10. Pembuktian!

"kami selaku panitia memutuskan jika Fajri masih bisa tampil dengan syarat dia harus membuktikan jika mesin cuci itu adalah hasil dari tangannya sendiri" ucap ketua panitia dengan lantang.

"tunggu...." sergah juri 1 kembali.

"saya tetap tidak yakin dengan anak ini, ini semua hanya akan membuang waktu saja" ucapnya kekeh.

"tidak ada salahnya kita mencoba untuk melihat apa benar mesin secanggih ini dibuat oleh peserta nomor 5 ini atau tidak" ucap juri 2 yang sedari tadi hanya mengamati perdebatan itu.

"jika memang peserta ini mampu menyelesaikan dan berhasil menghidupkan mesin ini dengan baik. Saya akan memberikan lisensi dan hak paten mesin cuci bertenaga surya yang sudah ia buat. Bagaimana panitia? saya rasa ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat satu buah mesin cuci secara manual. Bukan begitu Bunda?" ucap Juri 2 menawarkan kepada Panitia dan semua orang

"betul pak, terima kasih. Satu mesin cuci ini bisa di selesaikan oleh anak saya selama 4-5 jam" ucap Fajira berbinar.

"bagaimana panitia?" tanya juri itu kembali.

"kami setuju pak, kami dari pihak panitia akan mengawasinya secara langsung" ucap ketua panitia.

"bagaimana pak?"

"baiklah" ucap mereka mengalah.

"Baik mungkin untuk peserta nomor 5 silahkan ikuti kaka panitia dan membawa barang-barangnya sekalian ya" Ucap MC menengahi.

Mereka segera berjalan ke tempat yang di sediakan oleh panitia untuk merakit mesin cuci itu dengan baik. Fajri cukup menarik perhatian banyak orang karna kemampuannya untuk membuat mesin cuci disaat usia yang hampir menginjak tiga tahun.

Mereka juga ikut berbondong-bondong melihat bagaimana cara kerja Fajri dalam membuat mesin itu. Pihak panitia pelaksana juga memanggil penyelenggara lomba ini sebagai saksi sekaligus juri untuk menilai hasil kerja Fajri.

Sementara Pria kecil itu masih terisak di dalam gendongan Fajira. Ia tetap kekeh tidak mau tampil dan sudah merasa malu saat ini karna kejadian tadi.

"sayang" panggil Fajira sambil mengelus kepala Fajri dengan lembut.

"sayang udah ya, itu kakak panitianya sudah menyiapkan tempat untuk Aji nak"

"gak mau" lirih Aji.

"betul gak mau? kita pulang saja?" pertanyaan Fajira membuat pria kecil itu terdiam dan semakin mengeratkan pelukannya. Sementara panitia yang lain masih mempersiapkan apa yang dibutuhkan Fajri dan di bantu oleh Uwak.

"coba lihat Bunda dulu nak" ucap Fajira. Aji yang patuh ia melihat Bundanya dengan sesegukan.

"Aji masih mau ikut atau bagaimana sayang? itu kakak panitianya sudah mempersiapkan peralatan untuk kamu"

"Aji.. hiks.. Aji mau ikut Bunda"

"betul mau ikut nak?"

"iya"

"Yaudah sekarang coba senyum dulu" Ucap Fajira sambil mengusap air mata Fajri. Sambil terisak Pria kecil itu mencoba untuk tersenyum manis kepada Fajira.

"anak Bunda ini pintar. sudah selesai nangisnya nak? atau masih mau nangis lagi?"

"lapar bunda" cicitnya.

"hehe, bunda suapi ya nak sambil menunggu kakak panitianya siap dulu"

"iya bunda"

Fajira menyuapinya Fajri makan terlebih dahulu. Sebenarnya para panitia sudah siap untuk mengawasi dan menyaksikan aksi dari Fajri yang menjadi perbincangan hangat di dalam acara tersebut. Namun Uwak memberikan pengertian kepada panitia bahwa yang menjadi pesertanya adalah anak-anak, jadi Uwak meminta mereka agar lebih sabar terlebih dahulu, menunggu sampai Fajri menyelesaikan makannya.

