"Amaira"
"Sandy kamu disini juga" ucap Amaira
"Iya kamu mau pulang" tanya nya
"Iya"
"Yaudah hati hati ya" ucap Sandy
Amaira, Fera, Ana dan Nara pulang menggunakan motor mereka
"Ra lu lagi deket sama siapa tuh namanya" ucap Ana saat di tengah jalan
"Enggak kita temenan doang emang kenapa" tanya Amaira
"Dia yang anak baru bukan" ucap Ana
"Iya"
"Aneh pindah juga udah mau kelulusan kan gak bisa kenalan" seloroh Ana
"Ngaco lu" ucap Amaira kemudian tertawa sedangkan Fera dan Nara yang tak paham dengan pembicaraan mereka hanya bisa melihat
"Mereka bicarain apa sih" tanya Fera
"Hah" Nara berteriak karena suara Fera tak jelas terbawa oleh angin
"Mereka bicarain apa"
"Hah"
"Mereka loh lagi bicara apa" teriak Fera membuat pengendara lain menoleh
"Mana ku tau" ucap Nara santai membuat Fera kesal
Berulang kali di tanya tapi gak denger sekali ya denger jawaban nya pun tak memuaskan
"Ck" decak Fera kesal
Lima menit kemudian mereka sampai di rumah Nara. Setelah memarkirkan motor di garasi mereka langsung menuju ke dapur untuk memasak mie mie tersebut
Sepuluh menit mereka berkutat di dalam dapur akhirnya mie tersebut matang dan siap di makan
"Wait tunggu" ucap Nara
Nara mengambil sesuatu di laci dapur bagian atas kemudian kembali
"What boncabe ini udah di kasih cabe lima belas loh" ucap Ana dengan melongo melihat Nara menuangkan boncabe level 30 seluruhnya ke mie kemudian mengaduknya hingga rata
"Hashh biar makin enak hhhh" ucap Nara dan membuang bungkus boncabe itu
Sedangkan Fera dan Amaira hanya bisa melihat dengan menelan ludah membayangkan betapa pedasnya mie tersebut karena sebelumnya sudah di berikan 15 cabe dan kini di tambah dengan boncabe
Nara membawa mangkuk berukuran jumbo tersebut sambil menaiki anak tangga dan diikuti oleh Ana, Fera dan Amaira
"Lu yakin nar" tanya Ana dengan memegang sumpit di tangannya ragu untuk makan
"Hii pengecut lu An" pancing Nara
"Enak aja" Ana langsung makan mie tersebut dan wajahnya seketika memerah dan keringat perlahan bercucuran
"Gimana enak kan" tanya Nara padahal dirinya sendiri belum makan
"Enak pake banget makanya gue... gue... huaaaa minum pedes banget njir" teriak Ana sambil berlari menuruni anak tangga menuju meja makan
"Aishh pake habis segala anjir mana pedes banget" umpat Ana
Membuka kulkas pun tak ada air minum sama sekali. Kini satu satunya hanya mengambil air di dispenser
"Ashh lama" umpat Ana sambil menghentakkan kaki nya kesal
Di atas sana Nara mencoba sedikit mie tersebut
"Gimana? pedes gak" tanya Amaira dengan menelan ludah
"Enggak kok" bohong Nara padahal wajahnya merah air mata dan keringat bercucuran di wajah cantik nya
Fera dan Amaira saling tatap seolah ragu untuk makan
"Makan lah kita udah susah susah beli masak masa iya gak di makan" oceh Nara sambil menahan pedas di lidah nya dan panas di tenggorokan nya
Karena di paksa akhirnya Fera dan Amaira memakan mie tersebut dan reaksi yang sama seperti Ana mereka langsung turun ke lantai bawah untuk mengambil minum
Nara pun ikut turun namun karena terlalu terburu buru dirinya terjatuh dari tangga
Fera, Ana dan Amaira hanya diam karena mereka berebut untuk lebih dulu minum
"Woy temen jatuh di anggurin" teriak Nara
Ana menoleh dan menghampiri Nara yang terduduk di bawah tangga
"Hah.. hah.. buhahahahhahaha" tawa Ana meledak seketika membuat Nara kesal
"Ck lu mah gak setia kewan emang" umpat Nara dan berusaha berdiri sedangkan Ana melanjutkan tawanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments