Menjelang malam Edward baru tiba di rumah sakit,dia langsung menuju kamar papanya dan di sana masih ada mamanya yang setia menemani sambil membuka-buka majalah fashion yang sengaja di bawanya untuk menghilangkan jenuh saat menunggui suaminya.
"Halo ma,gimana perkembangan papa?"tanya Edward sambil cipika cipiki mamanya.
"Masih sama seperti kemarin sayang,belum ada perubahan."jawab Nonya Karina sambil meletakkan majalah di meja.
Edward menghampiri papanya yang masih terbaring.Sejenak tangan Pak Robert dia genggam dan menatap papanya.
Satu menit,ujung mata pak Robert ada pergerakan.Lalu berlanjut dengan tangan yang di genggam Edward bergerak pelan.Edward terkejut,dia menggenggam tangan papanya erat dan memang ada balasan dari pak Edward.
"Ma,papa bergerak-gerak tangannya ma!"teriak Edward saking senangnya.
Nyonya Karina melonjak kaget dan menghampiri Edward berdiri di sampingnya sambil memegang tangan suaminya juga.
Dan benar saja,di sana ada pergerakan.Nyonya Karina tersenyum senang.
"Sayang,cepat panggilkan dokter!"ujar mamanya.
Lalu Edward memencet tombol untuk memanggil dokter.
Lima menit dokter dan perawat datang dengan tergesa-gesa.
Kemudian dokter langsung memeriksa denyut nadi dan jantung.Semua normal,lalu mata dan bagian kepala yang terkena tembakan.
"Semuanya sudah normal,jadi tidak usah khawatir.Hanya menunggu pemulihan,namun belum bisa di ajak bicara terlalu lama.Mungkin karena mengalami koma yang lama,jadi belum sepenuhnya baik."kata dokter menjelaskan.
"Baik dokter,terima kasih."ucap nyonya Karina.
Lalu dokter dan perawat keluar dari ruangan tersebut setelah menyuntikkan cairan obat ke dalam tubuh pak Robert.
"Bagaimana keadaan papa?"tanya Edward pelan.
"Ppapa merasa llebih bbaik."jawab pak Robert lemah dan terbata.
"Syukurlah pa,akhirnya papa sadar juga.Mama sempat khawatir dengan papa yang ngga mau bangun-bangun"kata nyonya Karina yang merasa sangat bahagia suaminya sudah sadar.
Kemudian dia memeluk suaminya dengan erat.Edward hanya melihatnya dengan tersenyum.
Satu ketukan membuyarkan keharuan mereka,Emil masuk sambil membawa bungkusan makanan di tangan.Dia melihat tuan besarnya sudah sadar dan sedang menatapnya.
"Tuan besar,akhirnya anda sudah sadar."kata Emil tersenyum lalu membungkuk hormat.
"Apa yang kamu bawa,Emil?"tanya Edward menghampiri Emil dan mengajaknya untuk duduk.
"Saya membawa makan malam anda dan nyonya tuan muda."jawab Emil,dia meletakkan bungkusan itu di meja.
Edward langsung menyambar bungkusan itu dan langsung menyomot isinya,dia ternyata sudah kelaparan.Ternyata makanan dari restoran yang sengaja Emil beli setelah mengantar majikannya ke rumah sakit.
"Ma,makan dulu."ujar Edward sambil mengunyah makanan di mulutnya.
"Mama nanti aja,lagi seneng papa sudah sadar."kata mamanya sambil mengeratkan pelukannya pada suaminya.
"Mmama harus mmakan,nnanti perut mama sakit"ucap pak Robert pada istrinya itu pelan.
"Nanti aja pa,mama kangen sama papa."ucap nyonya Karina sedikit manja.
Pak Robert mencium kepala istrinya,dia pun membalas pelukan istrinya.Lama,lalu membangungkan tubuh istrinya.
"Mmama harus makan,nnanti ssiapa yyang menjaga papa kalau mama ikutan sakit?"ucap pak Robert pelan.
Nyonya Karina menurut,lalu dia menuju kursi dan duduk di sebelah Robert.Mengambil satu bungkus dan membukanya,langsung memakan isinya.
Edward hanya melihat dengan sekilas mamanya lalu meneruskan makannya lagi.
_
Setelah sadar dari komanya,pak Robert sudah lebih baik.Banyak yang berkunjung untuk menjenguknya,terutama dari keluarga dan saudara.