Hingga makanan Fajri tandas, ia sudah membuka baju dan menyisakan singlet untuknya bekerja agar baju yang baru ia beli itu tidak kotor dan rusak.

"Bunda, Aji malu" cicitnya dengan gemas.

"ada Bunda disini nak. Anak Bunda harus bisa okey"

"okey"

Fajri berjalan menuju area yang sudah di berikan garis pembatas agar bisa memberi ruang kepada pria kecil itu untuk bereksperimen. Hampir semua orang menatap Fajri dengan penasaran, Apakah betul anak kecil ini bisa membuat mesin cuci canggih dengan barang bekas.

"semangat Fajri" ucapnya menyemangati diri sendiri dan kembali menoleh ke arah Fajira lalu tersenyum.

"Uwak jangan jauh-jauh nanti Aji minta tolong angkat yang berat-berat" ucapnya.

"iya nak"

Fajri memulai untuk merancang mesin yang akan di gunakan, satu persatu bagian-bagian ia pasang dengan hati-hati agar tidak ada celah kerusakan atau kegagalan. Karna ini mesin cuci ke tiga yang sudah ia produksi sendiri secara manual.

Semua orang menatap Fajri dengan takjub. Anak laki-laki itu hanya diam dan berkonsentrasi untuk merakit satu persatu bagiannya. hingga satu jam berlalu, Fajri sudah siap merakit mesin inti yang akan beroperasi nanti. Ia berhenti dan membuat semua orang mengernyit.

"Bunda haus. Aji mau minum" ucapnya dan berjalan ke arah Fajira.

"ini nak."

Setelah selesai Fajri kembali menyelesaikan mesin cuci itu dengan baik dan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Tak lupa ia menyalakan mesin inti itu terlebih dahulu dengan memasang kabel dan mencolokkannya memastikan bahwa mesin itu berfungsi. Aksi Fajri membuat semua orang menatapnya takjub, dan mereka berspekulasi jika Fajri memang membuat sendiri mesin itu.

"Uwak tolong angkatkan badannya, berat Aji gak kuat" ucapnya minta tolong.

"boleh kan kak?" tanya Fajri kepada panitia.

"kakak saja yang membantu ya?" tanya salah satu panitia.

"boleh kak"

Fajri menaikkan body mesin cuci yang cukup berat itu untuk di letakkan di atas mesin yang sudah di rakit tadi di bantu oleh panitia agar menghindari kecurangan yang ada.

Perlahan tapi pasti Fajri juga memasang elemen-elemen yang lain dan terbentuklah sebuah mesin cuci namun belum hidup. Semua orang terkagum melihat apa yang sudah di lakukan oleh Fajri, dan bertepuk tangan.

Sementara pria kecil itu dengan mata yang berkaca-kaca meninggalkan proyeknya dan berlari ke arah Fajira yang terbengong melihat Putranya.

"kenapa nak?"

"Boleh istirahat dulu Bunda? Aji capek, Aji ngantuk juga" keluhnya di dalam gendongan Bunda.

"kakak panitia, Fajrinya boleh istirahat dulu?"

"boleh kak, Nanti kalau sudah selesai istirahat beri tahu saja kami kak"

"iya terima kasih kaka"

"sama-sama. istirahat ya dek"

"iya kaka terima kasih" ucap Fajri lirih dengan mata yang mulai terpejam.

Fajira masih menggendong Pria genius itu hingga ia terlelap. Kemudian Ia membaringkan Fajri di atas kursi agar tidurnya lebih nyenyak. Ketika tidur ia layaknya anak kecil berusia dua tahun yang terlelap karna kelelahan, namun berbeda dengan Fajri ia terlelap karna kelelahan mengerjakan proyek Mesin Cuci Bertenaga Surya miliknya. Tak lupa Fajira membersihkan tangan anaknya yang kotor itu menggunakan tisue basah dan hand sanitizer.

Hingga tiga puluh menit berlalu, Fajira masih di temani oleh Uwak dan istrinya bersama dengan beberapa orang panitia disana.

