perlu merapalkan mantra, seperti orang orang lain dibenua ini, hanya membayangkan kekuatan sihir tersebut lalu menyebutkan nama jurus sihirnya, maka sihirnya otomatis akan keluar, itu juga harus dengan pelajaran khusus.
Karena, di benua ini tidak ada orang lain yang bisa menggunakan sihir begitu saja seperti teori refo. Setelah Itu Refo menerapkan teori tersebut kepada mereka untuk pertama kalinya, dan menjadikan mereka sebagai kelinci percobaanya.
Lalu mereka percaya pada refo, dan mencoba teori refo tersebut, dan mereka meneriakkan "bola... api.." mulailah keluar sihir api, dan masing masing dari mereka memiliki efek kerusakan berbeda. Itu karena tergantung pada energi sihir dan level mereka saat ini. Ternyata teori refo sukses.
Setelah itu mereka mempelajari serangan sihir api kedua, yaitu serangan mengeluarkan beberapa serangan api tiga kali berturut turut secara cepat. api ini berbentuk runcing seperti jarum tapi jarum versi besarnya. sihir ini adalah serangan petir api.
Refo memberi tahu juga caranya.
lalu mereka juga mencoba, ternyata juga memiliki kerusakan yang berbeda.
Yang terakhir adalah sihir pertahanan api.. Sihir ini berguna untuk melindungi diri dari serangan sihir musuh, Refo juga mengatakan bagaimana caranya, nama sihir ini adalah pelindung api. Akhirnya mereka juga mencoba.. Terlihat api mengelilingi, dan melindungi tubuh mereka.. ada yang kuat dan ada yang biasa saja.
Setelah mereka mempelajari semua itu, energi sihir mereka terkuras, dan juga sudah sore lalu mereka beristirahat. mereka serentak meminta terimakasih pada refo.. lalu mulai berbicara,
"Refo kamu bersabar, dengan bakat mu, aku yakin nanti kamu akan bisa membangkitkan energi sihir" kata Rozi dan yang lain juga mengangguk menyemangati.. "terimakasih teman teman ..."
"Kita cukupkan latihan hari ini semua, aku akan pulang dulu karena sudah sore." kata refo..
"ingat semua cara yang aku ajarkan tadi " tambahnya.
Sapar mengajukan pertanyaan, " Refo bagaimana caranya menaikan level sihir kami " katanya, karena mereka buta ilmu pengetahuan jelas saja mereka bertanya .
"O.. itu, dengan membunuh monster sihir untuk menambah exp kalian, pemula boleh mulai dengan membunuh slime ataupun monster kelinci, juga monster sihir bola balon, yang ada disekitar pinggir hutan dekat padang rumput tidak jauh dari sekolah katanya.."
"Tapi ingat jangan pergi sendirian nanti kita akan pergi bersama dan berburu suapaya tidak bertemu monster yang kuat dan salah langkah."
"Aku rasa disekolah juga akan mempelajari tentang itu dan juga dasar dasar sihir seperti yang kita latih hari ini, tetapi mereka pasti akan merapalkan mantra." kata refo lagi...Setelah itu mereka pulang kerumah masing masing.
Keesokan harinya........
........._________.........
.........______.........
..............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Toni Hidayat
mantap...lanjut thor
2021-11-03
0
シカマル
jenius cuman kata itu yang pantas untuk refo
2021-09-30
5
KOLEKSI NOVEL
semangat
2021-09-20
2