"Apa apaan enak aja eyang mau ngambil Amaira dari aku" sungut Dion sambil berjalan masuk ke dalam rumah dengan Tara di belakang nya.
"Kamu gak bakal ijinin kan" tanya Tara
"Enggak lah Amaira harus tetep disini sama aku nanti kalau dia pergi kita harus nyewa pembantu lagi untuk bersih bersih" ucap Dion sambil duduk di sofa dengan kasar
"Bagus tapi pasti nya bukan hanya itu aja kan" tanya Tara menyelidik
"Kamu tau aku bukan darah Mahemara jika Amaira pergi otomatis semua fasilitas termasuk perusahaan akan di cabut oleh Eyang" ucap Dion dengan dahi mengkerut
"Kau bukan darah Mahemara" tanya Tara
"Iya"
"Jadi yang berdarah Mahemara adalah Luna" tanya Tara lagi dengan mata mengintimidasi
"Hm"
"Kau harus tetap pertahankan Amaira memang nya kau mau jika harus kehilangan sumber uang mu" tanya Tara membuat Dion menatap dengan tajam
"Mana mungkin aku ingin kehilangan sumber uang ku" ucap Dion
"Lalu?"
"Akan ku perintahkan Amaira berbicara pada eyang nya jika dia bahagia bersama kita jadi mereka tak akan mengambil Amaira" ucap Dion dengan penuh licik
"Kau yakin itu akan berhasil" tanya Tara
"Rencana itu harus berhasil mereka pasti percaya jika Amaira sendiri yang bilang pada mereka" ucap Dion
"Adik dari Luna? Dia tau semuanya" ucap Tara
"Ah iya aku melupakannya dia bisa kapan saja mengatakan semuanya pada eyang itu bisa bahaya bagi kita apalagi dia sudah sangat marah mendengar berita pernikahan kita" ucap Dion
"Dia gak akan berani mengatakan semuanya pada eyang jika kita mengancam nyawa anak nya" ucap Tara dengan sinis
"Bagus juga ide kamu sayang" ucap Dion menyetujui
"Kapan kita harus bergerak" tanya Dion
"Kita tunggu waktu yang tepat kita culik anak nya kau tau yang mana bukan" tanya Tara sambil menatap Dion
"Aku tau namanya Nara dia salah satu sahabatnya Amaira" ucap Dion
"Lalu apa kau akan melakukannya sendiri" tanya Dion sambil menoleh ke samping menatap wajah Tara
"Ya enggak lah kita sewa pembunuh bayaran" ucap Tara santai sambil memainkan kuku kuku cantik nya
"Apa kau akan membunuhnya"
"Mana ku tau kita lihat saja nanti" ucap Tara dan beranjak dari duduk nya masuk ke dalam kamar pribadinya yang berada di lantai atas
"Aku gak akan biarkan Amaira di ambil oleh si nenek tua itu" gumam Tara dengan mencengkeram erat gagang pintu
"Aku akan menyingkirkan orang orang yang berani menghalangi jalan ku untuk balas dendam" ucap Tara dengan penuh penekanan dan tangannya terulur untuk membanting vas bunga yang terletak di atas meja namun ia urungkan
"Ok Tara kamu harus bermain cantik jangan gegabah nantinya akan merugikan dirimu sendiri" ucap Tara dan menghela nafas kesal
Tara berjalan menuju walk in closet dan membuka salah satu laci disana ada sebuah kotak berbentuk persegi yang tersimpan rapi dan terkunci
"Sayang akan aku balaskan dendam mu dan dendam ku akan aku lenyapkam semua yang pernah mengganggu kehidupan kita" ucap Tara dengan mengusap wajah yang ada di dalam bingkai foto
"Luna ya kamu penyebab semuanya terjadi aku harus merasa kehilangan berulang kali karena dirimu" ucap Tara dan menggebrak meja rias nya
"Amaira akan menanggung semua perbuatan kamu Luna" ucap Tara dan kembali menyimpan foto itu karena mendengar suara langkah kaki yang hendak masuk ke dalam kamar itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments