Pukul tujuh pagi aku baru terbangun karena semalam aku sulit tidur karena terbayang dengan mama
Setiap kali aku memejamkan mata bayangan mama selalu muncul
Kaki ku melangkah keluar dari kamar karena mendengar suara ramai dari lantai bawah.
Masih dengan memakai piyama tidur aku melihat ke bawah yang bisa di lihat dari lantai atas
Deg
"Saya terima nikah nya Tara Raichan dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sejumlah satu miliar di bayar tunai" ucap papa mengucapkan kata kata sakral itu
Ternyata papa tak main main dengan ucapannya
"Papa" teriakku dari lantai atas dan langsung menuruni anak tangga dengan cepat
Aku tak peduli dengan tamu tamu yang ada di sana beranggapan apa
"Tega" satu kata lolos dari bibirku saat sudah ada di hadapan papa
"Kamu gak usah ikut campur cukup diam dan jangan pernah ikut campur dengan urusan papa" teriak papa dengan nyaring membuat ku ketakutan
Amarah terlihat jelas di mata papa yang memerah dan menatap ku dengan penuh benci
"Pa" lirihku sambil mencoba menatap papa
"Diem kamu!! Masuk kamar sekarang" perintah papa
"Pa.. "
"Masuk kamar" bentak papa sekali lagi
Aku menurutinya dan masuk ke dalam kamar dengan langkah lesu
Mengapa semuanya berbeda setelah kematian mama
Ada apa. sebenarnya? Mengapa sikap papa berubah 180 derajat saat mama sudah tiada
Sedangkan di bawah sana. kebahagiaan sedang terjadi setelah pernikahan Dion dan Tara
Para tamu memberikan selamat pada sepasang suami istri baru itu
"Selamat ya semoga bahagia" ucap salah satu tamu disana
Meskipun acara pernikahan hanya sederhana namun Dion juga mengundang beberapa rekan bisnis nya dan beberapa tetangga
"Makasih ya sayang udah tepatin janji kamu" ucap Tara dengan manja sambil bergelayut di lengan Dion
"Sama sama itu semua karena aku cinta sama kamu" ucap Dion sambil memeluk pinggang Tara dan masuk ke dalam kamar.
Pukul tujuh malam aku di panggil untuk makan malam bersama oleh seorang pelayan. Biasanya hal itu selalu di lakukan oleh mama semasa hidupnya
"Malam pa.. m.. ma" ucapku ragu karena tak terbiasa
"Duduk" ucap papa dingin
"Kamu mau makan apa mas" tanya Tara dengan sikap anggun nya
"Itu aja" ucap papa
Aku hanya bisa menatap hal itu dengan sedih biasanya suasana makan malam sangat ramai dan di penuhi dengan canda tawa sedangkan sekarang semua itu terganti
Aku mengambil nasi dan lauk kemudian makan sampai habis tak tersisa
"Aku ke kamar dulu pa" ucapku sambil menunduk
Sejak meninggal nya mama aku tak berani menatap wajah papa yang sangat seram berbeda dengan dulu yang selalu penuh dengan senyuman
Aku masuk ke dalam kamar dan mulai belajar meski sering kali tak fokus karena teringat dengan mama
Aku masih berat dan belum ikhlas jika mama meninggal. Hidupku berubah sejak mama tidak ada
Keesokannya aku bangun pagi pagi sekali karena gangguan dari mama tiriku, Tara
"Hey bangun anak malas" ucap nya dengan nada tinggi
"Ada apa ma" tanyaku dengan suara serak
"Bangun udah jam berapa ini sekarang kamu masuk ke dapur masak buat kami" bentak nya membuat ku mundur ketakutan
"Bu.. bu.. bukannya ada pe.. pelayan ya ma" tanya ku
"Sudah mama pecat semua dan mulai sekarang semua pekerjaan kamu sendiri yang ngerjain jadi gak buang buang duit" ucap Mama Tara kemudian pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments