Bella terkejut begitu membuka pintu apartemennya, ada Kay yang duduk di ruang tamu.
" Anda..."
" Tuan ada di kamar putranya nona "
Kay langsung keluar dari apartemen, dia memilih menunggu di luar. Sudah masuk ke dalam wilayah pribadi Bosnya, Kay tidak bisa ikut campur.
Bella masuk ke dalam kamar Biru, lewat lampu tidur yang redup, Bella bisa melihat Biru yang tertidur dengan memeluk pinggang Alard.
Alard sendiri duduk selonjor dengan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.
Sebelum Bella membuka mulutnya, Alard menempelkan jari telunjuk di atas bibirnya sendiri memberi isyarat pada Bella agar jangan mengucapkan apa apa.
Perlahan Bella menutup pintu, menunggu Alard di ruang tamu.
Sepuluh menit setelahnya Alard keluar sembari merapikan jasnya yang terlihat sedikit kusut.
" Apakah kau seorang ibu yang baik dengan meninggalkan putramu sendirian pada malam hari ? "
" Aku di butik mempersiapkan acara pembukaan besok, lagi pula butiknya ada di depan. Biru juga sudah terbiasa...."
" Butik makan malam bersama tuan Luke maksudmu "
Alard memotong ucapan Bella dengan nada ketus.
" Aku...."
" Katakan kalau kau tak sanggup menjaganya, aku bisa menggaji beberapa orang untuk menemani putraku "
Bella memejamkan matanya sesaat sembari menghembuskan napas pelan, kata-kata Alard tersirat mengatakan kalau Bella tidak sanggup menyewa seseorang untuk menemani Biru ketika dirinya bekerja.
Tetapi jika dirinya tidak bekerja, siapa yang akan membiayai hidup mereka berdua.
" Aku hanya menemani tuan Luke makan malam sebentar, bagaimana anda bisa tahu kalau...."
Alard berdecak.
" Besok aku akan menjemput Biru pagi-pagi.
Kau pasti sibuk, Biru akan menginap di tempatku "
Alard melangkah menuju ke luar.
Bella menghadangnya.
" Tidak, aku akan menjemputnya setelah acara selesai "
Alard menatap Bella dengan tajam.
" Dia putraku juga, apa kau lupa ? "
" Tapi tidak untuk menginap "
" Biru yang tidur di tempatku atau aku yang tidur di sini ? "
" Anda ...."
" Masa kanak-kanak dia tidak akan terulang kedua kali, aku ingin menebus beberapa tahun yang pernah terlewati tanpa ada aku disana. Aku tidak menerima bantahan "
Setelahnya Alard menghilang di balik pintu.
Bella merasa masalah di hidupnya mulai datang menghampiri.
Bella kembali melangkahkan kakinya menuju kamar Biru. Menatap wajah putranya yang tertidur lelap, bibirnya membentuk senyuman manis. Sepertinya dia sangat bahagia bisa ditemani oleh ayahnya untuk pertama kalinya.
" Maafin Mommy, sayang ! "
Bisik Bella mencium dahi Biru.
Kedua alis Bella menaut menyatu, sepertinya aroma Alard tertinggal pada alas kasur dan baju yang Biru gunakan.
Seketika kulitnya meremang, Aroma yang pernah Bella cium, tapi kapan ? Kedua mata Bella membulat dengan sempurna.
Sepintas sekelebat bayangan peristiwa malam itu singgah di otaknya.
Aku bisa gila.
Bella buru-buru meninggalkan kamar Biru agar tidak lagi mencium samar-samar aroma Alard yang tertinggal.
Bella lebih memilih berendam di dalam bathtub yang ada di dalam kamar mandinya, agar bisa segera menetralkan aliran darahnya yang mendadak bereaksi.
...*****...
Bella sedang menyiapkan sarapan ketika Biru membuka pintu untuk Alard.
Pria itu menepati janjinya untuk menjemput Biru pagi-pagi.
" Dad, kita sarapan dulu ! Masakan Mommy enak, Daddy harus mencobanya "
Biru menarik tangan Alard dan mengajaknya duduk di meja makan.
Bella hanya melirik sekilas kearah Alard yang juga melihat ke arah dirinya.
Bella tidak mungkin mengusir Alard, itu akan melukai Biru.
Bella menyiapkan tiga piring nasi goreng dan ayam goreng mentega.
Mereka mulai makan dalam diam.
