Setelah berbicara dengan pak Dori,Edward harus bertindak cepat.Dia yang akan mengambil alih perusahaan agar tidak terjadi krisis kepemimpinan di perusahaan papanya.
Satu jam Edward menunggu pak Dori,dan benar saja orang yang di tunggunya datang sambil membawa beberapa berkas di tangannya.Pak Dori menghampiri anak majikannya itu,lalu ikut duduk di samping Edward yang sebelumnya memberi salam terlebih dahulu.
"Paman,bagaimana di kantor papa dan kak Nicko?"tanya Edward tidak sabar.
"Di kantor tuan besar di pegang oleh wakil direktur,pak Santoso.Sedangkan perusahaan tuan Nicko masih menunggu anda untuk mengambil alih.Saran saya tuan muda harus secepatnya mengambil alih,karena ada sebagian kecil saham yang terjual secara diam-diam.Entah ulah siapa yang meanfaatkan kejadian ini."ucap pak Dori.
Edward hanya memperhatikan pak Dori bicara,sambil melihat berkas yang tadi di bawa oleh pak Dori.
"Ini berkas yang kemarin di sepakati kontraknya oleh tuan muda Nicko.Saya sengaja mengambilnya karena proyek itu sangat besar."kata pak Dori lagi.
"Oya paman,aku belum sempat tanya sama papa kejadian sebenarnya bagaimana.Aku masih khawatir dengan papa.Bagaimana kejadian itu terjadi,sehingga papa sampai tertembak dan kak Nicko di culik?"tanya Edward penasaran.
Lalu pak Dori menceritakan kejadian kemarin hingga hampir merenggut nyawa papanya dan Nicko di culik.Pak Dori menceritakan semuanya tanpa ada yang di tutupi dan di kurangi.
"Apa paman bisa menebak siapa dalang di balik penyerangan itu?"tanya Edward penasaran.
"Saya kurang yakin tuan muda,tuan besar juga sepertinya sudah menebak siapa dalangnya,tapi kejadian itu sangat rapi.Dan tidak ada saksi mata satupun,sehingga sangat sulit untuk melaporkan kejadian kemarin.Lagi pula,sepertinya ini mengarah pada satu orang."Edward berpikir siapa orang itu.
"Siapa yang di incar paman?Apa kak Nicko?"
"Mungkin targetnya tuan besar,tapi bisa jadi keduanya.Tuan besar dan tuan Nicko juga."Edward mendesah,dia belum menemukan titik terang dari kejadian itu.
"Apa semua sudut ruangan papa sudah di pasang cctv?"
"Sudah tuan,bahkan di bawah bangsal sudah terpasang rekaman suara.Agar nanti jika sesekali terjadi pelaku itu pasti mengincar tuan besar lagi."
"Pastikan bodyguard yang menjaga tidak lengah.Kalau perlu ada bodyguard bayangan di sini.Aku ngga mau terjadi apa-apa sama papa."
"Baik tuan muda."
"Oya,besok lakukan rapat dadakan.Beritahu semua semua kepala bagian."
"Baik tuan muda.Tapi apakah pemegang saham di undang dalam rapat besok?"
"Untuk saat ini jangan di undang lagi.Tapi jika ada yang menanyakan,bisa kita kasih alasan yang membuat para pemegang saham tidak mencabut investasinya di perusahaan kita.Apalagi ada proyek besar yang harus di tangani,kita butuh dana yang besar."
"Iya tuan muda,saya akan memastikan para pemegang saham itu tidak khawatir dengan rapat besok."
Setelah selesai berdiskusi dengan rencana besok,kembali Edward masuk ke dalam kamar VIP di mana ayahnya di rawat.
_
_
Setelah melalui berbagai lobi dengan kepala bagian,Edward dan pak Dori mengadakan rapat dadakan yang memang sudah di rencanakan kemarin.
Edward sepakat dengan oak Dori bahwa pengalihan kepemimpinan sementara tidak harus di jelaskan dengan rinci pada karyawan,tapi hanya ada sistem yang harus di perbaiki sehingga pimpinan yang semula yaitu Nicko harus di pindahkan ke Inggris mengurus perusahaan di sana,sebagai gantinya CEO di pegang oleh Edward.
Tak banyak yang harus di jelaskan,hanya sebagian melaporkan kinerja mereka selama di tinggal beberapa hari oleh CEO yang dulu.
Lalu pertemuan rapat itu selesai,Edward pun kembali menuju ruangan di mana biasanya Nicko berkantor.
"Apa sebaiknya paman kembali ke rumah sakit,aku khawatir dengan keadaan papa."ucap Edward gelisah.
Entah kenapa hari ini dia gelisah sejak rapat itu.Pikirannya selalu tertuju pada papanya.
"Di rumah sakit ada nyonya Karina tuan muda bersama nona Sania.Tuan muda jangan khawatir,seperti apa yang tuan muda katakan saya menambah bodyguard bayangan tiga orang di sana."ucap pak Dori.
"Baiklah kalau papa dalam penjagaan ketat,aku hanya sedikit khawatir saja.Lalu hari ini tugas pertama saya apa?"
"Mungkin anda membutuhkan sekretaris untuk menjelaskan tugas anda selanjutnya tuan."
"Apa kak Nicko tidak punya sekretaris?"
"Maksud saya ,memanggil sekretaris untuk menjelaskan agenda anda."lalu pak Dori memanggil Nina yang biasa mengatur jadwal Nicko.
