"Fajri sayang" panggil Fajira ketika tiba di asrama namun tidak mendapati anaknya di dalam kamar.
"Fajri?" panggilnya lagi
"Fajri dimana nak?" panggil Fajira keluar dari kamar.
"kak, Fajri lagi di belakang memperbaiki mesin air" ucap salah satu mahasiswi.
"ah iya terima kasih"
"sama-sama kak"
Fajira menyusul Fajri ke belakang tempat mesin air berada. Terlihat disana ia di bantu oleh Pak De pengawas asrama tengah memperbaiki beberapa mesin air yang sedang rusak.
"Fajri" panggil Fajira lembut.
"eh Bunda sudah pulang?" ucapnya senang dan berjalan ke arah Fajira lalu mencium tangannya.
"sudah nak. kerjannya sudah selesai sayang?".
"udah Bunda tinggal memasangnya saja lagi"
"Fajri ikut Bunda aja, ini biar Pak De yang selesaikan, terima kasih ya nak" ucap Pak De.
"iya Pak De. Aji ke kamar dulu"
"iya nak, nanti jajan Aji pak De antar ya"
"iya pak De Aji tunggu ya"
"iya nak"
"Ayok sayang, tapi gendong ya" Ajak Aji genit kepada Fajira.
"Hei anak Bunda genit ya"
"hehe Bunda sayang. Mulai hari ini Aji akan panggil Bunda dengan sebutan sayang"
"kalau Aji manggil Bunda sayang, nanti dikira Bunda sugar Mommy kamu haha" Mereka tergelak hingga tiba di dalam kamar.
"sayang, Bunda ada kabar bagus untuk Aji"
" apa Bunda? apa saldonya sudah Bunda isi jadi 10 juta?" ucapnya berbinar.
"Heei dasar anak nakal ya" muach.. muachh
"haha, Aji anak tampan Bunda yang paling baik ya, Aji gak nakal" ucapnya mengerlingkan sebelah matanya kepada Fajira.
"Hahah. Bagini sayang, Bunda tadi di panggil sama pak Zul, dia bilang mau memberikan Aji beasiswa sampai tamat SMA sayang. hmm apa Aji mau sekolah nak? atau mau menunggu cukup umur dulu?"
"apa Aji harus sekolah dasar dulu Bunda? gak boleh langsung SMP?"
"hahaha mana boleh nak, Aji harus sekolah dasar dulu. Nanti kalau misalnya ada program akselerasi Aji bisa lompat kelas dan tamat lebih cepat nak. Aji mau?"
"hmm... Boleh Bunda, Kapan mulai sekolahnya?"
"Hari senin sayang"
"Hah?" ucapnya terkejut.
"iya, tiga hari lagi, kalau iya, besok kita masukkan bahan persyaratannya ke sekolah, dan hari senin Aji sudah bisa belajar. Semuanya gratis"
"mau Bunda. Tapi Aji pulang sekolah ikut sama Bunda kuliah ya"
"nanti Aji kecapean sayang"
"Aji gak capek Bunda, Aji harus selalu berada di samping bunda" ucapnya possesif dan tidak ingin di bantah.
"ya sudah kalau begitu. Besok pagi kita pergi ke sekolah ya nak"
"iya bunda. Hmm itu Bunda Om Ray tadi menelfon Aji. Katanya besok sore mau bertemu di cafe yang ada di dekat hotel di samping Mal itu Bunda"
"besok sore? Nanti Bunda bilang sama Uwak untuk menemani Aji ya nak. Bunda besok kuliah sore sayang"
"iya bunda. Hmm pulsanya?" tagih Fajri dengan senyuman lebarnya.
"ini ID nya sudah Bunda Isi 5 juta sesuai dengan permintaan baginda raja. Lagian kenapa Aji bisa terfikirkan seperti ini nak?"
"hehehe, Aji tadi gak sengaja mendengar ada kakak yang tinggal di kamar ujung itu mau pergi memprint, dari pada mereka jauh dan kita ada fasilitasnya kenapa tidak kita manfaatkan bunda.Terus setiap kamar kan memiliki listriknya masing-masing, jadi Aji rasa ini peluang yang cukup besar untuk mendapatkan uang. Kertasnya juga sudah Aji print" ucapnya tersenyum manis dan memperlihatkan kertas yang ia print tadi.
"huh kamu ya gak bisa gitu berhenti membuat Bunda gemas dengan tingkah kamu? muach... muach... muach... " Fajira mencium Anaknya bertubi-tubi.
"hehehe itu adalah kelebihan Aji Bunda"
Mereka berbincang mengenai banyak hal, apa saja yang membuat ibu dan anak itu merasa bahagia dengan segala kekurangan mereka.
💖💖
Di kantor Dirgantara CORP, Irfan tengah membantu Ray untuk mengurus segala keperluan kerja sama yang akan mereka lakukan dengan seorang anak kecil namun bisa menghasilkan profit yang cukup besar.