Engh...

"bunda" lirih Fajri mengerjab.

"iya nak, Bunda disini"

"peluk" Fajira langsung memeluk Fajri dengan lembut.

"mau bangun lagi?"

"iya"

Fajri duduk dan menatap sekelilingnya yang masih di penuhi oleh orang-orang yang penasaran dengan aksi Fajri selanjutnya.

"Aji mau apa nak?"

"belum mau apa-apa Bunda. Peluk aja" ucapnya manja dan kembali masuk ke dalam pelukan Fajira.

"gimana sayang mau mulai lagi?" Tanya fajira setelah melihat Fajri mulai melepaskan pelukannya.

"iya bunda"

Fajri dengan malas berjalan kembali ke tempat tadi, tak lupa ia mencium dahi Fajira sebelum memulai kembali pekerjaannya. Ia meneliti satu persatu bagian yang ada di sana semoga tidak ada yang tertinggal begitu gumamnya.

Perlahan namun pasti Fajri kembali melengkapi bagian-bagian itu dengan lengkap tanpa kurang satupun. Hingga elemen terakhir ia pasang, membuat semua orang menahan nafas apakah anak kecil itu akan berhasil atau tidak.

"kakak, apa ada jurinya disini? Aji ingin memberikan sedikit penjelasan biar nati gak susah untuk mengulangnya" tanya Fajri.

"ada dek, itu bapaknya. Beliau yang mengadakan acara ini dan sekaligus menjadi saksi untuk karya adek"

"terus juri yang di depan tadi bagaimana kak? Katanya tadi kalau aku berhasil membuatnya sendiri, masin ini langsung di berikan lisensi untuk hak paten Mesin cuciku"

"sebentar ya, Hmm apa ini sudah siap?"

"sudah kakak, makanya aku mau ada juri yang tadi disini, apa boleh?"

"sebentar ya kakak tanya dulu" Panitia itu berbicara lewat HT untuk saling menyambungkan satu sama lain. Ia menanyakan tentang permintaan fajri tadi untuk meminta semua juri ada disini dan melihat karya yang sudah selesai ia buat.

Tak lama tiga orang juri yang berada di depan tadi berangsur satu persatu menuju ke tempat Fajri berada. Mereka cukup terkejut dengan apa yang sedang di kerjakan oleh anak kecil itu.

"apa sudah selesai?" Tanya juri 2.

"hampir selesai pak" ucap Fajri.

"sebelumnya Aji meminta maaf karna sudah mengacaukan jalannya acara ini" ucap Fajri sopan sambil menundukkan sedikit badannya.

"semua orang disini sudah melihat jika mesin ini Aji kerjakan sendiri. Aji ingin membuktikan jika mesin ini hidup. silahkan Bapak-bapak berdiri di dekat sini, karna sebentar lagi Aji akan menghidupkannya" Dengan patuh para juri mendekat kearah mesin itu sehingga sedikit menutupi penglihatan para penonton.

Fajri sedikit menjelaskan bagaimana cara kerja mesin cuci yang sudah ia buat. Dan menghidupkan mesin itu dengan baik sehingga membuat ruangan itu penuh dengan gemuruh tepuk tangan dari semua orang yang berada di sana.

prok... prok... prok...

Fajri dengan bangga berlari ke arah Fajira dan memeluknya erat. Bayangan pundi-pundi uang sudah ada di dalam bayangan mereka. Semua juripun juga takjub melihat hasil karya dari Pria kecil nan genius itu. Beruntung Fajira sempat menghentikan mereka ketika hendak mendiskualifikasi pria kecil itu. Jika tidak di hentikan mungkin anak emas ini akan terbenam dan tidak akan bisa menunjukkan bakatnya yang sangat luar biasa di hadapan semua orang

💖💖💖

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

Alidcantik Nurmaulidiah

Alidcantik Nurmaulidiah

ya jangan sampai berlian" seperti aji tertutup lumpur, maju terus

2023-01-14

1

◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉

◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉

Enak yeee, kelo pesertanya bocah
Makan dulu, minum klo haus, bokok dulu karena ngantuk 😂😂

