Berkat kedua pelayanku kondisi mereka bertiga telah kembali pulih, aku menyerahkan semuanya pada pihak guild dan pergi menuju gua yang sebelumnya mereka masuki, bersama Selly dan Sella kami telah sampai di sana.
Sebentar lagi aku harus menghadapi pasukan raja iblis, dengan mengalahkan Hobglobin aku mungkin bisa mencapai level 20 sekaligus.
Aku meminta kedua pelayanku untuk memancing dia keluar.
"Serahkan padaku tuan."
"Tidak, serahkan padaku."
"Bukannya waktunya bertengkar," jawabku lemas dan mereka akhirnya bisa masuk dengan tenang.
Di luar aku duduk bersila sambil memikirkan strategi yang harus kuhadapi, skill yang kumiliki hanyalah skill aneh, seperti pelari, pura-pura mati dan skill minta pertolongan.. jika di pakai untuk bertarung satu lawan satu jelas tidak berguna sama sekali, selagi memikirkan itu Selly dan Sella akhirnya keluar dari gua, bersamaan dengan kemunculan mereka berdua tiba-tiba saja gua di belakang mereka meledak dahsyat.
"Apa yang kalian lakukan?" tanyaku.
"Aku benci goblin, mereka sangat jelek."
"Benar, mereka menunjukkan benda aneh di bawah pusar mereka."
"Aku tidak mengerti apa yang mereka berdua katakan, terlebih apa yang kalian seret itu?"
Aku mengalihkan pandangan ke arah belakang mereka. Tidak salah lagi itu.
"Tentu saja Hobglobin," kata Selly mendahuluiku.
"Nah tuan, cepat habisi makhluk ini," tambah Sella.
Walau ragu, aku menuruti perkataan mereka dan seketika aku langsung naik level 20, ini sudah malam saat kami tiba di sini jadi kami putuskan untuk bermalam tidak jauh dari gua.
Semenjak aku bersama kedua pelayanku, aku sering tidur di luar bersama mereka.
Selly membuatkan kami sup sementara Sella membuat tempat tidur dari dedaunan, kedua pelayanku bisa menjalankan tugas secara bergantian.
Aku berkata ke arah Selly.
"Aku sudah mencapai level 20, dengan begini apa kalian hanya menjadi pelayan biasa?"
"Benar tuan, tapi jangan khawatir kami masih akan terus bersama tuan selamanya."
Itu lebih baik dibanding mereka meninggalkanku saat aku mencapai level tersebut, aku mulai memunculkan layar tentang statistikku dan kulihat perubahan yang cukup signifikan.
Aku bisa menukar poinku dengan skill jadi kuputuskan untuk membeli beberapa sihir penyembuh dan sihir serangan.
"Sudah selesai," kataku dengan lega.
Selly memanggil Sella yang masih menyusun tempat tidur kami.
"Sella makanannya sudah siap, cepatlah kemari."
"Aku datang."
Terkadang mereka sangat akrab dan terkadang sesekali mereka juga bertengkar mungkin itu yang dinamakan saudara.
"Silahkan tuan."
Aku menerima mangkuk sup dari Selly, bukannya Selly hanya pandai membuat sup akan tetapi makanan hangat seperti ini memang sangat cocok dinikmati di udara malam yang dingin, tapi sejujurnya sejak tadi aku kepanasan karena kedua pelayanku ini terlalu lengket denganku.
"Mulai sekarang tolong rawat kami dengan baik tuan, walau kami tidak bisa dipakai bertarung kami bisa melakukan tugas yang lainnya seperti menjadi umpan atau melakukan pekerjaan rumah tangga juga."
"Atau mungkin tuan juga bisa menggunakan kami sebagai pelampiasan," tambah Selly.
Itu yang tidak ingin kudengar dari mereka berdua. Aku mendesah pelan lalu menikmati supku dalam diam.
Sebenarnya apa yang direncanakan Dewi Ristal? Aku dengar bahwa dia bertanding dengan Dewi lainnya jadi mungkin dia sedang memanfaatkanku atau sebagiannya.
Aku memilih mengabaikannya begitu saja lagipula aku juga berhutang padanya yang telah mengirimku ke dunia ini, meski dunia ini dinyatakan sebagai dunia yang sulit untuk bertahan hidup, akan tetapi di sini cukup menyenangkan juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 517 Episodes
Comments
black list-
pasti setelah ini orang² pada mikirnya" pelayannya aja hebat banget apalagi tuanya".
padahal kenyataanya ..zong /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-02-05
2
arfan
382
2022-12-14
0
mothur
f
2022-01-13
0