Bella mencari-cari sosok pria paruh baya yang sudah dikenal dekat, bahkan sudah dianggap sebagai orang tua sendiri. Siapa lagi kalau bukan Yose.
" Sudah lama menunggu ? "
Sapanya dari arah samping, Yose baru sampai.
Bella menggeleng.
" Paman, kau melupakan aku ? "
Biru, bocah tampan itu berdiri di belakang tubuh ibunya.
" Kau berdiri di belakang Mommy-mu anak muda, bagaimana bisa Paman melihat dirimu "
Yose membantu mendorong troli yang berisi beberapa buah koper berukuran besar yang dibawa Bella.
" Aku hanya menjaga Mommy, Paman "
" Good job, Boy "
Yose hendak mengacak rambut Biru, tetapi bocah itu secepatnya menghindar.
Yose terkekeh, dia tahu jika Biru sangat tidak suka ada yang memegang kepalanya.
Beberapa pasang mata yang ada di Bandara, menatap ke arah Biru yang duduk di atas troli.
Bocah yang sangat tampan.
Hampir sama semua gumaman yang mereka ucapkan ketika berpapasan dengan rombongan kecil itu.
" Bel, tempat tinggal mu bersama putramu tidak terlalu jauh dengan butik dan gedung tempat Tuan Luke dan rekannya berkantor. "
Yose membuka pintu yang digeseknya dengan kartu yang diambil dari saku Jasnya.
" Ruang tamu yang mungil, tidak terlalu sempit untuk kalian berdua bukan ? Kau bisa melihat kamarmu dan Biru, nanti "
Yose memberikan kunci apartemen kepada Bella.
" Kau hanya cukup berjalan selama lima belas menit untuk sampai ke butik.
Istirahat dan susunlah barang- barang bawaan-mu !
Minggu depan Mona baru akan menyusul kemari, sekarang butik masih dalam proses persiapan.
Kau bisa melihat-lihatnya besok "
" Terimakasih banyak Yose, aku sudah sangat merepotkan dirimu dan Mona, aku ..."
" Bel, Mona akan marah jika kau terus menerus mengucapkan kata terimakasih.
Bukankah kami keluarga mu ? "
" Iya Yose, maafkan aku ! "
" Oke aku harus kembali, pasti tuan Luke sudah selesai rapatnya "
" Hai Boy ? Paman pergi dulu, jaga ibumu ! "
Biru hanya mengacungkan ibu jari dan telunjuknya membentuk huruf O.
Keduanya sudah memilih kamar mereka masing-masing.
" Mau membereskan barang- barang-mu sendiri atau perlu Mommy bantu ! "
Bella berdiri di depan pintu kamar Biru yang di biarkan terbuka.
" Mommy bereskan saja barang-barang Mommy, setelah itu istirahatlah ! Mommy kelihatan sangat capek. Aku akan membereskan barang milikku sendiri, jangan kuatir ! "
" Oke "
Bella berlalu dari kamar putranya, berjalan masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Melalui jendela kamarnya, Bella bisa melihat menara gedung perkantoran milik perusahaan besar sekelas Raimond company.
Bella mendesah, cepat atau lambat dia akan bertemu dengan Rosa dan Kasandra.
Apakah Bella menyesali peristiwa malam itu ? Jawabnya enggak.
Karena malam itu, hari ini Bella memiliki Biru. Dia segalanya bagi Bella.
Setelah membereskan barang bawaannya, Bella mengetuk pintu kamar Biru.
" Ada apa Mom ? "
" Mommy mau berbelanja beberapa keperluan dapur, kau mau ikut ? "
" No, aku mau dirumah saja, ada yang harus aku kerjakan "
Bella melongokkan kepalanya ke dalam kamar putranya, semua sudah dalam keadaan rapi.
" Mom "
Biru tidak suka jika privasi dirinya terlalu ada yang ingin tahu, walaupun itu Bella.
" Sorry ! Oke Mommy pergi sebentar, jaga rumah baik-baik ! Selain Yose, kita tidak mengenal siapa pun di sini, jadi jangan membuka pintu jika ada yang menekan bel "
" Yes Mom, aku mengerti "
Itulah Biru, dia cukup dewasa untuk menjadi teman bagi ibunya sendiri.
Bella tidak perlu kuatir meninggalkan Biru sendiri, bocah itu cukup pintar melindungi dirinya.
Apalagi Yose sudah melatih bela diri sejak usia Biru menjelang tiga tahun.
