Chapter 15 : Melawan Raja Iblis Bisel

Ketika aku masih kebingungan pintu ruangan terbuka dengan keras menampilkan pasukan kerajaan yang menerobos masuk.

Selly dan Sella segera mengaitkan lengannya di lenganku.

"Siapa kau?" tanya salah satu kesatria yang menjadi pemimpin.

"Bagaimana sekarang tuan?" tanya Selly.

"Kita pergi saja."

Sebuah bayangan muncul dari arah belakangku membentuk sebuah pintu, ketika kami mundur kami langsung muncul di luar kastil.

"Sihir teleportasi yang sangat praktis," gumamku pelan, bersamaan itu tiba-tiba saja kastil meledak dahsyat, sebuah kepala terlempar ke udara sebelum akhirnya menggelinding ke bawah kakiku.

Melihat itu kedua pelayanku menjerit hingga keduanya melompat ke dekatku. Masing-masing dari mereka melingkar kedua kaki di tubuhku.

"Kalian benar-benar ahli dalam tindakan tidak senonoh."

"Ini bukan apa-apa tuan," balas Sella.

"Tidak ada yang memuji, jika tidak mau terluka cepat mundur."

"Baik," dengan senang keduanya berkata demikian sebelum berlari menjauh.

Aku berjalan beberapa langkah ke depan menatap api yang telah seutuhnya membumbung tinggi ke udara, sudah dipastikan orang-orang barusan yang kami temui telah terbakar habis, akan tetapi aku melihat sosok dari dalam api tersebut.

Dia melangkahkan kakinya maju sembari melebarkan jubah kebesaran agar bisa tertiup angin. Penampilan dramatis itu berasal dari Raja Iblis Bisel.

Dia memiliki dua tanduk di kepalanya serta jari-jari yang tajam dihiasi kuku panjang.

"Kau yang mengambil Ring Devil kan?"

"Maksudmu cincin ini," aku menunjukan seluruh cincin yang berada di 10 jariku.

"Sialan, berikan itu padaku kembali?"

"Maaf saja, siapa yang menemukannya dialah pemiliknya."

Bisel menggeretakkan giginya lalu melucur ke arahku dengan sangat cepat, dia mengepalkan tinjunya sebelum mengirim pukulannya ke arahku, selagi menguap lebar aku menahannya dengan satu tangan.

"Apa?"

Tanah yang dipijak olehku merebas beberapa centimeter dibarengi hembusan angin yang melemparkan debu ke segala arah. Melihat reaksiku yang santai Bisel mundur ke belakang dengan wajah panik.

Keringat dingin mengalir dari wajahnya.

"Jika pukulanku tak berhasil bagaimana dengan ini?"

Lingkaran sihir besar tercipta dari kedua tangannya, lingkaran itu menghasilkan bola api raksasa yang mana diluncurkan ke arahku.

Aku mendesah pelan dan membiarkan api itu melahap seluruh tubuhku, seluruh tanah kini berubah menjadi kawah besar dimana dipenuhi jalur lava yang membara.

Sementara aku hanya berdiri selagi menggaruk rambutku bosan.

"Apa sudah selesai?"

"Sialan... kau bisa santai di saat seperti ini, akan kubunuh kau."

Raja Bisel melesat ke arahku dengan kecepatan tinggi kembali, berbeda dari sebelumnya aku bergerak lebih cepat dimana aku memukul perutnya hingga melesat ke atas langit.

"Guakh.. kau-kau sebenarnya siapa? Aku ini raja iblis, kenapa dipermainkan seperti ini? Aaaaaaa," teriakkan Bisel menggema ke udara.

Bukan hanya dirinya aku juga bingung, awalnya aku hanya pria yang suka bermalas-malasan tapi sekarang aku malah memiliki kekuatan yang jauh melewati batas logika.

Aku mengarahkan tanganku, bersamaan itu lingkaran sihir hitam muncul.

"Dark Fire."

Bola api ditembakan dari tanganku, menghantam tubuh Bisel secara langsung yang mana membawanya jauh ke atmosfer kemudian meledak dengan bunyi," DUAAAARRRRRRRR," sebelum menghilang seutuhnya.