Andai bicaranya sedikit dicadelin pasti lebih lucu 😅

2022-11-02

0

Desy Helyana

Desy Helyana

saya terharu,

2022-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Rusaknya Makhkota Sang Ratu
2 2. Pertumpahan Darah
3 3. Dia Hadir!
4 4. Hari Baru, Kehidupan Baru
5 5. Anak genius
6 6. Apa Bunda Bahagia?
7 info
8 7. Rumah Untuk Bunda
9 8. Hanya Kamu Yang Bunda Miliki
10 9. Diskualifikasi?
11 10. Pembuktian!
12 11. Pertemuan Pertama
13 12. Apa Aku Harus Mencarinya? (irfan)
14 13. Sang Juara
15 14. Proyek Baru
16 15. Apa Aku Punya Ayah Bunda?
17 16. Aji Hanya Mau Bunda
18 17. Aku Harus Mencarinya (Irfan)
19 18. Agen Pulsa
20 19. Aku Menyesal (Irfan)
21 20. Kontrak Kerja Sama
22 21. Apa dia mengenaliku?
23 22. Aku ketahuan!
24 23. Hari Pertama Sekolah
25 24. Pindahkan kantor Pusat Ray! (Irfan)
26 25. Aji Gak Suka Sama Om Itu Bunda!
27 26. Launching Produk.
28 27. Jangan Sakit-Sakit
29 28. Tolong Jauhi Anakku!
30 29. Cerdas Namun Sadis
31 30. 12 Milyar
32 31. Aku Menemukanmu (Irfan)
33 32. Apa Fajri Anakku?
34 33. Jangan Takutkan Apapun
35 34. Dia Ayah Aji Sayang.
36 35. Jangan Tinggalkan Aji lagi Ayah
37 36. Kehangatan
38 37. Ayo Cium Ayah Bunda
39 38. Balasan Untuk Irfan
40 39. Restu Mama
41 40. Usapan Lembut Fajira
42 41. Morning Kiss
43 42. Proyek Memikat Hati Fajira
44 43. Aji Mau Naik Kelas Lagi Bu
45 44. Kebersamaan part 1
46 45. kebersamaan Part 2
47 46. Kebersamaan Part 3
48 47. Kebersamaan Part 4
49 48. Kembali Pulang
50 49. Hari Yang Indah
51 50. Rencana Pernikahan
52 51. Uji Coba Proyek Baru
53 52. Bertemu Mama Mertua
54 53. Kelakuan Irfan
55 54. Jangan Sampai Fajri Tau Perbuatanmu
56 55. Kesedihan Fajri
57 56. Kecemburuan Irfan
58 57. Irfan VS Vino
59 58. Wedding Day
60 59. Malam Pertama
61 60. Firasat Irfan
62 61. Viral
63 62. Kecemburuan Fajri.
64 63. Aku Percaya Padamu, Mas
65 64. Apa Yang Terjadi?
66 65. Pencarian Fajira Part 1
67 66. Irfan Sakit
68 67. Pencarian Fajira Part 2
69 68. Kondisi Fajira
70 69. Pencarian Fajira Part 3
71 70. Siapa Sebenarnya?
72 71. Kembali Pulang
73 72. Kesakitan Yang Berujung Kenikmatan
74 73. Mau Punya Anak Lagi
75 74. Rencana Baru Fajri
76 75. Kabar Bahagia
77 76. Ada Apa dengan Hanna? (Fajri)
78 77. Hormon Ibu Hamil
79 78. Aji Akan Menjadi Seorang Abang
80 79. USG Pertama