Kali ini adik dari istrinya menjenguk iparnya.Pak Hendro,sang adik ipar mengunjunginya bersama anaknya Reynald.
Mereka masuk ke dalam ruangan di mana di dalam ada nyonya Karina yang sedang menyuapi suaminya makan.
"Selamat siang kakak dan kakak ipar."ucap Hendro menyapa suami istri itu dengan sopan.
"Siang Hendro,Reynald.Kenapa kamu baru menjenguk ke sini?"tanya nyonyan Karina pada adiknya itu.
"Maaf kak,saya sangat sibuk sekali akhir-akhir ini."ucap Hendro beralasan.
Pak Robert yang sejak tadi diam dan memperhatikan adik iparnya yang sedang berbicara pada istrinya.
"Mas Robert,saya minta maaf baru bisa menjenguk."ucap pak Hendro memberi alasan.
"Iya om,kami baru bisa menengok om Robert.Maaf."Reynald menimpali.
"Ngga mmasalah."jawab pak Robert.
"Bagaimana keadaanmu mas?"tanya Hendro,dia duduk di samping bangsal.
"Seperti yang kau lihat,saya masih belum bisa bekerja."
"Oya mas,yang menggantikan Nikco siapa?"tanya Hendro,dia tidak sadar dengan ucapannya.
Pak Robert dapat pertanyaan seperti itu jadi heran.Mungkinkah di kantor Nicko tidak ada yang menggantikan?Tapi dia ingat,Edward pulang dari Inggris pasti untuk menggantikan Nicko.
"Mungkin Edward yang menggantikan,saya kurang tahu."kata Pak Robert santai.
Hendro diam,dia seharusnya sudah memprediksi yang menggantikan Nicko adalah Edward adiknya.Pak Robert menatap iparnya itu dengan penuh selidik,dia melihat aura tegang di wajah Hendro.
"Dan sudah seharusnya Edward yang menggantikan,siapa lagi."masih santai dengan ucapannya.
"Ah benar,pasti Edward si jenius itu yang menggantian."ucap Hendro gagap,dia harus lebih hati-hati pikirnya.
"Kalau begitu saya pamit pulang,masih banyak yang harus di urus di kantor."kata Hendro,Reynald pun demikian,dia hanya enyalami tangan omnya itu.Pak Robert hanya tersenyum saja.
Sambil berlalu Hendro melihat sekeliling ruangan pak Robert,dia melihat beberapa cctv terpasang.Lalu dengan tergesa dia meninggalkan ruangan VIP tersebut.
_
Pak Robert memanggil pak Dori supir sekaligus asisten pribadinya untuk datang ke rumah sakit.Dia ingin memberitahu tentang pikiran dan dugaannya dengan penyerangan padanya dulu.
Setengah jam kemudian pak Dori datang sesuai dengan permintaan majikannya.Dia langsung masuk dan duduk di samping bangsal.
"Ada apa tuan memanggil saya?"tanya pak Dori.
"Iya,saya sengaja memanggil kamu ke sini karena ada hal yang penting untuk di bicarakan.Takutnya tidak keburu lagi."ucap Pak Robert.
Lalu pembicaraan keduanya makin serius,mulai dari perusahaan yang di awasi pak Dori dan yang di pegang Edward anaknya.Serta semua kecurigaannya tentang penyerangan itu.
Pak Dori memperhatikan dengan serius apa yang di perintahkan majikannya.Dia tidak mau ada kesalahan dari interuksi majikannya.Benar-benar harus teliti.
Setelah satu jam setengah pak Dori dan pak Robert berbicara,pak Dori pamit kembali ke perusahaan telekomunikasi.
Entah apa yang di bicarakan keduanya,namun dari kejauhan terlihat seseorang dengan penyamaran yang sempurna,orang tidak mengenalnya sama sekali.
Berpapasan dengan orang lain tidak menimbulkan curiga.Dia berhenti di kursi tunggu,karena dua bodyguard selalu stanby di pintu masuk ruangan itu.
Dia mendesah,di tatapnya kedua bodyguard itu.Namun dia kembali meninggalkan tempat di mana dia tadi berdiri.Dia tersenyum smirik,lalu berlalu dengan tergesa.
_
Edward terkejut mendapat kabar bahwa papanya masuk ruang ICU,dia bergegas ke rumah sakit.
