07.Pergi Mondok

Di desa yang sangat jauh,di mana akses jalan dan sambungan komunikasi sangat jarang.Di sinilah Edward,dia harus ke desa ini yang tingkat masyarakatnya masih tradisional dan sangat kampung.

Jarak antara rumah ke rumah sangat jauh.Namun penduduknya lumayan banyak.Dan di desa itu juga terdapat pondok pesantren sederhana.Hanya ada bangunan pondok dan masjid besar untuk jamaah satu desa serta rumah seorang kyai dan satu rumah lagi asrama para ustad.

Tidak banyak santri di sana,sebagian santri dari desa tersebut.Makanya tempat pondok pesantren itu khusus santri luar daerah,sedang santri yang dari desa bisa bolak balik ke pondok jika ada pengajian berlangsung.

Namanya santri kalong,sebutannya bagi santri di desa itu.Pesantren itu sangat sederhana,sama dengan pesantren lainnya di sana di ajarkan ilmu agama dari dasar hingga ilmu tahap tinggi.

Santrinya juga tidak di batasi umurnya,ada santri yang sudah tua juga ada santri yang sudah menikah,namun masih mau mondok.

Di desa ini Edward di siapkan untuk menyelidiki keberadaan kakaknya.Dia harus menyamar jadi santri,setidaknya dia juga sambil menyelam minum air.

Edward di antar oleh pak Dori,pakaian mereka juga tidak mencolok.Hanya pakai koko dan celana panjang.

Mereka berdua hanya di antar sampai pangkalan ojek di pengkolan jalan pertigaan.Selebihnya akan naik ojek di pengkolan.

Para ojek yang sedang mangkal menyambut mereka.

"Ojeknya bang."

"Mau kemana bang?"

Begitu tawaran para ojek tersebut.Edward bingung,sedangkan pak Dori bersikap tenang dan bertanya pada tukang ojek tersebut.

"Di sini kendaraan umum apa saja pak?"tanya pak Dori.

"Bapaknya mau ke mana?"

"Kami mau ke pondok pesantren di desa G."jawab pak Dori.

"Oh,pesantrennya pak Kyai Sobri?"

Pak Dori diam,saling pandang dengan Edward.

"Memang di desa tersebut ada berapa pesantren?"

"Kalau di desa itu cuma ada pondoknya kyai Sobri namanya pesantren Al-Falah.Di situ cuma satu-satunya."

"Ah,ya di pesantren Al-Falah.Iya kami mau ke pesantren itu."

"Kalau begitu mari saya antarkan pak.Bapaknya mau pondokin anaknya ya?"

"Iya."

Lalu dua motor ojek langsung membawa mereka ke tempat pesantren Al-Falah.

Satu jam perjalanan mereka sampai,karena jalanan yang tidak rata dan banyak lubang di mana-mana.

"Nah,sampai pak di pondok kyai Sobri."

Edward memberikan uang seratus ribuan pada mereka.

"Ini kebanyakan bang."kata tukang ojeknya.

"Ngga apa-apa,sekalian saya bersedekah."kata Edward.

"Terima kasih bang.Abangnya kaya bule."

Edward hanya tersenyum saja,pak Dori menatap majikan mudanya.Apa tidak terlalu mencolok tuan muda yang di kirim kesini?pikir pak Dori.

Tapi,bagaimana dengan tuan muda Nicko?

"Paman,apa harus ya aku mondok dulu untuk mencari kak Nicko."ucap Edward sambil berbisik.

"Ya,sambil mencari dapat ilmu tuan muda."ucap Pak Dori.

Lalu mereka melangkah menuju pesantren yang memang tidak ada gerbangnya.Di sana terlihat santri berlalu lalang.

Pak Dori menghampiri salah satu santri yang sedang berjalan keluar area pondok.

"Maaf de,rumah kyai Sobri di mana?"tanya pak Dori.

"Oh kyai Sobri,mari saya antar."santri itu berjalan menuju sebuah rumah sederhana yang masih bermaterikan kayu,namun bersih tempatnya.

Pak Dori dan Edward mengikuti santri tersebut dari belakang.

Setelah sampai di sebuah rumah panggung bertembokkan kayu,santri tersebut berhenti.Pak Dori dan Edward ikut berhenti.

"Ini rumah kyai Sobri.Beliau juga tadi ada di rumah habis selesai ngajar santri ngaji di pondok."kata santri itu.

"Oh iya dek,terima kasih."

Lalu santri itu pergi meninggalkan pak Dori dan Edward.

Edward melihat sekeliling tempat itu,dia ragu apakah dia sanggup menjalani hidup di pondok pesantren itu?Tak ada fasilitas yang bagus menurutnya,namun mungkin karena di desa sehingga semua serba terbatas.

"Tuan muda harus kuat hidup di sini,ini demi kakak anda."kata pak Dori seakan tahu isi hati anak majikannya itu.

Edward menatap pak Dori,di carinya di mata tua itu untuk meyakinkan hatinya bahwa dia akan sanggup menjalaninya.

"Saya yakin,tuan muda akan sanggup menghadapi segala keterbatasan itu.Lagi pula saya akan menempatkan dua orang secara tak langsung untuk menjaga tuan muda di sini jika terjadi yang tak terduga."kata pak Dori lagi.

Mereka melangkah menuju rumah panggung pak kyai Sobri.Edward duduk memandang semua santri yang lalu lalang,sedangkan pak Dori mengetuk pintu rumah kyai Sobri.

Tok tok tok.

"Assalamu alaikum..."pak Dori mengucap salam.

Tak lama pintu itu terbuka dan terlihat seorang perempuan paruh baya yang berkerudung biru.

"Wa alaikum salam.Mau cari siapa?"tanya perempuan itu.

"Saya mau mencari kyai Sobri,apakah beliau ada?"

"Oh ada,sebentar saya panggilkan.Mari silakan masuk."ajak perempuan itu.

Pak Dori masuk ke dalam,dan perempuan itu masuk meninggalkan pak Dori.Sedangkan Edward masih di luar.

Lima menit kemudian,kyai Sobri keluar.Dia tersenyum dan meyalami pak Dori.

Wajah cerah dan berwibawa terpancar dari wajah kyai Sobri.

"Ada perlu apa mencari saya?"tanya kyai Sobri ramah.

"Mm..begini kyai.Saya mau menitipkan keponakan saya di pondok ini.Dia mau belajar agama lebih dalam supaya ilmu agamanya luas."ucap pak Dori.

Kyai Sobri tersenyum lalu dia menengok keluar.

"Apa keponakan bapak ada di luar,bisa di panggilkan?"pinta kyai Sobri.

"Bisa kyai,sebentar saya keluar dulu."kyai Sobri hantlya mengangguklalu pak Dori keluar memanggil majikannya.

Tak berapa lama pak Dori dan Edward masuk ke ke dalam lalu keduanya duduk bersebalahan.

Kyai Sobri menyalami Edward,dia pun menyambut tangan kyai Sobri dengan sopan.

"Apa dia yang mau mondok di sini pak?"tanya Kyai Sobri karena dia heran dengan tampang Edward.

Dia pikir masih anak-anak atau remaja,tapi ini sih orang yang sudah dewasa.Apa mungkin dia mau jadi santri?pikir kyai Sobri ragu.

"Maaf pak siapa?"tanya kyai Sobri.

"Saya Dori pak kyai dan ini keponakan saya namanya Edward.Mungkin dia agak berbeda dengan kebanyakan orang-orang karena ayahnya memang keturunan asing."

"Ah,ya.Saya memang agak kaget juga.Dan apakah benar nak Edward mau jadi santri di sini?Soalnya di sini santri kebanyakan anak SD,Anak SMP dan juga anak SMA atau sederajat.Bukan apa-apa,kalau Edward ini kayanya sudah dewasa sekali.Kalau saya sih siapa saja yang mau menimba ilmu agama di sini silakan saja,tapi maaf kalau saya menyinggung tentang usia."ucap kyai Sobri dengan sopan.

"Kalau begitu,tempatkan keponakan saya di mana saja,asal jangan di campur dengan anak-anak santri yang pak kyai sebutkan tadi."ucap pak Dori.

Kyai Sobri berpikir,dia ragu mau menempatkan di mana.

"Mm..ada sih tempat untuk nak Edward ini.Tapi saya ragu apakah nak Edward mau?"

Pak Dori melirik Edward,dia juga ragu untuk meneruskan niatnya.

"Saya siap di tempatkan di mana saja pak kyai."ucap Edward mantap,ini demi pencarian kakaknya Nicko.

"Kira-kira di tempatkan di mana pak Kyai?"tanya pak Dori penasaran.

"Di bagian penyediaan logistik.Di sana tempat orang yang sudah dewasa dan mau menimba ilmu agama juga.Kalau di sana tidak ada biaya bulanan,malah gratis asal di sana membantu para juru masak saja.Biasanya kalau laki-laki tugasnya belanja di pasar.Apa sanggup di tempatkan di sana?"tanya kyai Sobri.