81 80. Kerinduan Fajira
82 81. Hari Bahagia Fajri
83 82. Lomba Cerdas Cermat
84 83. Terjadi Lagi
85 84. Usaha Vino
86 85. Derita Irfan
87 86. Dua Pria Possesif
88 87. Possesifnya Fajri
89 88. Gelembung Sabun
90 89. Semua Tergantung Kamu, Mas!
91 90. Permainan Baru Fajri
92 91. Siap Dia?
93 92. Tidak Tahu diri
94 93. Kekhawatiran Yang Berlebihan
95 94. Kajahilan Fajri
96 95. Kejahilan Fajri Part 2
97 96. Keadaan Sherly
98 97. Bertemu Kembali
99 98. Bertemu Kembali 2
100 99. Ikatan Bathin
101 100. Nasib Sherly
102 101. Fajri Sakit
103 102. Nanggung
104 103. Kelakuan Irfan
105 104. Tanpa Keburikan
106 105. Selangkah Menuju Masa Depan
107 106. Sulitnya Menjaga Seorang Irfan
108 107. Nama Dede Bayi
109 108. Seonggok Tepung
110 109. Drama Irfan dan Fajri, lagi?
111 110. Kelakuan Ibu Hamil
112 111. Perlakuan Irfan
113 112. Permintaan Irfan
114 113. Gelar Baru Fajira
115 114. Penguntit
116 115. Mak Comblang
117 116. Terkejut
118 117. Keadaan Fajri.
119 118. Kekecewaan Fajira
120 119. Perdebatan
121 120. Kunjungan Hanna
122 121. Sikap Dewasa Fajri
123 122. Kunjungan Guru Fajri
124 123. Permintaan Maaf
125 124. Rencana Ray
126 125. Makan Malam
127 126. First Kiss
128 127. Janji Fajri
129 128. Kembali Ke Sekolah
130 129. Semoga Berjodoh
131 130. Jawaban Riska
132 131. Penguntit
133 132. Kamu Lemah Mas!
134 133. Saling Memaafkan
135 134. Quality Time
136 135. Ketegangan
137 136. Lega
138 137. Pulang Kampung
139 138. Kenangan Fajira
140 139 . Janji Dua Pria Tampan
141 140. Kedatangan Tamu Tak Di Undang
142 141. Dua Pilihan
143 142. Kebenaran
144 143. Penangkapan Sandi
145 144. Kakak Lebih Cantik
146 145. Kemenangan Hanna
147 146. Tanda-tanda
148 147. Kecemasan
149 148. Welcome To The World
150 149. Ivanna Hanindya Dirgantara
151 150. Kekhawatiran Fajira
152 151. Rencana Masa Depan Fajri
153 152. Peresmian Rumah Sakit (S1 End)
154 153. S2 : Drama Adik Kakak.
155 154. S2 : Suara Merdu Ivanna
156 155. S2 : Membujuk Ivanna
157 156. S2 : Pergi Ke Sekolah
158 157. S2 : Mengunjungi Ayah
159 158. Ibu dan Anak
160 159. Senjata Makan Tuan
161 160. Cemburunya Ivanna
162 161. Masuk Sekolah
163 162. Ibu-ibu Rempong
164 163. Aku Tidak Peduli
165 164. Kepanikan
166 165. Ivanna Sakit
167 166. Berkunjung ke Perusahaan Fajri
168 167. Jarum Besar