"Kamu di kantor saja,saya harus ke rumah sakit."kata Edward sambil memasukkan ponsel ke dalam saku celananya.
"Kenapa tuang muda?"tanya Emil heran.
"Papa masuk ICU."setelah ngomong seperti itu,Edward langsung bergegas meninggalkan kantor.
Nina yang melihat bosnya berjalan cepat menjadi aneh.'Ada apa dengan pak Edward?'tanya Nina dalam hati.
Tak mau ambil pusing,Nina meneruskan kembali pekerjaannya yang sempat tertunda.
Tak lama,Nina di panggil oleh Emil.Dia mengerutkan dahi,pak asisten ngga ikut pak Edward pergi?'gumam Nina.
Namun dia langsung masuk ketika panggilan kedua dia dengar untuk segera masuk ruangan bosnya.
_
Edward sudah tiba di rumah sakit.Di sana sudah ada pak Dori dan nyonya Karina.
Dia bingung,tadi di telepon katanya papanya masuk ruang ICU,tapi kenapa papanya masih sehat seperti itu.Apa maksud dari penggilan gila itu?Sedikit kesal Edwars.Dia sudah terburu-buru di jalan,malah dapat prank dari papanya.
'Ada apa.papa memanggilku'gumamnya,tapi dia belum berani bertanya langsung pada papanya.
"Silakan duduk tuan muda."ucap pak Dori dengan sopan.
"Terima kasih paman."lalu Edward duduk di samping mamanya.
Pak Dori memberikan berkas yang dia pegang tadi pada pak Robert.Pak Robert menerima berkas itu,yang semuanya ada empat berkas.Satu persatu di tanda tangani berkasnya.Lalu setelah selesai di serahkan kembali pada pak Dori.
Kemudian pak Dori menyerahkan semua berkas itu pada Edward.Edward masih bingung,tapi dia menerimanya saja.
"Ini berkas apa paman?"tanya Edward penasaran.
"Simpan saja tuan muda,nanti itu akan di butuhkan kelak di kemudian hari."jawab pak Dori.
Nyonya Karina yang merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh supir suaminya itu merasa tidak tahan ingin bertanya.
"Memangnya ada apa pak Dori menyuruh saya dan Edward untuk datang kemari?"tanya nyonya Karina.
"Paman bilang papa masuk ICU,kenapa paman bohong?"sedikit kesal Edwars bertanya.
"Maaf tuan muda,Saya hanya di suruh oleh tuan besar memberi kabar seperti itu dan juga menyerahkan berkas itu saja nyonya oleh tuan besar."kata pak Dori.Edward diam,dia masih mencerna semuanya.
Pak Robert yang mengetahui istrinya penasaran,dia memanggil istrinya.
"Sayang,kesini dulu."pinta pak Robert pada istrinya.
Mau tak mau nyonya Karina menuruti permintaan suaminya.Dia mendekat dan duduk di kursi sambik menatap suaminya aneh.
"Ada apa memanggilku ke sini?Kok perasaanku tidak enak sih pa?"kata nyonya Karina.
"Ngga apa-apa sayang,saya hanya ingin peluk kamu aja.Sini."tanpa bicara lagi,nyonya Karina memeluk suaminya erat.Damai,itulah yang selalu di rasakan nyonya Karina ketika memeluk suaminya.
Pak Dori dan Edward memahami keadaan,mereka langsung keluar dari ruangan itu.Bagi mereka pemandangan seperti itu sudah tidak asing lagi.Tapi kali ini mereka memang ingin memberi waktu untuk berdua.
"Paman,sebenarnya apa yang di rencanakan papa?"tanya Edward yang sudah paham situasinya.
"Anda akan mengerti tuan muda,tapi mungkin tidak sekarang.Terlalu dini untuk tahu lebih jauh tentang semuanya."kata pak Dori dengan kalimat yang mengandung banyak makna.
Bagi orang biasa yang mendengar ucapan pak Dori akan kebingungan,tapi bagi Edward itu adalah sebuah rencana yang mengandung teka teki.
Ya sudahlah,mungkin dia belum saatnya mengetahui semuanya.
Edward pun kembali ke kantor tanpa berpamitan sama kedua orang tuanya.
_
_
_
☆☆☆☆☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
EBI
makin mencurigakan
2023-04-08
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
author rencana teka teki membingungkan 🤯🤯🤯🤯
2021-10-22
1