Mungkin karena melakukannya di bawah kendali obat yang diberikan Rosa, membuat Bella tidak bisa mengingat berapa lama dan dengan siapa, apalagi suasana kamar yang gelap.
Seluruh tubuh Bella terasa tidak lagi bertenaga. Bella masuk ke dalam kamar mandi, berada di bawah pancuran air shower, Bella merasa seluruh tubuhnya benar-benar kotor.
Kedua tangan Bella menggosok kuat bercak-bercak merah yang ada di area dada dan perutnya, tetapi tidak bisa hilang, bahkan memudar pun tidak, Bella merasa putus asa. Hingga akhirnya Bella membiarkannya lalu tidur.
Entah berapa lama Bella tertidur, dia terbangun karena perutnya merasa lapar.
" Ma, lihat perhiasan yang kita beli, semuanya bagus-bagus."
Bella yang mendengar percakapan antara Kasandra dan Rosa, ibunya, memepetkan tubuhnya ke dinding agar keduanya tidak menyadari jika Bella menguping pembicaraan keduanya.
" Setelah ini, kau bisa mencari pelanggan untuk perempuan rendah itu "
" Maksud Mama ? Menjadikan Bella...."
" Ya, kita akan memiliki banyak uang, lalu bersenang-senang "
Keduanya tertawa penuh kemenangan.
" Katanya Mama mau mengganti mobil "
" Eh, iya, ayuk ! Kau simpan dulu perhiasan ini di kamar, setelahnya kita pergi ke showroom, mumpung belum terlalu sore "
Kasandra gegas menyimpan perhiasan yang baru dirinya dan Rosa beli tadi dari hasil mencairkan cek yang diberikan oleh Kay tadi malam.
Bella benar-benar merasa hidupnya hancur lebur, setelah dirinya ternoda, mereka berniat akan menjualnya dengan para pria hidung belang demi mendapatkan rupiah dengan cara instan.
Setelah memastikan Kasandra dan Rosa sudah meninggalkan rumah, Bella mengemas beberapa helai pakaiannya kedalam koper pakaian yang tidak terlalu besar.
Yang jadi permasalahan sekarang, dia tidak memiliki uang yang cukup.
Ah, Bella segera masuk ke dalam kamar perempuan yang selama ini sudah dianggapnya sebagai Mama-nya, mengambil semua perhiasan ditempat penyimpanan yang ada di dalam lemari pakaian. Bella segera pergi meninggalkan rumah yang telah di tempatinya selama dua puluh tahun ini.
...*****...
Didalam pesawat yang menuju negeri singa putih, Bella berusaha memejamkan kedua matanya, mencoba mengingat seperti apa rupa pria yang sudah mengambil kehormatan dirinya, tetapi gagal.
Yang ada justru siluet tentang dirinya sendiri yang Bella saja sangat jijik untuk mengingatnya.
Dan sekarang, Bella tidak tahu mau kemana malam ini.
Dia hanya berdiri bingung menatap lalu lalang orang-orang yang ada di bandar udara internasional Changi Singapura.
" You, Are you a servant to lord Luke Anderson "
Seorang pria paruh baya berbicara dengan bahasa Inggris kepada Bella.
Bella celingukan kesana kemari, pria itu berbicara pada siapa ? Tidak mungkin kepada dirinya kan ? Bella tidak mengenal siapapun di negara ini.
" Saya berbicara dengan Anda, Anda pasti dari Indonesia, benar ? "
Ah, ternyata dia bisa berbahasa Indonesia, kenapa tidak dari tadi sih ?
" Saya...."
" Ayo cepat ikut saya, Tuan Luke bukan orang yang suka menunda nunda waktu "
Tanpa menunggu jawaban dari Bella, pria itu menarik koper pakaian Bella untuk membawanya ke mobil yang sudah menunggu di parkiran.
" Tuan, saya...."
" Jangan panggil tuan, panggil saja saya Yose.
Saya pernah tinggal beberapa tahun di Indonesia, tepatnya di kota Medan "
Bella cuma bisa ber 'O ' saja.
" Pak Yose...Saya..."
" Panggil Yose, jangan pakai yang lain, hanya pada tuan Luke, kamu...Siapa namanya ? "
Yose mulai mengecek ponselnya, dahinya terlihat mengkerut ketika menatap layar ponsel, lalu melihat ke arah wajah Bella.
" Kamu bukan Anita ? Art khusus untuk melayani tuan Luke yang dikirim oleh tuan Andi ? "
Bella menggelengkan kepalanya merasa bersalah, dari tadi dia ingin menjelaskan pada Yose jika pria itu salah orang, tetapi selalu tidak memiliki kesempatan.