"Ya tuan Edward,anda memanggil saya?"tanya Nina sopan.
"Iya,saya butuh agenda kegiatan untuk satu minggu ini.Jadwal hari ini apa?"tanya Edward.
"Oh,hari ini kebetulan hanya survei ke lokasi proyek di daerah saja tuan.Lalu siangnya anda akan bertemu dengan kontraktornya."kata Nina.
"Apa tidak sekalian bertemu kontraktor di tempat lokasi proyek?Saya hanya tidak mau membuang waktu.Tolong kamu kasih tahu kontraktor itu,di samping kamu juga beritahu bahwa sementara pimpinan perusahaan di ganti."
"Baik pak."lalu Nina kembali ke ruangannya untuk menghubungi kontraktor yang di maksud.
"Tuan,apa sebaiknya Emil tetap bersama anda?"kata Pak Dori menawarkan.
"Apa paman keberatan untuk bekerja dengan saya?"
"Tidak,bukan begitu tuan muda.Mungkin ada baiknya tuan muda bekerja di dampingi Emil,Kalau saya nanti mengawasi di kantor tuan besar."Edward berpikir,ada benarnya juga.
Tapi nanti siapa yang akan memipin perusahaan di Inggris?Sedangkan Emil baru berangkat kemarin setelah dia suruh untuk mengawasi di sana.
"Anda bisa menunjuk nona Sania untuk mengawasi perusahaan di Inggris."kata pak Dori seolah tahu kebingungan Edward.
Edward menatap pak Dori,dia tampak berpikir.
"Tapi Sania masih kurang paham dengan perusahaan di sana.Apa..sebaiknya Edrick saya suruh membantu Sania di sana ya."Edward tampak menimbang-nimbang ucapannya.
"Siapa Edrick tuan muda?"tanya pak Dori penasaran.
"Dia sahabatku di sana.Baiklah nanti saya bicarakan dengan mama dan Sania."
Lalu Edward bangun dari duduknya,begitu juga pak Dori.
"Oya,paman bisa hubungi Emil untuk kembali ke sini.Saya juga nanti menghubungi Edrick.
Lalu pak Dori menghubungi Emil dan Edward menghubungi Edrick sahabatnya.
Sementara ini penyelidikan yang di lakukan anak buah pak Robert belum menunjukkan hasil.Edward yang sempat khawatir dengan keadaan ini,masih berusaha tenang dan tidak langsung bergerak sendiri.
Dia hanya akan fokus untuk menjaga papanya,urusan mencari Nicko sementara dia serahkan pada detektif yang dia sewa.
Setelah dia mengetahui agenda hari ini,Edward segera menjalankan tugasnya hari ini,mungkin orang-orang di proyek akan merasa bingung kenapa bukan bos utama yang ke lapangan,tapi nanti Nina akan menjelaskan semuanya juga bertemu dengan kontraktor.
"Nama kamu siapa?"tanya Edward setelah mereka naik mobil.
"Saya Nina pak."jawab Nina singkat dan sopan.
"Oh,sudah berapa tahun kamu bekerja sebagai sekretaris pak Nicko?"
"Kalau dengan pak Nicko baru beberapa minggu,tapi saya bekerja jadi sekretaris sudah dua tahun pak."jelas Nina.
Edward hanya mengangguk saja.Dia menyetir sendiri mobilnya.Nina duduk di belakang ,karena dia merasa tidak enak duduk di depan dengan bosnya.
"Nina,apa selama kamu jadi sekretaris pernah menerima tamu yang terlihat aneh?"tanya Edward sambil menyetir pelan.
"Maksud saya,selama kamu jadi sekretaris pak Nicko.Kamu bilang baru beberapa minggu bekerja dengan pak Nicko."
"Mm..setahu saya sih tidak ada.Hanya terakhir kali pak Nicko tidak ada,ada satu keluarga bapak yang datang berkunjung ke kantor pak Nicko."
"Maksudnya siapa?kira-kira kamu ingat ciri-cirinya?"
"Kata pak Nicko pernah bilang,beliau adalah pamannya.Kalau ngga salah sih pak Hendro namanya"
Edwar mengernyitkan dahinya.Om Hendro?ngapain dia ke kantor kak Nicko?Apa ada kerjasama antar perusahaan kak Nicko dengan om Hendro?'ucap Edward dalam hati.
Dia sedikit curiga dengan om Hendro,tapi itu terlu jauh mencurigai omnya dengan hilangnya sang kaka.
"Apa yang di lakukan om Hendro pada saat itu?"tanya Edward penasaran.
"Saya kurang tahu pak,tapi saya pernah mendengar sekilas pak Hendro mengajak pak Nicko untuk bekerja sama dalam proyek entah apa."jawab Nina.
Edward masih berpikir,apa ada kaitannya om Hendro dan penyerangan itu?Apa motifnya?Kalau masalah kerja sama dalam proyek,haruskah melakukan tindakan tidak terpuji.
Om Herndro adalah adiknya mama,ah masa om Hendro tega dengan menculik kak Nicko.Dia kan paman dan ponakan.Kayanya tidak mungkin om Hendro pelakunya.
Tapi nanti aku menemui om Hendro di kantornya,sekaliam melepas kangen juga.gumam Edward.Dia terus melajukan mobilnya di jalanan padat karena jam kantor masih berjalan.
_
_
_
☆☆☆☆☆☆☆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
💎Blue Sapphire💎
nyimak. moga dilanjut terus 🙏
2022-01-14
2
sandi
stay tune neh
2021-10-03
1