Biru mematikan alarm jam yang berada diatas meja di ujung tempat tidur.
Jam lima pagi tepat, setiap pagi hari rutinitas Biru selalu begitu.
Membaca buku sebentar lalu mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Keluar dari dalam kamarnya, biasanya Biru akan mencium aroma khas masakan yang bersumber dari dapur. Mommy-nya pasti sedang di dapur memasak sarapan untuk mereka berdua.
Tetapi hari ini sepertinya sedikit berbeda.
Seluruh apartemen masih dalam keadaan sepi tanpa suara apapun.
Lampu temaram yang ada diruang makan masih belum berganti, pertanda Mommy-nya belum ada keluar dari dalam kamarnya.
Biru berjalan ke dapur, membuka pintu kulkas. Dia bisa menemukan banyak makanan yang belum tersentuh sama sekali.
Biru dengan cekatan memasukkan makanan kedalam mikrowave untuk dipanskan, mengatur temperatur dan waktunya. Lalu membuat dua gelas susu untuknya dan untuk Mommy-nya.
Setelah semua terhidang diatas meja, Biru baru berlari kecil ke kamar Mommy-nya.
" Mom, kita harus segera sarapan dan aku juga harus berangkat ke sekolah "
Biru berbisik pelan berdiri di samping tempat tidur.
" Sekarang jam berapa sayang ? "
Bella membuka kedua matanya sembari meregangkan otot-otot tubuhnya.
" Hampir jam enam Mom, kalau Mommy masih mengantuk, apakah aku harus menghubungi Daddy agar mengantar aku ke sekolah ? "
Bella gegas bangun dari posisinya yang masih berbaring.
" Tunggulah Mommy di meja makan, dalam sepuluh menit Mommy akan bersiap-siap "
Biru mengangguk.
Setelah sarapan dan mencuci bersih semua peralatan mereka sarapan tadi, Bella dan Biru bersiap untuk berangkat ke sekolah.
" Astaga, kau mengejutkan kami, sejak kapan kau berdiri di depan pintu "
Sembur Bella terkejut memegangi dadanya melihat Kay yang sudah ada di luar pintu apartemen yang Bella tempati.
" Sejak satu jam yang lalu, Nona "
" Untuk apa ? "
" Mengantar putra Nona ke sekolah lalu membawa Nona ke kantor tuan untuk bertemu dengan pihak wedding organizer, agar Nona bisa memilih sendiri konsep pernikahan seperti apa yang Nona inginkan "
Bella melirik ke arah Biru yang diam menyimak.
Kay juga ikut menatap tuan kecilnya.
" Mommy akan menikah dengan Daddy ? Benar Mom ? Oh, akhirnya aku memiliki orang tua yang lengkap. Terimakasih Mom, aku mencintai Mommy "
Biru menaikkan kedua tangannya keatas agar Bella mau menunduk.
Bella melakukan apa yang di minta Biru, memberikan pelukan dan membiarkan kedua pipinya untuk di cium oleh Biru.
" Mommy juga mencintaimu, ayo sekarang berangkat ! "
Sepanjang perjalanan menuju ke sekolah Biru, Bella lebih banyak diam, sedangkan Biru bermain dengan gadget-nya.
" Apakah setiap pagi kau akan menunggu di depan pintu apartemen ? "
Pertanyaan yang dari tadi Bella tahan akhirnya keluar juga setelah Biru sudah berada di dalam kelasnya di sekolah.
" Iya Nona, perintah tuan seperti itu. Atau Nona ingin tuan yang mengantar Nona dan putra Nona ? Nanti akan saya sampaikan "
Kay tetap menjaga kesopanannya.
" Tidak perlu, aku terbiasa kesana kemari sendiri "
" Maaf Nona, sekarang tidak bisa lagi. Putra Nona tidak boleh lagi menggunakan transportasi umum. Ingat Nona ! Putra Nona adalah anak keturunan Raimond "
Bella menarik napas panjang, ya, semua perubahan mendadak yang terjadi karena Biru adalah anak biologis Alard. Pada darahnya mengalir darah yang sama dengan keluarga Raimond.
" Jadi mulai sekarang, tuan Alard yang akan menjemput putranya sendiri atau saya yang akan mengantar Nona untuk menjemput putra Nona jika tuan tidak sedang mengadakan rapat penting.
Tetapi tuan sudah merubah jadwal agar tidak ada lagi rapat di jam kepulangan putra beliau "
" Terserah padanya saja "
Bella hanya bisa mengucapkan kata itu, karena tidak akan ada gunanya jika Bella keberatan.
" Oh ya Nona, tuan sudah membuat temu janji dengan pihak wedding organizer nanti jam sepuluh, apakah Nona mau di jemput atau maaf, datang sendiri ke kantor tuan ? "
Ke gedung Raimond company ?
Bella menggelengkan kepalanya, dia bisa di usir karena resepsionis akan mengira dirinya akan melamar pekerjaan.