169 168. Q Time Ibu dan Anak
170 169. Kejamnya Seorang Fajri
171 170. Savage!
172 171. Curhatan Fajri
173 172. Rindu
174 173. Teman Baru Fajri
175 174. Gemas
176 175. Bibit Unggul Irfan
177 176. Bobroknya Si Gadis Dingin
178 177. Ivanna dan Fajri
179 178. Lomba lagi?
180 179. Sponsor Olimpiade
181 180. Keringat Fajri
182 181. Lolos?
183 182. Kepala Batu
184 183. Ivanna Mengigau
185 184. Apa Yang Akan Terjadi?
186 185. Endorsment
187 186. Alasan
188 187. Beranjak Dewasa
189 188. Dokter Gila!
190 189. Zwetta Arnold.
191 190. Sifat Terpendam Ivanna
192 191. Kemarahan Fajri
193 192. Kejadian Malam Hari
194 193. Kehangatan
195 194. Kepulangan Fajri
196 195. Rencana Ivanna
197 196. Uji Coba Mobil Baru
198 197. Pertunangan Boy
199 198. Keberangkatan
200 199. Desa Selimut
201 200. Bertemu Kembali
202 201. Sakit
203 202. Tolong Jaga Kakak, Ku!
204 203. Kunjungan Safira
205 204. Pulang
206 205. Calon Kakak Ipar.
207 206. Rusuh
208 207. Jangan Ganggu Kakak Iparku (Ivanna)
209 208. Kedatangan Zwetta
210 209. Singa Betina
211 210. Hukuman Dari Ivanna
212 211. Kunjungan Safira
213 212. Fajri dan Safira
214 213. Ivanna vs Zwetta
215 214. Modus!
216 215. Kencan?
217 216. Tidak Romantis!
218 217. Jahilnya Safira
219 218. Bertemu Teman Lama
220 219. Jawaban Safira
221 220. Abang pilih kasih, Buna!
222 221. Meminta Restu Ibu Panti
223 222. Meminta Restu Ibu Panti 2
224 223. Lamaran
225 224. Lamaran 2
226 225. Tamu Tak Di Undang
227 226. Benarkah?
228 227. Hasil Tes DNA
229 228. Perdebatan
230 229. Hari Pernikahan
231 230. Merona
232 231. Malam Pertama
233 232. In The Morning
234 233. Digigit Harimau
235 234. Kesedihan Ivanna
236 235. Mas Aji?
237 236. Siapa Dia?
238 237. Tidak Boleh!
239 238. Wasiat Kakek
240 239. Wasiat Kakek 2
241 240. Ivanna vs Tono
242 241. Kamu bau, Mas! (Safira)
243 242. Ngidamnya Safira
244 243. Permak Tono
245 244. Tono vs Bryan
246 245. Tono yang Meresahkan
247 246. Kesempatan
248 247. Bertaruh Nyawa
249 248. Nama si Kembar
250 249. Empat Anak Lebih Baik
251 250. Newborn Photoshoot
252 251. Istri Sultan
253 252. Makan Malam romantis
254 253. Bonus Chapter
255 254. Bonus chapter
256 255. Bonus Chapter End
257 Terima Kasih
258 Novel Ivanna Sudah Terbit
259 P E N T I N G!!!
260 novel terbaru hadir
Episodes

