Tidak Ada Salahnya Memulai Kehidupan Di Dunia Lain Dari Nol

Chapter 16 : Bersantai Di Kota

Berita tentang kematian Raja Iblis Bisel kini telah menyebar ke berbagai kota, salah satunya ke kota yang kami kunjungi ini.

Di surat kabar dikatakan bahwa para kesatria dan pasukannya rela berkorban meledakan dirinya demi menghancurkan kepemimpinan Raja Iblis Bisel.

Sebuah kebohongan yang luar biasa.

Ngomong-ngomong orang yang menuliskan informasi ini adalah aku, jika raja iblis lainnya tahu bahwa aku yang menghabisinya, mereka pasti akan bergerak mengincarku karena itu aku menggunakan strategi seperti ini.

Selagi menunggu situasi tenang kami memutuskan untuk menikmati makanan di bar terkenal. Para pelayan di sini termasuk pelayan kelas atas yang memanjakan pengunjungnya dengan penampilan mereka yang sexy.

Untuk alasan yang sulit dijelaskan Selly dan Sella menatapku dengan kesal.

"Apa selama ini pelayanan kami tidak memuaskan hingga tuan datang ke tempat seperti ini," Sellylah yang cepat bereaksi.

"Ah bukan itu," balasku sesegera mungkin.

"Aku akan menangis," tambah Sella yang mana membuat semua ini tambah suram.

Mereka berdua telah bersumpah untuk memberikan jiwa dan raga untukku, mana mungkin aku bisa selingkuh. Aku hanya datang kemari untuk mengambil informasi yang jauh hari kuminta pada pemilik bar ini.

Tak lama kemudian wanita yang tampak tidak senonoh muncul selagi membuang asap rokok dari mulutnya.

"Kau sudah datang."

Rambut ungunya menutupi satu matanya.

"Bagaimana?" tanyaku.

"Aku sudah mencari informasi yang kau inginkan itu, ini dia."

Wanita itu memberikanku secarik kertas dimana aku menggantinya dengan sekantong koin emas kecil padanya.

"Jika ada yang kau butuhkan lagi, datanglah kemari."

"Tentu nona Elona, aku akan mampir."

"Lain kali kau harus menyewaku untuk hal lain... oke 💗"

"Ah."

Aku hanya tersenyum pahit sebagai balasan, sementara kedua pelayanku berjongkok di pojokan dengan frustasi.

"Apa karena inilah tuan belum mengajak kita naik ke ranjangnya."

"Sepertinya begitu Sella."

Semakin hari kelakuan mereka semakin parah saja, tak ingin membuat mereka tambah suram aku segera mengajaknya keluar bar.

Aku menatap kedua pelayanku dengan tatapan menilai.

"Ada apa tuan?" tanya keduanya.

"Bagaimana kalau kalian beli pakaian yang baru? Aku berpikir ingin membelikan kalian kimono yang lebih cerah yang berbeda warna agar aku bisa membedakan kalian dengan mudah."

"Jika itu keinginan tuan, kami tidak keberatan."

"Aku pun begitu."

"Kalau begitu mari pergi."

"Baik."

Kami mengunjungi toko jahit yang ada di kota ini, beberapa pakaian di panjang dengan indah termasuk kimono yang tidak asing bagiku.

Untuk Selly aku memberikan kimono mini dengan warna putih, sementara Sella berwarna biru.

Dengan ini mereka akan mudah dikenali.

Ketika aku senang dengan pilihanku keduanya memanggil pelayan.

"Maaf, bolehkah roknya dipendekkan 3 cm lagi."

"Aku 5 cm."

"Oi."

Meski aku menolaknya mereka tidak menggubris perkataanku, alhasil jadilah seperti ini.

"Bagaimana tuan?"

"Sangat cocok, hanya sedikit menundukkan kepalaku, aku bisa melihat pakaian dalam kalian."

"Sempurna."

Apanya yang sempurna coba?

Aku mendesah pelan lalu membeli beberapa pakaian sebagai pakaian ganti untuk keduanya, yang mana semuanya kutaruh di sihir penyimpananku.

Sella bertanya ke arahku saat kami keluar dari toko.

"Ngomong-ngomong tuan, kertas yang tadi tuan terima dari wanita itu?"

"Ah, ini adalah informasi tentang raja iblis lainnya serta pergerakan yang sedang mereka lakukan."

"Apa kita akan menyerang mereka langsung?"

"Tidak, aku ingin membuat para pahlawan lain untuk bertarung di garis depan dulu.. ketika pasukan raja iblis melemah baru kita akan menyerang."

"Sungguh ide yang licik tuan."

"Aku benar-benar mengagumi kelicikan tuan."

"Kalian ini memujiku atau meledekku, pilih salah satu," kataku lemas.

Yah, untuk sekarang kami bertiga akan menghabiskan waktu santai di sini lagipula aku telah mengalahkan salah satu raja iblis yang mana menjadi pencapaianku yang tertinggi.