" Bisa lepaskan tangan anda nyonya "
Suara tegas dan berat mendekat dengan gesekan langkah kaki dua orang.
Bella menoleh ke arah sumber suara, Alard datang bersama dengan Kay dan satu orang pengawal sekaligus yang selalu mengemudikan mobil kemanapun Alard pergi.
Tatapan mata Bella memohon pertolongan, mendadak hati Alard merasa sakit, rasa yang sama ketika ibunya meninggal dulu.
Tangan Alard mengepal keras, untung saja wanita yang ada di hadapannya. Jika pria, Alard akan langsung melayangkan pukulannya.
" Siapa kamu berani-beraninya menyuruh saya ! Dan apa hubungan kamu dengan perempuan rendahan ini ? "
Tante Rosa masih belum melepaskan cekalan pada tangan Bella, justru semakin kuat, terlihat dari Bella yang meringis.
" Lepaskan atau tangan anda akan saya potong, nyonya ! "
Rahang Alard mengeras dengan kedua mata menatap tajam pada Tante Rosa.
Tante Rosa sontak melepaskan pegangannya lada pergelangan tangan Bella.
" Siapa kau ? "
Tante Rosa masih berani bertanya walaupun bibirnya sedikit bergetar.
" Anda tidak perlu tahu siapa saya ! "
Alard menarik tangan Bella dan langsung membawanya pergi.
" Tunggu ! "
Alard menghentikan langkah kakinya, begitu juga dengan Bella.
Tante Rosa berjalan mendekat
" Enam tahun yang lalu, dia mencuri perhiasan milikku. Dan aku akan melaporkan dirinya ke polisi, ingat itu ! "
Alard menatap sekilas pada Kay, Kay mengangguk.
Alard dan Bella melanjutkan langkah kakinya meninggalkan tempat yang membuat Bella di permalukan di tempat umum.
" Anda juga akan kami laporkan atas penganiayaan di tempat umum nyonya "
Kay masih bisa mengingat dengan jelas, wanita paruh baya ini yang membawa Bella malam itu dalam kondisi pengaruh obat.
" Tapi dia pencuri, aku memegang tangannya hanya untuk supaya dia jangan lari lagi, aku tidak menganiaya dirinya. Dan kau.... Bukankah kau...."
Kedua mata Tante Rosa mendelik terkejut dengan mulut terbuka lebar.
" Ingat siapa saya ? Apa yang di curi oleh istri tuan kami, hanya sedikit dari apa yang nyonya ambil dengan menjual dirinya pada tuan kami "
Lalu Kay juga ikut pergi meninggalkan tempat tersebut bersama dengan Mona yang sedikit syok setelah mengalami kejadian yang terjadi di depan matanya tadi.
...*****...
Sepanjang perjalanan menuju ke apartemen, wajah Bella masih terlihat pucat, tangannya saling menggenggam dan berkeringat.
Alard menatap tangan Bella yang sedikit gemetar.
" Jangan takut ! Ada aku "
Alard mengambil telapak tangan yang gemetar itu.
" Ta-tapi aku memang mencurinya ? "
Bella menatap wajah Alard dengan tatapan yang berkaca-kaca.
Alard hanya diam menunggu kata selanjutnya yang akan Bella ucapkan.
Sampai ketika mereka sah menjadi suami istri kemarin, Bella dan Alard tidak pernah membicarakan apa pun selain yang berhubungan dengan Biru.
" Kita lihat, apa yang akan mereka lakukannya "
" Bagaimana kalau polisi menangkap aku ? "
Alard hanya menepuk-nepuk punggung tangan Bella menenangkan.
" Wanita sangat menyukai uang bukan ? Kita akan menyelesaikannya "
Sampai selesai makan malam, Bella langsung menyembunyikan dirinya di dalam kamar.
Biru dan Alard juga tidak berniat untuk mengganggu.
Biru sendiri sudah sangat faham kodisi Mommy-nya.
Jika sedang ada permasalahan yang mengganggu pikiran Mommy-nya, pasti Bella lebih banyak diam dan cepat masuk ke dalam kamar.
" Kamu bisa tidur sendiri ? "
" Ya, Dad. Bolehkah aku menonton kartun kesukaan ku terlebih dahulu sebelum membaca buku lalu tidur ? "
Alard melihat petunjuk waktu yang melingkari pergelangan tangannya.
" Setengah jam, setelahnya membaca lima belas menit, lalu tidur ! "
Biru mengangguk, lalu berlari kecil menuju ke kamarnya.
Alard berjalan menuju ke kamar Bella, ketika hendak membukanya, pintu itu terkunci.
" Bel "
Tidak ada jawaban, tidak mungkin Bella sudah tidur, baru juga setengah jam yang lalu dia masuk kedalam kamar.
" Bel, kamu baik-baik saja ? Buka pintunya ! "
Ceklek.
Bella membuka pintu sedikit lalu kembali naik ke atas ranjang.
