Fajri dan Fajira menginjakkan kaki mereka di kampus itu, lebih tepatnya di parkiran Fakultas Kedokteran.
"Aji nanti gak boleh ribut ya nak"
"iya Bunda. Aji akan jadi anak yang pintar dan patuh sama bunda" ucapnya berbinar senang.
"iya anak Bunda ini memang pintar dan patuh sama bunda"
Fajira menggandeng Fajri berjalan menuju kelas yang akan menjadi tempat untuk belajarnya saat ini. Banyak orang yang mengira jika Fajira adalah dosen sehingga banyak yang menyapanya.
"pagi buk" sapa mahasiswa
"eh iya pagi" jawab Fajira terkejut
"pagi buk"
"iya pagi"
"hehe Bunda di kira dosen sama abang itu" Fajri terkekeh
"iya nak hehe"
Mereka menjadi pusat perhatian ketika masuk ke dalam kelas, karna Fajira membawa seorang pria kecil masuk ke dalam kelasnya.
"eh Fajri jadi ikut sama Bunda ke kampus?" ucap Riska
"iya kak. Fajri pengen lihat bagaimana Bunda belajar" ucapnya tersenyum.
"kenapa Aji ngomongnya begitu nak?" ucap Fajira mengernyit.
"hehe gak ada Bunda, Aji hanya ingin melihat Bunda belajar saja"
"huh muach... Nanti kita ke toko buku ya nak. Bunda mau ngasih Aji hadiah karna sudah membuat Bunda bangga"
"iya Bunda?" tanya Fajri antusias.
"iya sayang"
"selamat Pagi ananda semuanya" ucap Dosen masuk dan mengejutkan mahasiswa yang ada di dalam kelas itu.
"pagi pak"
"Baik hari ini kita akan berkenalan terlebih dahulu dan akan membahas sedikit teori dasar tentang sistem reproduksi"
Mereka berkenalan secara bergantian di mulai dengan bapak dosen yang diketahui bernama Billy Anjastria, dan biasa di panggil dengan nama Dokter Billy.
Matanya sedikit melirik kearah Fajira, disana ia melihat ada kepala kecil yang sedang menunduk disana.
"tunggu sebentar, apa ada yang membawa anak kecil ke dalam kelas ini?" tanya dokter Billy.
Sontak membuat semua orang lihat kearah Fajira yang duduk di belakang bersama dengan Fajri, begitu juga dengan anak genius itu tersenyum ketika semua orang tengah melihat ke arahnya.
"saya pak, mohon maaf sebelumnya, saya memang membawa anak saya karna gak ada tempat untuk saya menitipkannya. kami disini hanya tinggal berdua saja Pak. Anak saya juga tidak akan berisik dan mengganggu proses pembelajaran. Mohon pengertian dari bapak" ucap Fajira berdiri dan sedikit membungkuk.
"hanya tinggal berdua?"
"iya pak"
"ananda yakin jika anak ananda tidak berisik dan mengganggu pembelajaran"
"iya pak, saya sendiri yang menjamin"
"boleh Aji berbicara Bunda?" ucap Fajri kepada Bundanya.
"tanya sama bapak dosen dulu nak"
"pak dosen, hmm pak Billy boleh Aji berbicara sebentar saja?" ucapnya fasih dan membuat dokter Billy terkejut.
"iya silahkan"
Fajri turun dari tempat duduknya dan berjalan kedepan lalu mencium tangan dokter Billy. Dan itu sukses membuat pria paruh baya itu terkejut dan kagum.
"sebelumnya Aji mohon maaf, pak. Aji harus ikut sama Bunda karna gak ada rumah saudara yang bisa menjadi tempat untuk menitipkan Aji. Aji janji gak akan mengganggu dan meribut atau sejenisnya. Tapi apa boleh kalau Aji bertanya tentang pelajaran yang bapak jelaskan?" Ucap Fajri tersenyum dan sopan.
"berapa umur kamu nak?"
"hmm bulan besok sudah 3 tahun pak. Aji sudah besar" ucapnya bangga.
"yaudah, kalau Aji mau di dalam kelas, gak boleh ganggu Bunda belajar ya. Kalau Aji mau bertanya boleh, Tapi memang tentang pelajaran yang sedang di bahas ya nak"
"iya pak, terima kasih"
"sama-sama, silahkan kembali ke tempat duduknya. Besok kalau belajar sama bapak Aji duduk di depan ya, biar kelihatan"
"iya pak, sekali lagi terima kasih"
"sama-sama silahkan"
Pembelajaran dimulai dengan bagaimana proses pembuahan janin, pembentukan janin, perkembangannya dan bagaimana proses anak itu keluar. Fajri mendengarkannya sambil sesekali mencatat apa yang di terangkan oleh dosen di depan hingga iya terfikir bagaimana cara ia di bentuk. Fajri mengangkat tangannya dan membuat dosen itu berhenti menjelaskan.