Updated 260 Episodes

1
1. Rusaknya Makhkota Sang Ratu
2
2. Pertumpahan Darah
3
3. Dia Hadir!
4
4. Hari Baru, Kehidupan Baru
5
5. Anak genius
6
6. Apa Bunda Bahagia?
7
info
8
7. Rumah Untuk Bunda
9
8. Hanya Kamu Yang Bunda Miliki
10
9. Diskualifikasi?
11
10. Pembuktian!
12
11. Pertemuan Pertama
13
12. Apa Aku Harus Mencarinya? (irfan)
14
13. Sang Juara
15
14. Proyek Baru
16
15. Apa Aku Punya Ayah Bunda?
17
16. Aji Hanya Mau Bunda
18
17. Aku Harus Mencarinya (Irfan)
19
18. Agen Pulsa
20
19. Aku Menyesal (Irfan)
21
20. Kontrak Kerja Sama
22
21. Apa dia mengenaliku?
23
22. Aku ketahuan!
24
23. Hari Pertama Sekolah
25
24. Pindahkan kantor Pusat Ray! (Irfan)
26
25. Aji Gak Suka Sama Om Itu Bunda!
27
26. Launching Produk.
28
27. Jangan Sakit-Sakit
29
28. Tolong Jauhi Anakku!
30
29. Cerdas Namun Sadis
31
30. 12 Milyar
32
31. Aku Menemukanmu (Irfan)
33
32. Apa Fajri Anakku?
34
33. Jangan Takutkan Apapun
35
34. Dia Ayah Aji Sayang.
36
35. Jangan Tinggalkan Aji lagi Ayah
37
36. Kehangatan
38
37. Ayo Cium Ayah Bunda
39
38. Balasan Untuk Irfan
40
39. Restu Mama
41
40. Usapan Lembut Fajira
42
41. Morning Kiss
43
42. Proyek Memikat Hati Fajira
44
43. Aji Mau Naik Kelas Lagi Bu
45
44. Kebersamaan part 1
46
45. kebersamaan Part 2
47
46. Kebersamaan Part 3
48
47. Kebersamaan Part 4
49
48. Kembali Pulang
50
49. Hari Yang Indah
51
50. Rencana Pernikahan
52
51. Uji Coba Proyek Baru
53
52. Bertemu Mama Mertua
54
53. Kelakuan Irfan
55
54. Jangan Sampai Fajri Tau Perbuatanmu
56
55. Kesedihan Fajri
57
56. Kecemburuan Irfan
58
57. Irfan VS Vino
59
58. Wedding Day
60
59. Malam Pertama
61
60. Firasat Irfan
62
61. Viral
63
62. Kecemburuan Fajri.
64
63. Aku Percaya Padamu, Mas
65
64. Apa Yang Terjadi?
66
65. Pencarian Fajira Part 1
67
66. Irfan Sakit
68
67. Pencarian Fajira Part 2
69
68. Kondisi Fajira
70
69. Pencarian Fajira Part 3
71
70. Siapa Sebenarnya?
72
71. Kembali Pulang
73
72. Kesakitan Yang Berujung Kenikmatan
74
73. Mau Punya Anak Lagi
75
74. Rencana Baru Fajri
76
75. Kabar Bahagia
77
76. Ada Apa dengan Hanna? (Fajri)
78
77. Hormon Ibu Hamil
79
78. Aji Akan Menjadi Seorang Abang
80
79. USG Pertama
81
80. Kerinduan Fajira
82
81. Hari Bahagia Fajri
83
82. Lomba Cerdas Cermat
84
83. Terjadi Lagi
85
84. Usaha Vino
86
85. Derita Irfan
87
86. Dua Pria Possesif
88
87. Possesifnya Fajri
89
88. Gelembung Sabun
90
89. Semua Tergantung Kamu, Mas!
91
90. Permainan Baru Fajri
92
91. Siap Dia?
93
92. Tidak Tahu diri
94
93. Kekhawatiran Yang Berlebihan
95
94. Kajahilan Fajri
96
95. Kejahilan Fajri Part 2
97
96. Keadaan Sherly
98
97. Bertemu Kembali
99
98. Bertemu Kembali 2
100
99. Ikatan Bathin
101
100. Nasib Sherly
102
101. Fajri Sakit
103
102. Nanggung
104
103. Kelakuan Irfan
105
104. Tanpa Keburikan
106
105. Selangkah Menuju Masa Depan
107
106. Sulitnya Menjaga Seorang Irfan
108
107. Nama Dede Bayi
109
108. Seonggok Tepung
110
109. Drama Irfan dan Fajri, lagi?
111
110. Kelakuan Ibu Hamil
112
111. Perlakuan Irfan
113
112. Permintaan Irfan
114
113. Gelar Baru Fajira
115
114. Penguntit
116
115. Mak Comblang
117
116. Terkejut
118
117. Keadaan Fajri.
119
118. Kekecewaan Fajira
120
119. Perdebatan
121
120. Kunjungan Hanna
122
121. Sikap Dewasa Fajri
123
122. Kunjungan Guru Fajri
124
123. Permintaan Maaf
125
124. Rencana Ray
126
125. Makan Malam
127
126. First Kiss
128
127. Janji Fajri
129
128. Kembali Ke Sekolah
130
129. Semoga Berjodoh
131
130. Jawaban Riska
132
131. Penguntit
133
132. Kamu Lemah Mas!
134
133. Saling Memaafkan
135
134. Quality Time
136
135. Ketegangan
137
136. Lega
138
137. Pulang Kampung
139
138. Kenangan Fajira
140
139 . Janji Dua Pria Tampan
141
140. Kedatangan Tamu Tak Di Undang
142
141. Dua Pilihan
143
142. Kebenaran
144
143. Penangkapan Sandi
145
144. Kakak Lebih Cantik
146
145. Kemenangan Hanna
147
146. Tanda-tanda
148
147. Kecemasan
149
148. Welcome To The World
150
149. Ivanna Hanindya Dirgantara
151
150. Kekhawatiran Fajira
152
151. Rencana Masa Depan Fajri
153
152. Peresmian Rumah Sakit (S1 End)
154
153. S2 : Drama Adik Kakak.
155
154. S2 : Suara Merdu Ivanna
156
155. S2 : Membujuk Ivanna
157
156. S2 : Pergi Ke Sekolah
158
157. S2 : Mengunjungi Ayah
159
158. Ibu dan Anak
160
159. Senjata Makan Tuan
161
160. Cemburunya Ivanna
162
161. Masuk Sekolah
163
162. Ibu-ibu Rempong
164
163. Aku Tidak Peduli
165
164. Kepanikan
166
165. Ivanna Sakit
167
166. Berkunjung ke Perusahaan Fajri
168
167. Jarum Besar
169
168. Q Time Ibu dan Anak
170
169. Kejamnya Seorang Fajri
171
170. Savage!
172
171. Curhatan Fajri
173
172. Rindu
174
173. Teman Baru Fajri
175
174. Gemas
176
175. Bibit Unggul Irfan
177
176. Bobroknya Si Gadis Dingin
178
177. Ivanna dan Fajri
179
178. Lomba lagi?
180
179. Sponsor Olimpiade
181
180. Keringat Fajri
182
181. Lolos?
183
182. Kepala Batu
184
183. Ivanna Mengigau
185
184. Apa Yang Akan Terjadi?
186
185. Endorsment
187
186. Alasan
188
187. Beranjak Dewasa
189
188. Dokter Gila!
190
189. Zwetta Arnold.
191
190. Sifat Terpendam Ivanna
192
191. Kemarahan Fajri
193
192. Kejadian Malam Hari
194
193. Kehangatan
195
194. Kepulangan Fajri
196
195. Rencana Ivanna
197
196. Uji Coba Mobil Baru
198
197. Pertunangan Boy
199
198. Keberangkatan
200
199. Desa Selimut
201
200. Bertemu Kembali
202
201. Sakit
203
202. Tolong Jaga Kakak, Ku!
204
203. Kunjungan Safira
205
204. Pulang
206
205. Calon Kakak Ipar.
207
206. Rusuh
208
207. Jangan Ganggu Kakak Iparku (Ivanna)
209
208. Kedatangan Zwetta
210
209. Singa Betina
211
210. Hukuman Dari Ivanna
212
211. Kunjungan Safira
213
212. Fajri dan Safira
214
213. Ivanna vs Zwetta
215
214. Modus!
216
215. Kencan?
217
216. Tidak Romantis!
218
217. Jahilnya Safira
219
218. Bertemu Teman Lama
220
219. Jawaban Safira
221
220. Abang pilih kasih, Buna!
222
221. Meminta Restu Ibu Panti
223
222. Meminta Restu Ibu Panti 2
224
223. Lamaran
225
224. Lamaran 2
226
225. Tamu Tak Di Undang
227
226. Benarkah?
228
227. Hasil Tes DNA
229
228. Perdebatan
230
229. Hari Pernikahan
231
230. Merona
232
231. Malam Pertama
233
232. In The Morning
234
233. Digigit Harimau
235
234. Kesedihan Ivanna
236
235. Mas Aji?
237
236. Siapa Dia?
238
237. Tidak Boleh!
239
238. Wasiat Kakek
240
239. Wasiat Kakek 2
241
240. Ivanna vs Tono
242
241. Kamu bau, Mas! (Safira)
243
242. Ngidamnya Safira
244
243. Permak Tono
245
244. Tono vs Bryan
246
245. Tono yang Meresahkan
247
246. Kesempatan
248
247. Bertaruh Nyawa
249
248. Nama si Kembar
250
249. Empat Anak Lebih Baik
251
250. Newborn Photoshoot
252
251. Istri Sultan
253
252. Makan Malam romantis
254
253. Bonus Chapter
255
254. Bonus chapter
256
255. Bonus Chapter End
257
Terima Kasih
258
Novel Ivanna Sudah Terbit
259
P E N T I N G!!!
260
novel terbaru hadir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!