Karena sudah menyanggupi akan di tempatkan di mana saja,akhirnya Edward pun mengangguk.

"Untuk belajar ilmu agamanya waktunya kapan pak kyai?"

"Malam hari setelah para santri selesai mengaji,juga waktu subuh."

"Baik pak kyai,saya siap."

"Baik,nanti saya suruh santri siapkan tempat untuk tidur nak Edward.Oya,nak Edward juga nanti ada dua teman yang sama seperti nak Edward di sana."

"Pak kyai,kalau bisa nanti keponakan saya ini tolong idebtitasnya di sembunyikan ya.Bukan apa-apa,nanti banyak yang tahu.Karena jujur saja kami ke sini untuk mencari sesuatu."

"Kalau boleh tahu apa yang anda cari di tempat pondok kami pak Dori?"

"Biar nanti keponakan saya yang menceritakan,tapi untuk saat ini kami belum bisa memberitahu pak kyai,maaf.Karena ini sangat rahasia."

"Ya ngga apa-apa pak Dori.Kalau begitu nak Ed bisa mulai hari ini,nanti sore saya akan mengenalkan nak Ed pada teman satu kamar."

Edward hanya mengangguk,lalu pak Dori berpamitan pada pak kyai Sobri.Sebelum pergi pak Dori berbicara pada Edward sebentar.

"Nanti anak buah saya kesini tuan muda,membawa keperluan anda selama di sini."

"Iya paman,terima kasih untuk semuanya."

"Semoga anda betah tuan muda."kata pak Dori.

"Jangan meledekku paman."ucap Edward sambil berdecih.

Pak Dori hanya tersenyum lalu berpamitan pada majikannya itu.

_

_

_

☆☆☆☆☆

Episodes
1 01.Penyerangan
2 02.Pulang
3 03.Rapat Dadakan
4 04.Menggantikan
5 05.Rencana
6 6.Janggal
7 07.Pergi Mondok
8 08.Gadis Aneh
9 09.Cerita Bayu
10 10.Ngaji Kuping
11 11.Hati Bayu
12 12.Laki-Laki Misterius
13 13.Serangan Malam Hari
14 14.Menyelidiki
15 15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16 16.Mendekati Aya
17 17.Makan Di Sawah
18 18.Mengintai
19 19.Mengikuti
20 20.Lebih Dekat
21 21.Bangunan Mencurigakan
22 22.Pengintaian Lagi
23 23.Kabur
24 24.Mencurigai
25 25.Terkuak
26 25.Terkuak
27 26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28 27.Bergerak
29 28.Dalam Pengejaran
30 29.Pertemuan Kakak Beradik
31 30.Aya Di Culik
32 31.Menunggu
33 32.Tanda Jejak
34 33.Kebenaran Dari Pak Imron
35 34.Bayu Dan Salma
36 35.Mencari Bukti
37 36.Pencarian Pak Imron
38 37.Penangkapan
39 38.Interogasi
40 39.Mengatur Rencana
41 40.Rencana pak Hendro
42 41.Penculikan Lagi
43 42.Pak Dori
44 43.Liciknya Pak Hendro
45 44.Perdebatan Sengit
46 45.Dendam Masa Lalu
47 46.Sepenggal Kisah Lampau
48 47.Jebakan
49 48.Kembalinya Tuan Besar
50 49.Di Kantor
51 50. Penggrebekan
52 51.Konflik Keluarga
53 52.Kesedihan Nyonya Karina
54 53.Penyesalan Nyonya Karina
55 54.Bertemu Edrick
56 55.Makan Malam Bersama
57 56.Meminta Restu
58 57.Batal
59 58.Bertemu Kyai Sobri
60 59.Mendadak Menikah
61 60.Harus Bersabar
62 61.Di Racun
63 62.Aku Istrimu?
64 63.Malam Syahdu
65 64.Mengulangi
66 65.Ke Kota
67 66.Menantu dan Mertua
68 67.Obrolan Malam
69 68.Jalan-Jalan
70 68.Bertemu Nathalie
71 70.Nathalie Berkunjung
72 71.Di Jebak Nathalie
73 72.Hamil?
74 73. Kemarahan Edrick
75 74.Minta Jatah
76 75.Menjemput Sania
77 76.Sania Bertemu Nathalie
78 77.Liciknya Nathalie
79 78.Menyelamatkan Sania
80 79.Pesta Pernikahan
81 80.Berkenalan
82 81.Emil dan Sania
83 82. Permintaan Emil
84 83.Paket Misterius
85 84.Edward Marah
86 85.Edward Masih Marah
87 86. Kembali Normal
88 87.Kekhawatiran Sania
89 88.Sebaiknya Menikah Saja
90 89.Dilema Nyonya Karina
91 90.Pembicaraan Serius
92 91.Ketakutan Emil
93 92. Pak Dori Dan Pak Robert
94 93. Jadilah Menantuku Emil
95 94.Mencari Asisten Baru
96 95. Tak Bisa Menahan
97 96.Kehilangan
98 Aya Merajuk
99 98.Anakku sayang
100 99.Rumah Baru
101 100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102 101.Menggoda Sania
103 102. Kejutan Untuk Sania
104 103. Kaum Laki-laki
105 104. Kebahagiaan Keluarga Alexander
Episodes

