Walau aku sudah menunggu tetap saja mereka berhasil dikalahkan, komandan itu menggunakan kapak besar di kedua tangannya yang mana seharusnya untuk mengangkat satu saja perlu dua tangan, apa dia memiliki skill yang unik.
Jawabannya mungkin begitu, tidak atau mungkin karena statistik untuk STR-nya tinggi.
Ketika semua orang ditumbangkan hanya aku yang masih berdiri di medan perang sekarang, aku bersyukur telah mencapai level 20 dimana tak hanya memiliki skill aneh itu, aku juga memiliki skill serangan serta penyembuhan.
Baru-baru ini aku telah membeli beberapa skill dengan poinku, meskipun terkadang skill akan didapat secara percuma aku memilih jalan ini.
Misalkan jika monster membuatmu keracunan kau akan langsung mendapatkan skill resistensi poison atau berhubungan dengan racun, semua hal itu tidaklah menjadi mustahil karena dunia ini memiliki konsep seperti sebuah game dan hanya orang-orang yang dikirim oleh Dewi yang memiliki kemampuan tersebut.
Adapun skill yang kubeli yaitu.
[Fire Archer] [Dark Evil Eye] serta [Time Over] ketiganya berada di level satu dan seiring kugunakan akan naik sampai level 10.
Fire Archer yaitu skill dimana membuatku menciptakan busur api dan menembakannya sejauh ratusan kilometer.
Dark Evil Eye, membuatku bisa melihat sejauh ratusan kilometer juga dan bisa menembus benda yang menghalangi sedangkan Time Over sesuatu yang kubutuhkan untuk menghentikan waktu dalam beberapa detik di area sekelilingku, jika level naik waktunya akan ditambahkan terus.
Aku bisa menyimpulkan bahwa pahlawan lain bisa membeli skill yang sama di jendela menu mereka tapi itu juga belum pasti. Bison mendengus marah saat menatapku yang terlihat santai-santai saja sementara jauh di belakangku para pelayanku berteriak histeris seperti di sebuah pertandingan sepak bola.
"Tendang dia sangat keras tuan Kazuya."
"Aku mendukungmu."
Mereka terlalu berisik, Bison yang telah mencapai kesabarannya melesat ke arahku selagi menyeret kedua kapak besar miliknya, dia mengayunkan satu persatu ke arahku yang mana berhasil kuhindari dengan lompatan kecil ke belakang.
"Jadi kau pahlawan itu?" tanyanya.
"Kurasa begitu."
Kapak diayunkan dari kedua sisi, aku berjongkok kemudian berguling ke belakang Bison, saat ia mengayunkan kapaknya kembali aku menahan tangannya lalu memukul bagian perutnya hingga terpental jauh sebelum berguling-guling di tanah.
Aku tidak mengira kekuatanku bisa sekuat ini, padahal selama ini aku hanya bermalas-malasan, mungkin ini pengaruh karena bergaul dengan kedua pelayan di sana itu.
Bison kembali bangkit, ia melempar kedua senjatanya ke arahku dengan kecepatan tinggi dan aku menggunakan skill [Time Over] untuk berpindah tempat.
Kapak itu menghancurkan apapun yang berada di belakangku dengan mudah.
"Apa membuang senjatamu itu pilihan terbaik?" tanyaku padanya.
"Aku masih punya banyak cara untuk membunuhmu pahlawan," balasnya selagi menundukan kepalanya ke bawah, dia menggaruk-garukan satu kakinya layaknya sebuah banteng.
"Pilihan salah."
Aku menggunakan [Fire Archer] dimana seketika api muncul di tanganku membentuk sebuah busur.
Ketika jarak Bison semakin mendekat aku melepaskan panah api dari busurnya dan seketika juga ledakan terjadi di depan mataku, debu berterbangan ke udara sementara tubuh Bison hanya tertinggal dari bagian bawah ke pinggang.
"Mustahil.. orang itu bisa sekuat ini."
"Mungkin saja dia selama ini menyembunyikan kekuatannya."
"Aku juga yakin itu."
Aku mengabaikan perkataan sekelilingku bersamaan dengan semua skillku yang naik pesat, kedua pelayanku melompat ke arahku dan aku segera memeluk mereka.
"Jangan terlalu erat memelukku," keluhku.
Aku sedikit melirik ke arah para petualang termasuk party Zeper, sepertinya sudah waktunya aku meninggalkan kota ini, jika terus berada di sini mereka semua akan terancam.
"Mari pergi."
Selly dan Sella mengangguk mengiyakan.
"Tunggu Haru," suara itu berasal dari Zeper, aku menoleh ke arahnya.
"Kau mau pergi?"
"Masih banyak yang harus kulakukan sekarang, padahal sebenarnya aku ingin bersantai," balasku sambil tertawa.
"Begitu."
Tampak wajah ketiganya sedikit sedih.
"Kalau begitu jaga diri kalian, suatu hari mungkin kita bisa bertemu lagi."
"Kau juga."
"Aah."
Bersama kedua pelayanku kini aku akan menantang takdir, mengalahkan raja iblis, mengalahkan para pahlawan lain serta menggoda Dewi Ristal yang sudah memasukanku ke dalam kekacauan ini.
Aku bisa membayangkan dia sedang meminum teh selagi tersenyum jahil padaku.
"Kau sedikit nakal jika berusaha menggoda seorang Dewi," samar-samar aku bisa mendengar suaranya, mungkin perasaanku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 517 Episodes
Comments
arfan
398
2022-12-14
1
mothur
yo
2022-01-13
1
Juanda✨
Like,komen, and vote
2021-11-15
2