" Tidak, katakan pada tuan Alard agar dia sendiri yang menentukan konsep seperti apa yang dia inginkan. Aku tidak perduli pernikahan-nya seperti apa "
" Anda yakin Nona ? "
Bella mengangguk.
" Ada berapa orang yang akan Nona undang untuk pernikahan Minggu depan ? Tadi tuan berpesan agar saya menanyakan kepada Nona "
" Tidak ada, kecuali satu orang, Mona "
Kay terbatuk pelan.
" Maaf, kakak dan ibu, Nona, apakah tidak diundang ? "
Bella sekali lagi menggelengkan kepalanya.
" Dia bukan keluargaku "
" Baiklah Nona, semua akan saya sampaikan kepada tuan Alard "
Bella mengangguk, tepat mobil yang Kay kemudikan berhenti di depan butik Monalisa.
...******...
Alard berdiri menatap ke luar lewat dinding bermaterial kaca tebal di dalam ruangan kantornya.
Kedua matanya menatap jauh, tepat ke Butik Monalisa.
Dia hanya diam mendengarkan laporan yang Kay berikan perihal jawaban Bella jika hari ini dirinya sudah membuat temu janji dengan wedding organizer yang akan mengurus pernikahan dirinya dengan Bella.
" Suruh Gisel datang keruangan ini "
Ucapnya tanpa melihat ke arah Kay.
" Baik tuan "
Tidak sampai lima menit, Gisel, sekretaris Alard sudah berada dalam ruangan.
" Tuan memanggil saya "
Alard membalikkan badannya.
" Batalkan temu janji dengan pihak wedding organizer yang akan datang kemari jam sepuluh, tetapi kau saja yang datang kesana.
Pilihlah semua yang terbaik untuk pernikahanku dan Ibu dari anakku, kau faham bagaimana seleraku, bukan ? "
Gisel mengangguk mengerti.
" Tentu tuan, seperti biasa, saya akan memilihkan semua yang terbaik untuk tuan. Setelahnya saya akan kembali mengkonfirmasi kepada tuan "
" Oke, aku mengandalkan dirimu, Sel "
" Terimakasih tuan, ada lagi tuan ? Kalau tidak, saya akan langsung pergi ke kantor WO-nya "
" Hemm, tolong kau persiapkan juga apartemen untuk kami tinggal setelah menikah "
" Anda tidak tinggal di mansion keluarga Raimond tuan ? "
Alard menggelangkan kepalanya.
" Kau tahu wanita seperti apa ibu dari putraku "
Gisel tentu saja faham, setelah mengetahui jika tuannya memiliki seorang putra dari perempuan yang profesinya sebagai perancang busana yang belum punya nama besar, Gisel menelusuri seluk beluk Bella sebelum menghilang enam tahun yang lalu.
Jejak Bella bisa ditelusuri kembali dua tahun belakangan ini setelah dia mulai memperkenalkan rancangan dirinya.
" Baiklah tuan, kalau tidak ada lagi saya permisi "
Gisel keluar dari ruangan Alard lalu bergantian dengan Kay masuk kedalam ruangan.
" Tuan, berita yang saya dapatkan. Apartemen yang ditempati oleh Nona Bella dan putra tuan, bukan milik Nona, tetapi milik Yose dan Mona. Salah satu orang kepercayaan tuan Luke Anderson, termasuk butik tempat Nona bekerja saat ini "
Alard kembali menatap ke luar, menatap Butik Monalisa dari tempat dia berdiri.
" Bantu Gisel, untuk mempersiapkan apartemen itu ! Besok Biru dan Mommy-nya harus sudah meninggalkan apartemen milik orang lain itu. Putra Alard tidak boleh tinggal dari belas kasih orang lain "
Alard mengencangkan rahangnya, wajahnya terlihat sangat tidak suka
" Baik tuan ! "
Kay segera meninggalkan ruangan Alard.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Rina Saja
keturunan Riamond kayanya bakalan abis meskipun 7 turunan 8 tanjakan 9 belokan.
Tuan visco punya anak Alald
Alald punya anak Alard
Alard punya anak Biru
biru punya anak kembar 3( Khalil, bariq, Layla)
Khalil punya anak kembar 2( Aiden dan Kafka) dan 1 orang laki-laki Aarav.
Aiden lagi mengandung anak 3
Kafka msih nganten baru😁😁😁.
wah bener2 ya cerita ini horang kaya
aiss kpan la saya bisa kek mereka🤭😂😂😂.
pembaca lama comeback.
ngikutin kk Rie dari tahun 2019 smpei sekarang.
dan sekarang ngikutin dia ke lapak sebelah.
di Fijjo novel
2025-01-07
3
devaloka
masa apartement 🤭
2023-08-23
0
Nurasiah
ko alard gak tau klo Bella SDH djual sama ibu tirix...kasian Bella kan klo dianggap wanita murahan sama alard
2023-06-14
0