Updated 105 Episodes

1
01.Penyerangan
2
02.Pulang
3
03.Rapat Dadakan
4
04.Menggantikan
5
05.Rencana
6
6.Janggal
7
07.Pergi Mondok
8
08.Gadis Aneh
9
09.Cerita Bayu
10
10.Ngaji Kuping
11
11.Hati Bayu
12
12.Laki-Laki Misterius
13
13.Serangan Malam Hari
14
14.Menyelidiki
15
15.Pak Imron Yang Mencurigakan
16
16.Mendekati Aya
17
17.Makan Di Sawah
18
18.Mengintai
19
19.Mengikuti
20
20.Lebih Dekat
21
21.Bangunan Mencurigakan
22
22.Pengintaian Lagi
23
23.Kabur
24
24.Mencurigai
25
25.Terkuak
26
25.Terkuak
27
26.Siapa Kamu Sebenarnya?
28
27.Bergerak
29
28.Dalam Pengejaran
30
29.Pertemuan Kakak Beradik
31
30.Aya Di Culik
32
31.Menunggu
33
32.Tanda Jejak
34
33.Kebenaran Dari Pak Imron
35
34.Bayu Dan Salma
36
35.Mencari Bukti
37
36.Pencarian Pak Imron
38
37.Penangkapan
39
38.Interogasi
40
39.Mengatur Rencana
41
40.Rencana pak Hendro
42
41.Penculikan Lagi
43
42.Pak Dori
44
43.Liciknya Pak Hendro
45
44.Perdebatan Sengit
46
45.Dendam Masa Lalu
47
46.Sepenggal Kisah Lampau
48
47.Jebakan
49
48.Kembalinya Tuan Besar
50
49.Di Kantor
51
50. Penggrebekan
52
51.Konflik Keluarga
53
52.Kesedihan Nyonya Karina
54
53.Penyesalan Nyonya Karina
55
54.Bertemu Edrick
56
55.Makan Malam Bersama
57
56.Meminta Restu
58
57.Batal
59
58.Bertemu Kyai Sobri
60
59.Mendadak Menikah
61
60.Harus Bersabar
62
61.Di Racun
63
62.Aku Istrimu?
64
63.Malam Syahdu
65
64.Mengulangi
66
65.Ke Kota
67
66.Menantu dan Mertua
68
67.Obrolan Malam
69
68.Jalan-Jalan
70
68.Bertemu Nathalie
71
70.Nathalie Berkunjung
72
71.Di Jebak Nathalie
73
72.Hamil?
74
73. Kemarahan Edrick
75
74.Minta Jatah
76
75.Menjemput Sania
77
76.Sania Bertemu Nathalie
78
77.Liciknya Nathalie
79
78.Menyelamatkan Sania
80
79.Pesta Pernikahan
81
80.Berkenalan
82
81.Emil dan Sania
83
82. Permintaan Emil
84
83.Paket Misterius
85
84.Edward Marah
86
85.Edward Masih Marah
87
86. Kembali Normal
88
87.Kekhawatiran Sania
89
88.Sebaiknya Menikah Saja
90
89.Dilema Nyonya Karina
91
90.Pembicaraan Serius
92
91.Ketakutan Emil
93
92. Pak Dori Dan Pak Robert
94
93. Jadilah Menantuku Emil
95
94.Mencari Asisten Baru
96
95. Tak Bisa Menahan
97
96.Kehilangan
98
Aya Merajuk
99
98.Anakku sayang
100
99.Rumah Baru
101
100. Menjelang Pernikahan Emil Sania
102
101.Menggoda Sania
103
102. Kejutan Untuk Sania
104
103. Kaum Laki-laki
105
104. Kebahagiaan Keluarga Alexander

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!