" Mom, bisakah kita sering melakukan seperti ini ? "
" Maksudnya ? "
Bella yang hendak menyuapkan nasi terakhir yang ada di dalam sendok-nya jadi urung.
" Makan bersama dan tinggal bersama. Tidak bisakah kalian berdua untuk saling jatuh cinta ? Kita akan menjadi keluarga yang utuh, lalu kalian bisa memberikan aku adik perempuan atau laki-laki. Itu pasti sangat menyenangkan "
Uhuk uhuk uhuk.
Bella terbatuk-batuk.
Alard terus menatap Bella lewat bibir gelas yang tengah ada di ujung bibirnya.
" Jika kau sudah menyelesaikan sarapan-mu, segeralah berangkat ! agar kau tidak terlambat sampai di sekolah "
Bella mengalihkan pembicaraan yang membuat dirinya bingung sendiri.
" Aku harap, kalian berdua memikirkan apa yang baru aku ucapkan "
Biru meninggalkan meja makan untuk mengambil tas sekolah yang ada di kamarnya.
Alard hanya diam saja.
" Tuan, boleh aku tahu nomor ponselmu ? Hem, agar aku bisa tahu dimana aku harus menjemput Biru "
" Aku sudah mencatat nomormu, nanti aku yang akan menghubungi dirimu "
Sahut Alard bangun dari kursinya.
" Terimakasih untuk sarapannya "
Bella belum sempat menjawab, Alard sudah menggandeng tangan Biru untuk membawanya keluar.
...*****...
Acara pembukaan butik benar-benar menyita waktu Bella, sampai di jam Biru pulang dari sekolah pun Bella tidak sempat untuk bertanya.
Tetapi bagaimana dan nomor siapa yang harus Bella hubungi selain pengurus sekolah yang berhubungan dengan siapa-siapa yang boleh menjemput siswa-siswi yang ada di sekolah itu.
Alard sendiri tidak memberikan nomor ponselnya pada Bella.
Apalagi ada tuan Luke yang menjadi tamu kehormatan di butik milik Mona.
Entah karena butik itu milik istri Yose atau karena ada Bella disana, hanya Tuan Luke yang tahu.
Tuan Luke disana juga memonopoli semua waktu Bella, hingga selesai makan siang baru Tuan Luke meninggalkan tempat acara.
" Oh Tuhan, aku benar-benar letih, Mon, apakah Tuan Luke tidak memiliki kesibukan lain selain berada di butik yang bukan kelasnya ini "
Bella mengeluh kepada Mona sembari menjatuhkan badannya diatas sofa.
Beberapa undangan yang menghadiri pembukaan butik, ada yang langsung berbelanja.
Ada Lily dan beberapa pegawai yang melayani, Mona dan Bella benar-benar letih.
" Bel, kau tahu atau pura-pura tidak tahu ? Aku rasa dia cocok menjadi ayah dari putramu "
" Jangan membuat aku melambung ke udara, Mon ! Aku wanita yang memiliki anak tanpa suami, perempuan rendahan "
Bella tersenyum sedih, matanya memerah.
" Bel, jangan anggap dirimu rendah ! Apakah kau tidak bersyukur memiliki Biru yang tampan dan cerdas ? Bagaimana dengan diriku dan Yose ? "
" Maaf, Mon, bukan maksudku...."
" Lupakan ! Kau syukuri saja apa pun keadaanmu sekarang, mungkin memang begitu cara yang sudah di berikan Tuhan untukmu memiliki anak seperti Biru "
Bella mengangguk, menyandarkan punggungnya ke sofa yang ada di ruangan Mona dan dirinya.
Mona dan Bella berbagi ruangan karena Mona juga tidak selalu stay di butik itu, dia akan kembali ke negara tempat tinggalnya.
Hingga menjelang senja baru ada berita dari Alard yang masuk ke ponsel Bella.
@Alard
[ Kay, sudah menunggumu di depan Butik, dia yang akan membawamu ke tempat tinggal ku ]
Tanpa menunggu jawaban dari Bella, Alard sudah menutup sambungan teleponnya.
Bella gegas turun ke bawah, terlihat Kay yang sudah membukakan pintu mobil untuk Bella.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
pipi gemoy
lupa absen Thor
novel k4 ini
2024-09-15
0
ardhan aisyah🥰🥰😘
suka sangat ceritanya mak riie😍😍😍
2023-08-28
0
Yayah
lanjut
2022-03-01
0