Turun dari apartemen yang disediakan oleh Mona di lantai tujuh, Bella cukup menyeberangi jalan untuk sampai ke supermarket yang ada di pusat perbelanjaan yang tidak terlalu besar, tetapi cukup lengkap.
Bella tidak tahu harus berapa banyak dan dalam Yose dan Mona merogoh koceknya untuk menyewakan apartemen dan membuka butik yang menyediakan pakaian pria, wanita dan anak-anak untuk kelas atas.
Bella memenuhi troli belanjaannya dengan banyak barang khususnya kebutuhan dapur.
Dari awal dia memasuki supermarket, Bella merasa ada yang diam-diam mengutitnya tapi setiap kali Bella melihat ke belakang, tidak ada siapapun sosok yang membuat dirinya menaruh curiga.
Setelah semua yang ingin di beli sudah masuk kedalam keranjang, Bella segera melakukan pembayaran dan pulang.
...******...
Pagi ini Bella berniat ingin melihat persiapan pembukaan butik sekalian ingin mencari sekolah yang cocok untuk Biru.
Bella membuka kamar putranya, terlihat Biru yang sudah bermain gadget.
" Kita akan berangkat melihat persiapan butik, apakah perlu Mommy bantu untuk memandikan-mu ? "
" No "
Biru segera bangun dari atas kasur.
" Mommy buat sarapan dulu, setelah setengah jam, keluarlah ! "
Biru hanya mengangguk.
" Mom "
Bella yang hendak menutup pintu jadi urung.
" Ya "
" Mommy lupa memelukku sebelum tidur tadi malam "
Bella tersenyum, Biru, dibalik kemandirian diusianya yang baru lima tahun lebih, kecerdasan di atas rata-rata anak seusianya. Dia tetaplah seorang anak laki-laki.
" Maafkan Mommy ! Mommy terlalu lelah menggambar, sehingga Mommy lupa ke kamarmu tadi malam "
Bella berlutut dan memeluk Biru dengan hangat.
" Jangan terlalu lelah Mom, jaga dirimu baik-baik ! Aku cuma punya Mommy "
Bella mengacak rambut Biru pelan, lalu menganggukan kepalanya.
" Bersiaplah, Mommy tunggu di meja makan ! "
Bella segera keluar dari kamar Biru lalu melangkah ke dapur.
Menyiapkan dua mangkuk mie rebus sosis dan daging asap serta dua gelas susu.
Biru keluar dari dalam kamarnya sudah dalam keadaan rapi.
" Heemm, aromanya sangat menggugah selera, Mom "
" Kalau begitu, ayo, Segera kita makan ! "
Keduanya mulai makan dengan senyum yang sama.
Semangat di pagi hari.
" Masakan Mommy selalu lezat seperti biasa "
Puji Biru setelah mangkuk mie dihadapannya sudah terlihat kosong.
" Terimakasih sayang "
" Hari ini, setelah kita melihat persiapan di butik. kita akan mencari sekolah yang cocok untukmu.
Mommy membereskan ini, kau persiapkan apa yang di perlukan "
Biru segera melesat menuju ke kamarnya.
Setelah mencuci mangkuk dan membereskan semua, Bella dan Biru mulai meninggalkan apartemen.
Bella menggandeng tangan kecil Biru sembari melangkahkan kakinya menuju Butik yang hanya berjarak seratus meter dari gedung apartemen tempat tinggalnya.
Berjalan di sepanjang trotoar, keduanya selalu menyita perhatian pengguna jalan yang mau tidak mau melihat ke arah mereka.
Wanita muda berusia dua puluh tujuh tahun, menggandeng anak laki-laki yang sangat tampan.
Siapa pun akan berpikiran jika suami wanita itu sangat beruntung memiliki istri yang cantik dan anak yang sangat tampan.
Tanpa sepengetahuan Bella, ada dua pasang mata yang sudah mengawasi pintu keluar gedung apartemen dari subuh tadi. Dan sekarang, seseorang yang berada dalam sebuah mobil yang kacanya sangat gelap sehingga tidak ada yang bisa melihat siapa yang ada di dalam mobil itu, menguntit Bella dan Biru dari jarak yang tidak terlalu jauh.
...******...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Rina Saja
widih opanya Kafka msih kecil ja da keliatan tampan.
keturunan Raimond gak kaleng2 ya
bule semua.👍👍
2025-01-06
0
Siti Nurjanah
apakah kasandra dan mamanya?
2025-01-14
0
Cut Nyak Dien
bpknya apa ibu trinya ygbgntit
2022-02-02
0