"permisi pak Billy Aji mau bertanya" ucapnya.
"silahkan, Apa yang mau Aji tanyakan"
"hmm, bapak bilang jika bayi itu terbentuk karna adanya proses pembuahan antara sel telur dengan sp*rma. Lalu apakah janin itu bisa ada sendiri? sp*rma itu berasal dari mana pak?"
deg....
Jantung Fajira berdetak lebih kencang mendengar pertanyaan Fajri. Ia yakin bahwa anaknya tengah memikirkan bagaimana ia terbentuk.
Semoga Fajri tidak bertanya siapa ayahnya. tuhan tolong aku jangan sampai Fajri bersikeras. Bagaimana cara aku bisa menjelaskannya nanti kepada Fajri. bathin Fajira berteriak agar anaknya berhenti berbicara.
Sementara dosen itu termagu mendengar pertanyaan Fajri yang di luar nalar fikiran anak kecil berumur 3 tahun.
"iya, sp*rma itu berasal dari laki-laki, dari Ayahnya Fajri. Dari bapak, Dari om-om yang disana. Ketika Bunda dan Ayah menikah dan mereka berhubungan nah dari sana proses pembuahan terjadi nak. Baru bisa terbentuk janin atau dedek bayi di dalam perut bunda" ucap dosen itu.
"apa gak bisa berbuah sendiri pak?"
"gak bisa nak" ucap dosen itu curiga.
"terima kasih pak, Aji paham" ucapnya tersenyum dan terdiam setelahnya, sementara Fajira melihat perubahan raut wajah Fajri yang menjadi sendu. Ia tau jika Fajri tengah memikirkan dimana Ayahnya.
Hingga pembelajaran selesai, Fajri masih terdiam, namun masih merespon Fajira ketika ia bertanya. beruntung beberapa dosen yang masuk kedalam kelas menerima Fajri dengan catatan dia tidak boleh meribut ataupun membuat ulah dan sebagainya.
"Fajri"
"iya Bunda" ucapnya sendu.
"Aji kenapa sayang?"
"gak apa Bunda. hari ini kita jadi pergi ke bank kan bunda?"
"iya nak habis ini kita pergi ya"
"iya bunda"
Mereka berencana untuk pergi mencairkan cek yang di berikan oleh Irfan semalam agar tidak hilang, robek atau semacamnya. Tak lupa mereka juga melihat uang hasil juara kemarin apakah sudah masuk apa belum.
"Aji tabanas kemarin sudah masuk nak, ini tabungan Aji sudah banyak sayang. Apa nanti jadi pergi ke pasar membeli alat-alat untuk membuat pesawat sayang? Bunda ambil aja sekarang bagaimana?"
"iya Bunda, 2 juta saja dulu"
"cukup nak?"
"cukup bunda"
"ya sudah"
Fajri masih termenung entah apa yang sedang ia fikirkan.
Bunda yakin kamu masih memikirkan siapa ayah kamu nak. maafkan Bunda belum bisa memberitahukan kamu tentang ini. Semoga nanti kamu tidak membenci Bunda ketika tau siapa ayah kandung kamu nak. Bathin Fajira menangis.
"sayang Ayo kita pulang" Ucap Fajira menggendong Fajri.
"apa nanti kita jadi ke toko buku sayang?" sambungnya.
"besok aja Bunda, Aji mau memperbaiki laptop kakak yang di kamar sebelah"
"ya sudah kita pulang ya nak"
Fajira segera membawa Fajri pulang ke rumah dengan rasa takut ketika Fajri bertanya tentang Ayahnya, Ia belum siap untuk menjawab dan memberitahu Fajri siapa ayah kandungnya.
Ketika sampai di dalam kamar, Fajri menatap Fajira dengan lamat, ia berharap bundanya bisa menjawab pertanyaannya nanti. Sementara Fajira mencari kesibukan yang lain agar tidak di tanya oleh Fajri nanti.
"bunda" panggilnya lembut dan mata berkaca-kaca.
"iya sayang. Aji kenapa nak?" Fajira juga tidak tahan melihat Air matanya pangeran kecilnya tumpah.
"Bunda, apa aku punya ayah?"
deg....
"ayah Fajri....."
💖💖💖
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
🍁иιℓα❣️💋🆂🆈🅰🅵🅰️👻ᴸᴷ
agak aneh sih kak 😆😆tp seperti yg awal kubilang ini kan novel halu jd suka2 kk yg bikin cerita😄😄
2022-07-05
3
Nur Hayati
😢😢😢😢😢
2022-02-20
0
Restviani
sabar ya aji... 😭😭
2022-01-30
0