" Sebentar, saya menghubungi tuan Andi dulu "
Terdengar jika Yose menanyakan kenapa Anita tidak jadi datang atau bagaimana, jawaban tuan Andi sungguh membuat Yose menjadi menjadi lemas, karena Anita batal berangkat, barusan orang tuanya meninggal.
" Ada apa ? "
Bella ikut prihatin.
" Maukah kamu menggantikan Anita untuk menjadi pelayan khusus Tuan Luke Anderson, dia tengah mengalami kebutaan untuk sementara, dan dia butuh pelayan yang tidak banyak bicara serta tidak akan membocorkan rahasia keadaan dirinya pada orang lain, tanpa terkecuali, setelah tuan Luke sembuh, kamu bisa keluar dari pekerjaan itu.
Dan jangan kuatir, kau akan di berikan imbalan yang tidak sedikit "
Bella terlihat berpikir sebentar.
Hemm, ternyata nasibku tidak selamanya buruk.
" Oke, aku bersedia "
...******...
Tuan Luke, ternyata orangnya sangat tampan, hanya saja tidak banyak bicara.
Bella juga tidak mau membuat masalah.
Dua bulan sudah Bella menjadi pelayan pribadi Tuan Luke, didalam rumah yang besar, yang dikelilingi oleh hutan Pinus, disalah satu pulau kecil ditengah-tengah samudera luas Bella bersama dua pelayan wanita berusia empat puluhan, Yose dan Lima orang pengawal termasuk dokter pribadi tuan Luke.
Ahli syaraf yang menangani Tuan Luke akan datang seminggu sekali untuk melihat perkembangan Indra penglihatan tuan Luke.
Dari negara singa putih ke pulau yang katanya milik tuan Luke, hanya bisa di tempuh dengan menggunakan pesawat pribadi.
Dua bulan Bella melarikan diri dari Indonesia, tanpa perlu kuatir akan tertangkap oleh polisi atas tuduhan pencurian barang berharga milik Rosa dan Kasandra.
Ketenangan Bella tidak berlangsung lama, ketika tengah mendorong troli makanan untuk tuan Luke pagi itu, Bella merasakan perutnya mendadak mual.
Segera dia berlari menuruni anak tangga dan menuju kamar mandi yang ada didalam kamarnya.
Huek,huek, huek.
Ya Tuhan, sudah dua bulan menstruasi ku tidak datang, apakah aku hamil ?
Ketukan di pintu membuat Bella buru buru keluar.
" Kau pucat, ada apa ?
Cepatlah ! Waktunya tuan Luke untuk sarapan pagi, sebentar lagi Dokter pribadi tuan Luke akan memeriksa kondisi matanya "
Tenyata Yose yang berdiri di pintu.
Bella kembali berlari menuju ke lantai atas, meraih troli yang masih berada di depan pintu kamar tuan Luke.
" Kenapa kau terlambat ? "
" Maaf, Tuan, saya...."
" Kau sakit ? Yose, suruh Daniel memeriksanya, aku tidak mau dirawat oleh orang sakit, jangan membuat aku seakan menjadi majikan yang sangat kejam "
" Baik Tuan ! "
Yose memberi isyarat pada Bella agar mengikuti dirinya keluar dari kamar tuan Luke, membiarkan tuannya sarapan sendiri.
" Kau sudah menikah ? "
Daniel, dokter pribadi tuan Luke yang juga ikut standby selama dua bulan ini di pulau pribadi milik tuan Luke.
Bella menggeleng.
" Kau sedang mengandung, Bel "
Daniel menatap lekat wajah Bella yang terkejut.
" Selama kita di sini, kau tidak bisa memberitahukan tentang kehamilan dirimu pada kekasihmu, karena kita disini tidak memiliki akses memberikan atau menerima informasi ke luar.
Kau ingin menggugurkan janin itu atau tetap mempertahankan keberadaannya ? "
Bella berpikir, dia tidak lagi memiliki siapa-siapa, Papanya sudah meninggal lima bulan yang lalu, Mamanya ? Dia tidak tahu siapa, Rosa yang dianggap ibunya ternyata bukan ibunya justru wanita itu yang menjual dirinya pada pria yang entah siapa.
...******...
...🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Astuti Kristiningrum
bagus ceritanya..lanjut kak
2024-06-25
1
Rina Trully
bagus cerita nya
2024-06-07
0
devaloka
good
2023-08-23
0