" Kau sudah mengantuk ? "
Alard hanya berdiri, tidak ingin terlalu dekat dengan Bella karena jika Alard dapat mencium aroma lemon yang menguar lewat tubuh Bella, mengingatkan Alard dengan peristiwa malam itu. Dan tubuhnya akan bereaksi, apalagi jika mereka berada di dalam kamar hanya berdua dengan pencahayaan yang minim.
Hanya Bella yang memiliki tubuh dengan aroma lemon dan aroma itu juga yang seakan mengandung feromon kuat yang membuat Alard bisa kehilangan logikanya.
Alard tidak ingin memberikan ciuman selamat malam seperti malam kemarin karena kondisi psikis Bella sedang tidak baik.
" Mau aku temani tidur ? "
Bella menaikkan kepalanya dari atas bantal dan melihat ke arah Alard, lalu menggeleng.
" Aku takut di penjara "
Suara Bella tercekat di tenggorokan.
Alard akhirnya naik ke atas tempat tidur.
" Jangan takut, aku akan mengupayakan agar itu tidak terjadi "
" Tapi aku memang bersalah, aku mencuri semua perhiasan Tante Rosa dan Kasandra. Aku butuh uang untuk melarikan diri "
Bella akhirnya menceritakan kronologis kenapa dia bisa mencuri.
Alard mengerutkan dahinya sekilas.
" Ada aku, jangan takut ! Sekarang tidurlah, aku akan menemani sampai kau tertidur, setelah itu aku akan kembali ke kamarku "
Bella menatap wajah Alard, mencari kebenaran lewat wajah yang jarang tersenyum itu. Wajah yang tampan dan keras, sangat berbeda dengan Tuan Luke.
Bella akhirnya membaringkan tubuhnya dengan menghadap ke dinding, memejamkan matanya dan mencoba tidur.
...*******...
Setelah mengantarkan Biru kesekolah seperti biasa, dua hari tidak ada berita dari Tante Rosa yang katanya akan melaporkan Bella ke kantor polisi.
Mona juga sudah kembali ke Singapore.
Seorang pengawal ditugaskan oleh Alard diam-diam diluar butik untuk berjaga-jaga jika ibu dan kakak tiri Bella akan datang mengusiknya.
" Kak Bella...."
Lily masuk ke ruangan kerja Bella dengan tergopoh-gopoh.
" Ada apa ? "
Belum sempat Lily menjawab, datang Tante Rosa dan Kasandra beserta dua orang pria yang berpakaian kepolisian.
" Kita bertemu kembali adikku yang manis "
Kasandra tersenyum sinis, kedua matanya menelusuri butik dengan tatapan penuh damba.
Kasandra lalu berbisik ke telinga Tante Rosa, terlihat wanita paruh baya yang penuh siasat itu tertegun sesaat lalu mengangguk.
" Apakah hasil dari mencuri perhiasan kami, kau bisa memiliki butik ini ? "
" Tidak, ini bukan milikku. Aku hanya bekerja di sini "
Bella menggelengkan kepalanya, dia tahu watak kedua wanita yang ada dihadapannya itu.
Perempuan yang tamak dan serakah.
" Hei wanita bodoh, kau kira kami seperti dirimu yang tidak tahu apa-apa ? Kami sudah menyelidiki jika kau ternyata menjadi simpanan orang kaya, mana mungkin kau bekerja di sini.
Kau itu sama seperti ibumu, seorang simpanan "
Kasandra meludahi lantai yang bersih dan mengkilap.
" Pak, itu dia pencurinya. Bapak bisa membawanya langsung dan jebloskan dia kedalam penjara, agar dia bisa segera mempertanggung jawabkan perbuatannya "
Kasandra berucap pongah.
" Maaf Nona, anda harus ikut kami ! "
Polisi hendak mencekal pergelangan tangan Bella.
" Tunggu ! "
Alard berjalan dengan tergesa mendekat cepat bersama Kay dan dua orang pengawal.
" Jangan sentuh tangan istriku ! "
Tante Rosa dan Kasandra melongo.
Istri ?
" Atas perintah siapa kalian akan membawa istriku ! "
" Maaf, kami hanya menjalankan prosedur. Ini surat penangkapannya "
Salah satu petugas menyerahkan surat penangkapan yang telah mereka siapkan.
Alard membacanya sebentar, lalu menatap ke arah Bella.
" Saya yang akan mengantar istri saya untuk ke kantor polisi. Kami tidak mungkin melarikan diri "
Salah satu petugas yang lain berbisik ke arah rekannya.
" Baiklah tuan Alard Smith Raimond, orang sekelas anda tidak mungkin menyalahi hukum, silahkan ! "
Alard menggandeng tangan Bella untuk berjalan terlebih dahulu di depan dua orang petugas dari kepolisian.
Alard dan Bella menaiki mobil yang lain dengan diikuti oleh dua orang polisi lalu Tante Rosa dan Kasandra juga mengikuti dengan menggunakan taksi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Nurasiah
lemah banget ci bella
2023-06-14
0
Eliani Elly
lanjut lagi
2022-11-02
0
Memi kasim
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
2022-01-09
0