Aku dan kedua pelayanku telah bersiap-siap untuk pergi. Menaikan beberapa barang ke dalam kereta salah satu prajurit dari kerajaan menanyaiku.
"Apa kau pernah melihat orang ini?"
Sosok pria tampan tertutup topeng di sodorkan ke arahku.
"Memangnya ada apa?"
"Orang ini menyerang pasukan kerajaan dan membiarkan orang-orang pergi dari kewajibannya ikut dalam peperangan."
Tentu saja itu adalah aku, aku tidak berniat mengatakannya.
"Aku tidak mengenalnya."
"Begitu."
Prajurit itu segera pergi hingga Selly dan Sella berteriak ke arahku dari belakang.
"Kami sudah memasukan barangnya, kita bisa pergi sekarang tuan."
Itu suara Selly.
"Baiklah, kalian masuk juga kita akan berangkat."
"Baik."
Aku memecutkan tali pengekang kuda dan kereta kami mulai berjalan meninggalkan kota.
Sella berkata ke arahku dengan sedikit khawatir.
"Tuan yakin tidak ingin dulu membantu mereka? Orang-orang dari kerajaan pasti akan datang lagi untuk memaksa mereka berperang."
"Soal itu, aku sudah memikirkannya... walau kita berhasil mencegah orang-orang di sini, itu tidak menjamin hal yang sama tidak terjadi di tempat lain karena itu..."
Aku mengangkat satu jariku sedikit menggoda mereka, sedangkan Selly dan Sella menunggu perkataanku selanjutnya.
"Kerajaan ini memaksa rakyatnya untuk berada di garis depan sebagai benteng mereka agar mereka terhindar dari kerusakan melawan raja iblis, lalu bagaimana jika kerajaan itu lebih dulu hancur?"
Selly dan Sella menatapku terkejut.
"Jangan bilang tuan akan menghancurkan kerajaannya," kata Selly.
"Pemikiran tuan memang jauh dari kata normal," tambah Sella.
"Kalian harusnya mengatakan hal baik tentangku, apa kalian mau aku hukum?"
Begitu aku mengatakan itu, keduanya menatapku dengan tatapan bersinar.
"Tolong lakukan hal itu."
"Aku juga mau Selly."
Ah, mereka orang mesum sejati yang sudah tidak tertolong lagi.
Aku kembali melanjutkan.
"Kita akan menjadi pedagang sekarang, selain mencari uang, kita juga bisa mencari berbagai informasi terutama tentang kerajaan Weisvia lalu informasi itu kita akan berikan pada Raja Iblis Nikel, tentu saja dengan nama samaran. Setelah itu saat raja iblis mengirim pasukannya ke kerajaan ini kita juga akan menyerang kastil miliknya di waktu bersamaan, bukannya itu luar biasa."
Selly dan Sella mendesah pelan, mereka telihat seolah mengatakan bahwa aku ini pahlawan yang jarang ada di dunia ini.
Dibanding prosesnya aku lebih memfokuskan pada hasilnya, seperti menjatuhkan dua burung dengan satu batu.
Kerajaan ini akan hancur, di saat yang sama raja iblis juga akan kukalahkan. Tanpa sebuah pasukan, pahlawan tidak berguna itu akan mati.
Aku menyayangkan pada Dewi yang memanggil pahlawan itu, jika aku bertemu dengannya aku akan memukul pantatnya beberapa kali.
Paling tidak harusnya dia memanggil pahlawan yang lebih baik lagi sebagai Dewi.
Selagi memikirkan itu akhirnya kami tiba di kota sebelah, jarak dari kota sebelumnya hanya berkisar 5 jam-an jadi itu tidak membuat kami tidur di alam terbuka.
Aku bertanya ke seorang ibu-ibu yang tampak mempesona.
"Ara, jarang sekali ada pria tampan kemari, apa yang bisa kubantu untukmu?"
"Kami ingin pergi ke guild pedagang, kalau boleh tahu kemana arahnya?"
"Soal itu.. kalian dari sini lurus saja ada pertigaan, belok kiri lalu lurus lagi nanti akan ada plang bertuliskan guild pedagang. Itulah tempatnya."
Aku berterima kasih padanya lalu melanjutkan perjalanan kembali, sesuai yang dikatakannya kami akhirnya menemukan Guild Pedagang yang dimaksud.
Ada tiga loket di dalam ruangan itu.
Dua diantaranya dijaga oleh wanita yang cantik dimana salah satunya berambut panjang berwarna pirang serta berdada besar, setiap dia bergerak itu menghasilkan 'boing' dimana-mana.
Loketnya merupakan antrian yang paling panjang.
Kemudian antrian panjang kedua dimiliki oleh gadis imut berambut coklat sebahu, walaupun dadanya rata terlihat orang-orang menyukainya karena keceriaannya.
Dan terakhir adalah pria tua yang seluruh rambutnya memutih, tidak ada siapapun yang mengantri di loketnya hingga ia hanya duduk dengan ekpresi seperti ikan mati.
Melihat semua ini akhirnya aku tahu sesuatu, dunia selalu baik pada wanita cantik.
"Mari mengantri di loket gadis berdada besar," saat aku berkata itu, kedua pelayanku malah menyeretku ke si pria tua tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 517 Episodes
Comments
arfan
283
2022-12-14
0
mothur
y
2022-01-13
0
Fuuka Fallen
tinggal baca lalu kasih like & komen apa susah nya !!!
2021-12-31
2