"Ray ini keuntungannya di bagi rata saja 50:50"
"Apa tuan serius? tapi ini diluar bahan kan?"
"iya, Tidak usah ada investor disini biar pakai uang pribadi saya saja. Kita lihat bagaimana profit, mesin ini. Ajukan segera ke bagian perancangan untuk mendesign se bagus mungkin tanpa mengubah bentuk aslinya. Tambahkan kekuatan menjadi lebih besar agar nilai jualnya lebih tinggi"
"baik tuan. haha baru kali ini tuan begitu antusias seperti ini untuk menjalin kerja sama , yang lebih menariknya tuan bekerja sama dengan seorang anak kecil berumur 3 tahun" ucap Ray tergelak.
"itu lah, saya juga heran kenapa bisa anak itu semenarik ini. Kepandaiannya sungguh di luar nalar manusia, Saya yakin dia akan menjadi orang hebat nantinya. Betapa beruntung ibu yang membesarkan Fajri. Sayangnya dia memiliki ayah yang tidak bertanggung jawab Ray"
"iya tuan, saya fikir pak tua yang ada di sana adalah ayahnya, namun dia hanya seorang Paman"
"apa kamu pernah bertemu dengan ibunya Fajri Ray?"
"saya pernah sedikit berbincang dengan ibunya, namun saya tidak melihat bagaimana wajahnya tuan karna tertutup masker tuan"
"semoga dia memiliki masa depan yang cerah"
"aamiin. Saya akan berangkat besok pagi tuan, dan akan bertemu dengan Fajri sore harinya"
"huh seandainya besok pagi tidak ada rapat yang penting, mungkin saya yang akan mengantarkannya langsung kesana. Apa kamu merasakan ada semacam tarikan dari diri Fajri yang membuat kamu selalu ingin mendekapnya?"
"rasa tertarik tentu tuan, siapa saja yang melihat Fajri pasti akan tertarik. Namun untuk rasa ingin selalu mendekapnya saya tidak merasakannya tuan"
"apa hanya saya saja yang merasakan hal itu?"
"mungkin hanya kebetulan karna tuan sangat exaited dengan kepandaian yang dimiliki oleh Fajri"
"iya bisa jadi"
"tuan kalau begitu saya permisi terlebih dahulu, ada rapat yang harus saya pimpin untuk menggantikan anda"
"iya silahkan, terima kasih Ray. hmm untuk urusan perempuan itu undur saja terlebih dahulu, kita harus fokus kepada Fajri"
"baik tuan. Nanti seandainya saya memiliki waktu senggang, akan saya coba untuk mencari keberadaannya tuan"
"terima kasih Ray"
"sama-sama tuan, saya permisi dulu"
"silahkan"
Ray berlalu dari ruangan itu dan menyisakan Irfan yang masih berusaha untuk mengalihkan fikirannya dari Fajira. Irfan berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah kamar pribadi khusus yang berada di dalam ruangan itu. Disana ia menatap ranjang yang lama tidak ia gunakan setelah malam yang panas itu terjadi. Ia kembali mengulang reka adegan bagaimana dirinya menyakiti Fajira, gadis lugu yang ia paksa untuk Melayaninya pada malam itu.
Entah reka adegan yang keberapa kali ia lakukan. Hal ini selalu di lakukan oleh Irfan agar ia sadar hanya Fajira pemilik hatinya saat ini, hanya Fajira yang bisa memilikinya sampai kapanpun dan ia bersumpah untuk itu.
Semoga ketika kita bertemu nanti, kamu bisa memaafkan segala kesalahan yang telah aku perbuat. Fajira kembalilah aku telah menyesal menyuruhmu untuk pergi, aku menyesal telah merenggut kesucianmu. Tapi aku tidak menyesal karna kita pernah bertemu dan menghangatkan ranjang ini. Kembali lah, aku ingin menebus segala kesalahan ku.
tes....
Air mata itu kembali menetes ketika mengingat kejadian yang sangat menyedihkan itu. Ia sungguh sangat ingin menebus segala kesalahannya kepada Fajira, agar hidupnya lebih tenang tanpa bayangan rasa sesal kepada perempuan nan cantik itu.
💖💖💖
TO BE CONTINUE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Yurni Puetribungshue
thoor buat irfan menyesal sdh meninggalkan fajira, buat irfan susah mndapatkan hati fajira krn dia sndiri yg membuat fajira pergii.
aku gak ikhlas thooor klau irfan mendapatkan hati fajira dengan mudah itu gak adiiiil thoooooor pleaseeeeeee.
2022-07-31
4
Betty Situmorang
mampur di karya pertama ku kak
💗ISTRI BAYARAN💗
BY:MAMA TIAN
TERIMA KASIH KAK
2022-03-30
0
Restviani
memang, penyesalan itu selalu hadir belakangan. kalau di depan, itu namanya pendaftaran
2022-02-11
0